Anda di halaman 1dari 23

Problem Based Learning

Skenario 3
“Menggigil Disertai Demam ”

Ketua : Ananda Sekani Fauzia


Sekretaris : Fuzarisma
Anggota :Adec Iriani Cheristine H
Amelina Ratih Listyaningrum
Arief Himawan Affandi
Aulia Elma Azzahra Farida Citra
Permatasari Galuh Intania
Husna Maulidia Sugiratna
Kinanthi S Pangestuningtyas
 
Menggigil Disertai Demam
 
• Tn C, laki-laki, 35 tahun dating ke Poliklinik dengan keluhan
utama demam sejak satu minggu yang lalu. Demam dirasakan
setiap dua hari sekali. Setiap kali demam didahului menggigil
dan diakhiri berkeringat. Setelah demam dapat pulih seperti
biasa. Pasien baru kembali dari melakukan studi lapangan di
Sumatera Selatan selama dua minggu. Setelah melakukan
pemeriksaan sediaan hapus darah tepi, dokter mengatakan
pasien terinfeksi Plasmodium vivax.
Kata Sulit
 
• Pemeriksaan sediaan hapus darah tepi
Pemeriksaan malaria dengan cara pemeriksaan tetes darah
tebal atau tipis untuk menemukan adanya parasit malaria dan
penting untuk menegakkan diagnosis.
• Menggigil
Perasaan dingin desertai getaran tubuh.
• Plasmodium vivax
Salah satu protozoa, Penyebab penyakit malaria vivax atau
tersiana.
Pertanyaan
• Mengapa pada skenario pasien mengalami demam disertai menggigil ?
• Bagaimana Plasmodium vivax.menginfeksi pasien tersebut ?
• Pola demam apa yang terjadi poada pasien ?
• Mengapa dilakukan pemeriksaan sediaan hapus darah tepi pada pasien ?
• Mengapa pasien mengalami demam setiap dua hari sekali ?
• Bagaimana morfologi dan daur hidup Plasmodium vivax ?
• Apa Saja jenis-jenis malaria ? Sebutkan dan jelaskan ?!
• Apa saja yang terlihat pada sediaan hapus darah tepi ?
• Pemeriksaan penunjang apa saja yang bias dilakukan untuk menegakkan diagnosis ?
• Apa saja pencegahan dan tatalaksana untuk pasien di skenario ?
• Apakan penyakit yang diderita psien menular ? Jelaskan !
• Apa bentuk infektif Plasmodium vivax?
• Apakah penyakit ini menyebabkan komplikasi ? Jika iya, sebutkan dan jelaskan ?!
• Bagaimana epidemiologi penyakit ini ?
• Bagaimana prognosis dari diagnosis pasien ?
• Bagaimana pencegahan dan tatalaksana jika terjadi KLB ?
HIPOTESA
Nyamuk Anopheles Betina yang
Mengandung Sporozoid di Probosis
nya menggigit manusia
GEJALA KLINIS
Demam
Menggigil

Pemeriksaan penunjang
Anamnesis Pemeriksaan Fisik (Sediaan hapus darah tepi
)

Diagnosis dan DD

Penanganan
Farmako
Non farmako

Prognosis
Sasaran Belajar
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Plasmodium
• Menjelaskan definisi plasmodium
• Menjelaskan klasifikasi plasmodium
• Menjelaskan morfologi plasmodium
• Menjelaskan siklus Hidup plasmodium
LI 2. Memahami dan Menjelaskan Malaria
• Menjelaskan definisi malaria
• Menjelaskan epidemiologi malaria
• Menjelaskan etiologi malaria
• Menjelaskan manifestasi klinis malaria
• Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding malaria
• Menjelaskan patogenesis dan patofisiologis malaria
• Menjelaskan tatalaksana malaria
• Menjelaskan komplikasi malaria
• Menjelaskan pencegahan malaria
• Menjelaskan prognosis malaria
Memahami dan Menjelaskan Plasmodium
 

1.1 Menjelaskan Definisi Plasmodium


Plasmodium adalah genus sporozoa famili plasmodiidae yang
bersifat parasitik pada eritrosit hewan dan manusia, dapat
menyebabkan empat jenis malaria spesifik pada manusia.

1.2 Menjelaskan Klasifikasi Plasmodium


• Plasmodium vivax
• Plasmodium falciparum
• Plasmodium malariae
• Plasmodium ovale
1.3 Menjelaskan Morfologi Plasmodium
1.4 Menjelaskan Siklus Hidup Plasmodium
Memahami dan Menjelaskan Malaria

2.1 Definisi Malaria


Malaria adalah penyakit infeksi parasite yang disebabkan oleh
plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual di dalam darah.Malaria dapat
berlangsung akut ataupun kronik.Infeksi malaria dapat
berlangung tanpa komplikasi ataupun mengalami komplikasi
sistemik yang dikenal dengan malaria berat.(IPD, 2009)
2.2 Menjelaskan Epidemiologi Malaria

 
• HIPOENDEMIK : bila parasit rate atau spleen rate 0-10%.
• MESOENDEMIK : bila parasit rate atau spleen rate 10-50%.
• HIPERENDEMIK : bila parasit rate atau spleen rate 50-75%.
• HOLOENDEMIK : bila parasit rate atau spleen rate > 75%.
2.3 Menjelaskan Etiologi Malaria

• Penyebab infeksi malaria ialah plasmodium, yang selain


menginfeksi manusia juga menginfeksi binatang seperti
golongan burung, reptile dan mamalia.
• Termasuk genus plasmodium dari famili plasmodidae.
Plasmodium ini pada manusia menginfeksi eritrosit (sel darah
merah)dan mengalami pembiakan aseksual di jaringan hati
dan di eritrosit.
• Pembiakan seksual terjadi pada tubuh nyamuk yaitu
Anopheles betina.
2.4 Manifestasi Klinik
2.5 Menjelaskan Diagnosis Dan Diagnosis
Banding Malaria
• Anamesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan penunjang
-Pemeriksaan Lab
1. Pemeriksaan Makroskopis
2. Tes Diagnostik cepat (RDT, rapid diagnostic test)
2.6 Menjelaskan Pathogenesis Dan Patofisiologi Malaria
2.7 Menjelaskan Tatalaksana Malaria
• Pengobatan malaria tanpa komplikasi
1. Pengobatan malaria falciparum
-> Pengobatan lini pertama malaria falciparum
Artesunat + amodiakuin + primakuin, artesunat dan amodiakuin tujuan nya
untuk membunuh parasite stadium aseksual, sedangkan primakuin untuk
membunuh gametosit yang ada dalam darah.
-> Pengobatan lini kedua malaria falciparum
Kina + doksisiklin atau tetrasiklin + primakuin
2. Pengobatan malaria vivax dan malaria ovale
-> Lini pertama pengobatan malaria vivax dan malaria ovale
Klorokuin + primakuin, klorokuin bertujuan untuk membunuh parasit
stadium aseksual dan seksual sedangkan primakuin bertujuan untuk
membunuh hipnozoid di sel hati dan parasit aseksual di eritrosit.
3. Pengobatan malaria malariae
-> Dengan klorokuin
• Pengobatan malaria klinis
Dapat di obati sementara dengan menggunakan klorokuin dan
primakuin.

• Pengobatan malaria dengan komplikasi


Pemberian utama derivat artemisin parenteral adalah artesunat
intravena atau intramuscular dan artemeter intramuscular. Obat
ini tidak boleh di konsumsi oleh ibu hamil trimester I dengan
malaria berat. Obat alternative nya yaitu dengan menggunakan
kina dihidroksida parenteral.
• Kemoprofilaksis
Bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria, sehingga
bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat.
Klasifikasi Obat Malaria
• Skizontosida jaringan primer : proguanil, pirimerin, dapat membasmi parasit
praeritrosit sehingga mencegah masuknya parasit kedalm eritrosit; dapat digunakan
sebagai profilaksis kasual.
• Skizontosida jaringan sekunder : primakuin, dapat membasmi parasit daur eritrosit
atau stadium jaringan. P.vivax dan P.ovale digunakan untuk pengobatan radikal
sebagai obat anti relaps.
• Skizontosida darah: membasmi parasit stadium eritrosit, yang berhubungan dengan
penyakit akut disertai gejala klinis. SKizontosida darah juga mengeleminasi stadium
seksual di eritrosit P.vivax, P.ovale dan P.malariae, tetapi tidak efektif terhadap
gametosit P.falciparum yang matang. Skizontosida darah yang ampuh adalah kina,
amodikuin, halofatrine, golngan artemisisin sedangkan efeknya terbatas adalah
proguanil dan pirimetin.
• Gametosida: mengeleminasi stadium seksual termasuk gametosit P.falciparum, juga
mempengaruhi stadium perkembangan parasit malaria dalam nyamuk Anopheles.
Beberapa obat gametosit bersifat sporontosida. Primakuin adlaah gametosisa untuk
keempat spesies; sedangkan kina, klorokuin, amodiakuin adalag gemetosida untuk
P.vivax, P.malariae, P.ovale.
• Sporotonsida: mencegah ata menghamabt gametosit dalam darah umtuk
memebentuk ookistra dan spororzoit dalam nyamuk Anopheles. Obat ini mencegah
2.8 Menjelaskan Komplikasi Malaria

1. Malaria Serebral
2. Gagal Ginjal Akut (GGA)
3. Kelainan Hati (Malaria Biliosa)
4. Edema Paru sering disebut Insufisiensi Paru
5. Hipoglikemia
6. Haemoglobinuria (Black Water Fever)
7. Malaria Algid
8. Asidosis
9. Manifestasi gangguan Gastro-Intestinal
10. Hiponatremi
11. Gangguan Perdarahan
2.9 Menjelaskan Pencegahan Malaria

1. Gebrak Malaria  
• Diagnosis awal dan pengobatan yang tepat
• Program kelambu dengan insektisida
• Penyemprotan
• Pengawasan deteksi aktif dan pasif
• Survei demam dan pengawasan migran
• Deteksi dan kontrol epidemik
• Langkah-langkah lain seperti larvaciding
• Peningkatan kemampuan (capacity building)

2. Berbasis Masyarakat
3. Berbasis Pribadi
2.10  Menjelaskan Prognosis Malaria

 
• Prognosis malaria berat tergantung kecepatan diagnosis, ketepatan dan
kecepatan pengobatan.
• Pada malaria berat yang tidak ditanggulani, maka mortalitas yang
dilaporkan pada anak-anak 15%, dewasa 20% dan pada kehamilan
meningkat sampai 50%.
• Prognosis malaria berat dengan kegagalan satu fungsi organ lebih baik
daripada kegagalan 2 fungsi organ.
• Mortalitas dengan kegagalan 3 fungsi organ, adalah >50%, Mortalitas
dengan kegagalan 4 atau lebih fungsi organ adalah >75%.
• Adanya korelasi antara kepadatan parasit dengan klinis malaria berat
yaitu
Kepadatan parasit <100000, maka mortalitas <1%
Kepadatan parasit >100000, maka mortalitas >1%
Kepadatan parasit >500000, maka mortalitas >50%
Ada Pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai