Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

PENENTUAN KEKENTALAN CAIRAN DENGAN VISKOMETER OSTWALD


DAN VISKOMETER HOEPPLER

NAMA : Akmal Wafiq


NIM : 1904015099
Kelas : B1

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS FARMASI DAN SAINS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PROF. DR. HAMKA, JAKARTA
2021
LEMBAR HASIL PRAKTIKUM
No Nama Cairan Bobot Bobot Bobot Kerapantan
piknometer piknometer + piknometer + (g/ml)
kosong (g) cairan cairan

(sampel) (g) (cairan)(g)


Larutan Gula 40% 36.3552 58. 5126 50. 5245 1,5638 g/ml
1 36.3555 58.5020 50. 5243 1, 5630 g/ml
36.3555 58.5122 50. 5245 1,5637 g/ml
2 Larutan gula 60% 36.3552 60. 3050 50. 5245 1,6902 g/ml
36.3555 60. 3226 50. 5243 1, 6915 g/ml
36.3555 60. 3341 50. 5245 1,6923 g/ml
3 Larutan gula 20% 36.3552 50. 4012 50. 5245 0,9913 g/ml
36.3555 50. 3756 50. 5243 0,9895 g/ml
36.3555 50. 3778 50. 5245 0,9896 g/ml
4 Alcohol 36.3552 45. 2525 50. 5245 0,62792 g/ml
36.3555 45. 2145 50. 5243 0,62524g/ml
36.3555 45. 2530 50. 5245 0, 62795g/ml
5 Larutan gula 60% 36.3552 56. 2010 50. 5245 1,4006 g/ml
36.3555 56. 2224 50. 5243 1, 4021 g/ml
36.3555 56. 2224 50. 5245 1,4021 g/ml
Kekentalan cairan

Kerapatan t rata-rata Kekentalan yang


No Nama Cairan
(g/ml) (detik) diperoleh (cps)

1 Larutan Gula 40% 1,5635 g/ml 4,13 detik 12,1932 cps


0,53 detik
2 Larutan gula 60 % 1,6913 g/ml 4,46 detik 14,196 cps
0,53 detik
3 Larutan gula 20 % 0,9901 g/ml 2,06 detik
0,53 detik 3,8606 cps
4 Alkohol 0,6270 g/ml 1,2 detik 1,4196 cps
0,53 detik
5 Larutan gula x% 1, 4016 g/ml 3 detik 7,9335 cps
0,53 detik
Grafik

Gravis Cairan
Viskositas Ostwald

Hasil

Dari hasil grafik dapat disimpulkan bahwa alcohol memiliki viskositas yang kecil
dibandingkan dengan larutan gula baik yang 20%, x% , 40%, 60% dikarena fluida yang
lebih kecil cair biasanya lebih mudah mengalir , sehingga menyebabkan alcohol
memiliki nilai viskositas yang rendah dibandingkan dengan larutan gula
PERHITUNGAN
larutan gula 40 %
𝟓𝟖. 𝟓𝟏𝟐𝟔 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟐 𝒈 𝟐𝟐. 𝟏𝟓𝟕𝟒
𝑷𝟏 = = = 𝟏, 𝟓𝟔𝟑𝟖 𝒈/𝒎𝒍 Rata-rata piknometer
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟐 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟗𝟑
𝟏,𝟓𝟔𝟑𝟖+𝟏,𝟓𝟔𝟑𝟎+𝟏,𝟓𝟔𝟑𝟕
𝑷𝟐 =
𝟓𝟖. 𝟓𝟎𝟐𝟎 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟐𝟐. 𝟏𝟓𝟕𝟒
= = 𝟏, 𝟓𝟔𝟑𝟎 𝒈/𝒎𝒍
= 𝟑
= 1,5635 g/ml
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟑 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟖𝟖
𝟒 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟒,𝟐 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟒,𝟐 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌
𝟓𝟖. 𝟓𝟏𝟐𝟐 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟐𝟐. 𝟏𝟓𝟔𝟕 t1=
𝟑
= 4,13 detik
𝑷𝟑 = = = 𝟏, 𝟓𝟔𝟑𝟕 𝒈/𝒎𝒍
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟗𝟎
𝟎,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟎,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟎,𝟔 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌
t2= = 𝟑
= 0,53 detik

perhitungan viskositas
g
n1 p1. t1 n1 1,5635 x 4,13 detik 6,45
= = = ml = = 12,1932 cps
n2 p2. t2 1 cps 1cps x 0,53 detik 0,53

