Komunikasi Terapautik Pada Lansia

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 11

KOMUNIKASI TERAPAUTIK PADA

LANSIA
Kelompok I
Semester 3B:
A’TINI NISA’ATUL KHAMIDAH
ADINDA RIZKI HEVEANA
ALDI SETIADI
ANA KUSMEIKA YANTI
ANISA FITRI
ANNISA DWI AGUSTIN
AYU PUTRI FATIKHATUN
DAHLIA ANGGRANI
DENDI MEIRINDO
 
PENGERTIAN KOMUNIKASI
TERAPAUTIK

Komunikasi terapeutik adalah komunikasi antara


orang-orang secara tatap muka yang
memungkinkan setiap pesertanya menangkap
reaksi orang lain secara langsung maupun tidak
langsung, baik secara verbal dan nonverbal
(Lestari, 2013).
PENTINGNYA KOMUNIKASI
TERAPAUTIK YANG EFEKTIF
Komunikasi yang efektif dapat menimbulkan
pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap,
hubungan yang baik. Komunikasi juga
menciptakan rasa saling mengerti dan saling
percaya demi terwujudnya hubungan yang baik
antara seseorang dan orang lain pada saat
berkomunikasi (Nugroho, 2012)
KOMUNIKASI TERAPAUTIK PADA LANSIA

Komunikasi terapeutik yang akan dilakukan


dengan lanjut usia harus lebih memperhatikan
tingkat kebisingan yang minimum, hindari
berbicara yang terlalu keras atau berteriak dan
usahakan suara perawat dapat terdengar oleh
lanjut usia, mereka lebih senang jika kita
mendengarkan apa yang di ungkapkannya
(Damaiyanti, 2010).
FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT
KOMUNIKASI TERAPAUTIK
Terdapat beberapa faktor yang menghambat
komunikasi terapeutik diantaranya adalah:
 lingkungan

 emosi

 Persepsi

 nilai

 jenis kelamin

 citra diri

 kondisi fisik

 perkembangan pengetahuan

 dan latar belakang sosial budaya (Damaiyanti, 2010).


STRATEGI PELAKSANAAN PADA LANSIA DENGAN
HIPERTENSI
 
PROSES KEPERAWATAN  Tujuan
Meningkatkan
 Kondisi klien pengetahuan klien terkait
DS : Klien mengatakan sering faktor resiko hipertensi
sakit kepala
DO : klien tampak memegangi
kepala
 Intervensi
TD : 160/90 Edukasi klien mengenai
  faktor resiko hipertensi
 Diagnosa Keperawatan

Kurang pengetahuan b/d faktor


penyebab hipertensi
STRATEGI KOMUNIKASI
 Orientasi  Kontrak
 Salam
Baik bu, kalau begitu saya
Assalamualaikum ibu, selamat
pagi… akan menensi ibu kurang
lebih waktunya 10 menit
 Perkenalan disini saja..
Bu saya perawat dahlia ayu fitri  
biasa di panggil ayu…
 Tujuan
Baik dengan ibu siapa ya?
Ibu suka dipanggil siapa? Jadi saya akan menensi ibu
untuk mengetahui apakah
 Validasi/evaluasi tekanan darah ibu normal
Apa yang ibu keluhkan saat ini? atau tidak dan nanti akan
Sudah berapa lama ibu saya berikan obat pada ibu
merasakannya?
 Kerja  Terminasi
Baik bu, saya akan menensi  Evaluasi subyektif
ibu, apakah ibu bersedia? Bagaimana ibu setelah
saya tensi tekanan
Ibu bisa menahan nya darah ibu, apa yang ibu
sebentar ya bu, karena rasakan?
akan ada sedikit nyeri
tekan ?  Evaluasi obyektif
Baik bu, jadi saya sudah
menensi tekanan darah
ibu dan hasilnya
tekanan darah ibu
160/90 mmHg..
 RTL/ PR untuk klien  Kontrak
Iya bu, jadi tekanan darah ibu
tinggi..
Baik bu, saya akan
Bagaimana masakan ibu sehari- ambilkan obatnya. Jika
harinya bu apakah suka dengan nanti sudah tiga hari ibu
yang asin-asin?
masih merasakan pusing,
ibu bisa kembali kesini ya
Ya bu.. jadi garam yang berlebih itu
dapat menyebabkan tekanan
bu untuk dilakukan
darah tinggi bu.. pemeriksaan lebih lanjut..

Jadi ibu harus mengurangi


makanan yang kandungan
garamnya cukup banyak ya bu,
seperti contohnya ikan asin
EVALUASI KOMUNIKASI TERAPAUTIK
PADA LANSIA
Hambatan Kelancaran

 Klien datang diruangan  Klien dapat berbicara dengan


pemeriksaan seorang diri,
sehingganya untuk memberikan
Bahasa Indonesia, sehingga
edukasi dan aturan minum obat perawat tidak begitu kesulitan
harus benar-benar tersampaikan saat melakukan komunikasi
dengan baik pada klien terapautik pada klien saat
tidak ada pendamping klien /
 Nada pembicaraan harus sedikit perawat penerjemah bahasa
keras dari perawat dan perawat
harus mendekatkan diri saat  Klien dapat menerima dengan
melakukan komunkasi terapautik
pada lansia karena pendengaran baik saat diberi edukasi oieh
klien yang sudah menurun perawat
TERIMAKASIH…..

Anda mungkin juga menyukai