Anda di halaman 1dari 20

JOURNAL READING

CAKUPAN IMUNISASI DASAR ANAK USIA 1-5 TAHUN DAN


BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DI POLIKLINIK ANAK
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) BANDA ACEH
TM Thaib, Dora Darussalam, Sulaiman Yusuf, Rusdi Andid
Sari Pediatri Vol. 14, No. 5, Februari 2013

Pembimbing:
dr. Dini Andriani, Sp.A
OLEH:
I Gede Putu Wegen Wismaya 1522317027
Orlando Junior Thamrin 1522317028

FAKULTAS KEDOKTERAN UKWMS – RS. PHC SURABAYA


2018
LATAR BELAKANG(1)
Tantangan Pembangunan IPM (Indeks Tahun 2011 (IPM)
(SDM berkualitas, sehat, Pembangunan Indonesia 124 dari
cerdas, produktif) Manusia) / HDI 187 negara, Aceh
29 dari 33 provinsi
Kesehatan, Pendidikan, Ekonomi

Pencegahan IPKM (Indeks Pembangunan


Primer infeksi Kesehatan Masyrakat), sebagai
(efektif+murah) acuan keberhasilan Indikator Kesehatan
pengembangan kesehatan IPM (Umur Harapan
Imunisasi tingkat provinsi dan kabupaten. Hidup
dasar
Cakupan imunisasi
Riskesdas 2010, dasar rendah karena,
1. Dana kesehatan Desa UCI (Universal
Imunisasi dasar lengkap Child Immunization)
Indonesia rendah
2. Rasio Desa rendah
x̄ 53,8% (28,2%-96,11%)
Aceh x̄ 37% Posyandu
TUJUAN
• Mengetahui cakupan imunisasi dasar anak
balita usia 1-5 tahun, alasan imunisasi tidak
lengkap, serta mengetahui hubungan antara
pendidikan orangtua dan pendapatan keluarga
dengan kelengkapan imunisasi.
METODE (1)
Desain Penelitian: observasional deskriptif
dengan desain potong lintang.

Lokasi Penelitian: Poliklinik Anak RSIA


Banda Aceh

Waktu Penelitian: Desember 2011 sampai


Januari 2012 (selama 8 minggu)
METODE (2)

• Kriteria Inklusi:
Semua pasien balita usia 1-5 tahun yang
berkunjung ke poliklinik Anak RSIA Banda Aceh
selama (Desember 2011-Januari 2012) dan
orangtua bersedia mengikuti peneletian.
METODE (3)

Jelaskan tujuan dan cara penelitian pada orangtua.

Surat persetujuan orangtua

Responden isi kuisioner (dipandu peneliti, sambil mencatat


imunisasi dasar yang sudah dilakukan, kejadian pasca
imunisasi, dan alasan tidak melengkapi imunisasi).
METODE (4)
Formulir penelitian:

1. Identitas pasien.
2. Jenjang pendidikan (dasar, menengah, tinggi)
berdasarkan UU RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.
3. Pendapatan keluarga (rendah, menengah
bawah, menengah atas, dan tinggi) berdasarkan
kriteria Bank Dunia yang dikonversi dengan kurs saat itu.
METODE (5)

• Kelengkapan imunisasi dasar (0-12 bulan sesuai program


PPI), yaitu 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis polio, 1
dosis campak, dan 3 dosis hepatitis B.

• Uji analisis data: Chi-Square dan Kolmogorov-Smirnov


(SPSS versi 16)

• Bermakna p < 0,05


HASIL (1)
• Tabel 1. Status Imunisasi Dasar Subjek Penelitian

• Chi Square*
• Kolmogorov-Smirnov**
HASIL (2)
• Tabel 2. Cakupan Imunisasi
Dasar Untuk Masing-
Masing Jenis Imunisasi
HASIL (3)
• Tabel 3. Kelengkapan Imunisasi Dasar dan Penyebab
Tidak Lengkap atau Tidak Pernah Imunisasi
HASIL (4)
• Tabel 4. Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (1 subjek
dapat memilih lebih dari 1 keluhan)
HASIL (5)
• Anak yang memenuhi kriteria inklusi 103 anak, (49 laki-laki
dan 54 perempuan) dengan rentang usia 13-58 bulan.

• hubungan tingkat Pendidikan ayah dengan kelengkapan


imunisasi dasar p=0,065 (tidak bermakna)
• hubungan tingkat Pendidikan ibu dengan kelengkapan
imunisasi dasar p=0,001 (bermakna)
• hubungan tingkat pendapatan keluarga dengan
kelengkapan imunisasi dasar p=0,855 (tidak bermakna)
PEMBAHASAN (1)
• Cakupan imunisasi dasar lengkap (83,5%) dari 103 anak
di RSIA Banda Aceh lebih rendah dari target nasional
(90%)
• Lebih tinggi dari hasil Riskesdas tahun 2010, rerata
cakupan imunisasi Aceh (37%) dan Nasional (53,8%)
• Cakupan imunisasi dasar yang tinggi karena responden
sebagian besar berasal dari kota Banda Aceh dengan
fasilitas informasi, tempat, dan tenaga yang relatif
terjangkau.
PEMBAHASAN (2)
• Alasan tersering orangtua tidak melengkapi imunisasi
anak, karena orang tua cemas efek samping imunisasi.
Kejadian ikutan pasca imunisasi(KIPI) yang sering
dijumpai adalah
1. Demam
2. Bengkak tempat suntikan
PEMBAHASAN (3)
• Terdapat 3 variabel yang diteliti
1. Imunisasi dasar dengan pendidikan ibu (p<0,05)
bermakna.
2. Imunisasi dasar dengan pendidikan ayah (p>0,05) tidak
bermakna.
3. Imunisasi dasar dengan pendapatan keluarga (p>0,05)
tidak bermakna.
PEMBAHASAN (4)
• Anak dengan pendidikan ayah lebih tinggi atau
pendapatan keluarga yang lebih tinggi mempunyai
riwayat imunisasi dasar lengkap yang lebih tinggi.

• Sesuai dengan penelitian Som tahun 2002-2004 di west


Bengal India dan Riset Kesehatan Dasar tahun 2010.
• Tidak sesuai dengan penelitian Proyogo.
PEMBAHASAN (5)
• Cakupan imunisasi yang kurang dari 90% yaitu DPT2
(88,3%), DPT3 (88,3%), dan Campak (87,4%).
• Sesuai dengan laporan tahunan imunisasi dasar Provinsi
Aceh.

• Tempat imunisasi terbanyak yang dipilih yaitu, rumah


sakit, puskesmas, dan posyandu
.
KESIMPULAN
• 83,5% (Imunisasi lengkap), 15,5% (Imunisasi tidak
lengkap), 1% (tidak pernah imunisasi).
• Alasan imunisasi dasar tidak lengkap→orangtua cemas
dan takut efek samping.

Hubungan bermakna antara pendidikan ibu


dengan kelengkapan imunisasi dasar balita
di poliklinik anak RSIA Banda Aceh.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai