Anda di halaman 1dari 25

RANCANGAN PENELITIAN

EKSPERIMENTAL

1
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
Prinsip Dasar Eksperimental
• Pada penelitian eksperimental persoalan pokok
penelitian adalah kejadian yg akan terjadi akibat
adanya intervensi oleh penelitian terhadap kejadian yg
telah ada di alam.
• Peneiitian eksperimental pada dasarnya adalah ingin
menguji hubungan antara suatu sebab (cause) dengan
akibat (effect). Pengujian tersebut dilakukan dalam
suatu sistem tertutup, yg kondisinya terkontrol. Ide
dasarnya sangat sederhana. Kita buat dua situasi
dengan kondisi yg "identik".
2
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL …

• Kedua kondisi dijaga tetap "identik". Kepada salah satu


situasi kita berikan i.ntervensi (periaKuan, treatment,
exposure) sebagai "cause". Kemudian kita bandingkan
kondisi an tara situasi yg tidak dikenal intervensi
(kontroi) dan yg telah dikenal intervensi (uji). Jika ada
perbedaan, maka perbedaan tersebut (effect),
adalah .dikarenakan oleh adanya intervensi (cause).
Jelaslah disini bahwa effect (pokok persoalan
penelitian) terjadi setelah ada intervensi dari peneliti
terhadap situasi yg telah ada .

3
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Dari uraian di atas dapat diidentifikasi adanya beberapa
unsur dalam penelitian eksperimental, yaitu: adanya
situasi (kelompok) kontrol dan kelompok uji atau
kelompok perlakuan, serta adanya intervensi
(perlakuan).
• Di dalam prakteknya, banyaknya perlakuan yg
diinginkan peneliti tidak hanya satu macam, tetapi
umumnya lebih dari satu. Untuk peneliti eksperimental
semacam itu diperlukan suatu perencanaan yg cermat
dan terarah yg dinamakan rancangan eksperimental.

4
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Kegunaan Rancangan Eksperimental
• Rancangan eksperimental adalah perencanaan
eksperimentasi, sedemikian sehingga diperoleh
informasi yg relevan dengan permasalahan yg diteliti
dan dimungkinkan analisis yg obyektif untuk
memperoleh kesimpulan yg valid.
• "The design of an experiment: Getting More
Information for your money".

5
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Kegunaan dari rancangan eksperimen adalah:
mendapatkan informasi yg relevan dengan
permasalahan penelitian secara maksimal, dengan
materi, waktu dan biaya yg minimal. Sehingga
penelitian menjadi ~ebih efektif dan efisien dalam hal
waktu, dana, tenaga dan dalam "sense" statistika.
Berikut ini adalah sebuah ilustrasi, dengan judul: "Uji
Coba Gajah Tunggal"
• Sebuah perusahaan ban mobil "Gajah Tunggal", ingin
melakukan uji coba kekuatan dua tipe ban produk
terbarunya, yaitu tipe A dan tipe B.
6
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL
• Kekuatan ban dinyatakan dengan tabel kausanya setelah
digunakan sejauh 100 km non stop di jalan tol. Untuk
maksud tersebut dilakukan uji coba sb:
• Digunakan sekaligus 4 buah mobil, dengan mengemudi
masing­masing: Andy, Cak Nari, Pak Mat, dan Satrio. Ban
tipe A dan B dipasang sebagai ban depan, masing-masing
dipasang di sebelah kiri atau kanan secara random.
Setelah dijalankan sejauh 100 km pada jalan yg sama,
diukur berapa mm ausnya masing­masing ban.
Berdasarkan perbedaan kausanya masing-masing akan
dapat disimpulkan tipe ban mana yg lebih kuat.

7
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Dengan kriteria: makin kecil keausan ban, makin besar
kekuatannya. Dengan rancangan eksperimen semacam
itu (Iihat gambar a), terdapat suatu kelemahan, yaitu:
perbedaan keausan mungkin bukan karena perbedaan
kekuatan ban, tetapi mungkin karena perbedaan
perilaku sopir dalam menjalankan mobilnya, sehingga
kesimpulannya tidak valid. Dalam hal ini keausan ban
(effect) disebabkan oleh campuran (confound) dua
sebab, yaitu: kekuat­an ban dan perilaku sopir. Jadi
disini terjadi "confound effect".

8
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Untuk mengatasi kelemahan tersebut di atas, maka
rancangan eksperimennya dirubah menjadi sbb:
• Tiap mobil menggunakan sekaligus ban tipe A dan tipe
B dan pada dua mobi! pertama ban tipe A dipasang
disebelah kiri, sedangkan ban tipe B dipasang disebelah
kanan. Untuk dua mobil yg lain justru sebaliknya.
Dengan demikian dua tipe ban tersebut selalu dalam
pasisi berpasangan (paired), baik posisi kiri-kanan
maupun dalam hal jumlah mobi!nya. Dengan jalan yg
sama semua mabil dijalankan sejauh 100 km, kemudian
diukur keausannya.

9
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL
• Dalam rancangan eksperimen yg terakhir ini (paired)
perbedaan keausan oleh karena variabel perilaku sopir dpt
dihilangkan, karena baik ban tipe A maupun B mendapat
perlakuan yg sama dari masing-masing sopir. Demikian
perbedaan keausan karena variabel letak ban (kiri-kanan)
juga dapat dihilangkan, karena baik ban tipe A maupun B
dalam jumlah yg sama dipasang di sebelah kiri dan di sebelah
kanan. Dg dmk perbedaan keausan ban benar-benar
dikarenakan aleh perbedaan kekuatan ban.
• Dari ilustrasi di atas dapat disimpulkan bahwa pada
hakekatnya rancangan eksperimentyal adalah suatu usaha
untuk meminimalkan adanya “confound effect”.

10
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Ruang Lingkup Rancangan Eksperimental
• Untuk memberikan gambaran tentang ruang lingkup
dari sebuah rancangan eksperimental, kita perhatikan
contoh berikut ini:
• Seorang peneliti ingin membandingkan pengaruh
macam pupuk terhadap produktivitas padi. Ada 4
macam pupuk yg ingin dibandingkan terhadap 5
macam varietas padi. Tersedia 40 petak sawah
percobaan, masing-masing 20 petak sawah tadah hujan
dan 20 petak sisanya adalah sawah irigasi.

11
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Rancangan eksperimen untuk penelitian ini harus
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut ini:
– Bagaimana produktivitas padi diukur?
– Faktor apa saja yg dapat mempengaruhi
produktivitas, faktor mana yg akan diselidiki dan
faktor mana yg akan dikendaJikan, faktor mana yg
akan diabaikan?
– Berapa kali "basic experiment" akan di!akukan?
– Bagaimana alokasi atau pembagian petak sawah
atas varietas padi dan macallJ pupuk?
– Bentuk analisis data apa yg akan digunakan?
12
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Replikasi, Randomisasi Dan Perlakuan Kontrol
• Dalam rancangan penelitian eksperimental ada tiga prinsip yg harus
dipenuhi, yaitu adanya:
– Replikasi
– Randomisasi
– Kontrol atau perlakuan banding.
• Jika tiga prinsip tersebut dipenuhi seluruhnya, maka disbt dg
eksperimental sungguhan (true experimental). Apabila hanya
mengandung sebagian saja dari 3 prinsip tsb, maka dinamakan pra-
eksperimental. Jika dlm penelitian diusahakan untuk memenuhi tiga
prinsip di atas, tetapi belum dpt mencapai tingkat yg sebenarnya,
dinamakan eksperimental semu (quasi experimental).

13
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Replikasi (unit eksperimen, perlakuan dan unit sampling)
• Unit eksperimen adalah unit material, kepada siapa suatu
perlakuan (treatment) diaplikasikan/dikenakan.
• Perlakuan adalah suatu prosedur atau kondisi (dapat berupa
kombinasi dari beberapa faktor) yg efeknya akan diukur dan
dibandingkan dg perlakuan yg lain.
• Unit eksperimen dpt berwujud: seekor binatang, seorang
pasien, sepetak sawah, sekelompok pekerja, sekandang ayam
dsb. Perlakuan yg dpt diberikan berturut-turut, dpt berupa:
komposisi diet, macam dan dosis obat, jadwal dan dosis
penyemprotan pestisida, penyuluhan disiplin kerja,
pengaturan suhu dan kelembaban, dan sebagainya.

14
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Perlakuan dapat berupa satu macam periakuan. tetapi
dapat juga kombinasi dari beberapa perlakuan, sebagai
contoh:
• Di bidang agronomis, perlakuan dapat berupa: macam
pupuk, dosis pemupukan, kedalam penanaman biji, atau
kombinasi dari faktor-faktor tersebut.
• Di bidang penelitian psikologis dan sosiologis, perlakuan
dapat berupa klasifikasi unit eksperimen atas: umur, jenis
kelamin, tingkat pendidikan, status sosial atau kombinasi
dari hal-hal di atas.

15
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Dlm penelitian uji coba daya pembersih deterjen thd hasil
cucian, perlakuan dpt kombinasi dari: lama pencucian, tingkat
kesadahar air, tipe mesin cuci yg digunakan, suhu air.
• Dalam peneiitian sintetis kimia, perlakuan dapat kombinasi dari:
suhu reaksi dan jenis kataiisator.
• Jika efek dari perlakuan tadi diukur, maka pengukuran dilakukan
pada unit sampling. Unit sampling dpt sama dg unit eksperimen
seluruhnya, tetapi dpt juga hanya sebgn saja atau sampling dari
unit eksperimen yg diharapkan mewakili eksperimennya. Yg
terakhir ini dilakukan jika unit eksperimen terlalu besar/banyak,
atau pd pengukur-an hrs dilakukan dg merusak unit eksperimen.

