Anda di halaman 1dari 25

SEL PROKARIOTIK

KELOMPOK 3
1. Ayu Berkahningrum (13076190
2. Nico Andreas (1307619007
3. Okta Olifvia (1307619009)
PENGERTIAN SEL
 Sel merupakan salah satu unit dasar kehidupan
yang susunannya secara struktural dan
fungsional sangat berpengaruh terhadap
kepribadian dan tingkah laku dari masing –
masing makhluk hidup.
Sejarah Sel
Sel pertama kali ditemukan oleh seorang ilmuwan asal Inggris bernama Robert Hooke pada tahun
1665 dengan melakukan pengamatan pada sel gabus yang ia ambil dari dinding sel tumbuhan yang
sudah kering dan mati. Ia menemukan ruang-ruang kosong dari pengamatannya menggunakan
mikroskop sederhana.
Kemudian para peneliti mulai meneliti jaringan biologi yang masih
hidup maupun yang sudah mati, dengan tujuan untuk lebih mengerti
mengenai ilmu kehidupan. Beberapa penemuan penting yang relevan
adalah sebagai berikut :
1. Anton van Leeuwenhoek menamakan organism sel tunggal yang
dilihatnya di bawah mikroskop dengan ‘animalcules’
2. Matthias Jakob Schleiden, seorang botanis, pada tahun 1838
mengatakan bahwa semua tumbuhan tersusun atas sel-sel.
3. Theodor Schwann, seorang zoologis, pada tahun 1839 mengatakan
bahwa semua hewan tersusun atas sel.
4. Rudolf Virchow, mengusulkan teori bahwa semua sel berasal dari sel
yang sebelumnya sudah ada.
SEL PROKARIOTIK
Setiap organism tersusun dari satu atau lebih tipe dasar sel: prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik tidak
mempunyai materi genetic yang terselubung di dalam struktur yang dilingkupi membran (tidak ada nukleus).
DNAnya terkonsentrasi pada suatu daerah sel yang disebut nukleoid. Sel prokariotik juga tidak mempunyai
organela yang dibatasi membran di dalam sitoplasma selnya.

Sel prokariotik memiliki struktur tubuh yang sangat sederhana. Meskipun mereka tidak memiliki mitokondria,
plastida, dan organel penting lainnya, sel prokariotik tetap dapat hidup dengan mudah. Sel prokariotik tidak
perlu plastida untuk membuat makanan, atau mitokondria untuk memperoleh energi.
Sel prokariotik sebagian besar merupakan bakteri
yang bersifat umumnya bersifat patogen. Maka dari
itu, untuk mempertahankan hidupnya, sel prokariotik
tidak memerlukan mitokondria untuk memperoleh
energi untuk bergerak ataupun beraktivitas. Sel
prokariotik dapat hidup di dalam tubuh makhluk
hidup, lalu mengambil seluruh sumber makanan
yang ada. Setelah dirasa cukup, sel prokariotik akan
keluar dari tubuh inangnya melalui sistem ekskresi
inangnya.

Sel prokariotik dapat melemahkan tubuh makhluk


hidupnya, sehingga dapat lebih mudah mengambil
nutrisi yang diperlukan untuk bertahan hidup.
Setelah hinggap cukup lama dan apabila sumber
makanannya mulai habis, sel prokariotik akan segera
keluar dari tubuh inangnya untuk mencari makhluk
hidup lainnya. Oleh karena itu, bakteri (sel
prokariotik) berbeda dengan virus.
 Semua organisme kehidupan ini tersusun atas sel tunggal

Organisme bersel satu Valonia Ventricosa


Struktur dan Fungsi organel sel prokariotik

Sel prokariotik merupakan sel tanpa


membran inti. Sel ini berukuran 1-10µm
dan memiliki materi genetik berupa DNA
yang tidak dibungkus membran inti. DNA
pada sel prokariotik berbentuk sirkuler atau
disebut nukleoid.

