Anda di halaman 1dari 26

KELAINAN DALAM LAMANYA KEHAMILAN

Prematur
 Defenisi
Prematur adalah persalinan pada umur kehamilan kurang
dari 37 minggu atau berat badan lahir antara 500-2499
gram
 Karakteristik
Prematur terjadi dipicu oleh status soasial ekonomi yang
rendah, pendidikan yang rendah, sehingga mempengaruhi
pola nutrisi yang rendah, umur, kehamilan pada usia 16
tahun dan primipara>30 tahun, riwat pernah prematur,
pekerjaan fisik yang terlalu berat,stress, dan kebiasaan
hidup yang tidak sehat.
 Tanda dan gejala
– Kram seperti ketika datang bulan atau rasa sakit
pada punggung.
– Kram perut, dengan atau tanpa diare.
– Kontraksi rahim yang teratur dengan jarak waktu
sepuluh menit atau kurang dan kontraksi ini tidak
harus terasa sakit.
– Rasa tertekan pada perut bagian bawah, terasa
berat atau seperti bayi yang mendorong ke bawah.
– keluar air atau cairan lainnya dari vagina.
 Penanganan
– Coba hentikan kontraksi uterus / penundaan
kelahiran
– Persalinan berjalan terus dan siapkan penanganan
selanjutnya .
– Upaya menghentikan kontrsksi uterus
kemungkinan obat-obatan atau tokolitik hanya
berhasil sebentar, tapi penting untuk memberikan
kortikosteroid,intervensi ini bertujuan untuk
menunda kelahiran sampai bayi cukup matang
untuk lahir ( 37 minggu)
Postmatur
 Defenisi
Kehamilan postmatur adalah kehamilan yang
berlangsung 42 minggu atau lebih, atau istilah
lainnya yaitu serosinus, dihitung berdasarkan
rumus naegle, dengan siklus haid rata- rata 28 hari.
Selain itu ada juga yang dihitung 42 minggu dari
HPHT dan ada pula dihitung 42 minggu.Partusnya
disebut partus postmaturus atau serotinus dan
bayinya disebut postmaturitas atau serotinus.
 Etiologi
Etiologi pasti belum diketahui. Tapi ada yang
menyebabkan faktor penyebabnya adalah
faktor hormonal, yaitu kadar progesteron
tidak cepat turun walaupun kehamilan telah
cukup bulan, sehingga kepekaan uterus
terhadap oksitosin berkurang. Faktor lain
adalah faktor herediter, karena postmaturitas
sering dijumpai pada suatu keluarga tertentu.
 Tanda-tanda bayi lahir postmatur
– Biasanya lebih berat  dari bayi matur
– Tulang dan sutura kepala lebih keras dari bayi
matur
– Rambut lanugo hilang atau sangat kurang
– Verniks kaseosa di badan kurang
– Kuku-kuku panjang
– Rambut kepala agak tebal
– Kulit agak pucat dengan desquamasi epitel
 Penatalaksanaan
– Setelah usia kehamilan lebih dari 40-42 minggu
yang penting adalah monitoring janin sebaik-
baiknya.
– Apabila tidak ada tanda-tanda insufisiensi
plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu
dengan pengawasan ketat.
– Lakukan kolaborasi dengan dokter spesialis
kandungan atau rujuk.
IUGR
 Defenisi
IUGR atau Intra Uterine Growth Retardation
adalah bayi lahir dengan berat badan kurang
dari berat badan seharusnya untuk masa
kehamilan. Hal ini karena bayi mengalami
gangguan pertumbuhan dalam kandungan
dan merupakan bayi yang kecil untuk masa
kehamilannya.
 Etiologi
Faktor Ibu Faktor Janin
– Gizi saat hamil yang kurang
– Umur kurang dari 20 tahun atau – Cacat Bawaan
diatas 35 tahun – Infeksi alam rahim
– Jarak hamil dan bersalin terlalu
dekat
– Penyakit menahun ibu : Faktor lingkungan
hipertensi, jantung, – Tempat tinggal didataran
– Faktor pekerjaan yang terlalu tinggi
berat
– Radiasi
Faktor Kehamilan
– Hamil dengan hidramnion – Zat – zat racun
– Hamil ganda
– Perdarahan anterpartum
– Komplikasi hamil pre-
eklamsia/eklamsi
IUFD
 Defenisi
IUFD atau Intra Uterine Fetal Death adalah
kematian janin dalam rahim atau kematian
yang terjadi saat usia kehamilan lebih dari 20
minggu dimana janin sudah mencapai ukuran
500 gr atau lebih.
 Etiologi
• Ketidakcocokan rhesus darah ibu dan janin
• Ketidakcocokan golongan darah ibu dan janin
• Gerakan janin terlalu aktif
• Enyakit pada ibu
• Kelainan kromosom
• Trauma saat hamil
• Infeksi pada ibu
• Kelaianan bawaan janin
• Perdarahan antepartum
• Penyakit saluran kencing
• Penyakit endokrin
• Malnutrisi
 Penanganan
– Bila disangka telah terjadi kematian janin dalam
rahim jangan terlalu terburu-buru bertindak
sebaiknya observasi dulu dalam 3-4 minggu
– Biasanya selama masih menunggu ini 70-90% akan
terjadi persalinan yang spontan
– Bila setelah 3 minggu kematian janin dalam
kandungan atau 1 minggu setelah diagnosa. Partus
belum mulai lakukan induksi partus
– Induksi partus dapat dimulai dengan pemberian
estrogen atau langsung dengan pemberian
oksitosin drip atau tanpa amniotomi.
KEHAMILAN GANDA
 Defenisi
suatu kehamilan dimana terdapat dua atau lebih embrio atau
janin sekaligus. Kehamilan ganda terjadi apabila dua atau
lebih ovum dilepaskan dan dibuahi atau apabila satu ovum
yang dibuahi membelah secara dini hingga membentuk dua
embrio yang sama pada stadium massa sel dalam atau lebih
awal.
 Klasifikasi
– Kehamilan monozigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari satu ovum
yang dibuahi dan membelah secara dini hingga membentuk
dua embrio yang sama, kehamilan ini juga disebut hamil
ekmbar identik atau hamil kembar homolog atau ahmil
kembar uniovuler, karena berasal dari satu ovum.
– Kehamilan dizigotik
Merupakan kehamilan ganda yang berasal dari 2 atau
lebih ovum yang telah dibuahi, sebagian besar kehamilan
ganda adalah dizigotik atau kehamilan kembar fraternal.
 Gejala
• Anemia
• Sesak nafas
• Sering BAK
• Gerak banyak
• Edema varises
• Hiperemesis
• Preeklampsi-eklampsia
• Hidramnion
KELAINAN AIR KETUBAN
KPSW
 Defenisi
Ketuban pecah dini (KPD) atau ketuban pecah
sebelum waktunya (KPSW) atau ketuban pecah
prematur (KPP) adalah keluarnya cairan dari jalan
lahir/vagina sebelum proses persalinan.
 Etiologi
• Penyebab dari KPD tidak atau masih belum diketahui
secara jelas maka usaha preventif tidak dapat
dilakukan, kecuali dalam usaha menekan infeksi.
• Faktor yang berhubungan dengan meningkatnya insidensi
KPD antara lain:
– Fisiologi selaput amnion/ketuban yang abnormal
– Inkompetensi serviks
– Infeksi vagina/serviks
– Kehamilan ganda
– Polihidramnion
– Trauma
– Distensi uteri
– Stress maternal
– Stress fetal
– Infeksi
– Serviks yang pendek
– Prosedur medis
 Komplikasi
Prognosis ibu
• Infeksi intrapartal/dalam persalinan
• Jika terjadi infeksi dan kontraksi ketuban pecah maka
bisa menyebabkan sepsis yang selanjutnya dapat
mengakibatkan meningkatnya angka morbiditas dan
mortalitas
• Infeksi puerperalis/ masa nifas
• Dry labour/Partus lama
• Perdarahan post partum
• Meningkatkan tindakan operatif obstetri (khususnya SC)
• Morbiditas dan mortalitas maternal
Prognosis janin
• Prematuritas
• Prolaps funiculli/ penurunan tali pusat
• Hipoksia dan Asfiksia sekunder (kekurangan
oksigen pada bayi)
• Sindrom deformitas janin
• Morbiditas dan mortalitas perinatal
Polihidramnion
Defenisi

