Anda di halaman 1dari 21

KIMIA LINGKUNGAN

PEMANFAATAN LIMBAH PABRIK KELAPA SAWIT

DOSEN PENGAMPU :
Dr. Tamrin A, S.Si., M.Si.

DIAN ANGGRENI
G2J1 19 002

PROGRAM PASCASARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komoditas 300.000 perkebunan


pertanian utama menghasilkan 720.000
di Indonesia ton kelapa sawit mentah
tahun 1980

Kelapa Sawit

8,9 juta hektar kelapa


sawit menghasilkan 23
608 pabrik
juta ton CPO tahun 2011
pengolahan
kelapa sawit
tahun 2011
Peningkatan permintaan pasar minyak nabati memicu
peningkatan luas perkebunan kelapa sawit sehingga
mendorong berkembangnya pabrik kelapa sawit yang
baru

Pada proses pengolahan kelapa sawit dihasilkan


berbagai limbah

Limbah yang dihasilkan dapat menimbulkan dampak


negatif yang fatal bagi lingkungan dan masyarakat jika
tidak ditangani dengan baik (pencemaran tanah dan
badan air)

Limbah padat dan cair dapat dimanfaatkan


B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah makalah ini yaitu :
Bagaimana karakteristik limbah yang dihasilkan dari pengolahan
kelapa sawit ?
Bagaimana dampak dari limbah kelapa sawit terhadap
lingkungan ?
Bagaimana cara mengatasi pencemaran lingkungan akibat dari
adanya limbah kelapa sawit ?

C. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini yaitu :
Untuk mengetahui karakteristik limbah yang dihasilkan dari pengolahan
kelapa sawit

Untuk mengetahui dampak dari limbah kelapa sawit terhadap lingkungan

Untuk mengatahui cara mengatasi pencemaran lingkungan akibat dari


adanya limbah kelapa sawit
BAB II
PEMBAHASAN
 
A. Karakteristik Limbah Kelapa Sawit
1. Jenis Limbah Pabrik Kelapa Sawit

Limbah Tandan Kosong, cangkang/tempurung,


Padat serabut

Limbah Gas hasil pembakaran serat dan cangkang


Gas

Limbah Limbah cair yang dihasilkan berupa Palm


Cair Oil Mill Effluent (POME) air buangan
kondensat (8-12 %) dan air hasil
pengolahan (13-23 %)
Gambar 2. Kontribusi Produksi Rata-Rata Provinsi Sentra Kelapa Sawit
di Indonesia Tahun 2015-2020
a. Limbah Padat

Gambar 3. Limbah padat kelapa sawit

Gambar 4. Limbah cair kelapa sawit


2. Karakteristik Limbah Cair Kelapa Sawit (POME)

• POME mentah adalah bahan


koloid tebal berwarna kecoklatan,
kental, mengandung 95-96% air,
4-5% padatan total termasuk 2-
4% padatan tersuspensi serta 0,6-
0,7% minyak dan lemak yang
dibuang pada suhu 80-90°C serta
bersifat asam.
• POME mengandung sejumlah
besar asam amino, Na, K, Ca, Mg,
Mn, Fe, Zn, Cu, Co dan Cd, serat
pendek, senyawa nitrogen, asam
organik bebas dan karbohidrat.

Gambar 5. Limbah Cair Kelapa Sawit


(POME)
Tabel 1. Karakteristik limbah cair kelapa sawit (POME)

(Loh et al, 2017)


Tabel 2. Baku mutu air limbah bagi usaha dan/industri kelapa sawit
Parameter Kadar paling Beban Pencemaran
tinggi (mg/L) paling tinggi (kg/ton)
BOD 100 0,25
COD 350 0,88
TSS 250 0,63
Minyak dan lemak 25 0,063
Nitrogen total (sebagai N) 50 0,125
pH 6,0-9,0

Sumber : Keputusan Menteri LH RI No. 5 Tahun 2014


B. Dampak Limbah Pabrik Kelapa Sawit
• POME dapat menyebabkan pencemaran lingkungan.
• Pembuangan POME pada ekosistem perairan mengubah air
menjadi coklat, berbau dan berlendir, dan dapat membunuh
ikan dan organisme akuatik lainnya.
• POME yang tidak diolah dapat mengganggu kesehatan
masyarakat (karakteristik limbah POME).
• Selain itu juga dapat mencemari tanah dan ekosistem yang
mengakibatkan hilangnya sumber daya lahan dan
keanekaragaman hayati .
• Jika limbah dibuang ke ekosistem akuatik dan terestrial tanpa
pengolahan, hal ini dapat menyebabkan tingginya kebutuhan
oksigen biologis (BOD), kebutuhan oksigen kimiawi (COD),
dan pH dari perairan tersebut (Ohimain & Sylvester, 2017).
• Penelitian yang telah dilakukan oleh Muliari dan Zulfahmi (2016),
adanya limbah cair berpengaruh terhadap komunitas Fitoplankton yaitu
menyebabkan terjadinya pencemaran perairan yang mengganggu
struktur komunitas fitoplankton.
• Dalam sistem trofik ekosistem perairan, fitoplankton mempunyai
peranan penting dalam menentukan tingkat kesuburan suatu perairan.
• Selain itu, Badrun et al (2019) melakukan penelitian untuk membuktikan
adanya pencemaran yang diakbatkan dari adanya limbah yang
dihasillkan pabrik kelapa sawit yaitu pada Sungai Rokan.
• Berdasarkan data kualitas air limbah, memperlihatkan secara rata-rata
parameter COD dan BOD melewati baku mutu, yaitu berkisar antara
334,6-1.105 mg/L untuk COD dan untuk BOD berkisar antara 55,99-
377,5 mg/L. Hal ini menunjukkan pabrik sawit belum melakukan
pengelolaan air limbah dengan baik. Sedangkan untuk parameter
lainnya seperti pH, TSS serta minyak dan lemak rata-rata masih sesuai
dengan baku mutu berdasarkan PermenLH No. 5 Tahun 2014 Lampiran
III
C. Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit
1. Limbah Padat : pupuk/diolah menjadi briket
Tabel 3. Kandungan bahan organik pada limbah padat kelapa sawit
Limbah Kandungan atas dasar % berat kering
Kelapa
No. Sawit
N P K Mg Ca

1. Tandan 0,350 0,028 2,285 0,175 0,149

2. Serat 0,320 0,080 0,470 0,020 0,110


3. Cangkang 0,330 0,010 0,090 0,020 0,020
2. Limbah Cair Kelapa Sawit

Limbah cair
kelapa sawit

Produksi
Biogas

Metode Anaerobik

Peran Mikroba
• Limbah cair dapat dimanfaatkan menjadi biogas.
• Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Winanti dan Wiharja
(2019) terkait dengan pemanfaatan limbah cair menjadi biogas dengan
menggunakan sistem anaerobik. Berdasarkan data hasil penelitian
menunjukkan bahwa rata-rata kandungan gas metana yang dihasilkan
adalah 64%.
Tahap pengolahan limbah cair
Gambar 7. Proses produksi biogas dari POME secara anaerobik (Ohimain & Sylvester,
2017)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini yaitu :
1. Karakteristik limbah yang dihasilkan dari pengolahan kelapa sawit
yaitu limbah POME bahan koloid tebal berwarna kecoklatan, kental,
mengandung 95-96% air, 4-5% padatan total termasuk 2-4% padatan
tersuspensi serta 0,6-0,7% minyak dan lemak yang dibuang pada
suhu 80-90°C serta bersifat asam. Sedangkan limbah padat yang
dihasilkan dari pabrik kelapa sawit yaitu cangkang sawit, serabut dan
tandan kosong.
2. Dampak dari limbah kelapa sawit terhadap lingkungan yaitu dapat
menyebabkan pencemaran lingkungan serta mengganggu kesehatan
masyarakat.
3. Cara mengatasi pencemaran lingkungan akibat dari adanya limbah
cair kelapa sawit yaitu dengan mengolah limbah menjadi biogas.
Sedangkan limbah padatnya dapat dimanfaatkan menjadi pupuk.
B. Saran
Adapun saran dalan makalah ini yaitu diharapkan
masyarakat dapat memanfaatkan limbah cair kelapa sawit
untuk mengurangi pencemaran lingkungan serta pembaca
dapat memahami pemanfaatan limbah cair kelapa sawit
sehingga dapat memaksimalkan pengolahan terhadap
limbah untuk menghasilkan biogas.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmed, et al. (2015). Production of Biogas and Performance Evaluation of
Existing Treatment Processes in Palm Oil Mill Effluent (POME). Renewable
and Sustainable Energy Reviews 42 (2015) 1260–1278.
https://www.isw.co.id/post/2016/11/07/memanfaatkan-gas-metana-dari-lim
bah-cair-kelapa-sawit-untuk-sumber-listrik
.
Loh, et al. (2017). First Report on Malaysia’s experiences and development in
biogas capture and utilization from palm oil mill effluent under the Economic
Transformation Programme: Current and future perspectives, Renewable
and Sustainable Energy Reviews 74 (2017) 1257–1274.
Trade Map. (2018). List of Importing Market for a Product Import and Export by
Countries: 1511 (151110 and 151190) Crude Palm Oil and Palm oil and its
fractions, whether or not Refined (Excluding Chemical Ly ModiFfied and
Crude). https://www.trademap.org/.
Ohimain, Elijah Ige & Sylvester Chibueze Izah (2017). A Review of Biogas
Production from Palm Oil Mill Effluents Using Different Configurations of
Bioreactors. Renewable and Sustainable Energy Reviews 70 (2017) 242–253.

Anda mungkin juga menyukai