kesempurnaan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang menyelenggarakannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan dengan menyesuaikan potensi sumber daya yang tersedia secara wajar, efisien dan efektif serta diberikan secara aman, dan memuaskan sesuai dengan norma, etika, hukum, dan sosio budaya dengan memperhatikan keterbatasan dan kemampuan pemerintah dan masyarakat konsumen. Tujuan mutu pelayanan keperawatan
1. Tahap pertama, adalah penyusunan standar atau
kriteria dimaksud agar asuhan keperawatan lebih struktur dan terencana berdasarkan kriteria masing- masing perawat. 2. Tahap kedua, adalah mengidentifikasi informasi yang sesuai dengan kriteria 3. Tahap ketiga, adalah identifikasi sumber informasi 4. Tahap keempat, adalah mengumpulkan dan menganalisa data 5. Tahap kelima, adalah evaluasi ulang Dimensi mutu pelayanan 1. Responsiveness (ketanggapan), yaitu kemampuan perawat memberikan pelayanan kepada pasien dengan cepat. 2. Reability (kehandalan), yaitu kemampuan perawat memberikan pelayanan kepada pasien dengan tepat 3. Assurance (jaminan), yaitu kemampuan perawat memberikan pelayanan kepada pasien sehingga dipercaya. 4. Emphaty (empati), yaitu kemampuan perawat membina hubungan, perhatian, dan memahami kebutuhan pasien 5. Tangibel (bukti langsung), yaitu ketersediaan sarana dan fasilitas fisik yang dapat langsung dirasakan oleh pasien.