E M P U N 17 T A H U N D E N GA N
SEORA N G P E R
O R N E A C U M H I P O P I O N EC
OD UL K U S K
SUS P E K B AK T E RI A L
DISUSUN OLEH :
A H Y U A DH IT YA PRA W IR ASATRA
W
22010116220232
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn. EY
• Umur : 17 tahun
• Agama : Islam
• Alamat : Rembang
• Pekerjaan : Pelajar SMA
• Pendidikan : Tamat SMP
• No CM : C701333
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
ANAMNESIS
AUTOANAMNESIS PADA 6 JULI 2018 DI POLI MATA UMUM RSDK
Keluhan Utama : Mata kanan merah
± 4 hari SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang :
ANAMNESIS
AUTOANAMNESIS PADA 6 JULI 2018 DI POLI MATA
Riwayat Penyakit dahulu
• Riwayat memakai lensa kontak sebelumnya (+) selama 1 tahun
• Riwayat sering bergonta-ganti lensa kontak warna (+)
• Riwayat hipertensi disangkal.
• Riwayat alergi obat disangkal.
• Riwayat DM disangkal.
• Riwayat asma disangkal.
• Riwayat jantung disangkal.
• Riwayat penggunaan obat-obatan dalam jangka panjang sebelumnya disangkal.
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
ANAMNESIS
AUTOANAMNESIS PADA 6 JULI 2018 DI POLI MATA
riwayat penyakit keluarga
• Pasien sebagai pelajar SMA. Pasien masih belum bekerja dan tinggal bersama kedua orang tua
dan 2 saudara kandung yang masih sekolah. Ayah bekerja sebagai buruh dan ibu bekerja sebagai
ibu rumah tangga. Pembiayaan menggunakan BPJS kelas 3
PEMERIKSAAN FISIK
• Keadaan umum: Baik Pemeriksaan fisik:
• Kesadaran : komposmentis • kepala : tidak diperiksa
• Tanda vital : • Thoraks : cor : tidak diperiksa
• TD : 120/80 mmhg
• Nadi : 84 x/menit
• Pulmo : tidak diperiksa
• suhu : 36,60c • Abdomen : tidak diperiksa
• RR : 18x/menit
• Ekstremitas : tidak diperiksa
• VAS : 3
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
STATUS OFTALMOLOGI
STATUS OFTALMOLOGI
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
STATUS OFTALMOLOGI
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
RESUME
Seorang perempuan 17 tahun dengan Riwayat pakai lensa kontak 1 tahun yang
keluhan utama penglihatan kanan merah lalu (+), riwayat ganti kontak lensa baru 2
(+), nyeri (+), pandangan mata kabur (+), minggu yang lalu. Pasien sudah diberi obat
nyerocos (+), lodok mata (+),putih pada 3 macam yaitu yang tutup merah, tutup
teleng mata (+), mata ngganjal (+), mata putih dan salep mata. Untuk obat minum
silau (+) diberikan 4 macam diminum 3 kali sehari.
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
Edema (+)
Mixed injection
Infiltrat (+), fluorescein (+), shiedel
test (-)
Defek (+) ukuran 3x4
mm,marginal, berbatas tidak Hipopion
tegas, infiltrat (+), jaringan
nekrotik (+), edema kornea
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
TERAPI
DIAGNOSIS BANDING
DIAGNOSIS KERJA Moxifloxasin ED/jam OD
OD ulkus kornea
OD ulkus kornea SA 1% ED/8 jam OD
suspek Bakterial
suspek Bakterial Levofloxacin 500 mg/24 jam
DD/ Jamur
Parasetamol 500 mg/8 jam
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
PROGNOSIS
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
SARAN
• Pemeriksaan scrapping kornea mata kanan pada tepi infiltrat yang aktif, untuk pengecatan bakteri
dengan gram, pengecatan jamur dengan KOH 10%, serta kultur bakteri dan sensitivitas
antibiotik, serta kultur jamur
• Pengecatan gram, KOH, kultur, tes sensitivitas scrapping kornea, USG B Scan perlu dilakukan
untuk menegakkan diagnosis pasti
Ulkus Streptococcus
• menjalar dari tepi ke arah tengah kornea (serpinginous)
• Ulkus bewarna kuning keabu-abuan berbentuk cakram dengan tepi ulkus yang menggaung
Ulkus Staphylococcus
• awalnya berupa ulkus yang bewarna putih kekuningan disertai infiltrat berbatas tegas tepat dibawah defek
epitel
• Apabila tidak diobati secara adekuat, akan terjadi abses kornea yang disertai edema stroma dan infiltrasi sel
leukosit.
Ulkus Pseudomonas
• dimulai dari daerah sentral kornea. Ulkus sentral ini dapat menyebar ke samping dan ke dalam kornea
• Gambaran berupa ulkus yang berwarna abu-abu dengan kotoran yang dikeluarkan berwarna kehijauan
• Hipopion ++
Ulkus Pneumococcus
- Tepi ulkus akan terlihat menyebar ke arah satu jurusan sehingga memberikan gambaran karakteristik yang disebut
Ulkus Serpen
- Ulkus terlihat dengan infiltrasi sel yang penuh dan berwarna kekuning-kuningan
- Penyebaran ulkus sangat cepat
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
MANIFESTASI KLINIS
Gejala objektif
Gejala subjektif
• eritema kelopak mata dan konjungtiva, • injeksi siliar,
• sekret mukopurulen, • hilangnya sebagian jaringan kornea,
dan
• merasa ada benda asing di mata,
• pandangan kabur, • adanya infiltrat, adanya hipopion
• bintik putih pada kornea pada lokasi ulkus,
• mata berair,
• silau,
• nyeri.
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
DIAGNOSIS
• Diagnosis dapat ditegakkan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan klinis dengan menggunakan slit
lamp dan pemeriksaan laboratorium.
• Anamnesis pasien penting pada penyakit kornea, sering dapat diungkapkan adanya riwayat trauma, benda asing,
abrasi, adanya riwayat penyakit kornea yang berkaitan, misalnya keratitis akibat infeksi virus herpes simplek yang
sering kambuh. Hendaknya pula ditanyakan riwayat pemakaian obat topikal oleh pasien seperti kortikosteroid yang
merupakan predisposisi bagi penyakit bakteri, fungi, virus terutama keratitis herpes simplek. Juga mungkin terjadi
imunosupresi akibat penyakit sistemik seperti diabetes, AIDS, keganasan, selain oleh terapi imunosupresi khusus.
• Disamping itu perlu juga dilakukan pemeriksaan diagnostik seperti ketajaman penglihatan, tes air mata, pemeriksaan slit-
lamp, respon reflek pupil, pewarnaan kornea dengan zat fluoresensi,goresan ulkus untuk analisa atau kultur (pulasan gram,
giemsa atau koh)
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
KOMPLIKASI
Komplikasi dari ulkus kornea antara lain perforasi kornea, uveitis, endoftalmitis.
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
dekongestif, dan menyebabkan paralise m.Siliaris dan m.Konstriktor • Patch graft dengan flap konjungtiva
pupil. • Keratoplasti tembus
± 4 hari SMRS,
putih pada
teleng mata
± 1 minggu SMRS, mata kanan Visus mata kanan 1/60, palpebra superior edem, pada
konjuntiva terdapat mixed injection, pada kornea
merah, pandangan kabur (+), nyeri
edema (+).Terdapat hipopion pada COA.
(+), nyerocos (+), lodok mata (+), Defek (+) ukuran 3x4 mm, letak marginal, batas tidak
mata ngganjal (+), mata silau (+) tegas, infiltrat (+), jaringan nekrotik (+)
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
Fundus reflex positif suram karena terdapat Fluorescein test (+), schiedel test (-)
kekeruhan di media refrakta.
Sensibilitas kornea masih normal
menyingkirkan etiologi viral
PENDAHULUAN LAPORAN KASUS TINJAUAN PUSTAKA ANALISIS KASUS
Tatalaksana
Pasien diberikan terapi :
• Glaucon/Acetazolamide untuk menurunkan tekanan intra ocular untuk mencegah terjadinya
perforasi.
• Diberikan juga sulfas atropine sebagai sikloplegik untuk mengistirahatkan mata
• Antibiotic Vigamox untuk menangani infeksi sebelum didapatkan hasil kultur dan tes
sensitivitas dari scrapping kornea. Hal ini diperlukan untuk mencegah infeksi berkembang
lebih lanjut dan mengakibatkan berbagai komplikasi.
TERIM A K A S I H