Di susun oleh :
Kelompok 1
1. Riska Novita Sari (P1337420318056)
2. Noviantika (P1337420318069)
3. Tunisma (P1337420318070)
4. Aditya Pratama (P1337420318077)
5. Aurel Valensya Putri (P1337420318085)
6. Tsani Kemala Hayati (P1337420318092)
7. Dayinta Witaradya (P1337420318100)
8. Layin Lavithing (P1337420318105)
Definisi ??
Manajemen Airway merupakan
tindakan yang dilakukan untuk
membebaskan jalan nafas dengan tetap
memperhatikan kontrol servikal.
Tujuan : membebaskan jalan napas
untuk menjamin jalan masuknya udara
ke paru secara normal sehingga
menjamin kecukupan oksigenase tubuh.
Tripel airway maneuver adalah cara segera melapangkan
saluran pernapasan.
Terdapat 3 cara Tripel Arway Maneuver :
“
⪢ Sapuan Jari (finger sweep)
Bila jalan nafas tersumbat karena adanya benda
asing dalam rongga mulut belakang atau hipofaring
(gumpalan darah, muntahan, benda asing lainnya)
dan hembusan nafas hilang, maka lakukan teknik
“Sapuan jari”
Penderita sadar:
⪢ Penderita anak lebih dari satu
tahun:
⪢ Lakukan “chest thrust” 5 kali (tekan
ulang dada dengan jari kedua dan
ketiga kira-kira satu jari di bawah
garis imajinasi antar puting susu).
⪢ Ulangi tindakan tersebut, hingga
sumbatan tergeser atau korban
jatuh tidak sadar.
Penderita tidak sadar:
⪢ Tidurkan terlentang
⪢ Lakukan chest thrust
⪢ Tarik lidah dan lihat adakah benda
asing
⪢ Berikan pernafasan buatan
⪢ Bila jalan nafas tersumbat di bagian
bawah, lanjutkan dengan
krikotirotomi jarum.
c. Back blow (untuk bayi)
Penderita Sadar :
⪢ Bila penderita dapat batuk keras, observasi
ketat
⪢ Bila nafas tidak efektif/berhenti
⪢ Back blows 5 kali (hentakan keras
mendadak pada punggung korban di titik
silang garis antar belikat dengan tulang
punggung/verterbral)
⪢ Penderita tidak sadar:
⪢ Tidurkan penderita terlentang
⪢ Lakukan back blow dan chest thrust
⪢ Tarik lidah dan dorong rahang bawah untuk
melihat benda asing
⪢ Bila terlihat ambil dengan jari-jari
⪢ Bila tak terlihat jangan coba-coba digaet
dengan jari
⪢ Usahakan memberikan nafas (meniupkan
udara)
⪢ Bila jalan nafas tetap tersumbat, ulangi
langkah tersebut di atas
⪢ Segera panggil bantuan setelah
pertolongan pertama dilakukan 1 menit
DENGAN BANTUAN ALAT
Peralatan:
• Pipa oro/nasofaring
• Suction/alat penghisap
• Kanula dan masker oksigen
• Ambu bag
• Pipa endotrakheal dan stylet
• Pelumas (jelly)
• Forcep magill
• Laringoscop (handle dan blade)
• Obat-obatan sedatif i.v
• Sarung tangan
• Plester dan gunting
• Bantal kecil tebal 10cm (bila
tersedia)
3. Intubasi orotrakheal
Tindakan:
1. Sebelum intubasi berikan oksigen, sebaliknya gunakan bantal dan
pastikan jalan nafras terbuka (hati-hati pada dugaan cedera leher)
2. Siapkan endotrakheal tuber (ETT), periksa balon (cuff), siapkan stylet,
beri pelumas (jelly)
3. Siapkan laringoskopi (pasang blade pada handle), lampu harus menyala
4. Tidurkan/tenangkan pasien dengan pemberian obat seditif i.v (valium,
dormioum dosis 0,05-0,1 mgr/kg BB. Bila diperlukan dapat diberikan
obat pelemas oto (succinil clolin 1-2 mgr/kg BB)
5. Berikan hiperventilasi, tunggu sampai fasikulasi otot menghilang
⪢ LANJUTAN :
Tindakan :
1. Spray mukosa lubang dan rongga hidung dengan vasokonstriksi dan xylocaine
2. Posisi kepala netral
3. Masukan lubang tube sebagai berikut
4. Jelaskan pada penderita (bila pasien sadar)
5. Manipulasi gerak leher dan kepala
6. Dorong tube hati-hati masuk rongga hidung perhatikan lengkungan kepala
sampai terdengar suara nafas lewat lubang tube, mulut dan lubang hidung yang
lain ditutup
7. Dorong ke mulut hingga suara nafas terdengar maksimal, ini sebagai tanda
ujung tube sudah didepan trachea
8. Pada saat pasien menarik nafas dalam, pipa didorong disertai penekanan
krikoid
9. Begitu pipa masuk segera hubungkan dengan 100% O2, kembangkan balon
(cuff). Auskultasi suara pernafasan kiri dan kanan/suara udara yang ditiupkan
10. Fixasi pipa dengan plester.
Intubasi Nasotrakheal
5. Krikotirotomi
ANY QUESTION ??