Skenario 3
“Menggigil Disertai Demam ”
Pemeriksaan penunjang
Anamnesis Pemeriksaan Fisik (Sediaan hapus darah tepi
)
Diagnosis dan DD
Penanganan
Farmako
Non farmako
Prognosis
Sasaran Belajar
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Plasmodium
• Menjelaskan definisi plasmodium
• Menjelaskan klasifikasi plasmodium
• Menjelaskan morfologi plasmodium
• Menjelaskan siklus Hidup plasmodium
LI 2. Memahami dan Menjelaskan Malaria
• Menjelaskan definisi malaria
• Menjelaskan epidemiologi malaria
• Menjelaskan etiologi malaria
• Menjelaskan manifestasi klinis malaria
• Menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding malaria
• Menjelaskan patogenesis dan patofisiologis malaria
• Menjelaskan tatalaksana malaria
• Menjelaskan komplikasi malaria
• Menjelaskan pencegahan malaria
• Menjelaskan prognosis malaria
Memahami dan Menjelaskan Plasmodium
• HIPOENDEMIK : bila parasit rate atau spleen rate 0-10%.
• MESOENDEMIK : bila parasit rate atau spleen rate 10-50%.
• HIPERENDEMIK : bila parasit rate atau spleen rate 50-75%.
• HOLOENDEMIK : bila parasit rate atau spleen rate > 75%.
2.3 Menjelaskan Etiologi Malaria
1. Malaria Serebral
2. Gagal Ginjal Akut (GGA)
3. Kelainan Hati (Malaria Biliosa)
4. Edema Paru sering disebut Insufisiensi Paru
5. Hipoglikemia
6. Haemoglobinuria (Black Water Fever)
7. Malaria Algid
8. Asidosis
9. Manifestasi gangguan Gastro-Intestinal
10. Hiponatremi
11. Gangguan Perdarahan
2.9 Menjelaskan Pencegahan Malaria
1. Gebrak Malaria
• Diagnosis awal dan pengobatan yang tepat
• Program kelambu dengan insektisida
• Penyemprotan
• Pengawasan deteksi aktif dan pasif
• Survei demam dan pengawasan migran
• Deteksi dan kontrol epidemik
• Langkah-langkah lain seperti larvaciding
• Peningkatan kemampuan (capacity building)
2. Berbasis Masyarakat
3. Berbasis Pribadi
2.10 Menjelaskan Prognosis Malaria
• Prognosis malaria berat tergantung kecepatan diagnosis, ketepatan dan
kecepatan pengobatan.
• Pada malaria berat yang tidak ditanggulani, maka mortalitas yang
dilaporkan pada anak-anak 15%, dewasa 20% dan pada kehamilan
meningkat sampai 50%.
• Prognosis malaria berat dengan kegagalan satu fungsi organ lebih baik
daripada kegagalan 2 fungsi organ.
• Mortalitas dengan kegagalan 3 fungsi organ, adalah >50%, Mortalitas
dengan kegagalan 4 atau lebih fungsi organ adalah >75%.
• Adanya korelasi antara kepadatan parasit dengan klinis malaria berat
yaitu
Kepadatan parasit <100000, maka mortalitas <1%
Kepadatan parasit >100000, maka mortalitas >1%
Kepadatan parasit >500000, maka mortalitas >50%
Ada Pertanyaan?