Anda di halaman 1dari 27

TEORI KEPRIBADIAN

PAVLOV dan SKINNER


Behaviorisme merupakan salah
satu pendekatan untuk
memahami perilaku individu.

Behaviorisme memandang
individu hanya dari sisi
fenomena jasmaniah, dan
mengabaikan aspek – aspek
mental.

Dengan kata lain, behaviorisme


tidak mengakui adanya
kecerdasan, bakat, minat dan
perasaan individu dalam suatu
belajar.
Peristiwa belajar
semata-mata melatih
refleks-refleks
sedemikian rupa sehingga
menjadi kebiasaan yang
dikuasai individu.

Teori kaum behavoris


lebih dikenal dengan
nama teori belajar,
karena seluruh perilaku
manusia adalah hasil
belajar.
• Belajar artinya
perubahan perilaku
organise sebagai
pengaruh lingkungan.

• Behaviorisme tidak
mau mempersoalkan
apakah manusia baik
atau jelek, rasional
atau emosional;
• Behaviorisme hanya ingin
mengetahui bagaimana
perilakunya dikendalikan
oleh faktor-faktor
lingkungan.

• Dalam arti teori belajar


yang lebih menekankan
pada tingkah laku
manusia.
Ciri dari teori ini adalah
mengutamakan unsur-unsur
dan bagian kecil, bersifat
mekanistis, menekankan
peranan lingkungan,
mementingkan
pembentukan reaksi atau
respon, menekankan
pentingnya latihan,
mementingkan mekanisme
hasil
belajar,mementingkan
peranan kemampuan dan
hasil belajar yang
diperoleh adalah
munculnya perilaku yang
diinginkan.
Pada teori belajar ini sering
disebut S-R psikologis
artinya bahwa tingkah laku
manusia dikendalikan oleh
ganjaran atau reward dan
penguatan atau
reinforcement dari
lingkungan.

Dengan demikian dalam


tingkah laku belajar
terdapat jalinan yang erat
antara reaksi-reaksi
behavioural dengan
stimulusnya.
 Diingatkan kembali, kepribadian adalah pola keajegan
totalitas unsur diri untuk melakukan respons secara
unik terhadap lingkungan internal maupun external.

 Bagaimana totalitas itu terbentuk menjadi keajegan


dan unik dalam berrespon?

 Kali ini, dibahas teori Pavlov dan teori Skinner yang


menjelaskan keterbentukan dimaksud, tentu sampai
batas tertentu, yang dalam hal ini dari sudut
behavioristik, bahwa perilaku dibentuk secara umum
lewat keterkaitan antara stimulus dan respons.
• Teori Pavlov

• Belajar merupakan
proses perubahan
perilaku yang disebabkan
oleh pengalaman.

• Perubahan Anak yang


merasa ketakutan ketika
berjalan sendiri pada
malam hari merupakan
hasil dari belajar
• Anak telah belajar
menghubungkan
kegelapan dengan suatu
keadaan yang
menyeramkan.

• Reaksi ini dapat


diperoleh secara tidak
sadar maupun secara
sadar dan juga dapat
diperoleh dari hasil
belajar.
• Peristiwa perilaku ini
disebut juga Respondent
Behavior.

• Kalau nantinya makin


melemah walau ada
bunyi bel, proses ini
disebut extinction
(pemadaman). Maka,
penguatan berkelanjutan
(continuous
reinforcement) makin
penting.
• Padahal dulunya, sebelum
dikondisikan, kalau hanya
stimulus bunyi bel
(Neutral stimulus), air
liur tidak keluar (No
conditioned repose).

• Padahal dulunya, selama


dikondisikan, bunyi bel
bisa membuat respons
air liur (Unconditioned
reponse)jika dihadirkan
bersama daging
• Implikasi dari hasil penelitian
itu:

• Struktur kepribadian
tergantung pada stimulus-
respons yang terbentuk lewat
pengaruh lingkungan. Semakin
besar stimulus, semakin besar
dan kuat responsnya. Dengan
frekuensi dan durasi yang
memadai.

• Perkembangan kepribadian bisa


terjadi lewat perubahan atau
pengendalian lewat
reinforcement atau penguatan
positif.
• Dari hasil percobaan yang dilakukan dengan anjing
itu Pavlov mendapat kesimpulan bahwa gerakan-
gerakan refleks itu dapat dipelajari, dapat berubah
karena mendapat latihan.

• Sehingga dengan demikian dapat dibedakan dua


macam refleks, yaitu refleks wajar (unconditioned
refleks)-keluar air liur ketika melihat makanan yang
lezat dan refleks bersyarat atau refleks yang
dipelajari (conditioned refleks)-keluar air liur
karena menerima atau bereaksi terhadap warna
sinar tertentu, atau terhadap suara bunyi tertentu .
• Dasar penemuan Pavlov tersebut, menurut J.B. Watson
diberi istilah Behaviorisme.
• Watson berpendapat bahwa perilaku manusia harus
dipelajari secara objektif.

• la menolak gagasan mentalistik yang bertalian dengan


bawaan dan naluri. Watson menggunakan teori Classical
Conditioning untuk semuanya yang bertalian dengan
pembelajaran.

• Pada umumnya ahli psikologi mendukung proses


mekanistik. Maksudnya kejadian lingkungan secara
otomatis akan menghasilkan tanggapan.
• Kelemahan dari teori
conditioning ini adalah,
teori ini mengangaap
bahwa belajar itu
hanyalah terjadi secara
otomatis, keaktifan dan
penentuan pribadi dalam
tidak dihiraukannya.
• Peranan latihan atau
kebiasaan terlalu
ditonjolkan.

• Sedangkan kita tidak


tahu bahwa dalam
bertindak dan berbuat
sesuatu manusia tidak
semata-mata
tergantung kepada
pengaruh dari luar.
• Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor
anjing menghasilkan hukum-hukum  belajar, diantaranya :

a.Law of Respondent Conditioning yakni hukum pembiasaan


yang dituntut. Jika dua macam stimulus dihadirkan secara
simultan (yg salah satunya berfungsi sebagai reinforcer),
maka refleks dan stimulus lainnya akan meningkat.

b. Law of Respondent Extinction yakni hukum pemusnahan


yang dituntut. Jika refleks yg sudah diperkuat melalui
Respondent conditioning itu didatangkan kembali tanpa
menghadirkan reinforcer, maka kekuatannya akan
menurun.
• Teori pavlov ini bisa diterapkan dalam kehidupan nyata.

• Sebagai contoh untuk menambah kelekatan dengan


pasangan, Jika anda mempunyai pasangan yang “sangat
suka (UCR)” dengan coklat (UCS).
• Disetiap anda bertemu (CS) dengan kekasih anda maka
berikanlah sebuah coklat untuk kekasih anda, secara
otonom dia akan sangat suka dengan coklat yang anda
berikan.
• Bahkan bisa dilakukan strategi perubahan kepribadian ke waktu
depan sesuai dengan tujuan yang dikehendaki

• Dengan mendayagunakan stimulus-respons yang bersifat reflek


(disebut Conditioning Classic atau Conditioning Respondent)

• atau dengan sengaja menampilkan stimulus tertentu agar


respons tertentu terjadi (disebut Conditioning Operant).
• Teori Skinner

• Semuanya, termasuk kehidupan internal (insting,


motif, aktualisasi diri) harus diamati secara
obyektif dengan data. Apa yang terjadi harus
dicarikan awalnya (event-antecedent) yang ada
di lingkungan.

• Walau manusia lebih kompleks daripada binatang


Skinner memakai tikus dan merpati dalam
penelitiannya), tetapi hukum umum perilaku
(nomotetik) menjadi acuan, sehingga tidak perlu
menekankan perbedaan individu seperti life
style, self.
• Karena itu ada 3 asumsi
dasar perilaku: lawful
(ordered), predictable,
controlable. Analisis
yang digunakan adalah
functional analysis of
behavior guna
mendapatkan hubungan
sebab-akibat.
• Skinner juga menekankan mengenai functional
analysis of behavior yaitu analisis perilaku
dalam hal hubungan sebab akibat, dimana
penyebabnya itu sendiri (seperti stimuli,
deprivation, dsb) merupakan sesuatu yang dapat
dikontrol.

• Hal ini dapat mengungkapkan bahwa sebagian


besar perilaku dalam kejadian antesedennya
berlangsung atau bertempat pada lingkungan.

• Kontrol atas events ini membuat kita dapat


mengontrol perilaku.
• Skinner mengajukan dua klasifikasi dasar dari
perilaku: operants dan respondents.

• Operant adalah sesuatu yang dihasilkan, dalam


arti organisme melakukan sesuatu untuk
menghilangkan stimulus yang mendorong
langsung.

• Respondent adalah sesuatu yang dimunculkan,


dimana organisme menghasilkan sebuah
respondent sebagai hasil langsung dari stimulus
spesifik.

Anda mungkin juga menyukai