Anggota Kelompok 3:
Menurut Oakley 1991 dan fatermant 1996, pemberdayaan masyarakat adalah suatu
proses yang mengembangkan dan memperkuat kemempuan masyarakat untuk terus
terlibat dalam proses pembanguanan yang berlangsung secara dinamis sehingga
masyarakat dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi serta dapat mengambil
keputusan secara bebas dan mandiri
Tujuan
Pemberdayaan Masyarakat
• Kajian keadaan pedesaan partisipatif, agar masyarakat mampu dan percaya diri
dalam mengidentifikasi serta menganalisa keadaannya, baik potensi maupun
permasalahannya
• Pengembangan Kelompok, dilakukan dengan memfokuskan kegiatan pada
masyarakat yang tertarik dan berminat untuk melakukan kegiatan bersama
• Penyusunan Rencana Dan Pelaksanaan Kegiatan, agar kelompok dan
anggotanya mampu mengembangkan dan melaksanakan rencana kegiatan yang
konkrit dan realistis
• Monitoring dan Evaluasi Partisipatif (M&EP), dilaksanakan oleh semua pihak
yang terlibat dalam PM di mana intinya adalah peran masyarakat sebagai
pelaku utama.
Tahap 4 : Pemandirian Masyarakat
• Tahap perencanaan alternatif program atau kegiatan, pada tahap ini fasilitator
secara partisipatif mencoba melibatkan masyarakat untuk berfikir tentang
masalah yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya
• Tahap formulasi rencana aksi, pada tahap ini fasilitator membantu masing-
masing masyarakat sasaran pemberdayaan untuk memformulasikan gagasan
mereka terutama dalam bentuk tulisan bila ada kaitannya dengan pembuatan
proposal yang akan ditujukan kepihak penyandang dana.
• Tahap evaluasi, pada tahap ini dilakukan sebagai proses pengawasan dari
masyarakat dan fasilitator terhadap program pemberdayaan yang telah
dilakukan
• Tahap terminasi, tahap terminasi merupakan tahapan pemutusan hubungan
secara formal dengan masyarakat yang menjadi sasaran pemberdayaan
Kesimpulan