Diluar nukleoid terdapat DNA sirkuler lain


yang ukurannya lebih kecil disebut plasmid.
Sebagian besar sel prokariotik memiliki
dinding sel. Aktifitas sel terjadi di membran
plasma dan didalam sitoplasma. Contoh sel
proariotik adalah cyanobakteria dan sel
bakteri (Diah Aryulina, dkk 2006: 5)
SITOPLASMA
 Sitoplasma sering disebut protoplasma atau plasma sel. Sitoplasma merupakan
suatu koloid yang banyak mengandung karbohidrat, protein, enzim, belerang,
kalsium karbonat dan volutin yang banyak mengandung asam ribonukleat (ARN)
dan mudah menghisap warna yang bersifat basa.
DINDING SEL
 Dinding sel prokariotik terdiri dari bermacam-macam bahan organik, seperti selulosa,
hemiselulosa, dan kitin. Pada beberapa bakteri, di luar dinding sel masih diselubungi oleh
struktur tambahan yang disebut kapsula. Fungsi dari dinding sel adalah untuk memberi bentuk
tertentu pada sel, sebagai pelindung yang kuat, juga untuk mengatur keluar masuknya zat kimia
ke dalam sel
MEMBRAN PLASMA
 Membran plasma merupakan pembungkus protoplasma dan sering disebut
dengan plasmalema atau lapisan hialin. Membram plasma terdiri dari protein dan
lipida. Pada tempat-tempat tertentu membran plasma ini berlipatlipat dan
membentuk suatu bangunan yang disebut mesosoma. Mesosoma sering disebut
kondrioid yang berperan sebagai pengatur pembelahan dan fotosintesis bagi
bakteri fotosintesis.
FLAGELA
 Strukturnya berupa tali yang keluar dari permukaan sel, mampu bergerak untuk
menggerakkan sel. Alat ini berasal dari granula basal yang terdapat di sitoplasma.
Di tengahnya terdapat sebuah filamen yang terdiri dari senyawa protein yang
disebut flagelin.
Jenis jenis sel prolariotik
Adapun contoh dari sel prokariotik ini ialah pleuronrumonia-like organism (PPLO), bakteri, alga
biru (Cyanmobavteria,blue green algae), dan archea. Sel prokariotik ini kebanyakan jenisnya
memiliki dinding sel di sekitar membran plasma. Sel ini memiliki struktur yang sederhana tetapi
memiliki jenis variasi yang banyak.
Perbedaan Sel Prokariotik dengan Sel Eukariotik
Perbedaan Sel Prokariotik dengan Sel Eukariotik
Perbedaan Organel Sel Prokariotik dengan Sel Eukariotik
TRANSPORTASI MELALUI MEMBRAN
Secara umum, transpor membran pada sel
dibedakan menjadi dua, yaitu transpor aktif dan
transpor pasif.

1. Transport Pasif
 Transpor pasif merupakan mekanisme
pergerakan zat terlarut yang terjadi secara
spontan dari konsentrasi zat tinggi (hipertonik)
ke konsentrasi zat rendah (hipotonik).
 Transpor pasif meliputi difusi, osmosis, difusi
terfasilitasi, dan transfer melalui ion channel.
DIFUSI
 Difusi merupakan proses perpindahan suatu zat yang terjadi secara spontan dari tekanan yang tinggi
ke arah tekanan yang lebih rendah. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh beberapa faktor, atara lain
jarak, luas permukaan, perbedaan konsentrasi, suhu, permeabilitas membran, dan ukuran molekul
 Osmosis

Osmosis adalah proses pergerakan air dari daerah hipotonik ke daerah hipertonik
melewati membran semipermeabel
 Difusi terfasilitasi
Difusi terfasilitasi adalah difusi yang dibantu oleh protein-protein tertentu yang
membentuk struktur menyerupai saluran sehingga molekul bisa melintasi membran
plasma.
Bentuk protein tersebut disebut sebagai protein pembawa/transporter (carrier protein).
 Transport melalui ion channel

Transpor melalui ion channel terjadi pada ion-ion yang sulit ditranspor secara
difusi akibat muatan listriknya. Ion channel memiliki dua sifat khusus, yaitu
selektivitas ion berdasarkan ukuran dan muatan serta memiliki gerbang (gate).
Berdasarkan pemicu membuka dan menutupnya gerbang ion channel, terdapat tiga macam ion channel, yaitu :
 Voltage gated channel, dipicu oleh perubahan potensial membran, seperti yang dapat ditemukan pada sel saraf.
 Ligand gated channel, dipicu oleh terikatnya ligan tertentu pada ion channel. Contohnya adalah reseptor
acetylcholine nicotinic.
 Stress-activated channel, dipicu oleh gaya mekanik. Contohnya terdapat pada sel rambut auditori.
2. Transpor aktif
Transpor aktif adalah mekanisme transpor melawan gradient konsentrasi dari zat
terlarut dengan konsentrasi rendah (hipotonik) menuju konsentrasi tinggi (hipertonik)
dan membutuhkan energi.
 Sumber :
1. Albert, B., Johnson, A., Lewis, J. Raff, M., Roberts, K., Walter, P. 2002. Molecular Biology of
the Cell. 4 th ed. Garland Science. New York
2. Farabee, M.J Cells . 2007. II: Cellular Organization. Wikibook. Diambil pada tanggal 11
Desember 2007, dari http://www.emc.maricopa.edu/BioBookglossN.html
3. Febriani, H., & Rahmadina, R. (2017). Buku Biologi Sel Unit Terkecil Penyusun Tubuh
Makhluk Hidup.
4. Pablo Mazzarelo.1999.A unifying concept: the history of cell theory. Macmillan Magazines Ltd
5. Palennari, M., Lodang, H., Muis, A., & Sudrajat, F. (2016). Biologi Dasar Bagian Pertama.
6. Rosana, D. Struktur dan Fungsi Sel.
7. Solomon, E.P, Berg, L.R, Martin, D.W. 2002. Biology. 6th Ed. Brooks/Cole Thompson
Learning. . USA
8. Stryer, L. 1988. Biochemistry. 3rd ed. W.H. Freeman and Company. New York
9. White J. M. 2007. Cell Structure and Function. University of Virginia Health System. Diambil
pada tanggal 11 Desember 2007, dari http://www.w3.org/1999/xhtml
10. Wolfe, S.L. 1993. Molecular and Cellular Biology. Wadsworth Publishing Company. California
Sumber:

Bruce, Alberts, Dennis Bray, Karen Hopkin, Alexander Johnson, Julian Lewis, Martin Raff, Keith
Roberts, Peter Walter. 2004. Essential Cell Biology 2nd Edition. New York: Garland Science

Anda mungkin juga menyukai