GERIATRI
KUSTATI HASANAH
Fisioterapis RSUP DR Kariadi
Semarang
P
o
p
ul
as
i
la
ns
ia
m
e
ni
n
g
k
at
Sifat Penyakit pada Lanjut Usia:
Penyakit bersifat multipatologik atau mengenai
multiorgan/sistem bersifat degeneratif, saling
terkait
Penyakit biasanya bersifat kronis, cenderung
menyebabkan kecacatan lama sebelum
terjadinya kematian
Sering terdapat polifarmasi dan iatrogenesis
Biasanya juga mengandung komponen
psikologik dan sosial
MASA DEPAN
YANG TIDAK
KITA INGINKAN
Prinsip Pelayanan
Kesehatan Lansia
Pendekatan Holistik
PENDERITA LANSIA
EKONOMI
SOSIO-MEDIK P NUTRISI L
G I Z I E Impair,disab,handicap I
S komplikasi N
REHABILITASI
R O komorbid G
DOKTER/GER S
Peny.u
tama K
PSIKOLOG/PSIKIATER A I U
FARMASI/OBAT A N
ULAMA/AGAMA
W L G
KELUARGA
A A
N
T
Healthy Aging
(menua sehat)
Exogenic Factors
FILOSOFI KUPU-KUPU
MENUA ITU INDAH
POPULASI LANSIA “SEHAT”
Perlu pelayanan perumahan, peningkatan pendapatan,
kesehatan (preventif dan promotif)
Perlu motivasi, Pendampingan dari petugas terkait. Ex.
Pembentukan klub lansia/ “karang wredha”, paguyuban
lansia, Posyandu Lansia
Perlu Fasilitas umum ramah lansia (Angkutan, Taman
Kota, Hiburan dsb)
Proses menua dapat mengakibatkan,
perasaan sedih, cemas, kesepian, mudah
tersinggung dsb
Pengertian
Terapi aktifitas adalah Kegiatan yang dilakukan untuk mengisi
waktu luang bagi lansia.
Tujuan
a. Mengisi waktu luang bagi lansia
b. Meningkatkan kesehatan lansia
c. Meningkatkan produktifitas lansia
d. Meningkatkan interaksi sosial antar lansia
Psikodrama
Bertujuan untuk mengekspresikan perasaan lansia. Tema dapat
dipilih sesuai dengan masalah lansia.
Terapi Musik
Bertujuan untuk mengibur para lansia seningga meningkatkan
gairah hidup dan dapat mengenang masa lalu. Misalnya : lagu-
lagu kroncong, musik dengan gamelan
Terapi Berkebun
Bertujuan untuk melatih kesabaran,
kebersamaan, dan memanfaatkan waktu luang.
Misalnya : penanaman kangkung, bayam,
lombok, dll
i. Anamnesis
Mencari data umum lansia dan juga riwayat penyakit yang pernah di
derita
ii. Inspeksi
Melihat keadaan fisik secara umum pada lansia dan gangguan yang
dialaminya
iii. Orientasi
Melihat dan memperhatikan kemampuan fungsional lansia secara
umum
Pemeriksaan fisioterapi
Pemeriksaan fungsi dasar
Pemeriksaan khusus ( pemeriksaan spesifik )
Pemeriksaan tambahan ( pemeriksaan penunjang )
Memelihara/meningkatkan ROM
Meningkatkan Kebugaran.
Breathing exercise
Menurunkan oedema
Mencegah komplikasi tirah baring
Mobilisasi bertahap
Meningkatkan ADL
INTERVENSI Fisioterapi
Statikkontraksi
ROM Exercise
General exercise
BE
Alih baring
Mobilisasi duduk
Ambulasi
Statik Kontraksi :
Quadricep Femoris
Peroneus
Tibialis
Gastrocnemius
Aktif/pasif movement
Diawali dg statik kontraksi
15 – 20 x gerakan
Dilakukan pada semua sendi yang
terbatas
General Exercise :
Alih baring :
mencegah decubitus
Alih baring tiap 2 jam sekali
Mobilisasi duduk :
Segera diberikan untuk mencegah
ortostatik hipotensi
Mengukur vital sign
Latihan dilakukan intensif
Ambulasi :
Kursiroda
Walker
kruk
INDEK KATZ
1. A : Mandiri untuk 6 aktifitas
2. B : Mandiri untuk 5 aktifitas
3. C ; Mandiri kecuali bathing dan 1 fungsi lainnya
4. D : Mandiri kecuali bathing, dressing dan 1 fungsi
lainnya
5. E : Mandiri kecuali bathing, dressing, toileting dan
1 fungsi lainnya
6. F : Mandiri kecuali bathing, dressing, toileting,
transfering dan 1 fungsi lainnya
7. G : Tergantung pada orang lain untuk enam aktifitas
Aktifitas yang dinilai
1. Bathing
2. Dressing
3. Toileting
4. Transfering
5. Continence
6. feeding
Skor Norton
Baik4
Lumayan 3
Buruk 2
Sangat buruk 1
Kesadaran
Kompos mentis 4
Apatis3
Konfus 2
Koma 1
Aktifitas
Ambulasi mandiri 4
Ambulasi dengan bantuan 3
Hanya bisa duduk 2
Tiduran 1
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3
Sangat terbatas 2
Tak bisa bergerak 1
Inkontinensia
Tidak 4
Kadang-kadang 3
Sering inkontinensia urine 2
Inkontinensia alvi dan urine 1
Konsultasi Gizi
TIGA KEBAHAGIAAN
1. KEBAHAGIAAN FISIKAL
2. KEBAHAGIAAN EMOSI
3. KEBAHAGIAAN
SPIRITUAL
KEBAHAGIAAN SPIRITUAL
Setiap merawat pasien saya
membayangkan sedang
merawat ibu yang telah
melahirkan saya
The power of MEANING