Anda di halaman 1dari 28

Statistika Deskriptif

1 Mean 4 Standar Deviasi

2 Median
5 Max

3 Modus
6 Min
Uji Normalitas
• Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data penelitian yang dilakukan
memiliki distribusi yang normal atau tidak.
• Uji normalitas yang paling sering digunakan adalah uji normalitas Kolmogorov
Smirnov
• Konsep dasar dari uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan
membandingkan distribusi data (yang akan diuji normalitasnya) dengan
distribusi normal baku.
• Distribusi normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke
dalam bentuk Z-Score dan diasumsikan normal.
• Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang
diuji normalitasnya dengan data normal baku.
Uji Normalitas
Hipotesis
Ho : Data tidak berdistribusi normal
H1 : Data Berdisitribusi normal

Kriteria Pengujian:
Tolak H0 jika nilai signifikansi lebih
besar dari 0,05 (H1 Diterima)
Tolak H1 jika nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (H0 Diterima)
Uji Linearitas
• Secara umum Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempuyai
hubungan yang linear secara signifikan atau tidak.
• Data yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linear antara variabel predictor (X)
dengan variabel kriterium (Y).
• Dalam beberapa referensi dinyatakan bahwa Uji Linearitas merupakan syarat sebelum
dilakukannya Uji Regresi Linear dan uji korelasi.
• Dasar pengambilan keputusan dalam Uji Linearitas dengan SPSS
Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka kesimpulannya adalah terdapat
hubungan linear secara signifikan antara variabel predictor (X) dengan variabel
kriterium (Y). Sebaliknya, Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka
kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan yang linear antara variabel predictor (X)
dengan variabel kriterium (Y).
Uji Linearitas

Berdasarkan nilai signifikansi : dari output di atas, diperoleh nilai signifikansi =


0,721 lebih besar dari 0,05, yang artinya terdapat hubungan linear secara signifikan
antara variable Motivasi Belajar (X) dengan variable Prestasi Belajar (Y).
Uji Homogenitas
• Uji homogenitas adalah suatu uji yang dilakukan untuk mengetahui bahwa dua atau lebih
kelompok data sampel berasal dari populasi yang memiliki varians sama (homogen).
• Pengujian ini merupakan persyaratan sebelum melakukan pengujian lain, misalnya T
Test dan Anova
Uji Homogenitas

Data yang dilakukan pengujian dikatakan homogen berdasarkan nilai signifikansinya.


• Nilai signifikansi (p) > 0.05 menunjukkan kelompok data berasal dari populasi yang
memiliki varians yang sama (homogen)
• Nilai signifikansi (p) < 0.05 menunjukkan masing-masing kelompok data berasal dari
populasi dengan varians yang berbeda (tidak homogen)
One Sample t-test

One Sample t-test


• One sample t-test merupakan teknik analisis
untuk membandingkan satu variabel bebas.

• Teknik ini digunakan untuk menguji apakah nilai


tertentu berbeda secara signifikan atau tidak
dengan rata-rata sebuah sampel.
One Sample t-test (Contoh Kasus)
• Contoh Rumusan Masalah :
• Bagaimana tingkat keberhasilan belajar siswa?
• Hipotesis kalimat :
• Tingkat keberhasilan belajar siswa paling
tinggi 70% dari yang diharapkan (uji pihak kiri
/ 1-tailed)
• Tingkat keberhasilan belajar siswa paling
rendah 70% dari yang diharapkan (uji pihak
kanan / 1-tailed)
• Tingkat keberhasilan belajar siswa tidak sama
dengan 70% dari yang diharapkan (uji 2
pihak / 2-tailed)
One Sample t-test (Contoh Kasus)
Pengujian Hipotesis:
1 • Uji dua pihak

Hipotesis Kalimat
2 • Ho : tingkat keberhasilan belajar siswa adalah 70% dari yang
diharapkan
• Ha : tingkat keberhasilan belajar siswa bukan 70% dari yang diharapkan
Hipotesis Statistik
3 • Ho : µ 0 = 70%
• Ha : µ 0 ≠ 70%
Kriteria Pengujian
4 • Tolak H0 jika: P Value(Sig.𝛼) < 0.05
One Sample t-test (Contoh Kasus)
Pengujian Hipotesis:
1 • Uji pihak kiri
Hipotesis Kalimat
2 • Ho : tingkat keberhasilan belajar siswa paling rendah 70% dari yang
diharapkan
• Ha : tingkat keberhasilan belajar siswa tidak lebih dari 70%
Hipotesis Statistik
3 • Ho : µ 0 ≥ 70%
• Ha : µ 0 < 70%
Kriteria Pengujian
4 • Tolak H0 jika: P Value(Sig.𝛼) < 0.05
• Terima H0 jika: P Value(Sig.𝛼) > 0.05
Paired t-test

Paired t-test
• Paired sample t-test digunakan untuk menguji dua sampel yang
berpasangan apakah keduanya mempunyai rata-rata yang
berbeda secara signifikan atau tidak.

• Sampel yang digunakan merupakan sampel yang sama pada


kasus yang berkaitan perbedaan sebelum dan sesudah
perlakuan.
• Kalau penelitiannya pakai pretes dan posttes maka ujinya
PAIRED T-TEST
Paired t-test

Paired t-test
• Misalkan seorang guru ingin mengetahui apakah ada perbedaan
rata-rata nilai ulangan matematika antara sebelum diadakan les
matematika dengan sesudah diadakan les matematika pada SD
3 Balangnipa. Penelitian dengan menggunakan sampel
sebanyak 10 responden.
Paired t-test
• Ho : Tidak ada perbedaan antara rata-rata nilai
ulangan matematika sebelum les dengan rata-rata
nilai ulangan sesudah les
• Ha : Ada perbedaan antara rata-rata nilai ulangan
matematika sebelum les dengan rata-rata nilai
ulangan sesudah les
• Kriteria Pengujian
• Ho diterima jika P value (Sig.𝛼) > 0,05
• Ho ditolak jika P value (Sig.𝛼) < 0,05
Independent Sample t-test

• Independent sample t-test digunakan untuk membandingkan rata-


rata dari dua grup atau kelompok yang tidak berkaitan atau
berhubungan antara satu dengan yang lain, apakah kedua kelompok
tersebut memiliki perbedaan rata-rata atau tidak.
Perbandingan Model Koperatif dengan Model Pem langsung
H0 : X </ Y ( X tidak lebih bagus / sama saja dengan Y)
H1 : X > Y (X lebih bagus)
Independent Sample t-test

CONTOH KASUS
• Seorang guru ingin mengetahui apakah ada perbedaan nilai ujian
antara kelas A dan kelas B pada SD 3 Balangnipa. Penelitian
dengan menggunakan sampel sebanyak 20 responden yang
diambil dari kelas A dan kelas B. Dalam uji ini jumlah kelompok
responden yang diambil tidak harus sama, misalnya kelas A
sebanyak 8 orang dan kelas B sebanyak 12 orang.
Independent Sample t-test

1 Hipotesis
• Ho :Kedua varian adalah sama (varian kelompok kelas A dan
kelas B adalah sama)
• Ha : Kedua varian adalah berbeda (varian kelompok kelas A dan
kelas B adalah berbeda).

2 Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi)


• Ho diterima jika P value (Sig.𝛼) > 0,05
• Ho ditolak jika P value (Sig.𝛼) < 0,05
Uji Regresi

Uji Regresi (Pengaruh)


• Uji regresi dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat
pengaruh suatu variabel atau lebih (independent variable)
terhadap variabel yang lain (dependent variable).
Uji Regresi

Contoh Kasus
• Misalkan seorang guru ingin mengetahui pengaruh belajar (X1)
tambahan dan tugas (X2) terhadap hasil belajar (Y) siswa.
Regresi linear sederhana : X dan Y
Regresi Linear Ganda : X1, X2, X3 dan Y
X dan Y1, Y2, Y3 (Regresi dan Anova)
Uji Regresi

Adapun model regresi sebagai berikut:


 

• disebut konstan; disebut koefisien regresi variabel dan disebut


koefisien regresi variabel ;
• Nilai a,b, dan c dapat dilihat pada tabel coefficients kolom
Unstandardized Coeficients bagian B dan tentunya
memperhatikan nilai sig.
• Apabila nilai sig.< alpha maka secara statistik memberikan
pengaruh secara signifikan.
• Sig < 0,05 (Ada pengaruh)
Uji Regresi

Hipotesis
• Ho :Tidak ada pengaruh antara kecerdasan dengan prestasi
belajar
• Ha : Ada pengaruh antara kecerdasan dengan prestasi belajar

Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas / signifikansi)


 • Ho diterima jika
• Ho ditolak jika
Uji Korelasi

1 Uji Korelasi (Hubungan)


Uji Korelasi, digunakan untuk mengetahui
hubungan antar variabel. Dua variabel
dikatakan berkorelasi apabila perubahan pada
variabel yang satu akan diikuti perubahan
pada variabel yang lain secara teratur dengan
arah yang sama (korelasi positif) atau
berlawanan (korelasi negatif).
Uji Korelasi

1 Nilai Korelasi
Nilai korelasi yaitu -1 hingga 1

2 Nilai Interval Korelasi


Terdapat interval nilai korelasi yaitu sebagai berikut: 0,269

0-0,199 0,2-0,399 0,3-0,599 0,6-0,799 0,8-1


Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat
Uji Korelasi
• Misalkan, Seorang guru melakukan penelitian
untuk mengetahui apakah ada hubungan antara
kecerdasan dengan prestasi belajar pada siswa SD
3 Balangnipa.
• Hipotesis:
• Ho : Tidak ada hubungan antara kecerdasan
dengan prestasi belajar (X = Y)
• Ha : Ada hubungan antara kecerdasan dengan
prestasi belajar (X =/ Y)
• Kriteria Pengujian (berdasar probabilitas /
signifikansi)
• Ho diterima jika P value (Sig.𝛼) > 0,05
• Ho ditolak jika P value (Sig.𝛼) < 0,05
TUTORIAL SPSS

Silahkan membuka link berikut untuk mempelajari


cara analisis data dengan SPSS.
https://www.youtube.com/channel/UCsoU8uvC65kD
Ow0YTHfKorg/videos
.
UJI PRASYARAT
One sample: (Uji normalitas)
Paired sample t-test: (Uji normalitas, Uji homogenitas)
Independent t-test: (Uji normalitas, Uji homogenitas)
regresi Linear Sederhana: (Uji normalitas, Uji Linearitas)
regresi Linear Ganda: (Uji normalitas, Uji Homogenitas, Uji
Linearitas)
Korelasi Sederhana: (Uji normalitas, Uji Linearitas)
Korelasi Ganda: (Uji normalitas, Uji Homogenitas, Uji Line
aritas)

Anda mungkin juga menyukai