Anda di halaman 1dari 66

MODUL 2 BLOK 26

PSIKOSIS
Terminologi
• Bizzare: suatu keanehan
• Paramnesia: realitas dan fantasi tidak dapat dibedakan
• Hipermnesia: peningkatan derajat recall
• Skizofrenia: sindrom psikotik kronis yang ditandai
gangguan pikiran, dan persepsi afek tumpul, anhedonia,
deteriorasi, serta dapat ditemukan uji kognitif yang
buruk.
• Autistik: gangguan perkembangan yang secara signifikan
mempengaruhi komunikasi verbal dan non verbal  dan
interaksi sosial, yang pada umumnya terjadi sebelum usia
tiga tahun dan dengan keadaan ini sangat mempengaruhi
ferforma pendidikannya
• Ilusi: rangsangan panca indra yang salah ditafsirkan
• Halusinasi: persepsi panca indra tanpa ada
rangsangan
• Thought of Insertion: pikiran atay waham yang
ditanmkan seseorang ke dalam pikiran pasien
• Asosiasi longgar: gangguan pola pikir dengan ide yang
berpindah dari 1 subyek ke subyek lain yang tidak
berhubungan sama sekali.
• Waham: keyakinan yang salah dan tidak dapat
dikoreksi
NEUROTRANSMITER
SUSUNAN SARAF PUSAT
Neurotransmiter
• Adalah suatu molekul kimiawi yang berfungsi dalam transportasi
sinyal antar sel saraf / sel saraf dengan jaringan sehingga terjadi
komunikasi.

• Ada juga molekul yang berperan dalam komunikasi sel saraf tapi
bukan suatu nurotransmiter = Neuromodulator yaitu : NO adenosine,
neurosteroid poliamin
• Sintesis Neurotrasmiter
o Tirosin  DOPA  Dopamin  Neorepinephrine
o Triptofan  5-OH- Triptofan  5-OH-triptamin (serotonin)
o Hisitidin  Histamin
o Kolin  Asetilkolin
o Glutamat  GABA
Klasifikasi Neurotransmiter
SISTEM
NEUROTRANSMITER
OTAK
Sistem Noradrenergik
• Lokasi di : Lokus Cereleus (Pons)  lalu secara rostral ke 
hypothalamus, ganglia basalis, system limbik, korteks serebrum.
• Fungsi :
1. Memulai dan memelihara system limbik dan korteks serebrum  terjaga
dan sadar
2. Modulasi system saraf lain
3. Serabut noradrenergic  amygdala dan hippocampus  respon ingatan
emosional dan respon terhadap stress.
4. Pengaktifan lokus cereleus jangka Panjang  peran terhadap rasa putus
asa.
Sistem Serotoninergik
Lokasi di Raphe dorsali (batang otak) ke  korteks cerebri, hipotalamus, thalamus, ganglia
basal , septum dan hipokampus.
• Fungsi :
o Di otak : Inhibisi dan fasilitasi
Pengatur tidur
Perangsang nafsu makan
Suhu tubuh
Metabolism
Hormon tubuh menurun
o Menghambat tingkah laku agresif
o Siklus tidur sirkadian  Jika ke supra chiasmatic nucleus (SCN).
Sistem Dopaminergic
1. Jalur Tuberoinfundibular
• Asal : Hipothalamus
• Tujuan : Hipofisis
• Fungsi : Menghambat sekresi prolactin

2. Jalur Nigrastriatal
• Asal : Subtansia nigra
• Tujuan : Ganglia basal
• Fungsi : Mengatur aktivitas motorik involunter
Lanj..
3. Jalur Mesolimbik
• Asal : Tegmentum ventralis
• Tujuan :
• Nucleus accumbens
• Amigdala
• Hipokampus
• Nucleus thalamus medial dorsal
• Gyrus cingulated
• Fungsi :
• Eksrepsi emosi
• Proses belajar
• Reinforcement
• Hedonic capacity
4. Jalur Mesokortikal
• Asal : Tegmentum ventralis
• Tujuan :
• Orbitofrontal
• Korteks prefrontal
• Fungsi
• Motivasi
• Konsentrasi
• Memulai keaktifan kongnitif kompleks dan terarah
• Efek Samping antagonis dopamine
• Daerah mesolimbic dan mesiofrontal  Efek anti psikosis
• Nigrostriata  Efek Parkinson terutama anti psikotik gen I
• Hipofisis  ES hiperprolaktemia
• Medulary periventricular  Perilaku Makan
Definisi
• Skizofrenia: gangguan jiwa yang ditandai dengan adanya distorsi
realita, disorganisasi dan kemiskinan psikomotor
Epidemiologi & Insidensi
Epidemiologi
• WHO 2006: 21 juta penderita
• 1,7 : 1.000 Penduduk

Insidensi
• Komplikasi persalinan: prematur, BBLR, lahir pada masa epidemik
influenza
• Gangguan neurologi minor
Etiologi
Biologi
• Pelebaran ventrikel III dan lateral
• Atropi bilateral lobus temporal medial
Gyrus hippocampus
Hipocampus
Amigdala
• Disorientasi spasial sel pyramid hipokampus
• Penurunan volume korteks prefrontal dorsolateral
o Lokasi
Gangguan hipokampusGangguan memori
Atropi lobus temporalgejala negatif
o Lain
Antibodi sitomegalovirus
Limfosit atipikal tipe P
Gangguan fungsi hemisfer kiri
Gangguan trasmisi
↓ ukuran korpus kolosum
Pengecilan vermis serebri
↓ aliran darah dan metabolisme glukosa di lobus frontal
Kelainan EGG
Sulit memusatkan perhatian
Perlambatan waktu reaksi
Genetik
• Diturunkan secara
▪ Signifikan
▪ Kompleks
▪ Poligen
• Hubungan darah bisa nurun, semakin dekat semakin tinggi risko
• Risiko tjd skizofren slm kehidupan 1%
• Kembar monozygot 40-50%
• Kembar dizygot 10%
• Saudara kandung skizofren 10%
• Ortu 5%
• Anak dari slh 1 skiofren 10-15%
• Anak dr kedua ortu skizofren 30-40%.
• Gangguan non psikotik
▪ Gangguan kepribadian ambang
▪ Skizotipal
▪ OCD
▪ Gangguan kepribadian paranoid dan antisosial
Faktor keluarga
• Keluarga kacaukambuh kalau sudah sembuh dan
mempertahankan remisi
• Tinggal Bersama keluarga yang hostilitas
• Kecemasan berlebih
• Sangat protektif terhadap pasein
• Terlalu ikut campur
• Sangat mengeritik
Patogenesis dan
Patofisiologi
Faktor Genetik Hipotesis Dopamin
Teori Lainya
(kembar monozigot (50%) (teori predominan)

Hidup pada lingkungan


dengan penggunaan Schizophrenia
bahasyang kasar yang
ditujukan ke pasien Abnormalitas dari transmisi
neurotransmitter
(dopamine)

↑ transmisi dopaminergic ↓ transmisi dopaminergic


di system mesolimbik di system mesokortikal

Proyeksi ke system limbic -> Proyeksi ke korteks cerebral


perubahan sifat dan ( learning, bahasa, mood,
perilaku, emosi pengambila keputusan)

Gejala negatif
Gejala positif
Transmisi abnormal dari Transmisi abnormal dari
dopamine menyebabkan dopamine menyebabkan
gejala positif skizofrenia gejala negative skizofrenia

Penurunan emosi misalnya


ekspresi, datar, tidak mau
bicara (alogia), tidak ada
kemauan (avolition), tidak bisa
bersosialisasi

Sensasi tanpa stimuli Disorganisasi motoric secara


Delusi (kepercayaan Disorganisasi dalam bicara
biasanya secara nyata seperti catatonia
yang salah) (tidak nyambung)
auditori (kekakuan)
Gejala Klinik
Gejala positif
Gejala negatif
DD DB DK
Kriteria diagnosis
• 1 dari gelaja berikut : • 2 dari gejala berikut :
e) Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja
a) - Thought echo f) Arus pikiran yang terputus atau yang mengalami
- Thought of insertion or withdrawal sisipan, yang menyebabkan
inkoherensi/pembicaraan tidak relevan/neologisme
- Thought broadcasting
g) Perilaku katatonik :
b) - Delusion of control keadaan gaduh-gelisah, posisi tubuh tertentu,
- Delusio of influence negativisme, mutisme, stupor
h) Gejala negatif :
- Delusion of passivity
- Sangat apatis, bicara jarang, respon emosional
- Delusional perception menumpul
c) Halusinasi auditorik - Menyebabkan penarikan diri dari pergaulan sosial
- Hal tersebut tidak disebabkan oleh depresi atau
d) Waham menetap jenis lain yang medikasi neuroleptika
dianggap tidak wajar • Gejala khas tersebut sudah berlangsung selama 1
bulan/lebih

Buki saku Diagnosis Gangguan Jiwa PPDGJ-III dan DSM-5


Dasar diagnosis
• Anamnesis :
• Usia 19 tahun
• Keluhan sudah berlangsung 4 minggu
• waham kebesaran
• halusinasi visual dan auditory
• Infantile
• waham bizzare
• 6 bulan yang lalu diketahui mulai ada perubahan semenjak orang tua bercerai
• Kepribadian premorbid : tertutup

• Status psikus
• halusinasi visual dan auditorik
• jalan pikiran : asosiasi longgar
• isi pikiran : thought of insertion, waham kebesaran
• tingkah laku : infantilism
Diagnosis banding
• Skizofrenia hebefrenik
• Skizoafektif
• Gangguan bipolar
Diagnosis kerja
• Skizofrenia hebefrenik
Penatalaksanaan
Farmakologi
Terapi biologik
• Fase akut
• Butuh penatalaksanaan segera
• Pada episode pertama
• Pada kekambuhan
• Untuk menghilangkan gejala psikotik
• 4 – 8 minggu
• Fase stabilisai
• Risiko kekambuhan tinggi
• Bila obat dihentikan  terpapar stressor
• Dosis = fase akut
• Untuk konsilidasi pencapaian terapeutik
• 6 Bulan setelah gejala akut pulih
• Fase stabil
• Remisi
• Untuk kekambuhan
• Untuk perbaikan derajat fungsi
Obat anti psikotik
Golongan I (APG – I ) / typical
• Golongan
• Fenotiazin  Klorpromazin
• Nonfenotiazin  Haloperidol
• Potensi
• Low potency  Fenotiazine
• High potency  Non fenotiazine
• Efek samping sistem
• Nigrostrial  gangguan aktivitas motorik
• Mesolimbikortikal  fungsi kognitif
• Tuberoinfundibular  gangguan endokrin
• Injeksi
• Untuk agitasi akut pada skizofren
• Kerja obat cepat
• Efek samping :
• Distonia akuat
• Pemanjangan QTc
Klorpromazin
IM
• Dewasa : 20-50 mg diulang tiap 6-8 jam, kemudian selanjutnya
digantikan dengan terapi PO
• Anak-anak (1-12 tahun) : 500 mcg/kgBB tiap 4-6 jam, dosis maksimal:
>5 tahun = 75 mg/hari ; 1-5 tahun = 40 mg/hari
• Orang tua : 1/3 - ½ dosis orang dewasa
Oral
• Dewasa : 25 mg 3x1, bisa diberikan dosis tunggal sebesar 75 mg pada
malam hari. Maintenance : 25-100 mg 3x1 bisa ditingkatkan sampai
≥1 g
• Anak-anak (1-12 tahun) : 500 mcg/kgBB 4-6 hari. Maksimal >5 tahun :
75 mg/hari ; 1-5 tahun : 40 mg/hari
• Orang tua : 1/3 – ½ dari dosis dewasa
Rectal
• Dewasa : 100 mg tiap 6-8 jam sebagai suppositori
Haloperidol
IM
• Dewasa : 2-10 mg tiap 4-8 jam, sampai gejala teratasi. Maksimal 18
mg/hari.

