Anda di halaman 1dari 40

MODEL-MODEL

PEMBELAJARAN

(INQUIRY, DISCOVERY
LEARNING, PROBLEM
BASED LEARNING DAN
PROJECT BASED NENI ROHAENI, M.Pd
WIDYAISWARA LPMP JAWA BARAT -
LEARNING 2018
TUJUAN PEMBELAJARAN :

• Sharing pengalaman penerapan model-model


pembelajaran
• Mengidentifikasi model-model pembelajaran yang sesuai
dengan Kurikulum 2013 dengan pendekatan scientific
• Membedakan langkah-langkah tiap model pembelajaran
• Menentukan model pembelajaran yang tepat sesuai
dengan materi pembelajaran
CONNECTING……….

Jawablah 5
pertanyaan berikut
dengan singkat
namun jelas....
3
1.
Apa perbedaan antara pendekatan dan model
pembelajaran?

4
2.
Sebutkan langkah-langkah dalam
pendekatan scientific?

5
3.
Apa yang Anda ketahui tentang model-model
pembelajaran dalam kurikulum 2013?

6
4.
Mengapa guru perlu menerapkan model-model pembelajaran dalam
PBM di kelas?

7
5.
Permasalahan apa yang dihadapi dalam menerapkan model-
model pembelajaran di kelas?

8
Mari kita samakan persepsi
tentang model-model
pembelajaran yang sesuai
dengan Kurikulum 2013
9
PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN
SCIENTIFIC

• Pelaksanaan Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi


pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan scientific.

• Pendekatan scientific dalam pembelajaran sebagaimana


dimaksud meliputi mengamati, menanya, menalar,
mencoba, membentuk jejaring untuk semua mata
pelajaran.
LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC

Mengumpulkan Mengasosiasika Mengkomu


Observing Questioning
informasi/ n/mengolah Mencipta
(mengamati) (menanya)
eksperimen informasi
nikasikan

Pendekatan Scientific dalam Proses Pembelajaran


11
MODEL-MODEL PEMBELAJARAN

Dalam Permendikbud No. 103 tahun 2014


disebutkan bahwa:
“Model pembelajaran merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang memiliki nama, ciri, sintak,
pengaturan, dan budaya”, misalnya discovery
learning, problem-based learning, project-
based learning, inquiry learning
INQUIRY LEARNING (PEMBELAJARAN INKUIRI)

Pengetahuan bukanlah tumpukan sejumlah fakta hasil dari


mengingat, melainkan hasil dari proses menemukan atau
mengkonstruksi.

Inkuiri merupakan proses pembelajaran yang didasarkan pada


pencarian dan penemuan melalui proses berpikir sistematis.

Maka tugas pokok guru adalah memfasilitasi kegiatan penemuan


(inquiry) agar peserta didik memperoleh pengetahuan dan
keterampilan melalui penemuannya sendiri (bukan hasil
mengingat sejumlah fakta).
Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

1. Merumuskan masalah: Guru membimbing dan


memfasilitasi peserta didik untuk merumuskan dan
memahami masalah nyata yang telah disajikan.

2. Merumuskan hipotesis:
Guru membimbing peserta didik merumuskan hipotesis
dengan cara mengajukan berbagai pertanyaan untuk
memancing jawaban sementara peserta didik atau dapat
merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban
dari suatu permasalahan yang dikaji.
Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

3. Mengumpulkan data:

Guru mengarahkan peserta didik untuk menemukan


fakta atau data yang dibutuhkan untuk menjawab
pertanyaan sementara (hipotesis) yang sudah
dirumuskan sebelumnya. Caranya dapat dengan
wawancara mendalam, membaca, atau survey
Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

4. Menguji hipotesis:
Guru mengarahkan peserta didik untuk
mencocokkan jawaban sementara dengan
jawaban yang dibangun dari data yang telah
dikumpulkan lewat berbagai cara. Hasil akhir
yang diharapkan adalah menerima jawaban yang
berdasarkan data.
Langkah-Langkah Pembelajaran Inkuiri

5. Merumuskan simpulan
Guru membimbing peserta didik mendeskripsikan
temuan yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian
hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat
sebiknya guru mempu menunjukkan pada peserta
didik data mana yang relevan.
DISCOVERY LEARNING

Pembelajaran menemukan (Discovery Learning),


adalah Pembelajaran untuk menemukan konsep,
makna, dan hubungan kausal melalui
pengorganisasian pembelajaran yang dilakukan oleh
peserta didik.
Langkah-Langkah Discovery Learning

1. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)


Guru memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan kepada
siswa, meminta siswa membaca buku, mengamati fenomena lewat video
klip atau gambar, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada
suatu masalah . Dengan kata lain siswa dihadapkan pada suatu masalah
atau pertanyaan (gap of knowledge) agar timbul keinginan untuk
menyelidiki.
Contoh: Berita atau tayangan video/tv tentang banyaknya kelompok
masyarakat yang menentang pendirian atau pembukaan minimarket
Langkah-Langkah Discovery Learning

2. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)


Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengidentifikasi sebanyak mungkin masalah yang relevan
dengan kompetensi dasar/indikator, kemudian dipilih satu
atau beberapa dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaan masalah).

Contoh:
IPS/PPKn:
Keberadaan mini market di dekat pasar tradisional
akanmendesak atau mengalahkan pedagang atau toko
tradisional.
Langkah-Langkah Discovery Learning

3. Data collection (Pengumpulan Data)


Guru meminta para siswa mengumpulkan informasi atau data
yang relevan sebanyak-banyaknya untuk menjawab pertanyaan
atau membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah,
2004:244). Misalnya dengan cara membaca mewawancarai
nara sumber (IPS/PPKn., Agama, bahasa Indonesia) ,
melakukan eksperimen (IPA), observasi (PJOK), dan
sebagainya.
Langkah-Langkah Discovery Learning

4. Data Processing (Pengolahan Data)


Semua informasi yang berasal hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya, diolah, dipilih,
dipilah, diklasifikasikan, ditabulasikan, bila perlu
dihitung dengan cara tertentu, serta ditafsirkan atau
dimaknai.
Langkah-Langkah
Langkah-Langkah Discovery
Discovery Learning
Learning

5. Verification (Pembuktian)
Hasil pengolahan data di atas dihubungkan dengan
pertanyaan yang sudah dirumuskan sebelumnya atau
melakukan pemeriksaan secara cermat terhadap hasil
olah data untuk membuktikan benar atau tidaknya
hipotesis yang ditetapkan sebelumnya (Syah,
2004:244).
PROBLEM BASED LEARNING (PBL)/
PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based


Learning (PBL) adalah pembelajaran yang menggunakan
masalah nyata sehari-hari (otentik) yang bersifat terbuka
(open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik dalam
rangka mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan
menyelesaikan masalah, keterampilan sosial, keterampilan
untuk belajar mandiri, dan membangun atau memperoleh
pengetahuan baru. Pemilihan masalah nyata tersebut dilakukan
atas pertimbangan kesesuaiannya dengan pencapaian
kompetensi dasar.
Langkah-langkah PBL

1. Orientasi terhadap masalah:


Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik .
Dalam tahap ini guru dapat langsung menyodorkan sebuah
masalah, tetapi dapat juga menyajikan “situasi masalah”.
Caranya dengan mengajak siswa mengamati suatu
fenomena baik langsung maupun tidak langsung (lewat
video, gambar, teks). Dari kegiatan ini siswa diminta untuk
menetapkan masalah atau pengetahuan yang belum dan ingin
diketahui (gap of knowledge)
Langkah-langkah PBL

2. Organisasi belajar:
Tahap ini guru memfasilitasi peserta didik untuk
memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu
dengan mengidentifikasi apa yang perlu mereka
ketahui dan apa yang perlu dilakukan untuk
menyelesaikan masalah yang sudah diidentifikasi.
Peserta didik berbagi peran/tugas untuk
menyelesaikan masalah tersebut.
Langkah-langkah PBL

4. Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah:


Pada tahap ini guru membimbing peserta didik untuk
menentukan penyelesaian masalah yang dipandang paling
tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang
peserta didik temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil
penyelesaian masalah, secara tertulis maupun dalam bentuk
power point slides untuk dipresentasikan.
Langkah-langkah PBM

5. Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah:


Lewat presentasi laporan penyelesaian masasah,
guru membimbing peserta didik untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian
masalah yang dilakukan.
PROJECT BASED LEARNING
(PjBL)/ PEMBELAJARAN
BERBASIS PROYEK
Pembelajaran Berbasis Projek atau Project Based Learning
(PjBL) adalah pembelajaran yang menekankan aktivitas-
aktivias menghasilkan produk dengan menerapkan keterampilan
meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan
mempresentasikan produk nyata. Produk yang dimaksud dapat
berupa desain, skema, karya tulis, karya seni, karya
teknologi/prakarya, dan lain-lain. Proyek dapat dilakukan secara
mandiri maupun kelompok. Biasanya PBP dirancang untuk
diterapkan pada permasalahan komplek.
Contoh-contoh Proyek

1. Membuat model pemanas tenaga surya(IPA)


2. Mendesain brosur untuk biro perjalanan/ pariwisata atau brosur
untuk museum (IPS dan Bhs. Indonesia)
3. Sikap masyarakat terhadap program kantong plastik berbayar
(IPS)
4. Menyusun laporan kunjungan ke rapat warga tingkat desa
(PPKn)
5. Wall magazine mengenai profil tokoh-tokoh novel/film “The
Maze Runner” (Bahasa Inggris)
6. Mengukur tingkat kederasan aliran sungai/parit (Matematika)
7. Membuat resep kudapan berbahan baku potensi lokal
(Prakarya)
Langkah-langkah PjBL

1. Penentuan projek:
Guru bersama dengan peserta didik menentukan
tema/topik projek. Hal ini dapat diawali dengan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
question) yang mengarahkan peserta didik
menentukan sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan serangkaian kompetensi dasar
(KD) dalam satu mapel atau lintas mapel.
Langkah-langkah PjBL

2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian


projek:Guru memfasilitasi Peserta didik untuk
merancang langkah-langkah kegiatan
penyelesaian projek beserta pengelolaannya
Langkah-langkah PjBL

3. Penyusunan jadwal pelaksanaan projek:


Guru memberikan pendampingan kepada
peserta didik melakukan penjadwalan semua
kegiatan yang telah dirancang.
Langkah-langkah PjBL

4. Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan


monitoring guru: Guru memfasilitasi dan
memonitor peserta didik dalam melaksanakan
rancangan projek yang telah dibuat
Langkah-langkah PjBL

5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil


projek:
Guru memfasilitasi peserta didik untuk
mempresentasikan dan mempublikasikan hasil
karyanya
Langkah-langkah PjBL

6. Evaluasi proses dan hasil projek:


Guru dan peserta didik pada akhir proses
pembelajaran melakukan refleksi terhadap
aktivitas dan hasil tugas projek
PERBANDINGAN PjBL DAN PBL
Project Based Learning Problem Based Learning
Memungkinkan keterkaitan Focus pada satu topik
antar mata pelajaran permasalahan tertentu saja
Memerlukan waktu yang Memerlukan waktu yang
lebih panjang (seminggu, lebih singkat
sebulan)
Tahapan penyelesaiannya Tahap penyelesaianya
dapat bervariasi mengikuti prosedur khusus
Ada produk yang dicipta Produk yang dihasilkan
atau dihasilkan berupa laporan tertulis atau
presentasi pemecahan
masalah
37
LEMBAR KERJA
PENERAPAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN

No KD Indikator Model Langkah-langkah


Pembelajaran Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai