Anda di halaman 1dari 11

P E N YA K I T D A N PA R A S I T

O R G A N I S M E A Q U AT I K
OLEH:
KELOMPOK 4
 CANTI KA AGUSNI ATI ( E 1E 0 1 90 1 6 )
REDY CANDRA PURNAMA (E1E019017)
G E R RY N ATA N A E L G I N T I N G ( E 1 E 0 1 9 0 1 8 )
ABEL LUANDA P SORMIN (E1E019020)
I WA N J O K O S A N T O S O ( E 1 E 0 1 9 0 2 1 )
A. Parasit pada ikan tawar dan laut serta udang
 Parasit adalah organisme yang hidupnya tergantung pada organisme lain dan memiliki hubungan
timbal balik dengan organisme yang ditumpanginya. Organisme tempat parasit hidup dinamakan
inang yang berperan sebagai tempat nutrien, tempat hidup dan tinggal. Parasit pada ikan adalah
parasit yang hidup di tubuh ikan dan menjadikan ikan sebagai inang. Jenis Jenis parasit pada ikan
air tawar dan laut serta udang ialah ;
1. Protozoa merupakan hewan uniseluler yang hidup soliter atau berkoloni, diperkirakan 50.000
spesies Protozoa yang sudah teridentifikasi. Habitat Protozoa adalah air laut, payau, air tawar,
daratan yang lembab dan pasir kering. Sebagian besar Protozoa hidup bebas dan menjadi
makanan organisme yang lebih besar. Beberapa Protozoa hidup sebagai parasit, diantaranya
parasit pada ikan, yaitu : Tichodina, Ichthyoptirius, dan Heneguya (Suwignyo dkk., 1997). Parasit
Protozoa dapat besifat fakultatif, obligat, ektoparasit dan endoparasit (Mollers dkk., 1986).
 
2. Platyhelminthes
Filum ini merupakan kelompok hewan yang peratama kali memeprlihatkan pembentukkan lapisan
ketiga (mesodermis). Keberadaan mesodermis pada embrio memungkinkan terbentuknya sebagian
besar system organ pada Platyhelminthes. Terbentuknya mesodermis dan system organ bersamaan
dengan pembentukkan daerah anterior, posterior dan terjadinya simetri bilateral.
Filum Platyhelminthes terdiri dari empat kelas, yaitu Monogenea, Cestodaria,
Cestoda dan Trematoda
3.Monogenea 
Monogenea merupakan parasit yang panjangnya antara 1 mm sampai 20 mm.
tubuh Monogenea pipih dorsoventral, memanjang dan oval. Monogea memiliki
organ penempel yang berada di ujung posterior yang disebut dengan
ophisthaptor Sebagian besar Monogea merupakan parasit pada ikan.
Monogenea menginfeksi permukaan tubuh, sirip, mulut ikan dan insang.
Makanan Monogenea berasal dari lender ikan, dinding epitel yang mengelupas
dan darah
4. Digenea
Digenea merupakan cacing yang berbentuk pipih dorsoventral, oval dan
memanjang. Tubuh Digenea tidak bersekat – sekat dan memiliki bagian
posterior yang jelas. Digenea memiliki dua organ pelengkap, yaitu oral sucker
dan ventral sucker (asetabulum). Siklus hidup Digenea biasanya melibatkan dua
inang antara dan satu inang akhir. Inang antara pertama berupa moluska. Ikan
dapat menjadi inang antara kedua atau inang akhir, Digenea merupakan
endoparasit yang menyerang usus, kandung kemih, empedu, dan darah inang.
5. Cestoda 
Cestoda dikenal sebagai cacing pita yang merupakan parasit pada vertebrata. Tubuh
cacing dewasa terdiri dari scolex, leher yang pendek dan strobila. Scolex
dilengkapi dengan alat penghisap dan kait untuk melekat pada dinding usus ikan.
Perkembangan dari cestoda dimulai dari telur yang menetas menjadi larva bebas
atau Coracidium, Procercoid, Plerocercoid, dan cacing dewasa,Stadia larva dan
Cestoda dewasa ditemukan sebagai parasit pada ikan.
Plerocercoid Cestoda hidup pada rongga tubuh ikan, hati, ginjal dan gonad yang
menyebabkan penurunan funsi organ – organ tersebut. Cestoda dewasa pada usus
ikan dapat menyebabkan anemia dan penurunan berat badan.
6.Crustacea 
Tubuh Crustacea bersekat – sekat dan terdiri dari cephalothoraks, thoraks dan
abdomen, Crustacea dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu : Copepoda,
Branchiura dan Isopoda
7. Copepoda 
Copepoda merupakan ektoparasit yang menempel pada permukaan tubuh, mulut dan
insang ikan. Copepoda memiliki karapas, dan memiliki 16 segmen. Bagian kepala
bersatu dengan anterior membentuk Cephalothoraks Lebih daripada 2000
Copepoda bersifat parasit pada ikan laut dan ikan air tawar, tetapi ada juga yang
memiliki nilai ekonomis sebagai makanan ikan.
8. Isopoda 
menyatakan bahwa 450 spesies Isopoda merupakan parasit pada ikan Isopda
dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu : Gnatiidae dan Cymothoide. Ganatiidae
merupakan Crustacea yang bersifat parasit pada stadia larva yang disebut Praniza,
sedangkan Cymothoide bersifat parasit pada stadia dewasa. Praniza menyerang insang
dan rongga mulut ikan
9. Branchiura 
sekitar 140 spesies Branchiura diketahui menginfeksi ikan dan 35 diantaranya hanya
menginfeksi ikan laut.,Umumnya hal ini disebabkan oleh intensitas parasit yang
menginfeksi dan perbedaan imunitas antara ikan kecil dan besar, selain itu proses
adaptasi antara parasit dan inang juga dapat berpengaruh. Ikan besar yang telah
berdaptasi dengan parasit yang menginfeksinya tidak menunjukkan tanda tanda sakit. 
10. Acanthocephala 
Acanthocephala atau cacing berkepala duri memiliki ciri khusus yang berupa proboscis
yang dilengkapi duri, Proboscis berfungsi untuk menempel pada dinding usus inang
Tubuh Acanthocephala berbentuk silindris, ramping dan berwarna putih kekuningan,
merah hijau dan hitam. Acanthocephala tidak memiliki alat pencernaan
12. Nematoda 
Nematoda disebut juga ‘round worm’ atau cacing bulat. Nematoda miliki bentuk tubuh
memanjang, silindris dan pada beberapa spesies menjadio pipih ke arah posterior.
Dilihat dari anterior, daerah mulut dan sekitarnya memiliki simetri radial atau biradial,
B.Ektoparasit ikan air tawar,laut dan krustacea
Ektoparasit adalah parasit yang hidup di luar tubuh inangnya. Ektoparasit hidup
di permukaan tubuh inan beberapa jenis cacing daun, lintah, dan krustasea
hidup sebagai ektoparasit pada ikan.g atau bagian-bagian lain yang mudah
dijangkau
1. Penyebab timbulnya serangan parasite
Penyakit yang disebabkan oleh parasit secara umum jarang mengakibatkan
dampak yang akan berakibat buruk dengan cepat. Akan tetapi, pada intesitas
penyerangan yang sangat tinggi dan areal yang terbatas dapat berakibat buruk
pada ikan yang dibudidayakan. Akibat dari penyakit yang disebabkan oleh
parasit secara ekonomis cukup merugikan yaitu dapat menyebabkan kematian,
menurunkan berat tubuh, bentuk dan ketahanan tubuh ikan sehingga dapat
dimanfaatkan sebagai jalan masuk bagi infeksi sekunder oleh patogen lain
seperti jamur,
bakteri dan virus Berdasarkan daerah penyerangan penyakit pada tubuh ikan
terutama penyakit infeksidikarenakan parasite, dibagi menjadi tiga yaitu
sebagai berikut : Kulit, Insang, , Organ Dalam
a.Kulit
Ikan yang terserang penyakit pada kulitnya akan terlihat lebih pucat (tampak jelas pada
ikan yang berwarna gelap) dan berlendir. Ikan tersebut biasanya akan mengosok-
gosokkan tubuhnya pada benda-benda yang ada disekitarnya.
b. Insang
Serangan penyakit pada insang menyebabkan ikan sulit bernapas, tutup insang
mengembang, dan warna insang menjadi pucat. Pada lembaran insang sering terlihat
bintik-bintik merah karena pendarahan kecil (peradangan).
c. Organ dalam
Penyakit yang menyerang organ dalam sering mengakibatkan perut ikan membengkak
dengan sisik yang berdiri (penyakit eropsi) Jika menyerang usus, biasanya akan
mengakibatkan peradangan dan jika menyerang gelembung renang, ikan akan
kehilangan keseimbangan pada saat berenang. Organisme patogen yang sering
menimbulkan penyakit di bagian luar tubuh ikan disebut ektopatogen, dan bila
ditimbulkan oleh parasit desebut ektoparasit.
Sedangkan yang menyerang di bagian tubuh ikan desebut endopatogen, dan bila
disebabkan oleh parasit disebut endoparasit. Serangan endopatogen atau endoparasit
dianggap lebih berbahaya dibandingkan serangan ektopatogen atau ektoparasit,
karena efek serangannya sulit dideteksi secara dini, sehingga petani ikan sering
terlambat mencegahnya. Serangan endopatogen atau endoparasit baru dapat
dipastikan bila dilakukan pemeriksa organ dalam ikan. Sedangkan untuk bisa
memeriksa organ dalam, ikan harus dibedah dibunuh.
 
2.Pencegahan serangan parasite serta pengendalian dan pengobatan parasite ikan
Dan krutasea
Pencegahan (Prevention)
Dalam hal pencegahan, konsep biosekuritas merupakan langkah yang paling tepat.
Biosekuritas sebagai usaha mengurangi masuknya patogen ke lingkungan budi
daya dan mencegah penyebarannya ke tempat lain. Mengingat serangan
penyakit ikan berbahaya masih merupakan masalah yang sangat serius, maka
untuk menyelamatkan budi daya, harus berusaha sekeras mungkin untuk
mencegah masuknya penyakit berbahaya ke lingkungan budi daya dengan cara
melakukan proses biosekuritas secara ketat.
a.Hindari Bibit Penyakit (Patogen)
Langkah-langkah yang harus dilakukan agar terhindar dari bibit penyakit, yaitu
pemilihan lokasi budi daya yang baik, awal budi daya sebaiknya tidak
dilakukan pada musim munculnya wabah penyakit (out break), dan gunakan
sistem budi daya sesuai dengan kapasitas lingkungan.
b.Proteksi Terhadap Inang
Proteksi terhadap inang merupakan salah satu kegiatan di mana dilakukan
pengendalian dan pemberantasan terhadap inang penyebab penyakit
c.Eradikasi Patogen
Eradikasi patogen adalah kegiatan pemusnahan patogen dari media pembawa (air dan
karier). Pada daerah yang telah terinfeksi penyakit harus dilakukan eradikasi,
terutama pada sistem budi daya tertutup (kolam, bak, dan akuarium).
d.Pengobatan (Chemotherapy)
Obat ikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pencegahan,
pemberantasan, dan pengendalian penyakit ikan di samping untuk pemeliharaan
kesehatan serta peningkatan produksi ikan. Penggunaan obat ikan pada saat ini
terus berkembang dan meningkat dengan cepat baik dari segi jumlah, jenis, dan
bentuk sediaan maupun tujuan penggunaannya. Peningkatan kebutuhan obat ikan
tersebut diikuti pula dengan peningkatan usaha di bidang obat ikan yang
berhubungan erat dengan pengadaan, penyimpanan, dan peredaran obat ikan.
 
Kesimpulan
Parasit adalah organisme yang hidupnya tergantung pada organisme lain dan
memiliki hubungan timbal balik dengan organisme yang ditumpanginya, jenis-
jenis parasite yang ada di ikan serta di krutacea yaitu;
Platyhelminthes ,monogea, digenea,cestoda,crutacea, copepoda, isopoda,
branchiura, ancamthocephala. Dan jenis ektoparasit yaitu: Vorticella,
Zoothamnium sp, Epistylis sp.
Dalam hal pencegahan, konsep biosekuritas merupakan langkah yang paling
tepat, dan pengobatan dapat dilakuakan memakai Obat ikan yang mempunyai
peranan yang sangat penting dalam pencegahan, pemberantasan, dan
pengendalian penyakit ikan di samping untuk pemeliharaan kesehatan serta
peningkatan produksi ikan.
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai