Anda di halaman 1dari 83

Fisiologi Kelistrikan Jantung,

Sistem Konduksi Jantung, dan


Konsep Dasar EKG

Rangga Juliar Adista


Apa yang akan kita pelajari ?

1. Potensial Aksi (Depolarisasi dan Repolarisasi)

2. Sistem Konduksi Jantung

3. Konsep Dasar EKG (Elektrokardiogram)


Aktivitas Kelistrikan Jantung
 Jantung memiliki kemampuan membentuk depolarisasi spontan &
potensial aksi sendiri  Sistem Penghantar Khusus (sel autoritmis)

 Sifat sistem penghantar khusus:


1. Otomasi kemampuan menghasilkan impuls scr spontan
2. Ritmis  keteraturan membangkitkan impuls
3. Daya penerus  kemampuan menghantarkan impuls
4. Peka rangsang  kemampuan berespons terhadap rangsang
Potensial Aksi
Tipe-Tipe Sel Otot Jantung
Sistem Konduksi Jantung
Sistem Konduksi Jantung
Kontraksi Jantung
POTENSIAL
AKSI OTOT
JANTUNG
POIN PENTING !!!
1. Resting Membrane Potensial (RMP)/Ketika membran
sel Istirahat = -90 mV

2. Yang bertanggung jawab mempertahankan kondisi RMP


tersebut adalah gradien konsentrasi dan gradien
elektrikal dari ion Kalium (K+)
BAGAIMANA SATU SEL OTOT JANTUNG
DAPAT MENDEPOLARISASIKAN SEL
JANTUNG LAINNYA?
APA YANG TERJADI DI SA NODE
(PACEMAKER) JANTUNG ?
KONSEP DASAR EKG
(ELEKTROKARDIOGRAM)
ELEKTROKARDIOGRAFI
PENGERTIAN
• Elektrokardiografi adalah ilmu yg mempelajari aktivitas listrik jantung.
• Elektrokardigram ( EKG ) adalah suatu grafik yg menggambarkan rekaman listrik jantung.

INDIKASI PEMERIKSAAN EKG


• Aritmia jantung
• Pasien dengan hipertensi
• Hipertrofi atrium dan ventrikel
• Iskemik dan infark miokard
• Efek obat-obatan seperti digitalis, anti aritmia dll
• Gangguan keseimbangan elektrolit khususnya kalium
• Penilaian fungsi pacu jantung
• Pasien post sinkop
• Dicurigai mengalami kelainan jantung kongenital
?
PEMBENTUKKAN
GELOMBANG
(VIDEO)
ELEKTRODA
(+/-)

SADAPAN/
LEADS EKG

KABEL
PENGHUBUNG
ECG LEADS
• Bipolar
– Lead I : connecting electrodes of left and right arms
– Lead II : connecting electrodes of right arm and left leg
– Lead III : connecting electrodes of left arm and left leg
• Unipolar
– Lead V1-V6
– Lead aVL, aVR and aVF
SADAPAN ECG
SADAPAN DADA UNIPOLAR
GAMBARAN EKG NORMAL
GAMBARAN ECG
GELOMBANG P
• Lebar kurang dari 0,12 detik
• Tinggi kurang dari 0,3 detik
• Selalu positif di lead II
• Selalu negatif di lead AVR

Kepentingan: mengetahui kelainan di atrium


GELOMBANG QRS
• Lebar 0,06 – 0,12 detik
• Gelombang Q Tinggi tidak lebih dari 1/3 R (Q memanjang untuk
melihat adanya masalah konduksi pada purkinje, dapat mengindikasikan
terjadi VT serta nekrosis miokard)
• Gelombang R positif di lead 1,2,V5,V6 lead AVR,V1,V2 hanya kecil
atau tidak ada sama sekali
• Gelombang S defleksi negatif sesudah gelombang R

Kepentingan: mengetahui adanya hipertrofi ventrikel, adanya bundle


branch block, serta infark
PR Interval
• Diukur dari permulaan P sampai dengan
permulaan QRS.
• Normal 0,12-0,20 detik atau 3-5 kotak kecil
• PR interval kurang dari 0,12 menunjukkan
sidrom WPW (wolff-parkinson-white) dan
sindrom Ganong Levine
• PR interval lebih dari 0,20 detik menunjukkan
total AV Blok

• Kepentingan: melihat kelainan sistem konduksi


Segmen ST
Diukur dari akhir QRS s/d awal gel T

Normal : Isoelektris
Kepentingan : Elevasi Pada injuri/infark akut
Depresi Pada iskemia

NON STMI STMI


Gelombang T
• Gambaran yang ditimbulkan dari repolarisasi ventrikel
• Nilai normal:
 < 1 mV di lead dada
 < 0,5 mV di lead ekstremitas
 minimal ada 0,1 mV
• Untuk mengetahui adanya iskemi atau infark
• Kelainan elektrolit:
 T elevasi menunjukkan hiperkalemi
 T depresi menunjukkan adanya iskemi
 T datar menunjukkan hipokalemi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai