Anda di halaman 1dari 22

Madania

Farmasi
UNG

KATEGORI &
MANAJEMEN
INTERAKSI OBAT
Farmakoepidemiologi Intro…
 Penelitian Adverse Events oleh
Harvard Medical Practice,
menunjukkan bahwa 20 % px
masuk RS adalah berkaitan
dengan obat.
 Dari 20 % tersebut, 8 % nya
terjadi karena interaksi obat
Cont….
 Penelitian oleh farmasi
komunitas di US menunjukkan
adanya kejadian interaksi
obat2 sebanyak 4,2%,
sedangkan di swedia terdapat
1,9% kejadian.
 Pada px t3 terjadi peningkatan
resiko interaksi obat
Cont...
 Penelitian terhadap potensi interaksi
obat telah dilakukan sebelumnya di
RSUD. Prof. Dr. Margono Soekarjo
terhadap pasien usia lanjut diperoleh
hasil potensi interaksi sebesar 3,69%
sebelum dilakukan visitasi farmasis
terhadap pasien dan 5,12% setelah
dilakukan visitasi
Polifarmasi meningkatkan terjadinya
interaksi obat:
 Pada px yg menggunakan 6
– 10 obat  7%
 Pada px yg menggunakan
16 – 20 obat  40%
 Interaksi obat mungkin akan
memberikan efek yg serius
jk terjadi pd px usia lanjut
atau px dgn penyakit serius
 lemahnya mekanisme
hemeostatis
Px yg sgt beresiko thdp intro:
 Px dgn penyakit hepar atau renal
 Px yg mendapatkan terapi jangka
panjang untuk penyakit kronisnya
(infeksi HIV, epilepsi, diabetes, dll)
 Px dgn perawatan intensif, resipien
transplan, dan px dgn prosedur
pembedahan yg complicated.
 Px dgn lebih dr satu dokter
Catatan….
 Interaksi obat dapat terjadi pd
beberapa individu ttp tdk pada
individu lainnya.
 Ex: interaksi obat yg berupa
induksi atau inhibisi enzim,
dimana tiap org akan benbeda
karena adanya perbedaan
jumlah enzim.
Clinical Versus
Statistical Significance
 Clinical significance  derajat
interaksi obat menyebabkan
perubahan pd penyakit
penyerta (kondisi px)
 Perubahan efek akibat
interaksi obat dpt signifikan
secara statistik tetapi tidak
relevan scr klinik.
Cont…
 Interaksi obat dianggap relevan secara
klinik jika aktivitas terapeutik dan atau
toksisitas obat berubah sedemikian rupa
sehingga perlu penyesuaian dosis atau
intervensi medis.
 Pemberian obat  hubungan antara
benefit n’ risk sebelum melakukan
perubahan terapi
Clinical significance grading
 Established  interaksi obat sangat
mantap terjadi
 Probable  interaksi obat bisa terjadi
 Suspected  interaksi obat diduga
terjadi
 Possible  interaksi obat mungkin
terjadi (belum pasti terjadi)
 Unlikely  interaksi obat mungkin tidak
terjadi
Tingkat keparahan intro:
 Minor 
ex: ciprofloxasin & antasida
 Moderat 

ex: vancomisin & gentamisin


(nefrotoksisitas)
 Mayor 

ex: eritromisin & terfenadin


(aritmia cardio)
Level Signifikansi Interaksi
Kategori signifikansi yang dikemukakan oleh Tatro
(2006)
 Signifikansi 1 : kemungkinan besar terjadi interaksi yang berat
dan mengancam jiwa. Kejadian dapat diduga, telah terbukti
atau sangat mungkin (probable) dalam penelitian terkendali.
 Signifikansi 2 : interaksi yang terjadi dapat memperburuk status
klinis pasien. Kejadiannya dapat diduga, telah terbukti dan
sangat mungkin dalam penelitian yang terkendali.
 Signifikansi 3 : interaksi menimbulkan efek ringan, kejadiannya
dapat diduga, telah terbukti dan sangat mungkin dalam
penelitian yang terkendali.
 Signifikansi 4 : interaksi dapat menimbulkan efek yang sedang
hingga berat, data yang ada sangat terbatas.
 Signifikansi 5 : interaksi dapat menimbulkan efek ringan hingga
berat data yang ada sangat terbatas
Tipe interaksi obat-obat yang
dikemukakan oleh Hussar (2007)
 Duplikasi yaitu ketika dua obat yang sama
efeknya diberikan, efek samping mungkin
dapat meningkat,
 Opposition yaitu ketika dua obat dengan aksi
berlawanan diberikan bersamaan dapat
berinteraksi, akibatnya menurunkan
efektivitas obat salah satu atau keduanya,
 Alteration yaitu ketika suatu obat mungkin
dirubah melalui absorbsi, distribusi,
metabolisme, dan eksresi oleh obat lain
Clinical management…
 Hal yg plg penting dalam
melihat interaksi obat
yang potensial adalah
jangan bereaksi yang
berlebihan (overreact,,,,,)
5 kelas kategorisasi pd manajemen
interaksi obat (1):
 Menghindari pemberian obat kombinasi
 Kombinasi seharusnya dihindari kecuali
benefit pemberian obat kombinasi lbh besar
dari pada risk nya…
 Beberapa pilihan management
a. penggunaan alternatif obat
b. perubahan regimen obat
c. peubahan rute penggunaan untuk
meminimalkan interaksi
d. monitoring px jika obat ttp diberikan
bersamaan
5 kelas kategorisasi pd manajemen
interaksi obat (2)
 Potensial bahayanya rendah dan
tidak ada aksi spesifik yg
dianjurkan selain sadar/ waspada
akan kemungkinan terjadi
interaksi obat
 Tidak ada bukti yg memperlihatkn
adanya interaksi.
Monitoring obat ini sebagai mana tugas farmasi klinik
tertuang dalam PMK No 72 Tahun 2016 yang menyebutkan
tugas farmasi klinik sebagai berikut ;

 Pengkajian dan pelayanan Resep


 Penelusuran riwayat dari penggunaan Obat
 Rekonsiliasi Obat yang diberikan sebelumnya
 Pelayanan Informasi Obat (PIO)
 Konseling
 Visite
 Pemantauan Terapi Obat ( PTO)
 Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
 Evaluasi Penggunaan Obat (EPO)
 Dispensing sediaan steril
 Pemantauan Kadar Obat dalam Darah (PKOD)
Beberapa obat yg beresiko tinggi terjadi
interaksi
 Toksisitasnya tergantung kosentrasi
(indeks terapi sempit n’ poten)
1. digoxin
2. lithium
3. aminoglikosida
4. agen sitotoksik
5. walfarin
Cont…
 Sangat tergantung efek terapi
1. Immunosupersif
(siklosporin, takrolimus, dll)
2. Glukokotikoid
3. Kontrasepsi oral
4. Antiepilepsi
5. Antiaritmia
Cont…
 Kurva dosis respon tajam :
1. verapamil
2. sulfonilurea
3. levedopa
 Metabolisme hepar yg dapat jenuh

1. Fenitoin
2. teofilin
Makasi…..

Anda mungkin juga menyukai