Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN

AUDIT MANAJEMEN
KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN

1. Konsep Dasar dan Ruang Lingkup audit


manajemen
2. Manajemen audit VS Financial Audit
3. Organisasi manajemen Audit
4. Kebutuhan Manajemen Audit
5. Peran Manajemen Auditor
6. Tipe dan Area manajemen Audit
7. Kriteria untuk penilaian dan tahap manajemen audit
KONSEP DASAR DAN RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN

Audit manajemen adalah audit terhadap


Manajemen suatu organisasi secara keseluruhan
untuk menilai usur-unsur manajemen apakah telah
direncanakan, dijalankan dan dikendalikan dengan
prinsip-prinsip manajemen yang baik dan benar
Sehingga organisasi melalui fungsi-fungsinya dapat
Mencapai tujuan yang direncanakan yang mencakup
Dimensi PQCDSME (productivity, quality, cost,
delivery, safety, morale, environment) secara efektif
dan efisien.
KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN
 Audit manajemen sendiri, merupakan bagian dari
audit internal yaitu mempunyai beberapa
karakteristik seperti :
1. Menjamin/memastikan pengendalian intern yang
memadai.
2. Menelaah keadaan catatan.
3. Mencegah dan mendeteksi kecurangan.
4. memenuhi kewajiban hukum apabila ada.
5. Memonitor prosedur pelaporan
6. Memperkuat keputusan manajemen.
RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN
Ruang lingkup audit manajemen meliputi
seluruh aspek kegiatan manajemen. Ruang
lingkup ini dapat berupa seluruh kegiatan
atau dapat juga hanya mencakup bagian
tertentu dari program/aktivitas yang
dilakukan. Periode audit juga bevariasi, bisa
untuk jangka waktu satu minggu,
beberapabulan, satu tahun bahkan untuk
beberapa tahun, sesuai dengan tujuan yang
ingin dicapai.
RUANG LINGKUP AUDIT MANAJEMEN

Ada tiga faktor yang membatasi pemeriksaan


manajemen yaitu:
1. Pengetahuan audit manajemen.

2. Waktu audit.
3. Biaya audit.
MANAJEMEN AUDIT VS FINANCIAL AUDIT

Tunggal (2003:13) mengatakan bahwa pada


umumnya pemeriksaan manajemen (management
audit) memerlukan tenaga tim yg mempunyai
berbagai latar belakang akademis akuntansi serta
keterampilan teknis dan pengalaman.
Pemeriksaan seperti ini mencakup suatu ruang
lingkup penelaahan yg lebih luas daripada
pemeriksaan keuangan dan pemeriksaan ketaatan
(Compliance Audits).
MANAJEMEN AUDIT VS FINANCIAL AUDIT
No Sudut pandang AUDIT MANAJEMEN AUDIT KEUANGAN

1 Karakterstik Menemukan penyebab kelemahan, Audit data akuntansi, proses


menganalisis akibat, menenttukan pencatatan dan laporan
perbaikan program/aktivitas akuntansi
perusahaan.
2 Keluasan audit Keseluruhan aspek manajemen baik Cenderung ke aspek data
yang bersifat kuantitatif maupun keuangan (finansial)
kualitatif

3 Tujuan Audit Menemukan berbagai kelemahan Mendapatkan keyakinan


dalam operasional perusahaan bahwa laporan keuangan
selanjutnya dilakukan perbaikan yang disajikan telah sesuai
dengan PABU (Generally
Accepted Accounting
Principles)
MANAJEMEN AUDIT VS FINANCIAL AUDIT
4 Ruang Keseluruhan fungsi manajemen Data akuntansi dan proses
Lingkup dan unit terkait, mencapai penyajian laporan yang
seluruh aktivitas/program. disajikan manajemen.
Keluasan audit bergantung Keluasan audit bergantung
pada pengendalian manajemen pada efektivitas
perusahaan. pengendalian internal
perusahaan.
5 Dasar Yuridis Berdasar kepedulian manajemen Keharusan menyampailan
untuk memperbaiki program. laporan keuangan yang telah
diaudit (akuntan publik).

