Anda di halaman 1dari 19

KELOMPOK 2

Windy Widayanti 1904015026


Akmal Wafiq 1904015099
Nadinda Putri M 1904015261
Sitti Noer Athiyah 1904015270
PASTA ACYCLOVIR
FORMULA

KOMPONEN KADAR DALAM


10 GRAM
Acyclovir 5%
(OOB Hal:129)

Vaselin album 30%


(Rowe et al., 2009)

Nipagin 0,2%
(Martindale36, hal: 1649)

BHT 0,1%
(Martinde36, hal: 1633)

Amylum Orizae ad 10 gram


Zat Aktif (Acyclovir)
Pengawet (Nipagin)
Basis Pasta (Vaselin album)
Antioksidan (BHT)
Zat penambah (Amylum orizae)
PERHITUNGAN
1. Acyclovir 5% = 5/100 x 10 g = 0,5 gram
2. Vaselin album 30% = 30/100 x 10 g = 3 gram
3. Nipagin 0,2% = 0,2/100 x 10 g = 0,02 gram
4. BHT 0,1% = 0,1/100 x 10 g = 0,01 gram
5. Amylum Orizae ad 10 gram - (0,5+3+0,02+0,01) = 6,47 gram
PERHITUNGAN 1 BATCH
1. Acyclovir = 0,5 gram x 16 = 8 gram
2. Vaselin album = 3 gram x 16 = 48 gram
dilebihkan 20% = 48 gram + (20% x 48 gram) = 57,6 gram
3. Nipagin = 0,02 gram x 16 = 0,32 gram
4. BHT = 0,01 gram x 16 = 0,16 gram
5. Amylum Orizae ad 160 gram - (8+56,7+0,32+0,16) = 93,9 gram
ALASAN PEMILHAN ZAT AKTIF DAN EKSIPIEN LAIN

1. Acyclovir
pemerian : Serbuk habiur; putih hingga hampir putih; melebur pada suhu lebih
dari 250° disertai peruraian.

kelarutan : Larut dalam asam kiorida encer; sukar larut dalam air; tidak larut
dalam etanol.

khasiat dan alasan : Asiklovir, merupakan salah satu obat antivirus. Obat ini
digunakan terutama untuk pengobatan infeksi virus herpes simpleks, cacar air,
dan herpes zoster. asiklovir stabil pada suhu ruangan (25oC) kadar
penggunaan 5% (OOB Hal:129)
2. Nipagin (FI V Hal 1072)
(Nipagin atau methyl paraben atau methyl-4-hydroxybenzoate)
pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, tidak berasa

kelarutan : sangat sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol
dan dalam eter.

khasiat dan alasan : digunakan sebagai pengawet dalam sediaan


farmasi dalam konsentrasi biasa hingga 0,25% (Martindale36, hal:
1649)
3. BHT (FI V, hal : 287)
pemerian : Hablur padat; putih; bau khas

kelarutan : praktis tidak larut dalam air, gliserin, propilenglikol. Larut


dalam aseton, benzena, etanol 95%, minyak mineral.

alasan dan khasiat : Butil hidroksitoluen adalah antoksidan dengan


beberapa aktivitas antimikroba. Ini digunakan sebagai pengawet
dalam kosmetik dan makanan serta sediaan farmasi, terutama
untuk menunda atau mencegah ketengikan oksidatif dari lemak dan
minyak (Martinde36, hal: 1633)
4. Vaselin album (FI III Hal 633)
pemerian : masa lunak, lengket, putih bening
kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan etanol 95%
khasiat : basis pasta
alasan : Petrolatum terutama digunakan untuk formulasi topikal
pada pembuatan pasta (HOPE Edisi V Hal 565)
5. Amylum orizae (FI III Hal 93)
pemerian : serbuk, putih, tidak berbau, tidak berasa
kelarutan : praktis tidak larut air dingin dan etanol 95%
khasiat : zat tambahan
alasan : mudah di dapat harga murah
ALAT BAHAN

1. Beakerglass
2. Mattglass 1. Zat Aktif (Acyclovir)
3. Batang pengaduk 2. Pengawet (Nipagin)
4. Erlenmeyer 3. Basis Pasta (Vaselin album)
5. Sendok 4. Antioksidan (BHT)
6. Cawan Porselen 5. Zat penambah (Amylum orizae)
7. Timbangan Analitik
8. pH meter
KRITERIA DAN PERSYARATAN UJI/EVALUASI
1. Uji organoleptis
meliputi bentuk, warna, bau dan tekstur.
2. Uji homogenitas
Diamati homogenitas dari pasta yang dioleskan pada objek glass
3. Uji Stabilitas pasta :
a. Amati stabilitas sediaan pasta selama penyimpanan 1, 2, 3, 4, 5 dan 10 hari.
b. Amati terjadi pertumbuhan mikroorganisme dengan mengamati timbulnya
mikroorganisme pada permukaan sediaan pasta setelah penyimpanan 1, 2, 3,
4, 5 dan 10 hari
4. Uji daya sebar
Diambil 0,5 g salep diletakkan pada tengah cawan petri, ditimpakan pada
basis pasta cawan petri lain yang telah ditimbang, diamati diameter pasta yang
menyebar setelah didiamkan selama 1 menit, ditambah beban sebanyak 50 g,
diamati diameter pasta yang menyebar setelah didiamkan selama 1 menit.
5. Uji resistensi panas
Resitensi panas, uji ini untuk mempertimbangkan daya simpan
suatu sediaan pasta dalam daerah iklim dengan perubahan suhu
(tropen) nyata dan terus menerus. Caranya yakni pasta dalam
wadah tertutup diulang dan ditempatkan dalam pertukaran kontinue
suhu yang berbeda-beda (misalnya 20 jam pada 370C dan 4 jam
pada 400C) dan ditentukan waktunya (Voigt, 1994).
6. Uji daya lekat
Dilletakan dengan meletakkan pasta sebanyak 0,5 g diatas gelas
objek dan letakkan objek glass diatas salep tersebut, kemudian
letakan beban 5,10, dan 20 g selama 5 menit, jika lebih dari 5
menit objek glass masih melekat maka daya lekatnya baik.
7. Uji pH
prinsip uji derajat keasaman (pH) yakni berdasarkan pengukuran
aktivitas ion hidrogen secara potensiometri/ elektrometri dengan
menggunakan pH meter (Anonim,2004).
a. Ambil sampel air yang mau di ukur kadar pHnya (letakkan dalam
wadah).
b. Nyalakan dengan menekan tombol on pada pH meter.
c. Masukkan pH meter ke dalam wadah yang berisi air yang akan
di uji.
d. Pada saat di celupkan ke dalam air, skala angka akan bergerak
acak.
e. Tunggu hingga angka tersebut berhenti dan tidak berubah-ubah.
8. Uji Viskositas
viskositas adalah suatu pernyataan tahanan dari suatu
cairan untuk mengalir, makin tinggi viskositas, akan makin
besar tahanannya (Martin et al., 1993)
CARA PEMBUATAN
1. siapkan alat dan bahan
2. tara timbangan
3. timbang seluruh bahan obat
4. lebur vaselin album di atas water bath
5. tuang hasil leburan ke dalam amylum orizae yang sudah dihaluskan, aduk
konstan hingga menjadi basis pasta (M1)
6. campurkan acyclovir + sebagian M1, aduk ad homogen (M2)
7. campurkan BHT + sebagian M1, aduk ad homogen (M3)
8. campurkan nipagin + sebagian M1, aduk ad homogen (M4)
9. campuran semua massa M1+M2+M3+M4, campurkan ad homogen
10. timbang bagi tiap10 gram
11. masukan dalam tube
12, kemas
PEMBAHASAN
Pasta merupakan sediaan semi padat yang mengandung satu
atau lebih bahan obat yang ditujukan untuk pemakaian luar/ topikal.
Biasanya dibuat dengan mencampurkan bahan obat yang
berbentuk serbuk dalam jumlah besar dengan vaselin atau parafin
cair atau dengan bahan dasar tidak berlemak yang dibuat dengan
gliserol, mucilago atau sabun. Pasta ini serupa dengan salep yang
mengandung lebih dari 50% zat padat (serbuk), suatu salep tebal,
karena merupakan penutup atau pelindung bagian kulit yang diolesi.
Digunakan sebagai antiseptik atau pelindung kulit. Bahan dasar
pasta yang sering dipakai adalah vaselin, lanolin, adeps lanae, ungt.
Simplex, minyak lemak dan paraffin liquidum yang sudah atau
belum bercampur dengan sabun.
Kelebihan pasta antara lain:
a. Pasta mengikat cairan secret, pasta lebih baik dari unguentum untuk luka
akut dengan tendensi mengeluarkan cairan.
b. Bahan obat dalam pasta lebih melekat pada kulit sehingga meningkatkan
daya kerja lokal.
c. Konsentrasi lebih kental dari salep.
d. Daya absorbsi sediaan pasta lebih besar dan kurang berlemak dibandingkan
dengan sediaan salep.

Kekurangan Pasta:
a. Tidak sesuai untuk pemakaian pada bagian tubuh yang berbulu.
b. Dapat mengeringkan kulit dan merusak lapisan kulit epidermis.
c. Dapat menyebabkan iritasi kulit.
REFERENSI TAMBAHAN
Departemen kesehatan Republik Indonesia . 1995. Farmakope
Indonesia Edisi V, Jakarta : Depkes RI

Sweetman, S. C (2009). Martindale : The Complete Drug Reference


(Thirthy-sixth ed.). (S. C. Sweetman, Ed) Chicago, London

Departemen kesehatan Republik Indonesia . 1995. Farmakope


Indonesia Edisi IV, Jakarta : Depkes RI

Syamsuni . 2008 . Ilmu Resep. Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai