Obligasi merupakan surat utang dengan nominal tertentu yang berfungsi sebagai
kontrak antara pemberi dana atau investor dengan pihak penerbit obligasi atau
biasanya disebut sebagai emiten. Pada umumnya, emiten adalah badan usaha
pemerintah maupun swasta. Pihak penerbit obligasi memiliki kewajiban untuk
mengembalikan dana yang dipinjamkan dalam jangka waktu sesuai kontrak
beserta dengan bunganya secara reguler.
3. Memiliki Coupon Rate
Tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya
pembayaran bunga setiap tahun kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan coupon.
Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya,
obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun sebesar
$80.
4. Memiliki nilai prinsipal (harga pasar)
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada
pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan redemption value,
maturity value, par value or face value.
Pengelompokan Obligasi
1. Dilihat dari sisi penerbit:
a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau
Badan Usaha Swasta.
b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bonds: yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan
dengan kepentingan public (public utility).
Peringkat AAA adalah peringkat yang tertinggi. Kemampuan untuk membayar bunga sangat kuat.
Peringkat AA memiliki kemampuan yang sangat kuat membayar bunga dan melunasi pokok. Kelompok
ini juga merupakan kelas obligasi bernilai tinggi.
Utang berperingkat A memiliki kemampuan yang kuat untuk membayar bunga dan melunasi pokok,
walupun sedikit rentan terhadap pengaruh atau situasi perekonomian yang buruk.
Peringkat BBB dipandang memiliki kemampuan yang memadai untuk membayar bunga dan melunasi
pokok. Obligasi ini adalah kewajiban dengan nilai menengah.
Peringkat BB dan B dipandang sebagai utang yang secara seimbang lebih dominan berdasarkan
persyaratan kewajiban. Menunjukkan tingkat spekulasi yang terendah.
Peringkat CCC dan CC bersifat spekulatif jika dilihat dari kemampuan membayar bunga dan melunasi
pokok. Menunjukkan tingkat spekulasi yang tertinggi.
Peringkat C diberikan untuk obligasi pendapatan di mana tidak terdapat pembayaran bunga.
Peringkat D dipandang sebagai utang sedang gagal bayar dan pembayaran bunga dan atau pelunasan
pokok belum dilakukan.
Penerbitan Obligasi
Proses penerbitan obligasi dimulai melalui penjamin emisi atau yang biasa disebut dengan underwriting. Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih
perusahaan sekuritas akan membentuk sindikasi guna membeli seluruh Obligasi dari emiten untuk menjualnya kembali kepada investor. Penerbit
obligasi sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan
obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :
• Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development
Bank).
• Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta
asing yang biasa disebut dengan obligasi internasional sovereign bond). (Sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal
sebagai Obligasi daerahIndonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN). Di Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency
bonds, atau agencies.
• Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.
• Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna
penerbitan suatu obligasi yang biasa disebut Efek Beragun Aset.
Sebagai suatu instrumen keuangan, obligasi bersifat dapat diperdagangkan di pasar obligasi. Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
1. Pasar Primer
Tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan.
2. Pasar Sekunder
Tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercatat di BEI, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat
ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta
pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email.
Manfaat Obligasi
Sebagai salah satu instrumen investasi, obligasi memberikan sejumlah keuntungan atau manfaat
bagi para pemegang nya. Berikut terdapat beberapa manfaat atau keuntungan obligasi yang
perlu diketahui:
Dapat dikonversi
Keuntungan pada obligasi hanya berlaku pada obligasi konversi. Obligasi konversi ini dapat diubah dan
dikonversikan menjadi bentuk saham di dalam suatu perusahaan penerbit obligasi oleh pihak pemegang
obligasi / pemberi dana. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan dan manfaat
tersendiri. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai promosi emiten terhadap para investor / pemberi dana
supaya dapat membuat penjualan obligasi meningkat.
Rumus Perhitungan Obligasi
1. Nominal Yield Dan Current Yield
Nominal yield adalah penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan pada pemegang obligasi. Tingkat bunga
kupon dinyatakan sebagai presentrase nilai nominal.
Current Yield adalah penghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan harga pasar obligasi.
Contoh:
Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi
tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:
Menghitung yield yang terealisasi yang mendekati juga digunakan perhitungan yang sama dengan
perkiraan YTC dan YTM dengan persamaan sebagai berikut:
KESIMPULAN
Setelah mengetahui pengertian, jenis, manfaat dan contoh obligasi, kita
dapat mempertimbangkan mengenai invetasi pada obligasi. Namun,
keputusan obligasi menjadi keputusan yang sangat besar dan harus
penuh dengan pertimbangan. Sebaiknya pertimbangkan secara matang
dengan berkonsultasi dengan orang yang sudah berpengalaman dan ahli
dalam bidangnya agar tidak salah untuk melangkah. Selain kelebihan
diatas terdapat juga beberapa juga kekurangan dari obligasi karena
memang semua jenis investasi memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
Kekurangannya adalah penerbit obligasi berisiko gagal bayar dan
konsekuensinya investor tak cuma tidak memperoleh untung, tetapi tak
mendapatkan kembali seluruh pokok utang. Namun, kekurangan ini tak
berlaku pada obligasi negara yang terlindungi undang-undang.
Selanjutnya, obligasi rentan terhadap perubahan suku bunga, ekonomi,
dan kondisi politik yang tidak stabil. Perubahan-perubahan tersebut
berdampak pada pasar keuangan. Terakhir yaitu ketika menjual obligasi
sebelum jatuh tempo di Pasar Sekunder menimbulkan kerugian bagi
investor. Sebab harga jualnya lebih rendah dari harga belinya.
THANK YOU