SEKTOR PUBLIK
Floradya Shafuti (180810301188)
Mochammad Melfin Z.A (180810301187)
Kavita Faiatus Zahroh (180810301190)
KONSEP ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
● Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode
waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial
● Anggaran sektor publik merupakan instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dana publik dan
pelaksanaan program-program yang dibiayai dengan uang publik
1. Aspek perencanaan
2. Aspek pengendalian
Anggaran publik merupakan suatu dokumen yang menggambarkan kondisi keuangan dari
suatu organisasi yang meliputi informasi mengenai pendapatan, belanja, dan aktivitas.
PENTINGNYA ANGGARAN SEKTOR PUBLIK
1. Anggaran Operasional
2. Anggaran Modal
Prinsip – Prinsip Anggaran Sektor Publik
• Nondiscretionary Appropriation
• Komprehensif
• Otorisasi oleh legislatif
• Akurat
• Jelas
• Diketahui Oleh Publik
Proses Penyusunan anggaran sektor publik
Sistem anggaran sektor publik dalam perkembangannya telah menjadiinstrumen kebijakan yang multifungsi yang
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Hal tersebut terutama tercermin pada komposisidan besarnya
anggaran yang secara langsung merefleksikan arah dan tujuan pelayanan masyarakat yang diharapkan. Anggaran sebagai
alat perencanaan kegiatan publik yang dinyatakan dalam satuan moneter sekaligus dapat digunakan sebagai alat
pengendalian. Agar fungsi pengendalian dan pengawasan dapat berjalan dengan baik, maka sistem anggaran serta
pencatatan atas penerimaan dan pengeluaran harus dilakukan dengan cermat dan sistematis
Anggaran Tradisional
Era NPM mendorong usaha untuk mengembangkan pendekatan yang sistematis dalam perencanaan
anggaran sector public
Karakteristik umum pendekatan tersebut sebagai berikut:
1. Komprehensif / komparatif
2. Terintegerasi dan lintas departemen
3. Proses pengambilan keputusan yang rasional
4. Berjangka Panjang
5. Spesifikasi tujuan dan perangkingan prioritas
6. Analisis total cost dan benefit (termasuk opportunity cost)
7. Berorientasi input, output, dan outcome
8. Adanya pengawasan kinerja
Anggaran Kinerja (Performance Budgeting)
• Konsep ZBB dapat menghilangkan incrimentalis dan line-item karena anggaran diasumsikan dimulai dari nol
• Tidak berpatokan anggaran tahun lalu untuk Menyusun anggaran tahun ini
Proses Implementasi ZBB
1. Identifikasi unit – unit keputusan
2. Penentuan paket – paket keputusan
-Paket keputusan mutually-exclusive
-Paket keputusan incrimental
3. Merangking dan mengevaluasi paket keputusan
Keunggulan ZBB
1. Jika diimplementasikan dengan baik, dapat menghasilkan alokasi sumber daya yang lebih efisien
2. Fokus pada value for money
3. Memudahkan mengidentifikasi terjadinya inefisiensi dan inefektivitas biaya
4. Meningkatkan pengetahuan dan motivasi staf dan manajer
5. Meningkatkan partisipasi manajemen level dalam penyusunan anggaran
6. Cara sistematik untuk menggeser status quo dan mendorong organisasi untuk selalu menguji alternatif aktivitas dan
pola perilaku biaya serta tingkat pengeluaran
Kelemahan ZBB
1. Proses memakan waktu lama, terlalu teoritis, membutuhkan biaya yang besar, serta menghasilkan kertas kerja yang
menumpuk
2. Cenderung menekan manfaat jangka pendek
3. Implementasi membutuhkan teknologi yang maju
4. Proses review dan rangking paket keputusan merupakan pekerjaan yang melelahkan dan membosankan
5. Perangkingan paket keputusan dibutuhkan staf yang memiliki keahlian yang mungkin tidak dimiliki organisasi
6. Memungkinkan munculnya kesan yang keliru bahwa semua paket keputusan harus masuk dalam anggaran
7. Implementasi ZBB menimbulkan masalah keperilakuan dalam organisasi
Planning, Programming, and Budgeting System (PPBS)
• Didasateknik penganggaran yang berorientasi pada output dan tujuan dengan penekanannya
adalah alokasi sumber daya berdasarkan analisis ekonomi
Langkah - langkah Implementasi PPBS
1. Menentukan tujuan umum dan tujuan unit organisasi dengan jelas
2. Mengidentifikasi program – program dan kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan
3. Mengevaluasi berbagagai alternatif program dengan menghitung cost benefit masing – masing
program
4. Pemilihan program yang memiliki manfaat besar dengan biaya kecil
5. Alokasi sumber daya ke masing – masing program yang disetujui
Karakteristik PPBS
1. Fokus pada tujuan dan program untuk mencapai tujuan
2. Secara eksplisit menjelaskan implikasi terhadap tahun anggaran yang akan datang
3. Mempertimbangkan semua biaya yang terjadi
4. Dilakukan analisis yang sistematik atas berbagai alternatif program
Kelebihan PPBS
5. Memudahkan pendelegasian tanggungjawab dari manajemen puncak ke manajemen menengah
6. Dalam jangka panjang dapat mengurangi beban kerja
7. Memperbaiki kualitas layanan melalui pendekatan sadar biaya
8. Lintas departemen, sehingga dapat meningkatkan komunikasi, koordinasi, dan kerja sama antar departemen
9. Menghilangkan program yang overlapping
10. Menggunakan teori marginal utility
Kelemahan PPBS
1. Membutuhkan SI yang canggih, ketersediaan data, adanya system pengukuran, dan staf yang berkapabilitas
tinggi
2. Implementasi membutuhkan biaya yang besar karena PPBS membutuhkan teknologi canggih
3. Baik secara teori, namun sulit diimplementasikan
4. Megabaikan realitas politik dan organisasi sebagai kumpulan manusia yang kompleks
5. Statistically oriented
6. Pengaplikasian menghadapi masalah teknis
Masalah utama penggunaan ZBB dan PPBS
1. Bounded rationality
2. Kurangnya data untuk membandingkan semua alternatif, terutama dalam pengukuran output
3. Masalah ketidakpastian sumber daya, pola kebutuhan di masa depan, perubahan politik dan ekonomi
4. Pelaksanaan meninggalkan beban pekerjaan yang sangat berat
5. Kesulitan menentukan tujuan dan perangkingan program terutama ketika terdapat conflict of interest
6. Seringkali tidak memungkinkan melakukan perubahan program secara cepat dan tepat
7. Resistance to change
8. Pelaksanaan sering tidak sesuai dengan proses pengambilan keputusan politik
9. Pada akhirnya, pemerintah berorientasi dalam dunia yag irrationale
THANKS!