16
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Sebagai contoh pada penelitian penganJh komposisi diet
terhadap kenaikan berat badan binatang percobaan, maka
penimbangan berat badan dilakukan terhadap masing-masing
binatang percobaan. Dalam ha'i ini unit sampling ada/ah
sama dengan unit eksperimen. Pada penelitian jadual dan
dosis penyemprotan pestisida terhadap besarnya kandungan
sisa/residu pestisida dalam biji padi, maka pengukuran jumlah
residu pestisida tidak dilakukan terhadap seluruh biji padi yg
dihasilkan dari satu petak sawah sebab akan teriaiu banyak.
Untuk keperluan ini cukup diambil sampel (unit sampling) yg
diharapkan mewakili seluruh biji padi yg dihasilkan dari petak
sawah tersebut.

17
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
• yg dimaksud dengan replikasi adalah: banyaknya unit
eksperimen, yg mendapat perlakuan sam a pada kondisi
tertentu. Dengan kata lain repiikasi adalah: berapa kali suatu
perlakuan yg sama dijalankan atau diberikan pada unit
eksperimen dengan kondisi tertentu.
• Perlu dibedakan antara jumlah replikasi dengan jumlah
pengulangan pengukuran. Pada penelitian pengaruh obat X thd
penurunan tekanan darah. Jumlah replikasi adalah banyaknya
pasien yg diberi obat X pada dosis tertentu. Berapa kali tekanan
darah diukur pada setiap orang coba adalah jumlah pengulangan
pengukuran, bukan replikasi. Jika dalarn sebuah eksperimen
perlakuan diberikan iebih dari satu kali maka itu sudah disebut
ada replikasi.
18
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
• Fungsi dari rep!ikasi dalam eksperimental adalah
sebagai berikut:
– Diperlakukan untuk mengestimasi kesalahan eksperimental.
– Meningkatkan presisi hasH eksperimen.
– Meningkatkan dan memperluas jangkauan generalisasj hasii
eksperimennya.
• Estimasi kesalahan eksperimental diperlukan untuk uji
kemakmuran atau estimasi batas ketangguha~
(confidence interval) hasil eksperimental.

19
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
• Jika dalam sebuah eksperimen tiap perlakuan dilakukan
hanya satu kali (tidak ada replikasi), maka jika ingin
diketahui apakah ada perbedaan hasH antar periakuan,
di sini tidak dapat disimpulkan bahwa perbedaan
tersebut adalah karena perbedaan pedakuan, tetapi
dapat juga karena perbedaan antar unit eksperimen.
Dengan kata lain, jika kesalahan eksperimental tidak
diestimasi, maka tidak dapat disirnpulkan perbedaan
yang ada disebabkan oleh perbedaan antar perlakuan
ataukah vadasi di dalam unit eksperimennya.

20
RANCANGAN PENELITIAN EKSPERIMENTAL
• Secara sederhana kesaiahan eksperimental adalah
perbedaan antara hasil dua replikasi atau dua
eksperimen dasar yang identik terhadap dua unit
eksperimen. Kesalahan eksperimental meliputi:
– Kesalahan pengukuran.
– Kesalahan cara melakukan prosedur eksperimen.
– Perbedaan antar unit eksperimen.
– Pengaruh faktor dari luar eksperimen.

21
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Kesalahan eksperimental pada hakekatnya dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu kesalahan sistematik dan
kesalahan random. Kesalahan sistematik adalah
kesalahan yang sudah melekat pad a prosedur
eksperimen, sehingga bersifat: searah terhadap harga
benar (positif saja atau negataif saja), dapat diramalkan
dan pad a replikasi akan berulang kembali. Kesalahan
random tidak searah terhadap harga benar, tidak dapat
diramalkan dan pada pengulangan akan saling
mengeliminasi. Kesalahan random pada umumnya lebih
dominan dari pada kesalahan sistematik.
22
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Kesalahan eksperimen dapat dikurangi dengan
berbagai cara, antara lain:
• Menggunakan unit eksperimen yang homogen atau
membuat stratifikasi yang cermat.
• Mencegah semaksima! mungkin masuknya faktor-
faktor dari luar.
• Menggunakan rancangan eksperimental yang lebih
efisien.
• Hubungan antara tingkat informasi (I) yang diperoleh
dari sebuah eksperimen dengan jumlah replikasi (n)
adalah I = n/2.
23
RANCANGAN PEN. EKSPERIMENTAL …
• Dengan demikian makin banyak replikasi makin tinggi
tingkat informasi yg diperoleh dari suatu eksperimen.
Sehingga presisi atau sensitivitas eksperimen akan lbh
tinggi juga. Peningkatn replikasi juga dpt meningkatkan kuat
uji statistik (power test) yg dipersempit batas ketangguhan
hasil eksperimen.
• Telah dijelaskan di atas makin banyak replikasi makin tinggi
tingkat informasi yang diperoleh sehingga akan
meningkatkan intensitas generalisasi hasii eksperimen.
Demikian juga, jika replikasi diperluas dg mencakup
berbagai macam atau tingkat dari unit eksperimen, maka
tingkat generalisasi juga akan menjadi lbh luas
jangkauannya.
24
SOAL LATIHAN 06
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan
Rancangan penelitian eksperimental.
2. Sebutkan perbedaan Rancangan penelitian
eksperimental dengan Rancangan penelitian
observasional.

25

Anda mungkin juga menyukai