Farmakologi Infeksi Saluran

Pernafasan Akut
 Infeksi Sistem Saluran Pernafasan Bagian Atas

A. Pharyngitis Streptococcus (Strep throat)

Terapi : Pencillin
B. Scarlet Fever
Terapi : Penicillin
C. Difteri
Terapi : - Antitoksin (sebelum toksin masuk ke dalam sel jaringan)
- Antibiotik (penicillin dan erythromycin)
D. Otitis media
Terapi : Amoxicillin
E. Flu (Common cold)
Terapi : sembuh sendiri dalam satu minggu
 Infeksi Sistem Saluran Pernafasan Bagian
Bawah
A. Pertussis (batuk rejan, batuk 100 hari, whooping cough)
Terapi : Erythromycin
B. Tuberkulosis
Terapi : Isoniazid, Rifampin, Pyrazinamide, Ethambutol,
Streptomycin
C. Pneumonia Pneumokokus (Pneumonia tipikal)
Terapi : Penicillin
D. Pneumonia Haemophilus Influenzae
Terapi : Cephalosporin
E. Pneumonia mycoplasma (Pneumonia atipikal primer)
Terapi : Tetrasiklin
F. Legionellosis
Terapi : Erythromycin, Azithromycin
G. Psittacosis (Ornithosis)
Terapi : Tetrasiklin
H. Pneumonia chlamydia
Terapi : Tetrasiklin
I. Q fever
Terapi : tetrasiklin
J. Pneumonia Respiratory Syncytial Virus (RSV)
Terapi : ribavirin aerosol
K. Influenza
Terapi : Amatadine dan rimatidine
Zanamivir (Relenza™) inhaler
Oseltamivir phosphate (Tamiflu™) oral
L. Histoplasmosis
Terapi : Amphotericin B, Itraconazole
M. Coccidioidomycosis (Valley fever / San Joaquin fever)
Terapi : Amphotericin B (untuk kasus berat),
Ketoconazole, Itaconazole
N. Pneumonia pneumocystis
Terapi : Trimethoprim-sulfamethoxazole, Pentamidine
isethionate
O. Blastomycosis
Terapi : amphotericin B
P. Aspergillosis
Terapi : amphotericin B
 Pneumonia
1. Penisilin sensitif Streptococcus pneumonia (PSSP), yaitu:
• Golongan Penisilin: penisilin V, 4x250-500 mg/hari (anak
25-50 mg/kbBB dalam 4 dosis), amoksisilin 3x250-500
mg/hari (anak 20-40 mg/kgBB dalam 3 dosis), atau
sefalosporin golongan 1 (sefadroksil 500-1000mg dalam 2
dosis, pada anak 30 mg/kgBB/hari dalam 2 dosis)
• Trimethoprim – sulfamethoxazole
• Makrolid
2. Penisilin resisten Streptococcus pneumoniae (PRSP),yaitu:
• Makrolid: azitromisin 1x500 mg selama 3 hari (anak 10
mg/kgBB/hari dosis tunggal).
• Fluorokuinolon respirasi: siprofloksasin 2x500 mg/hari.
1. Penicillin
Indikasi : mengobati infeksi bakteri
Kontra indikasi : hipersensitif
Mekanisme kerja : mencegah bakteri untuk tumbuh dan
berkembang biak sekaligus membunuh bakteri yang
sudah matang
2. Trimethoprim-sulfamethoxazole
Mekanisme kerja : mencegah sintesis folat, mencegah
resistensi, dan bekerja secara sinergis
Indikasi : infeksi S.kemih, S.pernafasan, telinga dan sinus
ES : pada pasien AIDS dapat menyebabkan demam,
kemerahan, leukopenia, dan diare.
3. Makrolid
Mekanisme kerja : mengganggu ikatan
kloramfenikol dengan bakteri karena kerjanya
sama
ES : demam, eosinofillia, muntah, mual
indikasi : infeksi mycoplasma pneumoniae
4. Flurokuinolon
Mekanisme kerja : menghambat replikasi dan
transkripsi dengan bantuan enzim DNA girase
Indikasi : ISK, cerna, pernafasan
ES : mual, tidak nyaman di perut, kardiotoksisitas,
hepatoksisitas
 Influenza
1. Antipiretik
• Parasetamol 3-4 X 500 Mg/Hari (10-15 Mg/Kgbb)
• Ibuprofen 3-4 X 200-400 Mg/Hari (5-10 Mg/Kgbb).
2. Dekongestan
Pseudoefedrin (60 Mg Setiap 4-6 Jam)
3. Antihistamin
– Klorfeniramin 4-6 Mg Sebanyak 3-4 Kali/Hari
– Difenhidramin, 25-50 Mg Setiap 4-6 Jam
– Loratadin Atau Cetirizine 10 Mg Dosis Tunggal (Pada Anak
Loratadin 0,5 Mg/KgBB Dan Cetirizine 0,3 Mg/KgBB).
4. Antitusif
 SARS
I. Suspek SARS :
Antibiotik : Amoksilin+anti β-laktamase
II. Probable SARS
Antibiotik
 Golongan beta laktam + anti β-laktamase (IV) ditambah makrolid
generasi baru secara oral
ATAU
 Sefalosforin generasi ke-2 atau ke-3 (IV), ditambah makrolid generasi
baru
ATAU
 Fluorokuinolon respirasi (IV) : Moxifloxacin, Levofloxacin, Gatifloxacin
III. Berat
1. Antibiotik
a. Tidak ada FR infeksi Pseudomonas:
• Sefalosporin generasi ke-3 (IV) non pseudomonas +
makrolid generasi baru
ATAU
• Fluorokuinolon respirasi
b. Ada FR infeksi pseudomonas: Sefalosporin anti
pseudomonas (IV) + Fluorokuinolon anti pseudomonas /
aminoglikosida + makrolid generasi baru
2. Kortikosteroid : Hidrokortison (IV) 4 mg/kgBB tiap 8
jam, tapering atau metilprednisolon (IV) 240-320 mg
tiap hari
3. Ribavirin : 1,2 gr oral tiap 8 jam atau 8 mg/ kgBB IV tiap
8 jam
 Avian Influenza
1. Penghambat M2: - Amandatin(symandine)
- Rimanditin(flu mandine)
Dosis : 2x/hari 100mg atau 5mg/kgBB selama
3-5 hari.
2. Penghambatan neuramidase (WHO):
- Zanamivir (relenza)
- Oseltamivir (tami-flu)
Dosis : 2x75mg selama seminggu.