Polihidramnion adalah keadaan dimana air ketuban melebihi 2000


ml.

Tanda dan gejala

ibu hamil bisanya mengeluh sesak nafas dan ketidaknyamanan pada


daerah perut. Apabila hidramnion terjadi secara akut, maka ibu akan
mengalami nyeri abdomen yang berat. Kondisi ini dapat
memperburuk berbagai gejala yang berhubungan dengan kehamilan,
seperti indigesti, nyeri ulu hati, dan konstipasi. Edema dan varices
vulva serta ekstrimitas bawah juga dapat terjadi.
Etiologi
atresia esophagus, defek tuba neuralis
terbuka, kehamilan kembar terutama pada
kasus kembar monozigot, diabetes mellitus
maternal, pada kasus yang jarang
berhubungan dengan isoimunisasi Rhesus,
korioangioma (tumor yang jarang ditemukan
pada placenta), dan pada banyak kasus
penyebabnya tidak diketahui.
Oligohidramnion
Defenisi
Oligohidramnion adalah suatu kelainan cairan ketuban dimana
jumlah cairan ketuban/amnion yang terlalu sedikit. Jumlah
cairan amnion pada kehamilan cukup bulan sekitar 300-500 mL.
Tanda dan Gejala
pada saat inspeksi uterus terlihat lebih kecil dan tidak sesuai
dengan usia kehamilan yang seharusnya. Ibu yang sebelumnya
pernah hamil dan normal, akan mengeluhkan adanya
penurunan gerakan janin. Saat dilakukan palpasi abdomen,
uterus akan teraba lebih kecil dari ukuran normal dan bagian-
bagian janin mudah diraba.
Prognosis
Prognosis oligohidramnion tidak baik
terutama untuk janin. Bila terjadi kehamilan
muda akan mengakibatkan gangguan bagi
pertumbuhan janin, bahkan bisa terjadi foetus
papyreceous, yaitu picak seperti kertas karena
tekanan-tekanan. Bila terjadi pada kehamilan
lanjut akan terjadi cacat bawaan, cacat karena
tekanan atau kulit menjadi tebal dan kering.
Selain itu, dapat mengakibatkan kelainan
musculoskeletal (sistem otot).
Penatalaksanaan

Penanganan oligohidramnion bergantung pada situasi klinik


dan dilakukan pada fasilitas kesehatan yang lebih lengkap
mengingat prognosis janin yang tidak baik. Kompresi tali
pusat selama proses persalinan biasa terjadi pada
oligohidramnion, oleh karena itu persalinan dengan sectio
caesarea merupakan pilihan terbaik pada kasus
oligohidramnion. Selain itu, pertimbangan untuk melakukan
SC karena:
• Index kantung amnion (ICA) 5 cm atau kurang
• Deselerasi frekuensi detak jantung janin
• Kemungkinan aspirasi mekonium pada kehamilan postterm.

Anda mungkin juga menyukai