Larutan gula 60 %
𝟔𝟎. 𝟑𝟎𝟓𝟎 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟐 𝒈 𝟐𝟑. 𝟗𝟒𝟗𝟖
𝑷𝟏 = = = 𝟏, 𝟔𝟗𝟎𝟐 𝒈/𝒎𝒍 Rata-rata piknometer
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟐 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟗𝟑
𝟏,𝟔𝟗𝟎𝟐+𝟏,𝟔𝟗𝟏𝟓+𝟏,𝟔𝟗𝟐𝟑
𝑷𝟐 =
𝟔𝟎. 𝟑𝟐𝟐𝟔 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟐𝟑. 𝟗𝟔𝟕𝟏
= = 𝟏, 𝟔𝟗𝟏𝟓 𝒈/𝒎𝒍
= 𝟑
= 1,6913 g/ml
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟑 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟖𝟖
𝟒,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟒,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟒,𝟒 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌
𝟔𝟎. 𝟑𝟑𝟒𝟏 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟐𝟑. 𝟗𝟕𝟖𝟔 t1= = 4,46 detik
𝑷𝟑 = = = 𝟏, 𝟔𝟗𝟐𝟑 𝒈/𝒎𝒍 𝟑
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟗𝟎
𝟎,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 +𝟎,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟎,𝟔 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌
t2= = 𝟑
= 0,53 detik

perhitungan viskositas
g
n1 p1. t1 n1 1,6913 x 4,46 detik 7,54
= = = ml = = 14,19 cps
n2 p2. t2 1 cps 1cps x 0,53 detik 0,53
larutan gula 20 %
𝟓𝟎. 𝟒𝟎𝟏𝟐 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟐 𝒈 𝟏𝟒. 𝟎𝟒𝟔𝟎
𝑷𝟏 = = = 𝟎, 𝟗𝟗𝟏𝟑 𝒈/𝒎𝒍 Rata-rata piknometer
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟐 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟗𝟑
𝟎,𝟗𝟗𝟏𝟑+𝟎,𝟗𝟖𝟗𝟓+𝟎,𝟗𝟖𝟗𝟔
𝑷𝟐 =
𝟓𝟎. 𝟑𝟕𝟓𝟔 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟎𝟐𝟎𝟏
= = 𝟎, 𝟗𝟖𝟗𝟓 𝒈/𝒎𝒍
= = 0,9901 g/ml
𝟑
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟑 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟖𝟖
𝟐,𝟏 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟐 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟐,𝟏 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌
𝟓𝟎. 𝟑𝟕𝟕𝟖 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟎𝟐𝟐𝟑 t1=
𝟑
= 2,06 detik
𝑷𝟑 = = = 𝟎, 𝟗𝟖𝟗𝟔 𝒈/𝒎𝒍
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟗𝟎
𝟎,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟎,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟎,𝟔 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌
t2= = 𝟑
= 0,53 detik

perhitungan viskositas
g
n1 p1. t1 n1 0,9901 x 2,06 detik 2,039
= = = ml = = 3,8483 cps
n2 p2. t2 1 cps 1cps x 0,53 detik 0,53

Alkohol
𝟒𝟓. 𝟐𝟓𝟐𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟐 𝒈 𝟖, 𝟖𝟗𝟕𝟑
𝑷𝟏 = = = 𝟎, 𝟔𝟐𝟕𝟗𝟐 𝒈/𝒎𝒍 Rata-rata piknometer
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟐 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟗𝟑
𝟎,𝟔𝟐𝟕𝟗𝟐+𝟎,𝟔𝟐𝟓𝟐𝟒+𝟎,𝟔𝟐𝟕𝟗𝟓
𝑷𝟐 =
𝟒𝟓. 𝟐𝟏𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈
=
𝟖, 𝟖𝟓𝟗𝟎
= 𝟎, 𝟔𝟐𝟓𝟐𝟒 𝒈/𝒎𝒍
= 𝟑
= 0,6270 g/ml
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟑 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟖𝟖
𝟏,𝟐 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟏,𝟐 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟏,𝟐 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌
𝟒𝟓. 𝟐𝟓𝟑𝟎 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟖, 𝟖𝟗𝟕𝟓 t1= = 1,2 detik
𝑷𝟑 = = = 𝟎, 𝟔𝟐𝟕𝟗𝟓 𝒈/𝒎𝒍 𝟑
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟗𝟎
𝟎,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟎,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟎,𝟔𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌
t2= = 𝟑
= 0,53 detik

perhitungan viskositas
g
n1 p1. t1 n1 0,6270 x 1,2 detik 0,752
= = = ml = = 1.4196 cps
n2 p2. t2 1 cps 1cps x 0,53 detik 0,53

larutan gula x %
𝟓𝟔. 𝟐𝟎𝟏𝟎 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟐 𝒈 𝟏𝟗. 𝟖𝟒𝟓𝟖
𝑷𝟏 = = = 𝟏, 𝟒𝟎𝟎𝟔 𝒈/𝒎𝒍 Rata-rata piknometer
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟐 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟗𝟑
𝟏,𝟒𝟎𝟎𝟔+𝟏,𝟒𝟎𝟐𝟏+𝟏,𝟒𝟎𝟐𝟏
𝑷𝟐 =
𝟓𝟔. 𝟐𝟐𝟐𝟒 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟗. 𝟖𝟔𝟔𝟗
= = 𝟏, 𝟒𝟎𝟐𝟏 𝒈/𝒎𝒍
= 𝟑
= 1,4016 g/ml
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟑 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟖𝟖
𝟑 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟑 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟑 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌
𝟓𝟔. 𝟐𝟐𝟐𝟒 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟗. 𝟖𝟔𝟔𝟗 t1=
𝟑
= 3 detik
𝑷𝟑 = = = 𝟏, 𝟒𝟎𝟐𝟏 𝒈/𝒎𝒍
𝟓𝟎. 𝟓𝟐𝟒𝟓 𝒈 − 𝟑𝟔. 𝟑𝟓𝟓𝟓 𝒈 𝟏𝟒. 𝟏𝟔𝟗𝟎
𝟎,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟎,𝟓 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌 + 𝟎,𝟔 𝒅𝒆𝒕𝒊𝒌
t2= = 𝟑
= 0,53 detik

perhitungan viskositas
g
n1 p1. t1 n1 1,4016 x 3 detik 4,2
= = = ml = = 7,9245 cps
n2 p2. t2 1 cps 1cps x 0,53 detik 0,53
PEMBAHASAN

Viskositas

suatu pernyataan tentang tahanan dari suatu cairan untuk mengalir. semakin tinggi viskositas maka
tahanannya makin besar .cairan sederhana dapat dijelaskan dalam istilah Absolut semakin kental cairan
maka semakin besar gaya yang dibutuhkan untuk membuatnya mengalir pada kecepatan tertentu. viskositas
dispersi koloid dipengaruhi oleh bentuk partikel dari fase dispersi dengan viskositas rendah. sedangkan
sistem dispersi yang mengandung koloid koloid linier viskositas nya lebih tinggi

Faktor yang mempengaruhi viskositas :

1. Suhu
Jika suhu naik maka viskositas akan turun dan begitu sebaliknya
2. Konsentrasi larutan
Viskositas berbanding lurus dengan konsentrasi larutan. suatu larutan dengan
konsentrasi tinggi akan memiliki viskositas yang tinggi pula
3. Berat molekul solute
Viskositas berbanding lurus dengan berat molekul solute. karena dengan adanya
solute akan menghambat atau memberi beban yang berat pada cairan sehingga
menaikkan viskositas
4. Tekanan
Semakin tinggi tekanan maka akan semakin tinggi atau besar suatu viskositas cairan

Rheologi

ilmu yang mempelajari tentang aliran zat cair dan deformasi zat padat. Rheologi meliputi
pencampuran dan aliran dari bahan, pemasukan ke dalam wadah, pemindahan sebelum digunakan
Apakah dicapai dengan penuangan dari botol, tube atau jarum suntik.

Rheologi dan viskositas

Saling berhubungan karena Rheologi dari satu zat tertentu dapat mempengaruhi penerimaan obat
bagi pasie. stabilitas fisika obat bahkan ketersediaan Hayati dalam tubuh, sehingga viskositas telah
terbukti dapat mempengaruhi laju absorpsi obat dalam tubuh

Aliran cairan newton dibagi menjadi 2 :

▪ Cairan newton yaitu cairannya mengalir mengikuti aliran


▪ Cairan non newton yaitu aturannya tidak mengikuti viskositas. Cairan ini
memiliki ukuran molekul yang besar atau struktur tambahan untuk
mengalirkan cairan non newton diperlukan tambahan gaya atau
pemecahan struktur
Jenis-jenis visometer dan contohnya :

➢ Viskositas kapiler → viskometer Ostwald


➢ Viskositas bola jatuh → viskometer hoppler
➢ Viskositas cup & bub → viskometer VT-03 & VT-04F
➢ Viskositas kerucut & lempeng → viskometer Brookfield

Kelebihan viskositas Ostwald:

1. tidak ada kemungkinan terjadi aliran turbulen dalam pipa kapiler sehingga
data yang diperoleh lebih akurat dibandingkan dengan penentuan nilai
viskositas dengan menggunakan bola jatuh

2. tanda batas pada viscometer Ostwald bersifat permanen sehingga tidak perlu
lagi menentukan jarak antara dua batas untuk menentukan waktu air cairan
yang kental

3. viskometer Ostwald dapat digunakan untuk semua jenis cairan, baik cairan
yang kental maupun yang tidak kental

4. metodeViskometer Ostwald dapat menentukan hubungan S dengan T atau


S dengan

Anda mungkin juga menyukai