Anda di halaman 1dari 23

SAMPLING

DAN BESAR SAMPEL ESTIMASI


Oleh:
RISYA AHRIYASNA, M.Gz
TARGET PEMAHAMAN
POPULASI DAN METODE PENGAMBILAN SAMPEL

1. PENGERTIAN POPULASI
 Populasi target
 Populasi terjangkau
2. KONSEP DASAR PENGAMBILAN SAMPEL
3. PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
 Estimasi
 Uji Hipotesis
4. CARA PENGAMBILAN SAMPEL
Populasi
adalah kumpulan individu
dimana hasil suatu penelitian akan
dilakukan generalisasi.

Populasi target
= Keseluruhan subyek yang ingin
ditarik kesimpulan oleh peneliti
melalui inferensi

Dibatasi oleh:
 Karakteristik klinis
 Demografis
Populasi Terjangkau
= Himpunan subyek dari populasi
target yang digunakan sebagai
sumber pengambilan sample

Dibatasi oleh:
 Waktu
 Tempat
Contoh:
Judul Penelitian:
Pengaruh beberapa metode
pencegah nyeri terhadap intensitas
nyeri pada prosedur invasi pasien
anak di RS

Populasi target: Pasien anak di RS

Populasi terjangkau: Pasien anak di RS dr. Kariadi


Semarang bulan Juli 2006
Sampel
adalah sebagian dari populasi
yang nilai/ karakteristiknya diukur
dan yang nantinya dipakai untuk
menduga karakteristik dari populasi

Sampling unit
Unit yang ada di dalam kerangka
sampel disebut sebagai unit sampel
(sampling unit) atau unit elementer
(elementary unit).
KONSEP DASAR
PENGAMBILAN SAMPEL

1. Dengan probabilitas
2. Tanpa probabilitas

 Daftar elemen populasi untuk


dipilih sebagai sampel harus
tersedia,

Kerangka sampel
Syarat Kerangka Sampel:
(sampling frame)
1. Up to date
2. Tiap unit sampling tercatat sekali
3. Dapat dilacak di lapangan
Bila unit elementer
Tdk dapat dipilih secara langsung,
Maka perlu dilakukan pengambilan
sampel secara bertahap

(multistage)
MULTISTAGE
1. Dipilih kecamatan
2. Dari masing-masing kecamatan
terpilih dipilih lagi desa-desa
yang dapat mewakili dari masing-
masing kecamatan tersebut
3. Dari desa-desa terpilih kemudian
dilakukan pemilihan bayi dari
kerangka sampel yang dibuat untuk
masing-masing desa terpilih.
ALASAN PENGAMBILAN SAMPEL:

1. Adanya unit elementer yang banyak

2. Adanya populasi yang homogen

3. Menghemat tenaga, biaya, dan waktu

4. Akurasi pengukuran atau pemeriksaan

5. Kemanfaatan
BESAR SAMPEL
Sampel
harus representatif dari populasinya
Berapa besarnya?
Tergantung:
1. Biaya, waktu, dan tenaga
Yang tersedia
2. Jumlah variabel
3. Variasi variabel Derajat kepercayaan
4. Presisi (d)
yang sering digunakan :
5. Derajad kepercayaan
90% (Z=1,64),
95% (Z=1,96),
99% (Z= 2,58).
Perhitungan pada sampel :
rata-rata (x),
proporsi (p),
varians (s 2),
dan standar deviasi (s)

statistik
Error (penyimpangan)
1. Sampling error
= Kesalahan karena pengambilan
sampel dengan jumlah tertentu

2. Non Sampling error


= Kesalahan akibat pelaksanaan
pengambilan sampel sampai
analisisnya
Metode Perhitungan
Besar Sampel:
1. Estimasi Proporsi
 Ingin mengetahui proporsi suatu
kejadian, seperti prevalensi GAKI
di Kab. Magelang; prevalensi KVA
di Kab. Demak; dll.
Z2 1-/2 * P(1-P)
n=
d2
Estimasi Proporsi
Contoh:
Z2 1-/2 * P(1-P) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak
n=
d2 ingin mengetahui prevalensi anemia pada
ibu hamil. Berdasarkan informasi pada
survei gizi ibu hamil di Jawa Tengah
1.642 * 0.62(1-0.62)
n= diperoleh prevalensi anemia pada ibu hamil
0.12 sebesar 62%. Berdasarkan masalah dan
n = 63.37 (64 Ibu Hamil)
informasi yang ada, berapa jumlah sampel
yang dibutuhkan, jika Kepala Dinas
menginginkan presisi mutlak sebesar 10%
Derajat kepercayaan
dan derajat kepercayaan 90%.
yang sering digunakan :
90% (Z=1,64),
95% (Z=1,96),
99% (Z= 2,58).
Latihan:
1.Dari 10 penderita diare kronik, ternyata 3
orang disebabkan oleh bakteri. Berapa
banyak penderita diare harus diperiksa
agar peneliti 95% percaya bahwa 25-35%
penderita diare kronik disebabkan oleh
bakteri? 2
Z 1-/2 * P(1-P)
n=
d2

Derajat kepercayaan
….2* ….(1-….) yang sering digunakan :

n = 90% (Z=1,64),

….. 2 95% (Z=1,96),

n = ……. 99% (Z= 2,58).


Bila populasi penelitian diketahui dan n
tidak relatif kecil dibandingkan dengan N,
sehingga (N-n)/(N-1) tidak mendekati 1,
maka dilakukan koreksi :
2
Z 1-/2 * P(1-P) N
n=
2 2
d (N-1) + Z 1-/2 * P(1-P)
2. Estimasi Rata-Rata

 untuk mengukur variabel yang bersifat


kontinyu.

Misalnya suatu penelitian dilakukan


untuk mengukur rata-rata asupan
Energi ibu hamil. 2 2
Z 1-/2 * 
n=
d2
2. Estimasi Rata-Rata

Contoh: 2 2
Z 1-/2 * 
Suatu penelitian untuk mengetahui rerata
tekanan diastolic remaja di Kab. Grobogan. n =
Menurut literature rerata tekanan diastolic d2
adalah 80 mmHg ± 10 Berapa besar sampel
diperlukan, jika peneliti menginginkan derajat
kepercayaan 95% dan ketepatan absolute yang
dapat diterima adalah 2 mmHg?
1.962*102
n=
--------------
n = 96.04 (96 Remaja) 22
Latihan: Latihan:
1. Dinas Kesehatan Kab. Boyolali ingin
mengetahui rata-rata kadar
Haemoglobin (Hb) pada Ibu Hamil.
Dari hasil penelitian di Kab. Salatiga,
diperoleh rata-rata kadar Hb 9.8 gr/ dl
dengan standar deviasi 3.3. Berapa
besar sampel diperlukan, jika peneliti
menginginkan presisi 0.8 dan derajat
kepercayaan 95%?

….2 * …..2 Derajat kepercayaan


n= yang sering digunakan :
…... 2
90% (Z=1,64),
95% (Z=1,96),
99% (Z= 2,58).
n=
2. Suatu penelitian untuk mengetahui Latihan:
kompetensi ketrampilan bidan di Kab.
Kendal. Hasil penelitian di Kota
Semarang, ditemukan bahwa rerata
kompetensi ketrampilan bidan adalah
70.54 ± 10.65. Berapa besar sampel
diperlukan, jika peneliti menginginkan
derajat kepercayaan 95% dan presisi
sebesar 5?
….2 * …..2 Derajat kepercayaan
n= yang sering digunakan :
…... 2
90% (Z=1,64),
95% (Z=1,96),
99% (Z= 2,58).
n=
Bila pop penelitian diketahui dan
n tidak relatif kecil dibandingkan dgn
N, sehingga (N-n)/(N-1) tidak
mendekati 1, maka dilakukan koreksi:
2 2
z 1-/2 *  *N
n=
2 2 2
d *(N-1) + z 1-/2 * 
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai