Anda di halaman 1dari 13

Pengertian Obligasi

Obligasi merupakan surat utang dengan nominal tertentu yang berfungsi sebagai
kontrak antara pemberi dana atau investor dengan pihak penerbit obligasi atau
biasanya disebut sebagai emiten. Pada umumnya, emiten adalah badan usaha
pemerintah maupun swasta. Pihak penerbit obligasi memiliki kewajiban untuk
mengembalikan dana yang dipinjamkan dalam jangka waktu sesuai kontrak
beserta dengan bunganya secara reguler.

Jadi, investasi obligasi adalah investasi dengan cara meminjamkan dana kepada


perusahaan negeri atau swasta yang memerlukan dana. Investor bisa
menanamkan dananya dalam jangka waktu tertentu sampai dana tersebut
dikembalikan penuh dan mendapat bunga secara periodik (setidaknya tiap tiga
bulan) dari pihak emiten.
Ciri-ciri Obligasi
1. Memiliki nilai nominal
Dalam penerbitan obligasi, maka perusahaan akan dengan jelas menyatakan jumlah dana yang dibutuhkan
yang dikenal dengan istilah “jumlah emisi obligasi”. Penentuan besar kecilnya jumlah penerbitan obligasi
berdasarkan aliran arus kas perusahaan, Kebutuhan, serta kinerja bisnis perusahaan.

2. Memiliki jangka waktu jatuh tempo (maturity)


Setiap obligasi mempunyai masa jatuh tempo atau berakhirnya masa pinjaman (maturity). Secara umum
masa jatuh tempo obligasi adalah 5 tahun. Ada yang 1 tahun, adapula yang 10 tahun. Semakin pendek
jangka waktu obligasi maka akan semakin diminati oleh investor, karena dianggap risikonya kecil.

3. Memiliki Coupon Rate
Tingkat bunga yang disetujui penerbit untuk dibayar kepada pemegang obligasi setiap tahun. Besarnya
pembayaran bunga setiap tahun kepada pemilik obigasi selama jangka waktu obligasi dinamakan  coupon.
Tingkat persentase coupon dikali nilai prinsipal obligasi menghasilkan besarnya coupon. Contohnya,
obligasi dengan 8% coupon rate dan nilai par nya adalah $1,000 akan membayar bunga per tahun sebesar
$80.
4. Memiliki nilai prinsipal (harga pasar)
Nilai prinsipal obligasi adalah sejumlah uang yang disetujui oleh penerbit obligasi agar dibayarkan kepada
pemegang obligasi pada masa jatuh tempo. Jumlah ini biasa berhubungan dengan  redemption value,
maturity value, par value or face value.
Pengelompokan Obligasi
1. Dilihat dari sisi penerbit:
a. Corporate Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan, baik yang berbentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau
Badan Usaha Swasta.
b. Government Bonds: obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat.
c. Municipal Bonds: yaitu obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah untuk membiayai proyek-proyek yang berkaitan
dengan kepentingan public (public utility).

2. Dilihat dari sistem pembayaran bunga:


a. Zero Coupon Bonds: obligasi yang tidak melakukan pembayaran bunga secara periodik, namun bunga dan pokok
dibayarkan sekaligus pada saat jatuh tempo.
b. Coupon Bonds : obligasi dengan kupon yang dapat diuangkan secara periodik sesuai dengan ketentuan penerbitnya.
c. Fixed Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang telah ditetapkan sebelum masa penawaran di pasar
perdana dan akan dibayarkan secara periodik.
d. Floating Coupon Bonds : obligasi dengan tingkat kupon bunga yang ditentukan sebelum jangka waktu tersebut, berdasarkan
suatu acuan (benchmark) tertentu seperti average time deposit (ATD) yaitu rata-rata tertimbang tingkat suku bunga deposito
dari bank pemerintah dan swasta.

3. Dilihat dari waktu jatuh temponya:


a. Term Bonds (obligasi waktu) yaitu bila obligasi yang dikeluarkan jatuh tempo pada waktu bersamaan.
b. Serial Bonds (obligasi seri) yaitu obligasi yang jatuh temponya terbagi di dalam beberapa tanggal.
Pengelompokan Obligasi
4. Dilihat dari hak penukaran / opsi:
a. Convertible Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk mengkonversikan obligasi tersebut ke
dalam sejumlah saham milik penerbitnya.
b. Exchangeable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk menukar saham perusahaan ke
dalam sejumlah saham perusahaan afiliasi milik penerbitnya.
c. Callable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada emiten untuk membeli kembali obligasi pada harga tertentu
sepanjang umur obligasi tersebut.
d. Putable Bonds : obligasi yang memberikan hak kepada investor yang mengharuskan emiten untuk membeli kembali obligasi
pada harga tertentu sepanjang umur obligasi tersebut.

5. Dilihat dari segi jaminan atau kolateralnya:


a. Secured Bonds : obligasi yang dijamin dengan kekayaan tertentu dari penerbitnya atau dengan jaminan lain dari pihak
ketiga. Dalam hal ini, termasuk didalamnya adalah:
o Guaranteed Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan penangguangan dari pihak ketiga.
o Mortgage Bonds : obligasi yang pelunasan bunga dan pokoknya dijamin dengan agunan hipotik atas property atau
asset tetap.
o Collateral Trust Bonds : obligasi yang dijamin dengan efek yang dimiliki penerbit dalam portofolionya, misalnya saham-
saham anak perusahaan yang dimilikinya.
b. Unsecured Bonds : obligasi yang tidak dijaminkan dengan kekayaan tertentu tetapi dijamin dengan kekayaan penerbitnya
secara umum.
Peringkat Obligasi
Peringkat obligasi hanya berkaitan dengan kemungkinan gagal bayar. Menurut S&P, obligasi memiliki
beberapa rating (peringkat) yaitu sebagai berikut:

 Peringkat AAA adalah peringkat yang tertinggi. Kemampuan untuk membayar bunga sangat kuat.

 Peringkat AA memiliki kemampuan yang sangat kuat membayar bunga dan melunasi pokok. Kelompok
ini juga merupakan kelas obligasi bernilai tinggi.

 Utang berperingkat A memiliki kemampuan yang kuat untuk membayar bunga dan melunasi pokok,
walupun sedikit rentan terhadap pengaruh atau situasi perekonomian yang buruk.

 Peringkat BBB dipandang memiliki kemampuan yang memadai untuk membayar bunga dan melunasi
pokok. Obligasi ini adalah kewajiban dengan nilai menengah.

 Peringkat BB dan B dipandang sebagai utang yang secara seimbang lebih dominan berdasarkan
persyaratan kewajiban. Menunjukkan tingkat spekulasi yang terendah.

 Peringkat CCC dan CC bersifat spekulatif jika dilihat dari kemampuan membayar bunga dan melunasi
pokok. Menunjukkan tingkat spekulasi yang tertinggi.

 Peringkat C diberikan untuk obligasi pendapatan di mana tidak terdapat pembayaran bunga.

 Peringkat D dipandang sebagai utang sedang gagal bayar dan pembayaran bunga dan atau pelunasan
pokok belum dilakukan.
Penerbitan Obligasi
Proses penerbitan obligasi dimulai melalui penjamin emisi atau yang biasa disebut dengan underwriting. Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih
perusahaan sekuritas akan membentuk sindikasi guna membeli seluruh Obligasi dari emiten untuk menjualnya kembali kepada investor. Penerbit
obligasi sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan
obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :

• Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development
Bank).
• Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta
asing yang biasa disebut dengan obligasi internasional sovereign bond). (Sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal
sebagai Obligasi daerahIndonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN). Di Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut  agency
bonds, atau agencies.
• Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.
• Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna
penerbitan suatu obligasi yang biasa disebut Efek Beragun Aset.

Sebagai suatu instrumen keuangan, obligasi bersifat dapat diperdagangkan di pasar obligasi. Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:

1. Pasar Primer
Tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan.
2. Pasar Sekunder
Tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercatat di BEI, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat
ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta
pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email.
Manfaat Obligasi
Sebagai salah satu instrumen investasi, obligasi memberikan sejumlah keuntungan atau manfaat
bagi para pemegang nya. Berikut terdapat beberapa manfaat atau keuntungan obligasi yang
perlu diketahui:

Dijamin oleh Undang – Undang


Setiap obligasi yang telah diterbitkan oleh pemerintah akan dijamin oleh Undang Undang. Karena
dalam Undang Undang telah disebutkan bahwa pemerintah Indonesia akan menjamin
pembayaran pokok beserta bunga berdasarkan ketentuan waktu yang berlaku.

Proses pencarian cepat dan fleksibel


Nasabah atau investor bisa melakukan pencarian obligasi pada waktu yang sesuai dengan harga
di pasar. Kemudian juga dapat melakukan transaksi jual beli obligasi dengan mekanisme
sekunder. Namun hal itu tidak berlaku pada obligasi sukuk tabungan / ST serta saving bonds
retail / SBR.

Pendapatan secara berkala


Setiap nasabah / investor akan memperoleh pendapatan secara berkala yang berbentuk kupon.
Kupon itu dapat dibayarkan secara langsung ke rekening Nasabah. Jumlah nominalnya sesuai
dengan ketentuan yang telah disepakati di awal.
Manfaat Obligasi
Mempunyai resiko rendah
Ada suatu cara untuk meminimalkan risiko kerugian saat melakukan investasi obligasi. Cara tersebut yaitu
dengan memprediksikan risiko kredit pada awal sebelum melakukan kontrak. Besarnya prediksi kredit bisa
dilihat dengan bentuk peringkat / rating. Peringkat / rating itu dapat dimanfaatkan untuk mengukur
kemampuan serta kondisi finansial emiten dengan tujuan untuk mengembalikan dana pinjaman yang disertai
dengan pembayaran kupon / bunga dengan penuh berdasarkan kontrak. Peringkat / rating tersebut juga
dapat dengan mudah dihitung melalui finata. Dengan software keuangan usaha finata ini dapat melakukan
prediksi atas rating / peringkat dengan tepat. Sehingga dapat membuat keputusan dengan tepat.

Capital gain dan kupon


Setiap kontrak obligasi memiliki bunga yang harus dibayar dari emiten ke investor / pihak yang memberi
dana. Bunga di dalam kontrak obligasi disebut dengan kupon obligasi. Kupon obligasi mempunyai suku
bunga yang jauh lebih tinggi daripada deposito. Besarnya kupon obligasi dapat mencapai ± 6% – 12%.
Kupon obligasi juga mempunyai tingkat profitabilitas sendiri serta dapat dijadikan sebagai pendapatan tetap /
passive income dalam bentuk cash flow dari kupon obligasi tersebut.

Dapat dikonversi
Keuntungan pada obligasi hanya berlaku pada obligasi konversi. Obligasi konversi ini dapat diubah dan
dikonversikan menjadi bentuk saham di dalam suatu perusahaan penerbit obligasi oleh pihak pemegang
obligasi / pemberi dana. Sehingga dapat dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan dan manfaat
tersendiri. Selain itu juga dapat dimanfaatkan sebagai promosi emiten terhadap para investor / pemberi dana
supaya dapat membuat penjualan obligasi meningkat.
Rumus Perhitungan Obligasi
1. Nominal Yield Dan Current Yield
Nominal yield adalah penghasilan bunga kupon tahunan yang dibayarkan pada pemegang obligasi. Tingkat bunga
kupon dinyatakan sebagai presentrase nilai nominal.
Current Yield adalah penghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan harga pasar obligasi.
Contoh:
Jika obligasi PT XYZ memberikan kupon kepada pemegangnya sebesar 17% per tahun sedangkan harga obligasi
tersebut adalah 98% untuk nilai nominal Rp 1.000.000.000, maka:

Current Yield     = Rp 170.000.000 atau  17%


                             Rp 980.000.000          98%
          = 17.34%
2. Yield To Maturity (YTM)
Yield To Maturity (YTM) adalah tingkat return majemuk yang akan dikembalikan dan diterima investor jika pembeli
obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut sampai jatuh tempo.  Yield To Maturity adalah
ukuran yield yang umum digunakan karena yield ini mencerminkan return dengan tingkat bunga majemuk
(compounded rate of return) yang diharapkan investor, jika dua asumsi yang disyaratkan itu bisa terpenuhi.
Untuk memperoleh nilai yang paling mendekari, maka digunakan persamaan berikut ini:
Contoh:
Obligasi XYZ dibeli pada 5 September 2003 dengan harga 94.25% memiliki
kupon sebesar 16% dibayar setiap 3 bulan sekali dan jatuh tempo pada 12 juli
2007. Berapakah besar YTM approximationnya?
C = 16%
n = 3 tahun 10 bulan 7 hari = 3.853 tahun
R = 94.25%
P = 100%
YTM approximation         = 16 +  100 – 94.25 
                                                    3.853
                                        = 100 + 94.25
                                                2
                                        = 18.01 %      
Rumus Perhitungan Obligasi
3. Yield To Call (YTC)
Yield to call (YTC) adalah yield yang diperoleh pada obligasi yang bisa dibeli kembali (callable).
obligasi ini membolehkan emiten untuk bisa melunasi atau membeli kembali obligasi yang sudah
diterbitkannya dari tangan investor yang memegang obligasi tersebut (sebelum jatuh tempo).
biasanya obligasi yang mempunyai peluang besar untuk dilunasi sebelum jatuh tempo adalah
obligasi yang dijual pada harga premi, contohnya: obligasi kuponnya tinggi dan mempunyai harga
pasar diatas nilai parinya.

Rumus YTC sebagai berikut:


YTC dihitung sama dengan perhitungan YTM, dengan catatan variable nilai pari diganti dengan cell
price sehingga bentuk persamaannya seperti berikut:
Rumus Perhitungan Obligasi
4. Realized (horizon) Yield
Realized (horizon) yield atau yield yang terealisasi adalah tingkat return harapan investor dari sebuah
obligasi, bila obligasi tersebut dijual kembali oleh investor sebelum jatuh temponya. selain itu, yield
yang terealisasi (horizon) dapat digunakan untuk mengestimasi tingkat return yang bisa diperoleh
investor dengan menggunakan strategi perdagangan tertentu. rumus yield terealisasi adalah sebagai
berikut:

Menghitung yield yang terealisasi yang mendekati juga digunakan perhitungan yang sama dengan
perkiraan YTC dan YTM dengan persamaan sebagai berikut:
KESIMPULAN
Setelah mengetahui pengertian, jenis, manfaat dan contoh obligasi, kita
dapat mempertimbangkan mengenai invetasi pada obligasi. Namun,
keputusan obligasi menjadi keputusan yang sangat besar dan harus
penuh dengan pertimbangan. Sebaiknya pertimbangkan secara matang
dengan berkonsultasi dengan orang yang sudah berpengalaman dan ahli
dalam bidangnya agar tidak salah untuk melangkah. Selain kelebihan
diatas terdapat juga beberapa juga kekurangan dari obligasi karena
memang semua jenis investasi memiliki kelebihan dan kekurangan
masing-masing.
Kekurangannya adalah penerbit obligasi berisiko gagal bayar dan
konsekuensinya investor tak cuma tidak memperoleh untung, tetapi tak
mendapatkan kembali seluruh pokok utang. Namun, kekurangan ini tak
berlaku pada obligasi negara yang terlindungi undang-undang.
Selanjutnya, obligasi rentan terhadap perubahan suku bunga, ekonomi,
dan kondisi politik yang tidak stabil. Perubahan-perubahan tersebut
berdampak pada pasar keuangan. Terakhir yaitu ketika menjual obligasi
sebelum jatuh tempo di Pasar Sekunder menimbulkan kerugian bagi
investor. Sebab harga jualnya lebih rendah dari harga belinya.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai