Anda di halaman 1dari 23

PROSES ADAPTASI PSIKOLOGI

WANITA SEPANJANG SIKLUS


HIDUPNYA

OLEH :
NURHAYATI
ROSI YULIANI PUTRI
ULAN SUSANTI JULIANA
 Pengertian Daur Hidup Wanita

Daur hidup wanita adalah keadaan dimana


wanita mengalami beberapa tahapan dalam
masa hidupnya yang dimulai dari adanya
konsepi sampai wanita tersebut mengalami
masa manula.
ADA 4 TAHAP
DALAM PROSES ADAPTASI

1. ADAKTIF

2. FRUSTASI

3. KONFLIK

4. MALADAKTIF
REAKSI PENYESUAIAN DIRI

1. RASIONALISASI

2. KONPENSASI

3. NEGATIVISME

4. KEPASRAHAN

5. PELARIAN

6. REPRESI
PROSES ADAPTASI WANITA SEPANJANG SIKLUS
DAUR KEHIDUPAN

1. KONSEPSI

2. BAYI DAN ANAK

3. REMAJA

4. USIA SUBUR

5. USIA LANJUT
KONSEPSI
KETIKA SEL SPERMA DARI PRIA BERTEMU DENGAN
SEL TELUR WANITA PROSES INILAH YANG
DINAMAKAN SEBAGAI PEMBUAHAN ATAU
KONSEPSI

1) Perlakuan sama terhadap janin laki-laki/perempuan

2) Pelayanan antenatal, persalinan aman dan nifas serta


pelayanan bayi baru lahir.

3) Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini :


pengutamaan jenis kelamin, BBLR, kurang gizi
(malnutrisi).

4) Pendekatan pelayanan antenatal, promosi kesehatan


dan pencegahan penyakit.
BAYI DAN ANAK

1. ASI Eksklusif dan penyapihan yang layak


2. Tumbuh kembang anak, pemberian makanan dengan gizi
seimbang
3. Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit
4. Pencegahan dan penanggulangan kekerasan
5. Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-laki dan
perempuan.
6. Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini : pengutamaan jenis
kelamin, sunat perempuan, kurang gizi (malnutrisi), kesakitan
dan kematian BBLR, penyakit lain disemua usia dan kekerasan.
7. Pendekatan yang dilakukan: pendidikan kesehatan, kesehatan
lingkungan, pelayanan kesehatan primer, imunisasi, pelayanan
antenatal, persalinan, postnatal, menyusui serta pemberian
suplemen, dll.
Asuhan yang diberikan :

a). ASI Eksklusif

b). Tumbuh kembang anak dan pemberian makanan


dengan gizi seimbang

c). Imunisasi dan manajemen terpadu balita sakit

d). Pencegahan dan penanggulangan kekerasan terhadap


perempuan (KtP)

e). Pendidikan dan kesempatan yang sama pada anak laki-


laki dan perempuan.
masa anak-anak
C. Remaja
 
1). Anak Gadis Pada Masa Pubertas.

Tanda-tandanya adalah berikut ini

1. Day dreaming ( mimpi basah)


2. Rasa malu berlebihan
3. Antagonisme sosial
4. Antagonisme seks
5. Kurang percaya diri
6. Sikap tidak tenang
7. Mudah bosan
8. Keinginan untuk menyendiri
9. Keengganan untuk bekerja
Anak gadis dalam masa adolesens

1.Ciri cinta diri


2.Fantasi sexual
3.Multiplay personaliti
4.pseudoafektifitad
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan sistem
reproduksi pada wanita remaja

1) Gizi seimbang
2) Informasi tentang kesehatan reproduksi
3) Pencagahan kekerasan, termasuk seksual
4) Pencegahan terhadap ketergantungan napza
5) Perkawinan pada usia yang wajar
6) Pendidikan, peningkatan keterampilan
7) Peningkatan penghargaan diri
7). Peningkatan pertahanan terhadap godaan dan ancaman..

8) Masalah yang ditemui meliputi: seks komersial, pelecehan seksual,


penyalahgunaan obat (alkohol, obat, tembakau), kekerasan gender,
praktik tradisional berbahaya, perilaku seks tidak aman, kehamilan
remaja, aborsi tidak aman, ISR/IMS/HIV/ AIDS.

9) Pendekatan yang dapat dilakukan meliputi; konseling tentang


perubahan hukum/sosial, pendidikan kesehatan, deteksi, pencegahan,
pengobatan, kontrasepsi yang sesuai, pemberian suplemen, pendidikan
dalam keluarga, konseling dll.
Asuhan apa yang diberikan :
a) Gizi seimbang
b)Informasi tentang kesehatan reproduksi
c) Pencegahan kekerasan seksual (perkosaan)
d)Pencegahan terhadap ketergantungan napza
e) Perkawinan pada usia yang wajar
f) Peningkatan pendidikan, ketrampilan,
penghargaan diri dan pertahanan terhadap
godaan dan ancaman.
.  Usia subur ( Masa Kehamilan)

Wanita segala usia beberapa kehamilan melakukan proses


adaptasi apalagi sebagai persiapan  berperan sebagai ibu.
1) Konsep diri berubah yaitu siap menjadi orang dan peran
barunya.
2) Pada tahap ini membutuhkan tugas perkembangan yg
pasti dan jelas yaitu siap menerima kehamilan ,
mengidentifikasi peran sebagai ibu, membangun kembali
hubungan dengan suami, ibu dan bayi yg
dikandungannya, serta menyiapkan kelahiran sang anak.
 
Yang harus didapatkan oleh
wanita hamil

1) Kehamilan dan persalinan yang aman


2) Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan pada ibu dan
bayi
3) Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan penggunaan
alat kontrasepsi (KB)
4) Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
5) Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
6) Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi secara rasional
7) Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
8) Pencegahan dan manajemen infertilitas.
9) Masalah yang mungkin ditemui: Kesakitan dan
kematiani ibu yang disebabkan berbagai kondisi,
malnutrisi/anemia, kemandulan,
pelecehan/kekerasan seksual, komplikasi aborsi,
ISR/IMS/HIV/AIDS dan pengaturan kesuburan.

10) Pendekatan yang dapat dilakukan : pendidikan


kesehatan, suplemen, konseling, pencegahan primer,
pengobatan KB, pendidikan tentang perilaku seksual
yang bertanggungjawab, pencegahan dan
pengobatan IMS, pelayanan antenatal, persalinan,
post partum pelayanan kebidanan darurat, imunisasi
dan informasi-informasi.
Asuhan yang diberikan

a). Kehamilan dan persalinan yang aman


b). Pencegahan kecacatan dan kematian akibat kehamilan
pada ibu dan bayi
c). Menjaga jarak kelahiran dan jumlah kehamilan dengan
penggunaan alat kontrasepsi ( KB )
d). Pencegahan terhadap PMS/HIV/AIDS
e). Pelayanan kesehatan reproduksi berkualitas
f). Pencegahan dan penanggulangan masalah aborsi
g). Deteksi dini kanker payudara dan leher rahim
h). Pencegahan dan manajemen infertilitas.
Masa Pasca melahirkan
 
1) Kelahiran bayi adalah suatu perubahan yg
mendadak dlm keseimbangan yg sudah tertata pd
hidup seorang ibu baik secara emosi maupun fisik
2) Kebutuhan ibu pasca melahirkan adalah :
kebutuhan akan makan, tidur dan kenyamanan
fisik serta kesejahteraan emosional, kemandirian
3) Dengan kondisi tersebut diatas maka seorang ibu
harus menyiapkan/menyesuaiakan diri dengan
perubahan fisik, peran dan seksual.
 Usia Lanjut

Yang dianggap lanjut usia (lansia)


adalah setelah mencapai usia 60 tahun

1) Perhatian pada problem meno/andro-pause


2) Perhatian pada penyakit utama degeneratif, termasuk
rabun, gangguan mobilitas dan osteoporosis.
3) Deteksi dini kanker rahim dan kanker rahim
4) Masalah yang mungkin terjadi pada tahap ini: penyakit
sistem sirkulasi, kekerasan, prolaps/osteoporosis, kanker
saluran reproduksi, payudara/kanker prostat,
ISR/IMS/HIV/AIDS.
5) Pendekatan yang dapat dilakukan: dipengaruhi oleh
pengalaman reproduksi sebelumnya, diagnosis, informasi
dan pengobatan dini.
Asuhan apa yang diberikan :
a) Perhatian pada problem menopause
b) Perhatian pada penyakit utama degenerative,
termasuk rabun, gangguan mobilitas dan
osteoporosis.
Berkurangnya hormone estrogen pada wanita menopause mungkin
menyebabkan berbagai keluhan sebagai berikut :
1) Penyakit jantung koroner
2) Kadar estrogen yang cukup, mampu melindungi wanita dari penyakit
jantung koroner. Berkurangnya hormone estrogen dapat menurunkan
kadar kolesterol baik ( HDL ) dan meningkatnya kadar kolesterol tidak
baik ( LDL ) yang meningkatkan kejadian penyakit jantung koroner.
3) Osteoporosis
4) Adalah berkurangnya kepadatan tulang pada wanita akibat penurunan
kadar hormone estrogen, sehingga tulang menjadi rapuh dan mudah
patah.
5) Gangguan mata
6) Mata terasa kering dan kadang terasa gatal karena produksi air mata
berkurang.
7) Kepikunan ( demensia tipe Alzeimer ).
8) Kekurangan hormone estrogen juga mempengaruhi susunan saraf pusat
dan otak
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Derajat Kesehatan Perempuan

1. Kemisikinan
2. Kedudukan perempuan dalam keluarga dan
masyarakat
3. Akses kefasilitas kesehatan yang memberikan
pelayanan
4. Kualitas pelayanan kesehatan reproduksi yang kurang
memadai
5. Beban ganda tanggung jawab, tidak profesional
6. Akses untuk pelayanan kespro rendah
7. Kurang nya penangan kespro dan seksual
8. Kebijakan dan program kesehatan masih rendah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai