Anda di halaman 1dari 29

Pengantar NAPZA

By. Dedi Nofiandi, M.Farm, Apt


Pendahuluan
Narkoba (Narkotika dan obat atau bahan berbahaya) istilah
yang digunakan oleh masyarakat dan aparat penegak hukum
Kata narkoba berasal dari bahasa yunani yaitu Naurkon yang
berarti membuat lumpuh atau mati rasa.
Istilah lain dari narkoba adalah NAPZA (Narkotika ,
Psikotropik dan zat adiktif) yaitu bahan atau zat yang apabila
masuk ke dalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh
terutama otak atau susunan syaraf pusat (Psikoaktif)dan
menyebabkan gangguan kesehatan jasmani, mental emosional
dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan
(adiksi) dan ketergantungan (depedensi).
Lanjutan…
Istilah Narkoba lebih populer dari pada Napza pada
masyarakat luas.
Narkoba/Napza dilarang digunakan, diproduksi, dipasok,
diperjualbelikan, diedarkan dan sebagainya diluar ketentuan
hukum.
Napza dalam dunia medis sangat besar manfaatnya untuk
kesembuhan dan keselamatan pasien
Banyak jenis narkotika dan psikotropik memberi manfaat
yang besar jika digunakan dengan baik dan benar dalam
dunia kedokteran misalnya dalam hal tindakan operasi atau
pembedahan, dokter akan memberikan obat bius yang
tergolong narkotika, orang yang stress atau gangguan jiwa
diberi obat psikotropik
Lanjutan…
Apabila napza ini disalahgunakan bukan manfaat yang
diperoleh tapi malapetaka
Jadi yang harus diperangi adalah penyalahgunaannya
bukan narkobanya.
Jadi istilah antinarkoba kurang tepat klu kita liat di
spanduk, poster atau brosur yang berbunyi perangi
narkoba, basmi narkoba, haramkan narkoba dsb. Yang
tepat itu adalah anti penyalahgunaan narkoba, perangi
penyalahgunaan narkoba, basmi penyalahgunaan
narkoba atau haramkan penyalahgunaan narkoba.
Jumlah pemakai naik 150 kali lipat dalam
waktu 30 tahun
Pada tahun 1970, jumlah pemakai narkoba
diperkirakan 130.000 orang, namun pada akhir tahun
2000 jumlahnya menjadi 20 juta orang
Berarti dalam waktu 30 tahun jumlah pengguna
narkoba naik sebanyak 150 kali lipat
Kelompok pemakai bervariasi
Bila di masa lalu pengguna narkoba adalah pemuda
berandalan yang berasal dari keluarga berantakan
sekarang pengguna narkoba bervariasi.
Bukan hanya pemuda ada juga wanita, lansia, anak-
anak, ibu rumah tangga bahkan juga ada eksekutif,
pejabat, aparat pemerintah, tokoh masyarakat, polisi,
politisi, pengangguran, ahli hukum, dokter, pemuka
agama dan sebagainya.
Mereka bukan hanya dari keluarga berantakan
melainkan juga dari keluarga yang harmonis
Daerah penyebaran semakin meluas
Dulu pengguna narkoba hanya ada di kota-kota besar,
sekarang meluas kekota kecil bahkan ke desa-desa di
seluruh pelosok negeri.
Keterlibatan Indonesia meningkat
Dalam perdaganga narkoba dan narkoba di dunia, dulu
indonesia hanya menjadi tempat singgah sementara (transit)
dari daerah segitiga emas (burma, kamboja, thailand) yang
akan dibawa ke eropa, amerika, australia atau jepang
Sekarang indonesia sudah meningkat menjadi daerah
pemasaran, artinya pedagang narkoba sengaja datang ke
indonesia untuk berjualan narkoba dan pembelinya orang
indonesia
Peran indonesia kini bahkan sudah meningkat menjadi
daerah pembuat /produsen bahkan narkoba yang dibuat di
indonesia di ekspor keluar negeri.
Jenis dan kualitas narkoba meningkat
Dulu kebanyakan pemakai narkoba hanya
mengkonsumsi ganja, psikotropik atau yang paling
tinggi morfin
Sekarang jenis narkoba sudah bertambah banyak
misalnya ekstasi, shabu, kokain, heroin (putaw)
Penyakit yang menyertainya semakin
berbahaya
Meningkatnya jumlah pemakai narkoba terutama yang
menggunakan jarum suntik telah menambah penderita
penyakit menular seksual, seperti HIV/AIDS, hepatitis
B, Hepaptitis C, sifilis dan sebagainya.
Berdasarkan penelitian lembaga penanggulangan
masalah narkoba, 70 % pemakai narkoba yang
menggunakan jarum suntik di jakarta telah tertular
HIV/AIDS, penyakit ini awalnya menular di antara
sesama pemakai narkoba, namun akhirnya dapat
menular kepada keluarganya dan masyarakat luas.
Sindikat narkoba semakin piawai
Keterampilan tenaga pemasar dan pengedar narkoba
semakin hebat, mereka sudah menggunakan fasilitas
teknologi modern.
Untuk konsumen tertentu pemasaran dilakukan dengan
cara memaksa, menipu sampai bujuk rayu.
Sindikat narkoba terdiri dari penjahat sampai pejabat
dan aparat, dari pedagang asongan sampai oknum
berpenampilan dermawan bahkan ada yang tampil
sebagai pengurus lembaga sosial yang pura-pura ikut
memerangi penyalahgunaan narkoba
Dampak negatif semakin parah dan luas
Penyalahgunaan narkoba tidak hanya berdampak pada
merosotnya kualitas manusia, tetapi juga meningkatnya
jumlah dan kualitas kriminalitas
Jenis kejahatan bukan hanya kejahatan kecil melainkan
menjadi kejahatan besar dan sadis, penipuan,
penyiksaan, pembunuhan sampai korupsi, kolusi,
nepotisme bahkan pengaturan personil pejabat
Dunia narkoba sangat erat dengan pelacuran, korupsi,
manipulasi serta kriminalitas.
Demi narkoba tidak jarang seorang anak tega membunuh
saudara, ayah, ibu, kakek atau neneknya.
NAPZA (Narkotika, Psikotropik dan zat
adiktif lainnya)
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman
atau bukan tanaman, baik sintetis maupun bukan sintetis yang
dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran dan
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri
dan dapat menimbulkan ketergantungan
Narkotika memiliki 3 sifat yaitu : adiksi (ketagihan), toleran
(penyesuaian) dan habitual (kebiasaan) yang sangat tinggi.
Dengan 3 sifat ini pemakai narkotika tidak lepas dari
cengkramannya.
Berdasarkan undang-undang no. 35 tahun 2009, jenis
narkotika dibagi ke dalam 3 kelompok yaitu narkotika
golongan I, golongan II dan golongan III
Lanjutan Narkotika…
Narkotika gol. I : narkotika yang paling berbahaya,
daya adiktifnya sangat tinggi, golongan ini tidak boleh
digunakan untuk kepentingan apapun kecuali untuk
penelitian atau ilmu pengetahuan contohnya ganja,
heroin, kokain, morfin, opium dll.
Narkotika gol. II adalah narkotika yang memiliki daya
adiktif kuat tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan
penelitian contohnya : petidin, morfin, benzetidin dsb.
Narkotika gol. III adalah narkotika yang memiliki daya
adiktif ringan tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan
penelitian contohnya kodein dan turunannya.
Narkotik berdasarkan cara pembuatannya
Narkotika alami : adalah narkotika yang zat adiktifnya diambil
dari tumbuh-tumbuhan
1. Ganja : adalah tanaman perdu dengan daun menyerupai daun
singkong yang tepinya bergerigi dan berbulu halus, jumlah
jarinya selalu ganjil yaitu 5,7,9. tumbuhan ini banyak tumbuh
dibeberapa daerah di indonesia seperti aceh, sumatera utara,
sumatera tengah dan dan sumatera selatan, pulau jawa dll
 Daun ganja sering digunakan sebagai bumbu penyedap
masakan, bila digunakan sebagai bumbu masak daya
adiktifnya rendah, tetapi apabila di bakar dan asapnya dihirup
maka daya adiktifnya tinggi.
 Cara penyalahgunaannya adalah dikeringkan dan dicampur
dengan tembakau rokok dan dijadikan rokok lalu dibakar dan
di hisap asapnya.
Lanjutan…
2. Hasis adalah tanaman serupa ganja yang tumbuh di
amerika latin dan eropa. Daun hasis dapat disuling dan
diambil sarinya. Dalam bentuk cair harganya sangat
mahal, gunanya adalah untuk disalahgunakan oleh
pemadat-pemadat kelas tinggi.
3. Koka adalah tanaman perdu mirip pohon kopi,
buahnya yang matang berwarna merah seperti biji
kopi, dalam masyarakat indian kuno, biji koka sering
digunakan untuk menambah kekuatan orang yang
berperang atau berburu binatang. Koka ini kemudian
diolah menjadi kokain
Lanjutan…
4. Opium adalah bunga dengan bentuk dan warna yang
indah, getah bunga opium dihasilkan candu (opiat). Di
mesir dan daratan cina, opium digunakan untuk
mengobati beberapa penyakit, memberi kekuatan atau
menghilangkan rasa sakit pada tentara yang terluka
sewaktu berperang atau berburu.
Opium banyak tumbuh di segitiga emas asia tenggara
(burma, kamboja dan thailand) atau di daratan china
dan segitiga emas asia tengah (afganistan, iran,
pakistan)
Narkotika Semi sintetis
Adalah : narkotika alami yang diolah dan diambil zat
aktifnya.contohnya :
Morfin : dimanfaatkan dalam dunia medis sebagai
penghilang rasa sakit atau pembiusan pada operasi
Kodein : dipakai untuk obat batuk
Heroin : tidak di pakai dalam dunia medis karena
memiliki daya adiktif yang sangat besar. Dalam
perdagangan gelap heroin diberi nama putaw atau pete.
Bentuknya seperti tepung terigu
Kokain hasil olahan dari biji koka
Narkotika sintetis
Adalah narkotika palsu yang dibuat dari bahan kimia,
narkotika ini digunakan untuk pembiusan dan pengobatan
bagi orang yang menderita ketergantungan narkoba
(substitusi) contohnya :
petidin (untuk obat bius lokal, operasi kecil, sunat dsb)
Methadon dan naltrexon untuk pengobatan pecandu narkoba
untuk menghentikan kebiasaannya yang tidak kuat melawan
suggesti atau sakaw. Narkotika ini bersifat pengganti
sementara bila sudah benar-benar bebas asupan narkoba ini
dikurangi sedikit demi sedikit sampai akhirnya berhenti total.
Psikotropik
Adalah : zat atau obat bukan narkotika baik alamiah maupun
sintetis yang memiliki khasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas normal dan prilaku.
Psikotropik merupakan obat yang biasa digunakan untuk
mengobati gangguan jiwa (psyche)
Berdasarkan undang-undang no. 5 tahun 1997, psikotropik
dapat dikelompokkan ke dalam 4 golongan.
Golongan I : psikotropik dengan daya adiktif yang sangat
kuat, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan dan
sedang diteliti khasiatnya contohnya MDMA, ekstasi, LSD,
STP
Lanjutan…
Gol. II : psikotropik dengan daya adiktif kuat serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian contohnya :
amineptina, sekobarbital, metilfenidat dll
Gol. III : psikotropik dengan daya adiksi sedang serta
berguna untuk pengobatan dan penelitian contohnya :
luminal, buprenorsina, fleenitrazepam dll
Gol. IV : psikotropik yang memiliki daya adiktif
ringan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian
contohnya : nitrazepam, diazepam dll
Berdasarkan ilmu farmakologi psikotropik
dikelompokan 3 golongan :
Depresan/ penekan saraf pusat/ penenang/obat tidur jika
diminum obat ini akan memberikan rasa tenang, mengantuk,
tentram dan damai, menghilangkan rasa takut dan gelisah.
Contohnya : valium, rohipnol, mogadon dll
Stimulan/perangsang saraf pusat/antitidur jika diminum akan
mendatangkan rasa gembira, hilangnya rasa permusuhan,
hilangnya rasa marah, ingin selalu aktif, badan terasa fit dan
tidak merasa lapar. contohnya amfetamin, ekstasi dan shabu.
ekstasi berbentuk tablet beraneka bentuk dan warna
amfetamin berbentuk tablet berwarna putih
shabu berbentuk tepung kristal berwarna putih bersih seperti
garam.
Lanjutan…
Kelompok halusinogen
jika obat /zat/tanaman/makanan/minuman yang dapat
menimbulkan khayalan tentang peristiwa-peristiwa
yang mengerikan, khayalan tentang kenikmatan seks
dsb. Contohnya : LSD (lysergic Acid Diethyltamide),
getah tanaman kaktus, kecubung, jamur tertentu
(misceline) dan ganja.
Prekursor Narkotika
Dalam UU No. 35 Tahun 2009 disebutkan mengenai
zat prekursor narkotika
Prekursor narkotika adalah zat atau bahan pemula atau
bahan kimia yang dapat digunakan dalam pembuatan
narkotika .
Dibagi dalam 2 golongan :
Prekusor gol. I contohnya : efedrin, lysergic acid,
ergotamin, ergometrin, asetat anhidrat, pseudo efedrin
dsb
Prekursor gol II contohnya : aceton, aethyl aeter, HCl,
asam sulfat, toluene dsb
Zat Adiktif lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat-zat selain narkotika dan
psikotropik yang dapat menimbulkan
ketegantungannya
contohnya :
Rokok
Kelompok alkohol dan minuman lain yang
memabukkan dan menimbulkan ketagihan
Thinner dan zat-zat lain seperti lem kayu, penghapus
cair, aseton, cat, bensin yang bila dihisap, dihirup dan
dicium dapat memabukkan.
Cara pemakaian napza
Melalui saluran pernapasan : dihirup melalui hidung
(shabu), dihisap sebagai rokok (ganja)
Melalui saluran pencernaan : dimakan atau diminum
(ekstasi /psikotropik)
Melalui aliran darah : disuntikkan melalui pembuluh
darah (putaw), ditaburkan kesayatan di kulit (putaw,
morfin)
Melalui saluran pernapasan
Napza yang masuk ke saluran pernafasan setelah melalui
hidung atau mulut sampai ketenggorokan terus ke bronkus,
kemudian masuk ke paru-paru melalui bronkiolus dan
berakhir di alveolus.
Di dalam alveolus, butiran “debu” napza diserap oleh
pembuluh darah kapiler, kemudian dibawa melalui pembuluh
darah vena ke jantung, napza tersebar ke seluruh tubuh dan
masuk ke organ tubuh (hati ginjal, paru, usus, limpa, otak, dll)
Napza yang masuk ke otak merusak sel otak, kerusakan sel
otak menyebabkan kelainan pada tubuh (fisik) dan
jiwa(mental dan moral) sehingga terjadinya perubahan sifat,
sikap dan prilaku.
Melalui saluran pencernaan
Napza masuk melalui saluran pencernaan setelah melalui mulut
diteruskan ke kerongkongan kemudian masuk ke lambung dan
diteruskan ke usus
Dalam usus halus, napza diserap oleh jonjot usus kemudian
diteruskan ke dalam pembuluh darah kapiler, napza masuk ke
pembuluh darah balik selanjutnya masuk ke hati, dari hati napza
diteruskan melalui pembuluh darah ke jantung kemudian
menyebar ke seluruh tubuh dan masuk ke organ tubuh (hati
ginjal, paru, usus, limpa, otak, dll)
Napza yang masuk ke otak merusak sel otak, kerusakan sel otak
menyebabkan kelainan pada tubuh (fisik) dan jiwa(mental dan
moral) sehingga terjadinya perubahan sifat, sikap dan prilaku.
Cara pemakaian ini efeknya sedikit lama jika dibandingkan
dengan cara dihirup atau disuntik
Melalui aliran darah
Jalur ini merupan jalur tercepat (seperti jalan tol)
karena napza langsung masuk ke pembuluh darah
vena, terus ke jantung dan seterusnya sama dengan
mekanisme melalui saluran pencernaan dan
pernapasan.

Anda mungkin juga menyukai