Anda di halaman 1dari 48

METODE RISET

RISET ARSITEKTUR
METODOLOGI RISET
• Capaian Pembelajaran (CP):
Setelah mengikuti perkuliahan ini,
mahasiswa mampu menjelaskan
beberapa metode dasar penelitian dan
menerapkannya dalam penelitian untuk
kasus arsitektur dan kota
METODOLOGI RISET
• Tujuan Instruksional Khusus (TIK):
Mahasiswa mampu menjelaskan pemahaman
awal antara ilmu dan penelitian arsitektur dan
kota

• Pokok Bahasan
Pengertian Ilmu dan Penelitian

• Sub Pokok Bahasan:


Pengertian Ilmu
PENGERTIAN ILMU

Bah Inggris  science dari Bah. Latin


scientia dari kata scire artinya mengetahui
(to know) arti lainnya belajar (to learn).
PENGERTIAN ILMU
(menurut Sheldon J. Lachman)
• Ilmu menunjuk pertama-tama pada
kumpulan yang disusun secara sistematis
dari pengetahuan yang dihimpun tentang
alam semesta yang melulu diperoleh
melalui teknik-teknik pengamatan yang
objektif. Dengan demikian, maka isi ilmu
terdiri dari kumpulan-kumpulan teratur dari
data.
Pengertian Ilmu
(menurut John Warfield)
• Tetapi, ilmu dipandang sebagai proses.
Pandangan proses ini paling bertalian
dengan suatu perhatian terhadap
penyelidikan, karena penyelidikan adalah
suatu bagian besar dari ilmu sebagai
suatu proses
PENGERTIAN ILMU

AKTIVITAS

ILMU

METODE PENGETAHUAN
PENGERTIAN ILMU

Sebagai proses: Sebagai prosedur Sebagai produk

Pengetahuan
Aktivitas penelitian Metode ilmiah
sistematis
ILMU SEBAGAI AKTIVITAS
PENELITIAN
Proses pemikiran yang
1. Rasional berpegang pada kaidah-
kaidah logika

Ilmu Proses mengetahui dan


sebagai 2. Kognitif memperoleh pengetahuan
Aktivitas
-Mencapai kebenaran
-Memperoleh pemahaman

3. Teleologis -Memberikan penjelasan


-Melakukan penerapan
dengan melalui peramalan
atau pengendalian
ILMU SEBAGAI METODE ILMIAH
Pengamatan; percobaan;
1. Pola pengukuran; survai; deduksi;
induksi; analisis
prosedural
Penentuan masalah;
Metode perumusan hipotesis (bila
Ilmiah 2. Tata perlu); pengumpulan data;
langkah penurunan kesimpulan;
pengujian hasil; lainnya

3. Berbagai Daftar pertanyaan;


teknik wawancara; perhitungan;
pemanasan; lainnta

4. Aneka alat Timbangan; meteran;


perapian; komputer; lainya.
ILMU SEBAGAI PENGETAHUAN
SISTEMATIS

Pokoksoal
(subject-
matter)
SASARAN
ILMU Pengetahuan
ILMU

Titik Pusat
Minat (focus
of interest)
• Focus of Interest atau titik pusat minat
adalah objek formal dari ilmu
• Subject-matter atau pokok soal adalah
objek material dari ilmu
• Objek material adalah seluruh lingkup
(makro) yang dikaji suatu ilmu. Objek
formal adalah bagian tertentu dari objek
material yg menjadi perhatian khusus dlm
kajian ilmu tsb.
ILMU SEBAGAI PENGETAHUAN
SISTIMATIS
• Dilihat dari segi hasil kegiatan, ilmu
merupakan sekolompok pengetahuan
mengenai sesuatu pokoksoal dengan titik
pusat minat pada segi atau permasalahan
tertentu sehingga merupakan berbagai
konsep.
Arsitektur
• Objek Material:
Spasial 2 dan atau 3 dimensi dalam skala
ruang mikro dan mezzo

• Objek Formal
Bangunan dan atau kawasan bangunan
Perencanaan Wilayah Kota
• Objek Material:
2 Dimensi Ruang Kota dengan skala
mezzo dan makro

• Objek Formal:
Kota dan atau kawasan kota
5 CIRI POKOK PENGETAHUAN
ILMIAH
1. Empiris
2. Sistematis
3. Objektif
4. Analitis
5. Verifikatif
DUA JENIS PENGETAHUAN
(menurut Ledger Wood)
I. Non-inferential Apprehention
Pengetahuan nonpenyimpulan yang merupakan
pengenalan langsung terhadap benda orang,
atau sifat tertentu. Ini mempunyai dua bentuk:
a. Perception (pencerapan) – pengenalan
terhadap objek-objek di luar diri seseorang
b. Introspection (pengenalan diri) – pengenalan
seseorang terhadap dirinya sendiri dengan
segenap kemampuannya (pikiran, kehendak,
dan perasaan)
II. Inferential Knowledge
Pengetahuan penyimpulan yang merupakan pengenalan
terhadap objek-objek yang tidak hadir dihadapan
seseorang. Pengetahuan ini dapat dibedakan menjadi
tiga macam:
a. Knowledge of other selves (pengetahuan mengenai
diri-diri pihak lain).
b. Historical knowledge (pengetahuan historis) yang
menyangkut masa lampau.
c. Scientific knowledge (pengetahuan ilmiah) yang
melibatkan penyimpulan dan penyusunan dengan data
pengamatan
KESIMPULAN
• Ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia
yang rasional dan kognitif dengan
berbagai metode berupa aneka prosedur
dan tata langkah sehingga menghasilkan
kumpulan pengetahuan yang sistematis
mengenai gejala-gejala kealaman,
kemasyarakatan, atau keorangan untuk
tujuan mencapai kebenaran, memperoleh
pemahaman, memberikan penjelasan,
ataupun melakukan penerapan.
PENGERTIAN PENELITIAN
• Penelitian berasal dari bah. Inggris:
research atau riset. Berasal dari kata re,
yang berarti “kembali” dan to search yang
merarti “mencari”. Research atau riset
artinya “mencari kembali”.
PENGERTIAN PENELITIAN
• CARA UNTUK MEMECAHKAN
PERMASALAHAN SECARA SISTEMATIS
UNTUK MENGURANGI KEKURANG
TAHUAN MANUSIA ATAU UNTUK
MENGUJI VALIDITAS PEMECAHAN
PERMASALAHAN YANG DIUSULKAN
ORANG LAIN
TUJUAN PENELITIAN
• BERTUJUAN UNTUK MENEMUKAN,
MENGEMBANGKAN, ATAU MENGUJI
KEBENARAN SUATU PENGETAHUAN.
2 MACAM PENDEKATAN UNTUK
MEMPEROLEH KEBENARAN
• PENDEKATAN NON-ILMIAH
a) Akal Sehat, b) prasangka, c) intuisi, d)
penemuan kebetulan dan coba-coba, e)
pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis
• PENDEKATAN ILMIAH
Dilakukan melalui penelitian ilmiah dan
dibangun di atas teori tertentu.
• Teori disusun dari fakta, dikembangkan
dan diuji kembali.

• Kegiatan penelitian adalah kegiatan


berpikir manusia untuk menjawab keingin-
tahuannya
KEGUNAAN TEORI
1. Menyimpulkan generalisasi fakta
2. Memberi kerangka orientasi pada
analisis dan klasifikasi fakta-fakta yang
terkumpul.
3. Memberi ramalan terhadap fenomena-
fenomena baru yang akan terjadi
4. Memperkaya pengetahuan tentang
gejala-gejala yang telah atau sedang
terjadi
1. Penelitian dimulai dengan
adanya masalah (isue)
2. Permasalahan dirumuskan

3. Tujuan, sasaran, lingkup


ditetapkan
Pendekatan Pendekatan
Deduktif Induksi

4. Penyusunan Kerangka 4. Fakta dikumpulkan


Teoritis
5. Perumusan Hipotesis 5. Perumusan Teori
6. Pengumpulan Fakta (yang dihasilkan lewat
proses komparasi fakta)
7. Pengujian Hipotesis
terhdap fakta
8. Penarikan Kesimpulan PROSES
(teori terkonfirmasi/tidak
PENELITIAN
PERMASALAHAN
• Penemuan Permasalahan:
- Survai kepustakaan berasal dari jurnal,
majalah ilmiah dan artikel terbaru
- Survai lapangan
Penemuan Pumusan
Permasalahan
• Formal

Pernyataan
Permasalahan

• Informal
PENEMUAN PERUMUSAN
PERMASALAHAN PERMASALAHAN
FORMAL
Rekomenasi Riset
Analogi
Renovasi
Dialektik
Ekstrapolasi
Morfologi
Dekomposisi
PERNYATAAN
Agregasi
PERMASALAHAN
INFORMAL
Konjektur
Fenomenologi
Konsensus
Pengalaman
Cara Formal Menemukan Masalah
1. Rekomendasi Riset:
Laporan penelitian pada bab terakhir
memuat kesimpulan dan saran. Saran
(rekomendasi) umumnya menunjukkan
kemungkinan penelitian lanjutan.
2. Analogi:
Cara penemuan permasalah dengan cara
“pengambilan” pengetahuan dari bidang
ilmu lain dan menerapkannya ke bidang
yang diteliti
3. Renovasi:
Cara renovasi dipakai untuk mengganti
komponen yang tidak cocok lagi dari suatu
teori.
4. Dialektik:
Berarti tandingan atau sanggahan.
Dengan cara dialektika, peneliti dapat
mengusulkan untuk menghasilkan suatu
teori yang merupakan tandingan atau
sanggahan terhadap teori yang sudah
ada.
5. Ekstrapolasi:
Cara untuk menemukan permasalahan
dengan membuat tren suatu teori atau tren
permasahan yang dihadapi.
6. Morfologi:
Cara untuk mengkaji kemungkinan-
kemungkinan kombinasi yang terkandung
dalam suatu permasalahan yang rumit,
kompleks.
7. Dekomposisi:
Cara penjabaran suatu permasalahan ke
dalam komponen-komponennya
8. Agregasi:
Kebalikan dari dekomposisi. Dengan cara
agregasi, peeliti dapat mengambil hasil-
hasil penelitian atau teori dari beberapa
bidang (beberapa penelitian) dan
“mengumpulkannya” untuk membentuk
suatu permasalahan yang lebih rumit,
kompleks.
Cara Informal
1. Konjektur (naluriah)
2. Fenomenologi
3. Konsensus
4. Pengalaman
CARA INFROMAL
1. Konjektur (naluriah)
Pemasalahan dapat ditemukan secara
naluriah, tanpa dasar-dasar yang jelas.
Bila kemudian, dasar-dasar atau latar
belakang permasalahan dapat
dijelaskan, maka penelitian dapat
diteruskan secar ailmiah
2. Fenomenologi:
Permasalahan baru dapqat ditemukan
berkaitan dengan fenomena (kejadian,
perkembangan) yang dapat diamati.
3. Konsensus
Merupakan sumber mencetuskan
permasalahan
Misalnya: kemiskinan bukan lagi masalah
Indoenesia, tapi kualitas lingkungan yang
merupakan masalah yang perlu
ditanggulangi (mis, hal ini merupakan
konsensus nasilnal)
4. Pengalaman
Pengalaman merupakan sumber bagi
pengalaman. Pengalaman kegagalan
akan mendorong dicetuskannya
permasalahan untuk menemukan
penyebab kegagalan tersebut, atau
sebaliknya.
PERMASALAHAN YANG DITELITI
Pengecekan didasarkan 3 hal:
1. Faedah
2. Lingkup
3. Kedalaman
PERUMUSAN MASALAH

KERANGKA TEORITIK/
KONSEPTUAL

PERUMUSAN MASALAH HIPOTESIS


 Jelas
 Tajam VARIABEL

DLL
(RANCANGAN PENELITIAN)

TEORI - KENYATAAN

PERMASALAHAN : KENYATAAN - KENYATAAN


“KESENJANGAN”
TEORI - TEORI
HUBUNGAN ANTAR DUA
PARAMETER ATAU VARIABEL YANG
MENIMBULKAN :
 pertanyaan
 dugaan
 kesangsian

Perumusan Masalah-01
PERUMUSAN MASALAH
YANG BAIK

ASPEK ASPEK ASPEK


SUBSTANSI FORMULASI TEKNIS

KEGUNAAN; Rumusan Penguasaan


 Nilai Teoritik pertanyaan jelas Metodologi
 Nilai Metodolotik Waktu
 Nilai Aplikatif Biaya
Peralatan
Mempermasalah Fasilitas
KEASLIAN Bekal Pengetahuan
kan hubungan
(ORISINALITAS) Peneliti
dua variabel
(SPESIFIKASI)
atau lebih

Perumusan Masalah-02
Nilai Teoritik

KEGUNAAN Nilai Metodolotik


ASPEK SUBSTANSI
KEASLIAN Nilai Aplikatif
(ORISINALITAS)
(SPESIFIKASI)

PERUMUSAN MASALAH
YANG BAIK Rumusan pertanyaan yang jelas

ASPEK FORMULASI
Mempermasalahkan hubungan 2
variabel atau lebih

Penguasaan Metodologi

- Waktu
- Biaya
ASPEK TEKNIS - Peralatan
- Fasilitas

Bekal Pengetahuan Peneliti


METODE ANALISIS:
Induksi/Deduksi

• Khusus Umum
(lapangan) (teori)

Anda mungkin juga menyukai