UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2018 Apa Diare itu? • Buang air besar lebih encer dan lebih sering dari biasanya • Lebih dari 3 kali sehari • Bisa ada darah, lendir, ampas, dan bau amis Penyebab diare • Infeksi (virus, bakteri, parasite) • Alergi susu • Keracunan makanan Apa bahaya dari diare? • kurang cairan→ kematian • Kurang gizi → pertumbuhan & perkembangan anak terganggu • Kejang Tanda-tanda anak kekurangan cairan • Anak rewel dan sangat haus sehinggan minum menjadi lebih banyak • Kencing lebih sedikit, lebih pekat dan jarang • Ubun-ubun cekung • Mata lebih cowong dari biasanya • Air mata tidak ada • Bibir kering • Cubitan perut kembali lambat • Anak lesu, malas minum -> dehidrasi berat Kapan harus ke dokter? • Anak lemas • Nafsu makan dan minum menurun • Ada tanda-tanda kekurangan cairan • BAB Berdarah • Muntah berulang Apa yang bisa dilakukan ibu di rumah bila anak diare? • Oralit bila ada • Air sup, air matang • Larutan gula garam 1. 1 gelas air masak, tambahkan 1 sendok teh Takaran oralit gula dan ¼ sendok teh • Usia 1 tahun : 50-100 ml • Usia 1-4 tahun 100-200ml garam • Usia >4 tahun 200-300 ml 2. Aduk hingga larut 3. Berikan setiap kali anak *Setiap BAB diare *Bila anak muntah, tunggu 10 menit lalu berikan lagi perlahan-lahan *Berikan cairan selama anak masih haus Cara mencegah terjadinya diare? • ASI pada anak usia 0-6 bulan • Membersihkan payudara sebelum memberikan ASI • Makanan yang bersih, matang dan baru disiapkan serta terhindar dari lalat • Mencuci tangan sesudah dan sebelum makan, sesudah BAB dan sesudah membuang tinja bayi • Jamban dan septic tank yang jauh dari sumber makanan. • Mencuci botol dan alat makan bayi dengan air panas (merebus) • Penyimpanan perlengkapan bayi di dalam panci setelah sterilisasi bertahan sekitar 6 jam. • Botol yang telah dikeringkan dapat bertahan sekitar 24 jam sebelum perlu disterilkan lagi. (lebih baik) Terimakasih “Anak sehat, investasi emas bangsa”