6 Pelaksana Audit Internal Audit independen


audit
7 Frekuensi Tidak ada ketentuan Bersifat reguler, rutin dalam
Audit hal
8 Orientasi hasil Audit yang dilakukan untuk Audit terhadap Data keuangan
Audit perbaikan kinerja masa datang yang bersifat historis yaitu
penilaian kinerja masa lalu
MANAJEMEN AUDIT VS FINANCIAL AUDIT
9 Bentuk Komrehensif tentang Memiliki standar baku yaitu
laporan kesimpulan audit, membahas Standar Profesional Akuntan
rekomendasi yang belum ada Publik (SPAP) laporan
standar baku serta laporan bentuk pendek yang
lainnya tergantung dari menyertai laporan keuangan
kemampuan auditor hasil audit

10 Pengguna Pihak internal Pihak ekstern yaitu pemegang


laporan saham, Calon investor
potensial, kreditor, pemerintah
ORGANISASI MANAJEMEN AUDIT
Menurut Sayle (1988:21) management audit
dikelompokkan menjadi tiga jenis sesuai dgn
keragaman departemen mereka dan ruang lingkup
sebagai berikut
1. Internal Audit.
Management audit ini dapat dilakukan oleh
perusahaan atau departemen yg bersangkutan dgn
sistem-sistem prosedur-prosedur atau fasilitas-
fasilitas. Auditor yg mengerjakan dapat dari
perusahaan mereka sendiri (internal auditor)
ORGANISASI MANAJEMEN AUDIT

2. External audit
Management audit ini dilakukan oleh perusahaan
terhadap pemasok mereka atau sub pemasok.
Auditor dapat dari auditor internal maupun
auditor eksternal. Management audit dikerjakan
utk menilai status kontrak atau perjanjian yg
dibuat perusahaan pemasok atau sub pemasok utk
menentukan keadaan perusahaan atas barang yg
akan diterima sesuai dgn yg dibayarkannya.
ORGANISASI MANAJEMEN AUDIT
3. Extrinsic Audit
Management audit ini dilakukan oleh pelanggan
atau badan-badan yg berkaitan dgn peraturan atau
suatu agen inspeksi. Audit ini meliputi pelanggan
dari perusahaan-perusahaan pemasok dan sub
pemasok.

Berkaitan dgn keterangan diatas maka management


audit yg dilakukan pada fungsi pembelian termasuk
dari jenis internal audit.
ORGANISASI MANAJEMEN AUDIT
Arens dan Loebbecke (2000:756)
mengelompokkan management audit menjadi 3
jenis yaitu functional, organizational dan special
assignment. Berikut penjelasan dari masing
masing jenis tersebut :
1. Functional
Functional audit berkaitan dgn satu atau lbh fungsi
didalam organisasi. Keuntungan dari functional audit
adalah diperbolehkan ada spesialisasi oleh auditor.
ORGANISASI MANAJEMEN AUDIT
2. Organizational.
Organizational audit dalam sebuah organisasi berkaitan
dgn seluruh unit organisasi seperti departemen cabang
atau anak perusahaan.
3. Special Assignment operational auditing special
assignment biasa muncul krn permintaan manajemen.
Jenis audit tipe ini cukup luas. Sebagai contoh
menentukan penyebab tak efektif sistem IT investigasi
terhadap kemungkinan ada fraud dalam sebuah divisi
dan pemberian rekomendasi utk menurunkan harga
pokok produksi.
KEBUTUHAN MANAJEMEN AUDIT
Pihak perusahaan harus menyadari signal yang mengindikasikan kebutuhan
untuk melaksanakan audit manajemen. Berikut beberapa signal tersebut

1. Penurunan laba perusahaan secara kontinu dan signifikan. Audit manajemen berusaha
mencari penyebab dan pemecahannya misalnya cost yang terlalu tinggi atau harga yang
harus ditingkatkan.
2. Turnover Sumber Daya Manusia (SDM) yang tinggi. Hal ini mengindikasikan inefisiensi
dalam pengelolaan SDM, mungkin dalam hal kompensasi atau situasi kerja.
3. Rasa kebutuhan yang tinggi dan mendesak dari manajemen untuk memperoleh keyakinan
terhadap efektivitas, efisiensi dan ekonomisasi pengelolaan perusahaan termasuk akurasi
laporan yang diterima.
4. Performansi atau kinerja sebagian atau seluruh departemen di bawah standar. Standar
yang dimaksud bisa berupa peraturan perusahaan, standar perusahaan, standar dan praktek
industri (ISO 9000),prinsip organisasi dan manajemen, serta prinsip praktik yang sehat.
5. Acquicition Audit yaitu saat akan mengakuisisi perusahaan lain.
6. Masalah operasional khusus lainnya yang sulit dipecahkan oleh manajemen
PERAN MANAJEMEN AUDIT
Audit manajemen bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan dan pengendalian manajemen
sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi tujuan, kebijakan, saran, peraturan, prosedur, dan sruktur organisasi yang belum
ditentukan sebelumnya. Bila telah di tentukan sebelumnya maka ditentukan apakah organisasi telah
mematuhi hal – hal tersebut.
2. Mengidentifikasikan kriteria pengukuran pencapaian tujuan organisasi dan penilaian manajemen.
3. Menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi tertentu.
4. Menentukan efisiensi, efektifitas, dan kehematan sistem perencanaan dan pengendalian manajemen.
5. Menentukan reabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian manajemen.
6. Menentukan masalah – masalah organisasi yang timbul dan jika mungkin menentukan penyebabnya.
7. Mengidentifikasikan kemacetan potensial yang mungkin terjadi di masa yang akan datang dan
mengidentifikasikan cara – cara mengatasinya.
8. Mengidentifikasikan kesempatan potensial untuk meningkatkan laba.
9. Mengidentifikasikan alternatif tindakan dalam berbagai bidang kegiatan.
10. Menyediakan saluran komunikasi tambahan antara manajemen pelaksana dengan manajemen puncak.
TIPE DAN AREA MANAJEMEN AUDIT
Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen
dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi,
efisiensi,pengelolaan sumber daya, serta efektivitas
pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu,
audit manajemen diarahkan untuk menilai secara
keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik
fungsi manajerial (perencanaan, penorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi fungsi
bisnis perusahaan secara keselurahan ditujukan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
TIPE DAN AREA MANAJEMEN AUDIT
Area identifikasi audit
1 Pemasaran bertujuan untuk menilai bagaimana setiap a. Lingkup Pemasaran
program/aktivitas pemasaran yang b. Strategi Pemasaran
dilakukan mencapai tujuannya melalui c. Organisasi Pemasaran
pengelolaan sumber daya yang ekonomis d. Produktivitas Pemasaran
dan efisien. e. Fungsi Pemasaran

2 Produksi dan bertujuan untuk melakukan pengujian a. Perencanaan produksi


Operasi terhadap ketaatan perusahaan dalam b. Pengendalian kualitas
menerapkan berbagai aturan dan kebijakan (quality control)
yang telah ditetapkan dalam operasi c. Produktivitas dan efisiensi
perusahaan d. Metode dan standar kerja
e. Pemeliharaan peralatan
f. Organisasi manajemen
produksi dan operasi
g. Plant and layout
TIPE DAN AREA MANAJEMEN AUDIT
Bidang Identifikasi audit
3 Sumber bertujuan untuk menilai apakah a. Perencanaan tenaga kerja
Daya kebutuhan SDM suatu perusahaan b. Penerimaan karyawan
Manusia sudah terpenuhi dengan cara hemat, c. Seleksi
efisien, dan efektif d. Orientasi dan penempatan
e. Pelatihan dan pengembangan
f. Penilaian kerja
g. Pengembangan karir
h. Sistem imbalan dan kompensasi
i. Perlindungan karyawan
4 Sistem menekankan pada penilaian terhadap a. Dukungan satuan pengolah data
Informasi keandalan system informasi yang b. Perencanaan pengolahan data
dimiliki perusahaan untuk c. Organisasi pengolahan data
menghasilkan informasi yang d. Pengendalian pengolahan data
diperlukan secara akurat dan tepat
waktu
TIPE DAN AREA MANAJEMEN AUDIT
Bidang Identifikasi audit
5 Lingkungan untuk menilai sejauh mana audit ini mencakup baik tanggung
perusahaan telah melaksanakan jawab perusahaan terhadap lingkungan
tanggung jawab lingkungannya internalnya maupun tanggung jawab
lingkungan eksternal
6 Kualitas untuk menilai apakah system
kepastian kualitas yang diterapkan
perusahaan telah mampu memandu
proses operasi perusahaan untuk
dapat mencapai kualitas produk
sesuai dengan standart yang
ditetapkan
7 Perpajakan Audit perpajakan (Tax Preview) a. Apakah setiap transaksi mengandung
dapat membantu wajib pajak unsur perpajakan telah dikelola dengan
dengan melakukan penilaian baik.
terhadap pengelolaan fungsi b. Apakah pengelolaan fungsi
perpajakan perpajakan telah dilakukan dengan baik
dan tidak melanggar aturan serta
ketentuan perpajakan yang berlaku.
KRITERIA UNTUK PENILAIAN DAN TAHAP
MANAJEMEN AUDIT

Tahap Audit Manajemen .


Ada beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam
audit manajemen. Secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi lima, yaitu:
1. Audit Pendahuluan
2. Review dan pengujian pengendalian manajemen
3. Audit terinci
4. Pelaporan
5. Tindaklanjut
KRITERIA UNTUK PENILAIAN DAN TAHAP
MANAJEMEN AUDIT

1. Audit Pendahuluan
dilakukan untuk mendapatkan informasi latar
belakang terhadap objek yang diaudit. Di
samping itu, pada audit ini juga dilakukan
penelaahan terhadap berbagai peraturan,
ketentuan dan kebijakan berkaitan dengan
aktivitas yang diaudit.
KRITERIA UNTUK PENILAIAN DAN TAHAP
MANAJEMEN AUDIT

2. Review dan pengujian pengendalian manajemen


Pada tahap ini auditor melakukan review dan pengujian
terhadap pengendalian manajemen objek audit, dengan
tujuan untuk menilai efektivitas pengendalian manajemen
dalam mendukung pencapaian tujuan perusahaan. Dari
hasil pengujian ini, auditor dapat lebih memahami
pengendalian yang berlaku pada objek audit sehingga
dengan lebih mudah dapat diketahui potensial-potensial
terjadinya kelemahan pada berbagai aktivitas yang
dilakukan.
KRITERIA UNTUK PENILAIAN DAN TAHAP
MANAJEMEN AUDIT

3. Audit terinci
Pada tahap ini auditor melakukan pengumpulan
bukti yang cukup dan kompeten untuk
mendukung tujuan audit yang telah dilakukan.
Pada tahap ini juga dilakukan pengembangan
temuan untuk mencari keterkaitan antara satu
temuan dengan temuan yang lain dalam menguji
permasalahan yang berkaitan dengan tujuan audit.
KRITERIA UNTUK PENILAIAN DAN TAHAP
MANAJEMEN AUDIT
3. Audit terinci
Tujuan mengumpulkan bukti-bukti adalah untuk mendapatkan dasar factual dalam
menilai kriteria performa yang sebelumnya diidentifikasi. Contoh bukti yang mungkin
diuji untuk menilai performa adalah sebagai berikut :
1. Kriteria performanya adalah karyawan menerima pelatihan selama 40 jam setahun.
Bukti performanya adalah menguji arsip personel atau catatan pelatihan untuk
membuktikan 40 jam untuk pelatihan selama satu tahun.
2. Kriteria perfomanya adalah laporan anggaran diterima pada tanggal 10 bulan
berikutnya. Bukti performanya adalah wawancara dengan bagian untuk menentukan
waktu penerimaan laporan anggaran
3. Kriteria performanya adalah varian anggaran diselidiki dan tindakan koreksi
dilakukan apabila perlu. Bukti performanya adalah menelaah anggaran untuk varian dan
menguji dokumentasi tindakan korektif yang diambil (misalnya relokasi personel,
penyesuaian peralatan, perubahan dalam jadwal produksi).
4. Kriteria perfomanya adalah peralatan EDP tidak digunakan operator untuk tujuan
pribadi. Bukti performanya adalah menelaah console log dari operasi computer.
5. Kriteria performanya adalah kelebihan dana diinvestasikan untuk mendapatkan
bunga. Bukti performanya adalah menelaah anggaran arus kas dan saldo minimum kas
harian
KRITERIA UNTUK PENILAIAN DAN TAHAP
MANAJEMEN AUDIT

4. Pelaporan
Tahapan ini bertujuan untuk mengomunikasikan hasil audit
termasuk rekomendasi yang diberikan kepada berbagai pihak yang
berkepentingan. Hal ini penting untuk meyakinkan pihak manajemen tentang
keabsahan hasil audit dan mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk
melakukan perbaikan terhadap berbagai kelemahan yang ditemukan
Laporan formal biasanya termasuk :
5. Suatu konferensi dengan supervisor bagian divisi pada saat selesainya audit.

6. Suatu laporan audit yang tertulis kepada departemen atau divisi yang termasuk
temuan audit secara terinci dan rekomendasi, dan
7. Suatu laporan audit yang tertulis kepada manajemen puncak atau penilaian audit
dari dewan direksi dengan meringkaskan hanya temuan audit yang lebih
signifikan dari rekomendasi.
KRITERIA UNTUK PENILAIAN DAN TAHAP
MANAJEMEN AUDIT

4. Tindak lanjut
Sebagai tahap akhir dari audit manajemen, tindaklanjut bertujuan
untuk mendorong pihak-pihak yang berwenang untuk melaksanakan
tindaklanjut sesuai dengan rekomendasi yang diberikan. Auditor tidak
memiliki wewenang untuk mengharuskan tindak lanjut sesuai dengan
rekomendasi yang diberikan. Dalam penentuan tindakan korektif,
auditor harus menjawab dua pertanyaan berikut:
1.Tindakan korektif apa yang harus diambil?
2.Apakah tindakan korektif dapat diterapkan?
Pertanyaan kedua sering paling sulit dijawab karena auditor perlu
mempertimbangkan factor-faktor seperti hubungan biaya atau manfaat,
pengaruh terhadap moral karyawan, dan konsistensi dengan kebijakan
perusahaan yang lain.
TIM PRESENTASI

1.
2.
3.
4.
5.

Anda mungkin juga menyukai