Anda di halaman 1dari 11

HIPERTENSI

Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam


arteri. Secara umum, hipertensi merupakan suatu keadaan
tanpa gejala, dimana tekanan yang abnormal tinggi didalam
arteri menyebabkan meningkatnya resiko tekanan stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan
ginjal (Faqih, 2007).
Klasifikasi Tekanan Darah untuk Dewasa di Atas 18 Tahun
Tekanan Sistolik/Diastolik (mmHg)
01 NORMAL < 120 dan < 80

PRE-
Tekanan Sistolik/Diastolik (mmHg)
02 120 – 139 atau 80 – 89
HIPERTENSI

Tekanan Sistolik/Diastolik (mmHg)


HIPERTENSI
03 140 - 159 atau 90 – 99
STADIUM I

Tekanan Sistolik/Diastolik (mmHg)


HIPERTENSI
01 > 160 atau > 100
STADIUM II
PENYEBAB HIPERTENSI
Penyebab hipertensi dibagi menjadi dua 85% 35% 65% 45%
golongan yaitu hipertensi essensial (primer) dan
hipertensi sekunder. Hipertensi primer
merupakan hipertensi yang tidak diketahui
penyebabnya dan ada kemungkinan karena
faktor keturunan atau genetik (90%). Hipertensi
sekunder yaitu hipertensi yang merupakan
akibat dari adanya penyakit lain. Faktor ini juga
erat hubungannya dengan gaya hidup dan pola
makan yang kurang baik. Faktor makanan yang
sangat berpengaruh adalah kelebihan lemak
(obesitas), konsumsi garam dapur yang tinggi,
merokok dan minum alkohol.
PENYEBAB HIPERTENSI
85% 35% 65% 45%
Apabila riwayat hipertensi
didapatkan pada kedua orang tua,
maka kemungkinan menderita
hipertensi menjadi lebih besar.
Faktor-faktor lain yang mendorong
terjadinya hipertensi antara lain
stress, kegemukan (obesitas), pola
makan, merokok (M.Adib,2009).
01 Tanda dan Gejala

Hipertensi sulit disadari oleh seseorang karena hipertensi tidak


memiliki gejala khusus. Namun terdapat beberapa pola yang paling
sering menjadi ciri khas tanda dan gejala hipertensi, yaitu:
1. pusing 7. sering gelisah
2. wajah merah 8. tengkuk terasa pegal
3. mudah marah 9. telinga berdengung
4. sukar tidur 10. sesak napas
5. rasa berat ditengkuk 11. mudah lelah
6. mata berkunang-kunang 12. mimisan (keluar darah dari hidung)
13. Terkadang disertai bengkak pada
tangan atau kaki
Apa yang terjadi jika hipertensi dibiarkan?
Beberapa komplikasi dapat terjadi jika hipertensi tidak anda
kendalikan seperti:
1 Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (Pembesaran jantung, penyakit
jantung koroner, serangan jantung, dan gagal jantung.)
2 Penyakit ginjal (Ginjal berfungsi untuk menyaring darah. Apabila
pembuluh darah kecil di organ ini rusak karena hipertensi yang tidak
terkontrol, maka ginjal akan kesulitan menyaring zat yang tidak lagi
diperlukan tubuh)
Gangguan pada otak, seperti stroke dan demensia (Hipertensi yang
3
tidak terkontrol membuat pembuluh darah di otak menyempit, pecah,
atau bocor. Tekanan darah tinggi juga memicu gumpalan darah di
sepanjang pembuluh darah menuju otak, sehingga menghalangi aliran
darah dan menyebabkan stroke. Keadaan tersebut dapat menimbulkan
terganggunya persediaan darah dan oksigen di otak, sehingga memicu
matinya sel-sel di otak.
Apa yang terjadi jika hipertensi dibiarkan?
Beberapa komplikasi dapat terjadi jika hipertensi tidak anda
kendalikan seperti:
4 Gangguan pada mata (Hipertensi yang tidak terkendali dapat membuat pembuluh darah
retina menebal, lalu menyempit, dan menghambat aliran darah di sekitar retina. Pada
beberapa kasus, retina juga dapat mengalami pembengkakan)

Disfungsi seksual ( Tekanan darah tinggi dapat menghambat aliran darah, termasuk
darah yang menuju organ penis. Sehingga, pria dengan tekanan darah tinggi, berisiko
5
untuk mengalami disfungsi ereksi, atau kesulitan mempertahankan ereksi penis. Wanita
dengan hipertensi juga berisiko mengalami disfungsi seksual. Sebab, tekanan darah
tinggi mengurangi aliran darah ke vagina, yang mengurangi hasrat seksual dan membuat
vagina menjadi kering.)

Sindrom metabolik (Sindrom ini diketahui merupakan sekumpulan gangguan yang


terjadi pada metabolisme tubuh dan ditandai dengan meningkatnya berat badan
6 hingga obesitas, meningkatnya kadar kolesterol jahat, menurunnya kadar kolesterol
baik, juga menyebabkan gangguan pada fungsi hormon insulin yang ada dalam tubuh.)
Penatalaksanaan HIPERTENSI

Terapi disertai obat


Terapi tanpa obat
Mengendalikan berat badan Penghambat saraf simpatis
Pembatasan asupan garam (sodium/Na) Beta blocker .

Berhenti merokok Vasodilator


Mengurangi atau berhenti minum Angiotensin Converting Enzym (ACE)
minuman beralkohol. InhibitorAntagonis
Calsium
Mengubah pola makan pada penderita
diabetes, kegemukan dan kadar kolesterol Antagonis Reseptor Angiotensin II
darah tinggi. Diuretic
Olahraga aerobic yang tidak terlalu berat.
Teknik-teknik mengurangi stress
Manfaatkan pikiran
Menerapkan PHBS
Pemeriksaan Penunjang

Cek darah lengkap Cek urine CT SCAN

01 02 03 04 05 06

EKG atau rekam Foto thorax /


jantung rontgen
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation

Anda mungkin juga menyukai