Pendahuluan Narkoba (Narkotika dan obat atau bahan berbahaya) istilah yang digunakan oleh masyarakat dan aparat penegak hukum Kata narkoba berasal dari bahasa yunani yaitu Naurkon yang berarti membuat lumpuh atau mati rasa. Istilah lain dari narkoba adalah NAPZA (Narkotika , Psikotropik dan zat adiktif) yaitu bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak atau susunan syaraf pusat (Psikoaktif)dan menyebabkan gangguan kesehatan jasmani, mental emosional dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) dan ketergantungan (depedensi). Lanjutan… Istilah Narkoba lebih populer dari pada Napza pada masyarakat luas. Narkoba/Napza dilarang digunakan, diproduksi, dipasok, diperjualbelikan, diedarkan dan sebagainya diluar ketentuan hukum. Napza dalam dunia medis sangat besar manfaatnya untuk kesembuhan dan keselamatan pasien Banyak jenis narkotika dan psikotropik memberi manfaat yang besar jika digunakan dengan baik dan benar dalam dunia kedokteran misalnya dalam hal tindakan operasi atau pembedahan, dokter akan memberikan obat bius yang tergolong narkotika, orang yang stress atau gangguan jiwa diberi obat psikotropik Lanjutan… Apabila napza ini disalahgunakan bukan manfaat yang diperoleh tapi malapetaka Jadi yang harus diperangi adalah penyalahgunaannya bukan narkobanya. Jadi istilah antinarkoba kurang tepat klu kita liat di spanduk, poster atau brosur yang berbunyi perangi narkoba, basmi narkoba, haramkan narkoba dsb. Yang tepat itu adalah anti penyalahgunaan narkoba, perangi penyalahgunaan narkoba, basmi penyalahgunaan narkoba atau haramkan penyalahgunaan narkoba. Jumlah pemakai naik 150 kali lipat dalam waktu 30 tahun Pada tahun 1970, jumlah pemakai narkoba diperkirakan 130.000 orang, namun pada akhir tahun 2000 jumlahnya menjadi 20 juta orang Berarti dalam waktu 30 tahun jumlah pengguna narkoba naik sebanyak 150 kali lipat Kelompok pemakai bervariasi Bila di masa lalu pengguna narkoba adalah pemuda berandalan yang berasal dari keluarga berantakan sekarang pengguna narkoba bervariasi. Bukan hanya pemuda ada juga wanita, lansia, anak- anak, ibu rumah tangga bahkan juga ada eksekutif, pejabat, aparat pemerintah, tokoh masyarakat, polisi, politisi, pengangguran, ahli hukum, dokter, pemuka agama dan sebagainya. Mereka bukan hanya dari keluarga berantakan melainkan juga dari keluarga yang harmonis Daerah penyebaran semakin meluas Dulu pengguna narkoba hanya ada di kota-kota besar, sekarang meluas kekota kecil bahkan ke desa-desa di seluruh pelosok negeri. Keterlibatan Indonesia meningkat Dalam perdaganga narkoba dan narkoba di dunia, dulu indonesia hanya menjadi tempat singgah sementara (transit) dari daerah segitiga emas (burma, kamboja, thailand) yang akan dibawa ke eropa, amerika, australia atau jepang Sekarang indonesia sudah meningkat menjadi daerah pemasaran, artinya pedagang narkoba sengaja datang ke indonesia untuk berjualan narkoba dan pembelinya orang indonesia Peran indonesia kini bahkan sudah meningkat menjadi daerah pembuat /produsen bahkan narkoba yang dibuat di indonesia di ekspor keluar negeri. Jenis dan kualitas narkoba meningkat Dulu kebanyakan pemakai narkoba hanya mengkonsumsi ganja, psikotropik atau yang paling tinggi morfin Sekarang jenis narkoba sudah bertambah banyak misalnya ekstasi, shabu, kokain, heroin (putaw) Penyakit yang menyertainya semakin berbahaya Meningkatnya jumlah pemakai narkoba terutama yang menggunakan jarum suntik telah menambah penderita penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS, hepatitis B, Hepaptitis C, sifilis dan sebagainya. Berdasarkan penelitian lembaga penanggulangan masalah narkoba, 70 % pemakai narkoba yang menggunakan jarum suntik di jakarta telah tertular HIV/AIDS, penyakit ini awalnya menular di antara sesama pemakai narkoba, namun akhirnya dapat menular kepada keluarganya dan masyarakat luas. Sindikat narkoba semakin piawai Keterampilan tenaga pemasar dan pengedar narkoba semakin hebat, mereka sudah menggunakan fasilitas teknologi modern. Untuk konsumen tertentu pemasaran dilakukan dengan cara memaksa, menipu sampai bujuk rayu. Sindikat narkoba terdiri dari penjahat sampai pejabat dan aparat, dari pedagang asongan sampai oknum berpenampilan dermawan bahkan ada yang tampil sebagai pengurus lembaga sosial yang pura-pura ikut memerangi penyalahgunaan narkoba Dampak negatif semakin parah dan luas Penyalahgunaan narkoba tidak hanya berdampak pada merosotnya kualitas manusia, tetapi juga meningkatnya jumlah dan kualitas kriminalitas Jenis kejahatan bukan hanya kejahatan kecil melainkan menjadi kejahatan besar dan sadis, penipuan, penyiksaan, pembunuhan sampai korupsi, kolusi, nepotisme bahkan pengaturan personil pejabat Dunia narkoba sangat erat dengan pelacuran, korupsi, manipulasi serta kriminalitas. Demi narkoba tidak jarang seorang anak tega membunuh saudara, ayah, ibu, kakek atau neneknya. NAPZA (Narkotika, Psikotropik dan zat adiktif lainnya) Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun bukan sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan Narkotika memiliki 3 sifat yaitu : adiksi (ketagihan), toleran (penyesuaian) dan habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi. Dengan 3 sifat ini pemakai narkotika tidak lepas dari cengkramannya. Berdasarkan undang-undang no. 35 tahun 2009, jenis narkotika dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu narkotika golongan I, golongan II dan golongan III Lanjutan Narkotika… Narkotika gol. I : narkotika yang paling berbahaya, daya adiktifnya sangat tinggi, golongan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan apapun kecuali untuk penelitian atau ilmu pengetahuan contohnya ganja, heroin, kokain, morfin, opium dll. Narkotika gol. II adalah narkotika yang memiliki daya adiktif kuat tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian contohnya : petidin, morfin, benzetidin dsb. Narkotika gol. III adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian contohnya kodein dan turunannya. Narkotik berdasarkan cara pembuatannya Narkotika alami : adalah narkotika yang zat adiktifnya diambil dari tumbuh-tumbuhan 1. Ganja : adalah tanaman perdu dengan daun menyerupai daun singkong yang tepinya bergerigi dan berbulu halus, jumlah jarinya selalu ganjil yaitu 5,7,9. tumbuhan ini banyak tumbuh dibeberapa daerah di indonesia seperti aceh, sumatera utara, sumatera tengah dan dan sumatera selatan, pulau jawa dll Daun ganja sering digunakan sebagai bumbu penyedap masakan, bila digunakan sebagai bumbu masak daya adiktifnya rendah, tetapi apabila di bakar dan asapnya dihirup maka daya adiktifnya tinggi. Cara penyalahgunaannya adalah dikeringkan dan dicampur dengan tembakau rokok dan dijadikan rokok lalu dibakar dan di hisap asapnya. Lanjutan… 2. Hasis adalah tanaman serupa ganja yang tumbuh di amerika latin dan eropa. Daun hasis dapat disuling dan diambil sarinya. Dalam bentuk cair harganya sangat mahal, gunanya adalah untuk disalahgunakan oleh pemadat-pemadat kelas tinggi. 3. Koka adalah tanaman perdu mirip pohon kopi, buahnya yang matang berwarna merah seperti biji kopi, dalam masyarakat indian kuno, biji koka sering digunakan untuk menambah kekuatan orang yang berperang atau berburu binatang. Koka ini kemudian diolah menjadi kokain Lanjutan… 4. Opium adalah bunga dengan bentuk dan warna yang indah, getah bunga opium dihasilkan candu (opiat). Di mesir dan daratan cina, opium digunakan untuk mengobati beberapa penyakit, memberi kekuatan atau menghilangkan rasa sakit pada tentara yang terluka sewaktu berperang atau berburu. Opium banyak tumbuh di segitiga emas asia tenggara (burma, kamboja dan thailand) atau di daratan china dan segitiga emas asia tengah (afganistan, iran, pakistan) Narkotika Semi sintetis Adalah : narkotika alami yang diolah dan diambil zat aktifnya.contohnya : Morfin : dimanfaatkan dalam dunia medis sebagai penghilang rasa sakit atau pembiusan pada operasi Kodein : dipakai untuk obat batuk Heroin : tidak di pakai dalam dunia medis karena memiliki daya adiktif yang sangat besar. Dalam perdagangan gelap heroin diberi nama putaw atau pete. Bentuknya seperti tepung terigu Kokain hasil olahan dari biji koka Narkotika sintetis Adalah narkotika palsu yang dibuat dari bahan kimia, narkotika ini digunakan untuk pembiusan dan pengobatan bagi orang yang menderita ketergantungan narkoba (substitusi) contohnya : petidin (untuk obat bius lokal, operasi kecil, sunat dsb) Methadon dan naltrexon untuk pengobatan pecandu narkoba untuk menghentikan kebiasaannya yang tidak kuat melawan suggesti atau sakaw. Narkotika ini bersifat pengganti sementara bila sudah benar-benar bebas asupan narkoba ini dikurangi sedikit demi sedikit sampai akhirnya berhenti total. Psikotropik Adalah : zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun sintetis yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku. Psikotropik merupakan obat yang biasa digunakan untuk mengobati gangguan jiwa (psyche) Berdasarkan undang-undang no. 5 tahun 1997, psikotropik dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan. Golongan I : psikotropik dengan daya adiktif yang sangat kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan sedang diteliti khasiatnya contohnya MDMA, ekstasi, LSD, STP Lanjutan… Gol. II : psikotropik dengan daya adiktif kuat serta berguna untuk pengobatan dan penelitian contohnya : amineptina, sekobarbital, metilfenidat dll Gol. III : psikotropik dengan daya adiksi sedang serta berguna untuk pengobatan dan penelitian contohnya : luminal, buprenorsina, fleenitrazepam dll Gol. IV : psikotropik yang memiliki daya adiktif ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian contohnya : nitrazepam, diazepam dll Berdasarkan ilmu farmakologi psikotropik dikelompokan 3 golongan : Depresan/ penekan saraf pusat/ penenang/obat tidur jika diminum obat ini akan memberikan rasa tenang, mengantuk, tentram dan damai, menghilangkan rasa takut dan gelisah. Contohnya : valium, rohipnol, mogadon dll Stimulan/perangsang saraf pusat/antitidur jika diminum akan mendatangkan rasa gembira, hilangnya rasa permusuhan, hilangnya rasa marah, ingin selalu aktif, badan terasa fit dan tidak merasa lapar. contohnya amfetamin, ekstasi dan shabu. ekstasi berbentuk tablet beraneka bentuk dan warna amfetamin berbentuk tablet berwarna putih shabu berbentuk tepung kristal berwarna putih bersih seperti garam. Lanjutan… Kelompok halusinogen jika obat /zat/tanaman/makanan/minuman yang dapat menimbulkan khayalan tentang peristiwa-peristiwa yang mengerikan, khayalan tentang kenikmatan seks dsb. Contohnya : LSD (lysergic Acid Diethyltamide), getah tanaman kaktus, kecubung, jamur tertentu (misceline) dan ganja. Prekursor Narkotika Dalam UU No. 35 Tahun 2009 disebutkan mengenai zat prekursor narkotika Prekursor narkotika adalah zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan narkotika . Dibagi dalam 2 golongan : Prekusor gol. I contohnya : efedrin, lysergic acid, ergotamin, ergometrin, asetat anhidrat, pseudo efedrin dsb Prekursor gol II contohnya : aceton, aethyl aeter, HCl, asam sulfat, toluene dsb Zat Adiktif lainnya Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan psikotropik yang dapat menimbulkan ketegantungannya contohnya : Rokok Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan Thinner dan zat-zat lain seperti lem kayu, penghapus cair, aseton, cat, bensin yang bila dihisap, dihirup dan dicium dapat memabukkan. Cara pemakaian napza Melalui saluran pernapasan : dihirup melalui hidung (shabu), dihisap sebagai rokok (ganja) Melalui saluran pencernaan : dimakan atau diminum (ekstasi /psikotropik) Melalui aliran darah : disuntikkan melalui pembuluh darah (putaw), ditaburkan kesayatan di kulit (putaw, morfin) Melalui saluran pernapasan Napza yang masuk ke saluran pernafasan setelah melalui hidung atau mulut sampai ketenggorokan terus ke bronkus, kemudian masuk ke paru-paru melalui bronkiolus dan berakhir di alveolus. Di dalam alveolus, butiran “debu” napza diserap oleh pembuluh darah kapiler, kemudian dibawa melalui pembuluh darah vena ke jantung, napza tersebar ke seluruh tubuh dan masuk ke organ tubuh (hati ginjal, paru, usus, limpa, otak, dll) Napza yang masuk ke otak merusak sel otak, kerusakan sel otak menyebabkan kelainan pada tubuh (fisik) dan jiwa(mental dan moral) sehingga terjadinya perubahan sifat, sikap dan prilaku. Melalui saluran pencernaan Napza masuk melalui saluran pencernaan setelah melalui mulut diteruskan ke kerongkongan kemudian masuk ke lambung dan diteruskan ke usus Dalam usus halus, napza diserap oleh jonjot usus kemudian diteruskan ke dalam pembuluh darah kapiler, napza masuk ke pembuluh darah balik selanjutnya masuk ke hati, dari hati napza diteruskan melalui pembuluh darah ke jantung kemudian menyebar ke seluruh tubuh dan masuk ke organ tubuh (hati ginjal, paru, usus, limpa, otak, dll) Napza yang masuk ke otak merusak sel otak, kerusakan sel otak menyebabkan kelainan pada tubuh (fisik) dan jiwa(mental dan moral) sehingga terjadinya perubahan sifat, sikap dan prilaku. Cara pemakaian ini efeknya sedikit lama jika dibandingkan dengan cara dihirup atau disuntik Melalui aliran darah Jalur ini merupan jalur tercepat (seperti jalan tol) karena napza langsung masuk ke pembuluh darah vena, terus ke jantung dan seterusnya sama dengan mekanisme melalui saluran pencernaan dan pernapasan.