Anda di halaman 1dari 17

FARMAKOKINETIKA

Agus Rochmat| D3-Keperawatan | Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten | 2021


Rute Pemberian
Obat
Perjalanan Obat di
Tubuh
Pengertian

• Kinetik  Pergerakan
• Farmakokineti : Ilmu yang mempelajari kinetika absorpsi,
distribusi dan eliminasi (yakni, ekskresi dan metabolisme) obat
(Shargel & Yu, 1988 ; Ganiswara, et al, 1995 ; Bauer, 2001) pada
manusia atau hewan dan menggunakan informasi ini untuk
meramalkan efek perubahan-perubahan dalam takaran, rejimen
takaran, rute pemberian, dan keadaan fisiologis pada penimbunan
dan disposisi obat (Lachman, et al, 1989)
1. Adsorbsi

Adsorpsi merupakan proses penyerapan zat aktif obat oleh tubuh.


Dimana, proses senyawa obat dipindahkan dari tempat absorpsinya
ke sirkulasi sistemik. Proses ini tergantung pada tempat absorpsi itu
sendiri, sirkulasi darah di tempat absorpsi dan sifat fisikokimia ovat.
Proses adsorbsi obat dipengaruhi oleh:
• Kelarutan obat
• Kemampuan berdifusi melalui membran sel
• Sirkulasi pada letak absorpsi
• Konsentrasi obat
• Cara pemakaian obat
• Bentuk sediaan obat
• Luas permukaan kontak obat
PROSES ADME DALAM TUBUH
2. Distribusi

Distribusi obat adalah proses obat dihantarkan dari sirkulasi sistemik ke jaringan dan cairan
tubuh. Distribusi obat yang telah diabsorpsi tergantung beberapa faktor:
a. Aliran darah
Organ dengan aliran darah terbesar adalah Jantung, Hepar, Ginjal. Sedangkan distribusi ke organ
lain seperti kulit, lemak dan otot lebih lambat
b. Permeabilitas kapiler  bergantung pada struktur kapiler dan struktur obat
c. Ikatan protein
Obat yang beredar di seluruh tubuh dan berkontak dengan protein dapat terikat atau bebas. Obat
yang terikat protein tidak aktif dan tidak dapat bekerja. Hanya obat bebas yang dapat memberikan
efek. Obat dikatakan berikatan protein tinggi bila >80% obat terikat protein
d. Partisi dalam lemak
3. Metabolisme

Metabolisme obat sering disebut biotransformasi dimana Kebanyakan obat akan mengalami
biotransformasi terlebih dahulu agar dapat dikeluarkan dari badan. Pada dasarnya tiap obat
merupakan zat asing yang tidak diinginkan oleh badan dan badan berusaha merombak zat
tersebut menjadi metabolit yang bersifat hidrofil agar lebih lancar diekskersikan melalui
ginjal.

Reaksi biotransformasi dapat berupa oksidasi, hidrolisa dan konjugasi. Biotransformasi


berlangsung terutama di hati, di saluran pencernaan, ginjal, plasma dan mukosa intestinal.

Metabolism dapat berpengaruh terhadap aktivitas biologi dari obat. Kebanyakan aktivitas
farmakologi dapat menurun atau hilang setelah mengalami metabolism. Hal tersebut dapat
digunakan untuk menentukan lama maupun intensitas aksi obat. Pada beberapa obat yang
disebut produk tidak aktif secara biologi, tetapi metabolisme obat itu dapat mengaktifkan
obatnya dalam hal ini dimaksudkan agar tujuan terapi dapat tercapai.
4. Ekskresi

• Ekskresi adalah proses pengeluaran obat dari dalam tubuh melalui organ
pengeluaran. Organ pengeluaran yang biasa bertanggung jawab untuk proses
ekskresi obat adalah ginjal dalam bentuk air seni, kulit dalam bentuk keringat,
melalui air liur, atau bisa juga melalui feses.

• Ekskresi obat ini merupakan salah satu jalan untuk mencegah toksisitas obat.
Karena jika obat tidak dikeluarkan dari tubuh maka obat tersebut akan
tertimbun di dalam jaringan tubuh dan memulai serangkaian proses berbahaya
yang biasa menyebabkan seseorang mengalami keracunan

• Ginjal merupakan organ ekskresi yang terpenting, ada 3 proses,


yakni filtrasi di glomerulus, sekresi aktif di tubuli proksimal, dan
rearbsorpsi pasif di tubuli proksimal dan distal.

• Banyak metabolit obat yang berbentuk di hati di ekskresi ke dalam usus


melalui empedu, kemudian dibuang melalui feses, tetapi lebih sering
diserap kembali di saluran cerna dan akhirnya diekskresi melalui ginjal.
Terima kasih.....

Anda mungkin juga menyukai