Oral
• Dewasa : 0,5-5 mg 2-3 x/hari, dapat ditingkatkan sampai 100 mg/hari.
Maintenance : 3-10 mg/hari.
• Anak-anak (>3 tahun) : 25-50 mcg/kgBB dibagi dalam 2 dosis, bisa
ditingkatkan bila diperlukan. Maksimal 10 mg/hari.
Golongan APG II / Atypical
• Minim extrapyramidal
• Antagonis reseptor serotonin dan dopamine
• Untuk symptom negatif
• Sediaan
• Oral
• Injeksi
• Risperidone = line pertama
• Klozapin = skizofren berat yang refrakter pada pengobatan tradisional
• Tujuan: Agitasi  fase akut
Risperidone
IM
• Dewasa :
• Pasien yang tidak stabil dengan oral risperidone : 25 mg/2 minggu
• Pasien yang stabil dengan oral risperidone dosis ≤4 mg/hari : 25 mg/2 minggu
• Pasien yang stabil dengan oral risperidone dosis >4 mg/hari : 37,5 mg/2
minggu
• Dilanjutkan dengan terapi oral setelah injeksi pertama
• Orang tua : tidak ada dosis yang harus disesuaikan
Oral
• Dewasa : 2 mg/hari dapat ditingkatkan sampai 4 mg pada hari kedua.
Dapat dibagi 1-2 dosis. Maintenance : 4-6 mg/hari, maksimal 16
mg/hari
• Orang tua : 0,5 mg 2x1 hari dan dapat ditingkatkan 1-2mg 2x1
Klozapin
Oral
• Dewasa : 12,5 mg 1-2x/hari diikuti 25 mg 1-2x/hari, dan dapat
ditingkatkan 25-50 mg sampai 300 mg/hari selama 14-21 hari.
Peningkatan 50-100 mg dapat dilakukan 1-2x/minggu. Dosis biasa :
200-450 mg/hari. Maksimal : 900 mg/hari.
• Orang tua (≥60 tahun) : 12,5 mg pada hari pertama dan dapat
ditingkatkan dengan dosis peningkatan 25 mg/hari.
Jenis terapi
• Terapi inisiasi
• Dilakukan setelah diagnosis
• Dosis anjuran  dinaikan secara bertahap
• 1-3 minggu
• Dosis optimal  mengendalikan gejala
• Fase stabilisasi
• Dosis minmal dipertahankan 8-10 minggu
• Fase stabil
• Turunkan dosis secara bertahap sampai dosis minimal
• Bulan – tahun
• Akut  2 tahun
• Kronik / relaps  5 tahun
• Agresif  seumur hidup
PKP
Pencegahan
• Informasi untuk remaja
• Jangan menggunakan obat dan minum alkohol
• Meningkatkan kemampuan bersosialisasi dengan sekitar
• Jangan menyendiri
• Mencari cara mengendalikan stress dan kecemasan, olah raga
teratur
• Informasi untuk orang tua
• Menjaga hubungan keluarga yang baik
• Menjalani program hamil, mengikuti antenatal care,
mengkonsumsi vitamin, dan menjaga jarak kehamilan pertama
dan selanjutnya
Komplikasi
• Bunuh diri
• Melukai diri sendir
• Anxiety disorders dan obsessive-compulsive disorder (OCD)
• Depresi
• Penyalah gunaan alkohol dan obat-obatan, serta tembakau
• Ketidakmampuan bekerja ataupun sekolah
• Terkucilkan
Prognosis
• Skizofrenia bersifat kronis dan membutuhkan waktu
yang lama untuk menghilangkan gejala
• Indikasi prognosis baik:
• Gejala psikotik timbul secara akut
• Timbul setelah usia 30 tahun.
• Perempuan
• Pasien dengan gejala positif
• Ada penyebab yang jelas (tidak terganggu denga SSP)
• Aktivitas sosial dan pekerjaan berlangsung denan baik
sebelum timbul gejala
• Tidak ada keluarga yang menderita skizofrenia
• Dukungan penuh keluarga untuk kesembihan pasien
• Indikasi prognosis buruk:
• Riwayat trauma perinatal
• Tidak ada remisi dalam waktu 3 tahun
• Sering timbul relaps
• Riwayat kekerasan
• Riwayat penyalahgunaan zat
• Tidak ada dukungan keluarga untuk kesembuhan pasien
Kriteria Diagnosis
Skizoafektif
• Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala
definitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif sama-sama menonjol
pada saat yang bersamaan (simultaneously), atau dalam beberapa hari
yang satu sesudah yang lain, dalam satu episode penyakit yang sama,
dan bilamana, sebagai konsekuensi dari ini, episode penyakit tidak
memenuhi kriteria baik skizofrenia maupun episode manik atau depresif.
• Tidak dapat digunakan untuk pasien yang menampilkan gejala skizofrenia
dan gangguan afektif tetapi dalam episode penyaki yang berbeda.
• Bila seorang pasien skizofrenik menunjukkan gejala depresif setelah
mengalami suatu episode psikotik, diberi kode diagnosis F20.4 (Depresi
Pasca-skizofrenia). Beberapa pasien dapat mengalami episode
skizoafektif berulang, baik berjenis manik (F25.0) maupun depresif
(F25.1) atau campuran dari keduanya (F25.2). Pasien lain mengalami satu
atau dua episode manik atau depresif (F30-F33)
Tipe Manik
• Afek harus meningkat secara menonjol atau peningkatan afek yang
tidak begitu menonjol dikombinasi dengan iritabilitas atau
kegelisahan yang memuncak.
• Harus ada sedikitnya satu atau lebih baik dua dari gejala skizofrenia
yang khas. (sebagaimana ditetapkan untuk skizofrenia, F.20.-pedoman
diagnostic (a) sampai dengan (d)).
Tipe Depresif
• Afek depresif harus menonjol, disertai oleh sedikitnya dua gejala khas
maupun kelainan perilaku terkait seperti tercantum dalam uraian
untuk episode depresif (F32)
• Dalam episode yang sama, sedikitnya harus jelas ada satu, dan
sebaiknya ada dua gejala khas skizofrenia (sebagaimana ditetapkan
dalam pedoman diagnostic skizoofrenia, F20.-, (a) sampai (d)).
Kriteria Diagnosis Bipolar
• Gangguan ini tersifat oleh episode berulang (sekurang-kurangnya dua
episode) dimana afek pasien dan tingkat aktivitasnya jelas terganggu,
pada waktu tertentu terdiri dari peningkatan afek disertai
penambahan energy dan aktivitas (mania atau hipomania), dan pada
waktu lain berupa penurunan afek disertai pengurangan energy dan
aktivitas (depresi)
• Khas  biasanya ada penyembuhan sempurna antar episode.
• Manik: tiba-tiba dan berlangsung 2minggu sampai 4-5 bulan
• Depresi: biasanya lebih lama (rata0rata 6bulan) meski jarang >1tahun
kecuali usia lanjut.
Episode kini manik tanpa gejala Episode kini manik dengan gejala
psikotik psikotik

• Episode yang sekarang harus • Episode yang sekarang harus


memenuhi kriteria untuk mania memenuhi kriteria untuk mania
tanpa gejala psikotik. dengan gejala psikotik.
• Harus ada sekurang-kurangnya • Harus ada sekurang-kurangnya
satu episode afektif lain satu episode afektif lain
(hipomania, manik, depresif (hipomania, manik, depresif atau
atau campuran) dimasa lampau. campuran) dimasa lampau.
Episode kini depresif ringan atau Episode kini depresif berat tanpa
sedang gejala psikotik

• Episode yang sekarang harus • Episode yang sekarang harus


memenuhi kriteria untuk memenuhi kriteria untuk episode
episode depresif ringan ataupun depresif berat tanpa gejala
sedang. psikotik
• Harus ada sekurang-kurangnya • Harus ada sekurang-kurangnya
satu episode afektif lain satu episode afektif lain
(hipomania, manik, depresif (hipomania, manik, depresif atau
atau campuran) dimasa lampau. campuran) dimasa lampau.
Episode kini depresif berat dengan
gejala psikotik Episode kini hipomanik

• Episode yang sekarang harus • Episode yang sekarang harus


memenuhi kriteria untuk memenuhi kriteria untuk
episode depresif berat dengan hipomania
gejala psikotik • Harus ada sekurang-kurangnya
• Harus ada sekurang-kurangnya satu episode afektif lain
satu episode afektif lain (hipomania, manik, depresif
(hipomania, manik, depresif atau campuran) dimasa lampau.
atau campuran) dimasa lampau.
Episode kini dalam remisi Episode kini campuran

• Sekarang tidak menderita • Episode yang menunjukkan gejala


gangguan afektif yang nyata manik, hipomanik dan depresif
selama beberapa bulan terakhir yang tercampur atau bergantian
ini, tetapi pernah mengalami dengan cepat, berlangsung
sekurang-kurangnya satu episode sekurang-kurangnya 2 minggu.
afektif hipomanik, manik, atau • Harus ada sekurang-kurangnya
campuran di masa lampau dan satu episode afektif hipomanik,
ditambah sekurang-kurangnya manik, atau campuran di masa
satu episode afektif lain lampau.
(hipomania, manik, depresif atau
campuran) dimasa lampau.

Anda mungkin juga menyukai