Anda di halaman 1dari 10

PENILAIAN SISTEMATIS SEBELUM,

SAAT, DAN SETELAH BENCANA PADA


KORBAN, SURVIVOR, POPULASI
RENTAN, DAN BERBASIS KOMUNITAS
KELAS D
KELOMPOK 2
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Dila Sintya unwakoly (12114201180157)


Maria Magdalena Ulurdity (12114201180186)
Antina Romer (12114201180192)
Novalinda Perulu (12114201180193)
Julian Eipepa (12114201180009)
Anthonia Ratlalaan (12114201180140)
Fiellyta Septory (12114201180121)
Fiel S.Timbuleng (12114201180176)
Yunita Uruilal (12114201180056)
Leodris Faifet (12114201180204)
Remon Fatubun (12114201180179)
Defenisi

Menurut Eko Putro Widoyo (2012) Penilaian merupakan


kegiatan mengambil keputusan dalam menentukan sesuatu
berdasarkan kriteria baik dan buruk serta bersifat kualitatif.

Sistematis adalah bentuk usaha menguraikan serta merumuskan sesuatu hal dalm
konteks hubungan yang logis serta teratur sehingga membentuk sistem sevara
menyeluruh, utuh dan terpau yang mampu menjelaskan berbagai rangkaian sebab
akibat yang terkait suatu objek tertentu. (Abdulkadir Muhammad (2004)).
Fase-Fase Bencana
Fase Postimpact
FASE PREIMPACT Fase postimpact adalah saat
dimulainya perbaikan dan
Fase preimpact merupakan warning
penyembuhan dari fase darurat,
phase, tahap awal dari bencana. pada
juga tahap dimana masyarakat
fase inilah segala persiapan dilakukan
mulai berusaha kembali pada fungsi
baik oleh pemerintah, lembaga, dan
. komunitas normal. Secara umum
warga masyarakat.
dalam fase postimpact ini para
korban akan mengalami tahap
respon psikologis mulai penolakan,
marah, tawar-menawar, depresi
Fase Impact hingga penerimaan

Fase terjadinya klimaks dari


bencana. Inilah saat-saat dimana
manusia sekuat tenaga mencoba
untuk bertahan hidup (survive).
Fase impact ini terus berlanjut
hingga terjadi kerusakan dan
bantuan-bantuan darurat dilakukan.
Peran perawat dalam fase
pre-impect
1. Perawat mengikuti pendidikan dan pelatihan bagi
tenaga kesehatan dalam penanggulangan
ancaman bencana.
2. Perawat ikut terlibat dalam berbagai dinas
pemerintahan, organisasi lingkungan, palang
merah nasional, maupun lembaga-lembaga
pemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan
dan simulasi persiapan menghadapi ancaman
bencana.
3. Perawat terlibat dalam program promosi kesehatan
untuk meningkatkan kesiapan masyarakat dalam
mengahdapi bencana.
Peran perawat dalam fase impact
1 Bertindak cepat

Don’t promise. Perawat seharusnya tidak menjanjikan


2 apapun dengan pasti dengan maksud memberikan
harapan yang besar pada korban yang selamat.

3 Berkonsentrasi penuh pada apa yang dilakukan

4 Kordinasi dan menciptakan kepemimpinan

Untuk jangka panjang, bersama-sama pihak yang tarkait


5 dapat mendiskusikan dan merancang master plan of
revitalizing, biasanya untuk jangka waktu 30 bulan
pertama.
Peran perawat dalam fase post impact

Bencana tentu memberikan


bekas khusus bagi keadaan
01
fisik, sosial, dan psikologis
korban. Beberapa penyakit dan
03 kondisi fisik mungkin
memerlukan jangka waktu
yang lama untuk normal
Selama masa perbaikan
perawat membantu
02 kembali bahkan terdapat
keadaan dimana kecacatan
masyarakat untuk kembali
terjadi.
pada kehidupan normal.
PERAN PERAWAT DALAM MANAJEMEN KEJADIAN BENCANA

1 2 3 4
2018 2019 2020 2021
perawat dalam sebagai pemberi asuhan bagian
asuhan bagian dari keperawatan.
keperawatan Tujuan tindakan dari tim
penyusun
memiliki tanggung
rencana,
asuhan pengkajian
jawab peran dalam keperawatan pada kejadian
membantu pendidik, bencana ini adalah
mengatasi untuk mencapai bencana
ancaman bencana kemungkinan tingkat
baik selama tahap kesehatan terbaik
preimpact, masyarakat yang
impact/emergency, terkena bencana
dan postimpact tersebut
Peran perawat di dalam posko pengungsian dan posko bencana

Merencanakan dan
Mengidentifikasi reaksi psikologis Konsultasikan
memfasilitasi yang muncul pada korban
transfer pasien yang bersama supervisi
(ansietas, depresi yang
memerlukan ditunjukkan dengan seringnya
setempat mengenai
penanganan menangis dan mengisolasi diri) pemeriksaan
kesehatan di RS maupun reaksi psikosomatik kesehatan dan
serta Mengevaluasi (hilang nafsu makan, insomnia, kebutuhan
fatigue, mual muntah, dan masyarakat yang
kebutuhan kelemahan otot)
kesehatan harian tidak mengungsi

3
1 2 4 5 6
Memeriksa dan mengatur
persediaan obat, makanan, Membantu terapi kejiwaan
Memfasilitasi jadwal makanan khusus bayi, korban khususnya anak-
kunjungan peralatan kesehatan. anak, dapat dilakukan
konsultasi medis dengan memodifikasi
dan cek kesehatan Membantu penanganan dan lingkungan misal dengan
penempatan pasien dengan terapi bermain.
sehari-hari serta
penyakit menular maupun
menyusun rencana kondisi kejiwaan labil hingga Memfasilitasi konseling dan
prioritas asuhan membahayakan diri dan terapi kejiwaan lainnya oleh
keperawatan harian lingkungannya berkoordinasi para psikolog dan psikiater
dengan perawat jiwa
Terima
Kasih
ATAS PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai