Anda di halaman 1dari 84

PELAYANAN Kesehatan

GERIATRI
KUSTATI HASANAH
Fisioterapis RSUP DR Kariadi
Semarang

WA ; 081 2281 94978


OPENING DOA
“ HIDUP ADALAH MASA SEKARANG,
MASA LALU ITU PELAJARAN,
MASA DEPAN ITU DIHADAPI
BUKAN DICEMASKAN
KARENA BELUM TAHU APA YANG AKAN TERJADI”
ICE BREAKING Games
SENYUM 227
Kalian tak akan masuk
surga sampai kalian
beriman dan saling
mencintai. Maukah kalian
aku tunjukkan Suatu
amalan yang bila dilakukan
membuat kalian saling
mencintai yaitu
sebarkanlah salam diantara
kalian.

HR. Muslim dari Abu Hurairah


PROGRAM NASIONAL
( PROGNAS )

SNARS EDISI 1 KARS


Dasar Kebijakan Pelayanan Geriatri
1. Undang undang nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan
lansia
2. Undang undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 43 Tahun 2004 Tentang Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Sosial Lanjut Usia
4. Peraturan Menteri kesehatan Republik Indonesia no 79 Tahun
2014
5. Permenkes No 67 tahun 2015
Rumah sakit menyediakan pelayanan
geriatri rawat jalan, rawat inap akut dan
rawat inap kronis sesuai dengan tingkat
jenis pelayanan.
Rumah Sakit melakukan promosi dan edukasi
sebagai bagian dari Pelayanan Kesehatan Warga
Lanjut usia di Masyarakat Berbasis Rumah Sakit
(Hospital Based Community GeriatricService)
PKMRS
 PERMENKES NO 79 TAHUN 2014
Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam puluh) tahun ke atas
POLIKLINIK GERIATRI
Pelayanan poliklinik geriatri
1. Pelayanan rawat jalan penderita geriatric (Multipatologi, multi organ failure,
mempunyai aspek psikososial dan poli farmasi
 2. Mempunyai Tim Geriatri
◦ Dokter Spesialis Penyakit dalam yg di latih Geriatri
◦ Perawat Geriatri
◦ Ahli Gizi
◦ Okupasi Terapi
◦ Fisisoterapi
3. Pelayanan Yang di Berikan : Asessment Sederhana, Preventif, Kuratif dan
konsultasi (Family Conference)
Isu Pelayanan Kesehatan lansia
Kemajuan
UHH
meningkat
Iptek

P
o
p
ul
as
i
la
ns
ia
m
e
ni
n
g
k
at
Sifat Penyakit pada Lanjut Usia:
 Penyakit bersifat multipatologik atau mengenai
multiorgan/sistem bersifat degeneratif, saling
terkait
 Penyakit biasanya bersifat kronis, cenderung
menyebabkan kecacatan lama sebelum
terjadinya kematian
 Sering terdapat polifarmasi dan iatrogenesis
 Biasanya juga mengandung komponen
psikologik dan sosial
MASA DEPAN
YANG TIDAK
KITA INGINKAN
Prinsip Pelayanan
Kesehatan Lansia
Pendekatan Holistik

Tatakerja & Tatalaksana scr TIM


Pendekatan Holistik
Penegakan diagnosis penyakit Lansia: Analisis
multidisiplin/ assesment geriatri meliputi aspek fisik,
kejiwaan dan lingkunan sosial ekonomi.
Pelayanan Kesehatan Vertikal dan Horisontal: holistik
sejak dari puskesmas hingga RS rujukan tertinggi, secara
horisontal berarti pelayanan kesejahteraan menyeluruh
dengan kerjasama lintas sektoral.
Jenis pelayanan kesehatan meliputi aspek promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Tata kerja dan tatalaksana secara tim harus
dilaksanakan dimanapun pelayanan geriatri
diberikan.
Tim geriatri merupakan tim multi disiplin yang
bekerja secara interdisipin dalam menangani
seorang penderita geriatrik.
Tim geriatri : dokter, perawat, pekerja sosio
medik, Fisioterapis, Okupasi Terapis, Terapi
Wicara, Ortotik Prostetik, Sosial Worker,
Psikolog, Psikiater,Ahli Gizi, Farmasis dan
tenaga lain sesuai keperluan.
ASESMEN GERIATRI

“ SUATU ANALISIS MULTIDISIPLIN YANG


DILAKUKAN OLEH SEORANG GERIATRIS ATAU
TIM INTERDISIPLINER GERIATRI ATAS
SEORANG PENDERITA USIA LANJUT UNTUK
MENGETAHUI KAPABILITAS MEDIS,
FUNGSIONAL, DAN PSIKOSOSIAL AGAR DPT
DILAKUKAN PENATALAKSANAAN
MENYELURUH DAN BEKESINAMBUNGAN “
(shaw et al, 1984; Mykyta, 1982 )
Tujuan asesmen geriatri
Menegakan diagnosis kelainan fisik/psikis yg
bersifat fisiologis maupun patologis
Menegakan adanya gangguan organ/sistem
(impairment) ketidakmampuan (disability),
ketidakmampuan sosial (handycap) untk
dilakukan terapi dan atau rehabilitasi
Mengatahui sumberdaya sosial ekonomi dan
lingkungan yg dapat digunakan untk
penatalaksanaan pndrta tsb.
TIM PERAWATAN PASIEN USIA LANJUT

PENDERITA LANSIA

EKONOMI
SOSIO-MEDIK P NUTRISI L
G I Z I E Impair,disab,handicap I
S komplikasi N
REHABILITASI
R O komorbid G
DOKTER/GER S
Peny.u
tama K
PSIKOLOG/PSIKIATER A I U
FARMASI/OBAT A N
ULAMA/AGAMA
W L G

KELUARGA
A A
N
T

SIFAT ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDUAL DAN HOLISTIK


STEREOTYPES OF ELDERLY (Brocklehurst & Allen, ‘87)

TIPE “MEMBENCI DIRI” (SELF HATERS) TIPE KONSTRUKTIF


• Menyalahkan diri sendiri (CONSTRUCTIVE/PRODUCTIVE)
• Tak ambisi , tidak bahagia/depresif • Integritas baik, toleransi tinggi
• Kematian = pembebasan • Tahu diri
• Luwes/humoristik

TIPE KETERGANTUNGAN (DEPENDENT)


• Masih dapat diterima dalam masyarakat
• Pasif, tak ambisi , masih tahu diri
• Tak punya inisiatif
• Senang malas-malasan
TIPE DEFENSIF (the Armoured man)
• Selalu menolak bantuan TIPE BERMUSUHAN (ANGRY MAN)
• Tidak mengakui kegagalannya
• Emosinya tak terkontrol
• Selalu mengeluh, agresif, curiga
• Memegang teguh pada kebiasaannya
• Iri hati pada yang muda
• Bersifat kompulsif aktif
• Takut tua dan tak senang masa
pensiun
KONSEP “MENUA SEHAT”
Endogenic Aging

Cellular Tissue Organ


Anatomical

Healthy Aging
(menua sehat)

Environment Life Style

Exogenic Factors

Gambar . Model Healthy aging dengan faktor-faktornya


(Boedhi-Darmojo, 1994, 2001)
30
MENUA TIDAK SELALU
IDENTIK DG SAKIT -SAKITAN

FILOSOFI KUPU-KUPU
MENUA ITU INDAH
POPULASI LANSIA “SEHAT”
Perlu pelayanan perumahan, peningkatan pendapatan,
kesehatan (preventif dan promotif)
Perlu motivasi, Pendampingan dari petugas terkait. Ex.
Pembentukan klub lansia/ “karang wredha”, paguyuban
lansia, Posyandu Lansia
Perlu Fasilitas umum ramah lansia (Angkutan, Taman
Kota, Hiburan dsb)
Proses menua dapat mengakibatkan,
perasaan sedih, cemas, kesepian, mudah
tersinggung dsb

Jika terjadi mslh kesh jiwa dpt


mengganggu aktifitas sehari-hari

Perlu pemeliharaan kesh mental yg


optimal untuk mecapai masa tua
yang sehat dan bahagia
Lansia dengan penyakit akut / kronis
Perlu bangsal akut / kronis terpadu khusus lansia
Bangsal khusus kronis (nursing homes), home care dan
home visite bagi lansia dg penyakit kronis yang tdk perlu
lagi pelayanan RS/ spesialistik.
Perlu suatu unit pelayanan psikogeriatrik bagi penderita
ggn mental dan/ demensia berat
Terapi AKTIFITAS FUNGSIONAL

Pengertian
Terapi aktifitas adalah Kegiatan yang dilakukan untuk mengisi
waktu luang bagi lansia.

Tujuan
a.       Mengisi waktu luang bagi lansia
b.      Meningkatkan kesehatan lansia
c.       Meningkatkan produktifitas lansia
d.      Meningkatkan interaksi sosial antar lansia
Psikodrama
Bertujuan untuk mengekspresikan perasaan lansia. Tema dapat
dipilih sesuai dengan masalah lansia.

Aktivitas Kelompok (TAK)


Terdiri atas 7-10 orang. Bertujuan untuk meningkatkan
kebersamaan, bersosialisasi, bertukar pengalaman, dan mengubah
perilaku. Untuk terlaksananya terapi ini dibutuhkan Leader, Co-
Leader, dan fasilitator. Misalnya : cerdas cermat, tebak gambar,
dan lain-lain.

Terapi Musik
Bertujuan untuk mengibur para lansia seningga meningkatkan
gairah hidup dan dapat mengenang masa lalu. Misalnya : lagu-
lagu kroncong, musik dengan gamelan
Terapi Berkebun
Bertujuan untuk melatih kesabaran,
kebersamaan, dan memanfaatkan waktu luang.
Misalnya : penanaman kangkung, bayam,
lombok, dll

     Terapi dengan Binatang


Bertujuan untuk meningkatkan rasa kasih
sayang dan mengisi hari-hari sepinya dengan
bermain bersama binatang. Misalnya :
mempunyai peliharaan kucing, ayam, dll
Terapi aktifitas di day care / day hospital
Terapi Okupasi
Bertujuan untuk memanfaatkan waktu luang dan
meningkatkan produktivitas dengan membuat atau
menghasilkan karya dari bahan yang telah disediakan.
Misalnya : membuat kipas, membuat keset, membuat sulak
dari tali rafia, membuat bunga dari bahan yang mudah di
dapat (pelepah pisang, sedotan, botol bekas, biji-bijian, dll),
menjahit dari kain, merajut dari benang, kerja bakti
(merapikan kamar, lemari, membersihkan lingkungan
sekitar, menjemur kas  
Terapi Kognitif
Bertujuan agar daya ingat tidak menurun.
Seperti menggadakan cerdas cermat, mengisi
TTS, tebak-tebakan, puzzle,

Life Review Terapi


Bertujuan untuk meningkatkan gairah hidup dan
harga diri dengan menceritakan pengalaman
hidupnya. Misalnya : bercerita di masa mudanya
Rekreasi
Bertujuan untuk meningkatkan sosialisasi, gairah hidup,
menurunkan rasa bosan, dan melihat pemandangan.
Misalnya : mengikuti senam lansia, posyandu lansia, bersepeda,
rekreasi ke kebun raya bersama keluarga, mengunjungi saudara, dll.
 
Keagamaan
Bertujuan untuk kebersamaan, persiapan menjelang kematian, dan
meningkatkan rasa nyaman. Seperti menggadakan pengajian,
kebaktian, sholat berjama’ah, dan lain-lain.
Terapi Keluarga
Terapi keluarga adalah terapi yang diberikan
kepada seluruh anggota keluarga sebagai unit
penanganan (treatment unit). Tujuan terapi
keluarga adalah agar keluarga mampu
melaksanakan fungsinya. Untuk itu sasaran
utama terapi jenis ini adalah keluarga yang
mengalami disfungsi; tidak bisa melaksanakan
fungsi-fungsi yang dituntut oleh anggotanya.
PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
PADA LANSIA
Identifikasi masalah

i. Anamnesis
Mencari data umum lansia dan juga riwayat penyakit yang pernah di
derita

ii. Inspeksi
Melihat keadaan fisik secara umum pada lansia dan gangguan yang
dialaminya
iii. Orientasi
Melihat dan memperhatikan kemampuan fungsional lansia secara
umum

iv. Pemeriksaan fisioterapi


Pemeriksaan fungsi dasar
Pemeriksaan khusus ( pemeriksaan spesifik )
Pemeriksaan tambahan ( pemeriksaan penunjang )

v. Menentukan diagnosa Fisioterapi


Program Fisioterapi
Dalam penanganan terapi latihan untuk lansia dimulai
dari aktivitas fisik yang paling ringan kemudian bertahap
hingga maksimal yang bisa dicapai oleh individu
tersebut, misalnya : A. Aktivitas di tepat tidur

‘Positioning, alih baring, latihan pasif &


aktif lingkup gerak sendi ’
B. Mobilisasi
Latihan bangun sendiri, duduk, transfer dari
tempat tidur ke kursi, berdiri, jalan
Melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari :
mandi, makan, berpakaian, dll
Orientasi
Melihat dan memperhatikan kemampuan fungsional
lansia secara umum

Pemeriksaan fisioterapi
Pemeriksaan fungsi dasar
Pemeriksaan khusus ( pemeriksaan spesifik )
Pemeriksaan tambahan ( pemeriksaan penunjang )

Menentukan diagnosa Fisioterapi


CONTOH KASUS
Multi diagnosa
 Pasien dengan usia 70 tahun
 Dx : post trauma, tirah baring lama
 menderita stroke 1 th lalu, hemiparese sinistra
 # collum femur rencana dilakukan AMP
 Pre op dipasang skin traksi
 luka pada kulit ulcus laceratum : Quadricep femoris
hamstring, tibialis, gastrocnemius
 Hipertensi dan DM terkontrol
Lanjutan….
 Skin graff (diambil dari kulit paha / perut)
dilakukan oleh bedah plastik (ditutup
elastis bandage) fisioterapi stl 2 mgg
 Ulkus decubitus
grade 1 -2 kemerahan
 # Os Radius 1/3 distal (eksternal fixasi)
dipasang gips (+) 3 bulan,
dicopot setelah callus sudah kuat.
Pemasangan skin traksi
Impairment
 Penurunan LGS
 Nyeri : Flexi Full
 Oedema
 Atropi
 Statik hipotensi
Fungsional limitation

 Fungsional tangan, tungkai


 ADL pribadi
Intervensi
Perhatikan KU pasien
Perhatikan kondisi lokalnya
Berkesinambungan sesuai kondisi

Latihan dihentikan jika :

1. Tek sistolik istirahat < 90 mmHg atau >220


2. Tek diastolik istirahat > 110 mm Hg
3. Denyut jantung ist < 50 atau > 120 /menit
4. Ejection fraction < 30%
5. Sesak nafas atau nyeri dada sewaktu latihan
PROGRAM FISIOTERAPI

Memelihara/meningkatkan ROM
Meningkatkan Kebugaran.
Breathing exercise
Menurunkan oedema
Mencegah komplikasi tirah baring
Mobilisasi bertahap
Meningkatkan ADL
INTERVENSI Fisioterapi
Statikkontraksi
ROM Exercise
General exercise
BE
Alih baring
Mobilisasi duduk
Ambulasi
Statik Kontraksi :

Quadricep Femoris
Peroneus
Tibialis
Gastrocnemius
Aktif/pasif movement
Diawali dg statik kontraksi
15 – 20 x gerakan
Dilakukan pada semua sendi yang
terbatas
General Exercise :

1. Kedua extremitas yang sehat


2. Penilaian keseimbangan
3. Mengatur/mengatasi situasi
lingkungan tempat tinggal lansia
4. Persiapan discharge planing
Breathing exercise :
membantu /meningkatkan ventilasi paru
hidrostatik paru : bronchopneumonia

Alih baring :
mencegah decubitus
Alih baring tiap 2 jam sekali
Mobilisasi duduk :
Segera diberikan untuk mencegah
ortostatik hipotensi
Mengukur vital sign
Latihan dilakukan intensif

Ambulasi :
Kursiroda
Walker
kruk
INDEK KATZ
1. A : Mandiri untuk 6 aktifitas
2. B : Mandiri untuk 5 aktifitas
3. C ; Mandiri kecuali bathing dan 1 fungsi lainnya
4. D : Mandiri kecuali bathing, dressing dan 1 fungsi
lainnya
5. E : Mandiri kecuali bathing, dressing, toileting dan
1 fungsi lainnya
6. F : Mandiri kecuali bathing, dressing, toileting,
transfering dan 1 fungsi lainnya
7. G : Tergantung pada orang lain untuk enam aktifitas
Aktifitas yang dinilai
1. Bathing
2. Dressing
3. Toileting
4. Transfering
5. Continence
6. feeding
Skor Norton

1. Kondisi fisik umum general condition


2. Kesadaran/ Consceousness
3. Aktifitas
4. Mobilitas
5. inkontinensia
Kondisi fisik umum / general condition

Baik4
Lumayan 3
Buruk 2
Sangat buruk 1
Kesadaran
Kompos mentis 4
Apatis3
Konfus 2
Koma 1
Aktifitas

Ambulasi mandiri 4
Ambulasi dengan bantuan 3
Hanya bisa duduk 2
Tiduran 1
Mobilitas
Bergerak bebas 4
Sedikit terbatas 3
Sangat terbatas 2
Tak bisa bergerak 1
Inkontinensia
Tidak 4
Kadang-kadang 3
Sering inkontinensia urine 2
Inkontinensia alvi dan urine 1

Sampai < 14 potensial decubitus


Mini Mental tes
Lihat tabel

No Daftar pertanyaan Penilaian


1 Tanggal berapa hari ini? 0 – 2 Kesalahan - baik
2 Hari apa hari ini? 2 – 4 kesalahan – gg intelek
3 Apakah nama tempat ini? ringan
4 Berapa no tlp bp/ibu? Bila ada tlp di jalan apa 5 – 7 Kesalahan – gg intelek
rumah bp/ibu) sedang
5 Berapakah umur bp/ibu 8 – 10 Kesalahan = gg intelek
6 Kapan bp/ibu lahir (tgl/bl/th) berat
7 Siapakah nama gubernur kita?
(walikota/camat/lurah) Bila penderita tak pernah
8 Siapakah nama gubernur sebelum ini sekolah nilai kesalahan
(walikota/camat/lurah) diperbolehkan + dari nilai
9 Siapa nama gadis ibu anda diatas .
10 Hitung mundur 3 – 3 mulai dari 20
Bila penderita sekolah>
SMA kesalahan yg
diperbolehkan _-1 dari nilai
diatas
Aktifitas pagi hari…………
PROGRAM BERJEMUR
FT pada Lansia

1. Sesuaikan dengan Problem individual


2. Diperlukan Assessment tim Geriatri untuk
merumuskannya/pendekatan multi disiplin
3. Masalah berbeda dengan penyakit dewasa muda
4. Hambatan sosial
Assesmen geriatri

Konsultasi Gizi
TIGA KEBAHAGIAAN

1. KEBAHAGIAAN FISIKAL
2. KEBAHAGIAAN EMOSI
3. KEBAHAGIAAN
SPIRITUAL
KEBAHAGIAAN SPIRITUAL
Setiap merawat pasien saya
membayangkan sedang
merawat ibu yang telah
melahirkan saya
The power of MEANING

Menua itu pasti……….. Menjadi


Dewasa itu pilihan
“ LANSIA SEHAT DAN BERMARTABAT”
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai