Anda di halaman 1dari 25

PERAN BAPPEDA DALAM

MENDUKUNG PENCAPAIAN SPM


PENGENDALIAN HIV/AIDS
VISI PEMBANGUNAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH (2016-2021)

VISI
“Sulawesi Tengah Maju,
Mandiri dan Berdaya Saing

MISI
MISI PEMBANGUNAN
PROVINSI SULAWESI TENGAH (2016-2021)
Misi 2
2
Meningkatkan Pembangunan
Infrastruktur Daerah dan
Misi 1 Mendukung Kemandirian
1 Energi
Melanjutkan Reformasi
Birokrasi, Mendukung
Penegakan Supremasi Hukum
dan HAM Misi 3
3
Meningkatkan Pertumbuhan
Ekonomi melalui
Misi 5 Pemberdayaan Ekonomi
5 Kerakyatan
Meningkatkan Kualitas
Sumberdaya Manusia yang
Berdaya Saing dan Misi 4
4
Berbudaya Mewujudkan Pengelolaan
Sumberdaya Agribisnis dan Maritim
yang Optimal dan Berkelanjutan
sejajar dengan Provinsi Maju di
Kawasan Timur Indonesia
MISI PEMBANGUNAN SULAWESI
TENGAH (2016 – 2021)

1. Melanjutkan Reformasi Birokrasi, Mendukung


Penegakan Supremasi Hukum dan HAM

2. Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur


Daerah dan Mendukung Kemandirian Energi

3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi melalui


Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan

4. Mewujudkan Pengelolaan Sumberdaya


Agribisnis dan Maritim yang Optimal dan
Berkelanjutan sejajar dengan Provinsi Maju
di Kawasan Timur Indonesia
5. Meningkatkan Kualitas Sumberdaya Manusia
yang Berdaya Saing dan Berbudaya
ESTIMASI ORANG DENGAN HIV/AIDS
(ODHA) DI INDONESIA TAHUN 2016
DASAR HUKUM PENANGGULANGAN HIV/AIDS

•Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


•Undang-Undang no. 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
•Peraturan Pemerintah no. 18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah
•Peraturan Pemerintah no. 02 tahun 2016 tentang standar pelayanan minimal
•Peraturan Menteri Kesehatan no. 21 tahun 2013 tentang Penanggulangan HIV dan AIDS
•Peraturan Menteri Kesehatan no. 51 tahun 2013 tentang Pedoman Pencegahan Penularan HIV dan AIDS dari Ibu ke
Anak
•Peraturan Menteri Kesehatan no. 04 tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
•Peraturan Menteri dalam negeri no. 100 tahun 2018 tentang penerapan Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan
•Keputusan Menteri Kesehatan no. HK.02.02/Menkes/482/2014 tentang Rumah Sakit Rujukan Bagi Orang dengan
HIV/AIDS
PERUBAHAN
PERMENKES NO 43 TH 2016 PERMENKES NO 4 TH 2019
1. JENIS LAYANAN 1. JENIS LAYANAN DAN MUTU :
DAN MUTU SPM : • 2 Jenis Layanan dan
12 Jenis layanan mutu Mutu Provinsi
kab/Kota • 12 Jenis Layanan dan
Mutu Kab/Kota
2. MUATAN MATERI:
Berisi pentunjuk teknis 2. MUATAN MATERI
• Standar Barang dan/atau
Jasa
• Standar SDM
• Petunjuk Teknis
JENIS LAYANAN SPM BIDANG KESEHATAN
PROVINSI KABUPATEN / KOTA
1. Pelayanan kesehatan ibu hamil
1. Pelayanan kesehatan bagi 2. Pelayanan kesehatan ibu bersalin
penduduk terdampak krisis kesehatan 3. Pelayanan kesehatan bayi baru lahir Pelayanan
akibat bencana dan/atau berpotensi 4. kesehatan balita Pelayanan kesehatan pada usia
bencana provinsi. 5. pendidikan dasar
Pelayanan kesehatan bagi penduduk Pelayanan kesehatan pada usia produktif Pelayanan
2. pada kondisi kejadian luar biasa 6. kesehatan pada usia lanjut Pelayanan kesehatan
provinsi. 7. penderita hipertensi
8. Pelayanan kesehatan penderita diabetes melitus

9.

10. Pelayanan kesehatan orang dengan


gangguan jiwa berat
11. Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis
12. Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi
virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia
(Human Immunodeficiency Virus),

Bersifat promotif dan preventif


PENERIMA PELAYANAN DASAR
UNTUK SETIAP JENIS PELAYANAN DASAR

1. berpotensi bencana provinsi


2. penduduk pada kondisi kejadian luar biasa provinsi
3. ibu hamil
4. ibu bersalin
5. bayi baru lahir
6. balita
7. usia pendidikan dasar
8. usia produktif
9. usia lanjut
10 penderita hipertensi
11 penderita diabetes melitus
12 orang dengan gangguan jiwa berat
13 orang terduga tuberkulosis
14 orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya
tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus)
PERAN PROVINSI
Menyusun rencana aksi PERMENDAGRI 100 TAHUN 2018
penerapan SPM BAB 3 PASAL 16
Melakukan koordinasi dengan Mengoordinasikan :
kementerian/lembaga ▪ Pendataan, pemuthakiran dan sinkronisasi terhadap data
pemerintah non kementerian secara periodik
dalam sosialisasi Standar ▪ Integrasi SPM ke dalam dokumen perencanaan dan
Teknis dan Penerapan SPM di penganggaran
daerah Prov/Kab/Kota ▪ Perumusan strategi pembinaan teknis penerapan
SPM di Prov/Kab/Kota
▪ Pemantauan dan evaluasi SPM di daerah
Melakukan sosialisasi Prov/Kab/kota
penerapan SPM kepada ▪ Pencapaian berdasarkan laporan penyelenggaraan pemda
perwakilan masyarakat Prov/Kab/kota
sebagai penerima manfaat
Mengkonsolidasikan :
Menerima dan ▪ Sumber pendanaan dalam pemenuhan anggaran untuk
menindaklanjuti pengaduan penerapan SPM prov/Kab/Kota
masarakat ▪ Laporan penerapan dan pencapaian SPM
terkait penerapan SPM Prov/Kab/Kota.
PERAN KAB/KOTA
PERMENDAGRI 100 TAHUN 2018
BAB 3 PASAL 18
Menyusun rencana aksi Mengoordinasikan :
penerapan SPM ▪ Pendataan, pemuthakiran dan sinkronisasi terhadap data
secara periodik
Melakukan koordinasi ▪ Integrasi SPM ke dalam dokumen perencanaan
dengan Perangkat dan penganggaran
Daerah Pengampu SPM ▪ Perumusan strategi pembinaan teknis penerapan
SPM di Kab/Kota
Melakukan sosialisasi ▪ Pemantauan dan evaluasi SPM di daerah
penerapan SPM kepada Kab/kota
perwakilan masyarakat ▪ Pencapaian berdasarkan laporan penyelenggaraan
sebagai penerima pemda Kab/kota
manfaat
Mengkonsolidasikan :
Menerima dan
▪ Sumber pendanaan dalam pemenuhan anggaran untuk
menindaklanjuti
penerapan SPM Kab/Kota
pengaduan masarakat
▪ Laporan penerapan dan pencapaian SPM
terkait penerapan SPM
Kab/Kota.
Perawatan dan Pengobatan HIV
• Perawatan dan pengobatan merupakan bagian dari hak atas
kesehatan orang dengan HIV yang harus dipenuhi (fulfil) oleh
negara.Hak setiap orang atas kesehatan dijamin dalam konstitusi
negara Indonesia yaitu pada Pasal 28H ayat (1). Dalam Undang-
Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
(UU Kesehatan) dinyatakan bahwa setiap orang:
• a.Mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas
sumber daya di bidang kesehatan;
• b.Mempunyai hak yang sama dalam memperoleh layanan
kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau;
• c.Berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan
sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi dirinya
Jenis Pelayanan Dalam SPM
HIV/AIDS
• Upaya pencegahan pada kelompok beresiko
• Pemeriksaan HIV aktif yang meliputi
• Pemberian informasi terkait HIV/AIDS
• Penggunaan alat tes cepat HIV untuk pemeriksaan
• Pemberian rujukan kepada pasien yang positif HIV
untuk pengobatan dengan ARV dan konseling
• Pemeriksaan kembali setiap 3 bulan selama 1 tahun
untuk penderita IMS, waria/transgender, pengguna
napza dan warga binaan lapas
Langkah Kegiatan Pelayanan
• Pemetaan kelompok sasaran
• Penyiapan SDM
• Promosi/penyuluhan
• Jejaring kerja dan kemitraan
• Sosialisasi
• Pemeriksaan HIV
• Rujukan kasus HIV untuk pengobatan
• Pencatatan dan pelaporan
• Monitoring dan evaluasi
PRIORITAS PERENCANAAN PENGANGGARAN TERKAIT HIV/AIDS

• Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS adalah bagian dari prioritas nasional


kesehatan
• Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS berkontribusi pada setidaknya tiga
prioritas program kesehatan, yaitu
• Peningkatan kualitas Ibu dan Anak (sesuai Permenkes 51 tahun 2013)
• pencegahan dan penanggulangan penyakit (sesuai Permenkes 21 tahun 2013)
• penguatan gerakan masyarakat hidup sehat
INTEGRASI ISU HIV/AIDS KE DALAM PERENCANAAN
Roadmap Pengendalian HIV AIDS NASIONAL
2030
0 kasus

2022
Eliminasi HIV, Hepatitis
B dan Sifilis pada bayi

2027
TARGET T-O-P = 2018
90-90-90
FAST TRACK T-O-P :
2020
- 90% populasi kunci mengetahui
90-90-90
status HIV 2012
- 100% bayi dari ODHA
perempuan menjalani CoC & SUFA
screening
2016
Petunjuk pelaksanaan
screening HIV dan sifilis
pada ibu mengandung
Target 90-90-90
Temukan : 90% ODHA mengetahui statusnya HIV-nya
(90% ODHA terdiagnosis)

Obati : 90% ODHA yang ditemukan mendapatkan


terapi ARV

Pertahankan : 90% ODHA yang mendapat terapi


ARV tidak terdeteksi virusnya
Strategi Jalur Cepat TOP

S-T O P
Suluh: 90% masyarakat paham HIV

Temukan: 90% ODHA tahu statusnya

Obati: 90% ODHA mendapat terapi ARV

Pertahankan: 90% ODHA yang


ART tidak terdeteksi virusnya
HIV/AIDS dalam Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)
• Pencapaian target tpb/sdgs diatur melalui Perpres no. 59 tahun 2017  di lingkup
provinsi Sulawesi Tengah dijabarkan menjadi rencana aksi daerah pencapaian
TPB/SDGs yang ditetapkan melalui Pergub no. 55 tahun 2018
• ELIMINASI HIV/AIDS MERUPAKAN BAGIAN DARI AGENDA PEMBANGUNAN
TPB/SDGs
• INDIKATOR TERKAIT HIV/AIDS MELEKAT DI PILAR SOSIAL, TARGET 3, INDIKATOR
3.3.1.(A)  KEWENANGAN PENDATAAN DAN EVALUASI UNTUK SAAT INI MASIH
MELEKAT PADA KEMENTERIAN KESEHATAN
• NAMUN JIKA DITINJAU DARI SASARAN PELAYANAN BERDASAR SPM, ADA
SEJUMLAH INDIKATOR YANG MENJADI KEWENANGAN PROVINSI/KABUPATEN,
ANTARA LAIN:
• 3.3.4.(A) TERKAIT HEPATITIS B
• 3.5.1.(A) – (D)  TERKAIT PENGGUNA NAPZA
• TPB/SDGs mendorong sinergi antara pemerintah dengan lembaga/organisasi non-
pemerintah  salah satunya dengan organisasi non-pemerintah yang
mendampingi ODHA dari kelompok beresiko tinggi
PROPORSI APBD PROVINSI SULAWESI TENGAH UNTUK
PENANGGULANGAN HIV/AIDS Tahun 2019

NO KEGIATAN SASARAN TARGET ANGGARAN OPD


2019
1 Kegitan Pencegahan Penularan Jumlah Peserta 50 org 75.000.000 Dinas
HIV/AIDS Terhadap Sosialisasi Pemberdayaan
Perempuan pencegahan Perempuan &
HIV/AIDS Perlindungan
Anak
2 Kegiatan Konseling Kesehatan Jumlah peserta 50 Orang 85.000.000 Dinas
Reproduksi sosialisasi Pemberdayaan
kesehatan Perempuan &
Reproduksi bagi Perlindungan
Perempuan Anak

3 Pemberdayaan Eks Terlaksananya 150 Orang 200.000.000 Dinas Sosial


Penyandang Penyakit Sosial penyuluhan bagi
Eks. Napza,
ODHA serta
tersalurnya
bantuan bagi
sosial , WTS dan
Eks Napi
NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET ANGGARAN OPD
2019

4 Koordinasi Kebijakan Terlaksananya 1 Laporan 150.000.000 Biro Adm.


Penanggulangan HIV AIDS Koordinasi Kesejahteraan
Kebijakan Sosial
Penanggulanga
n HIV AIDS

5 Peningkatan Pelayanan Jumlah ODHA 90% 1.200.000.000 Dinas


Pencegahan dan yang Kesehatan
Penanggulangan Penyakit mendapat
Menular terapi ARV
(antiretroviral)

6 Koordinasi perencanaan Tersusunnya 2 Laporan 1.024.187.548 Bappeda


dan pembinaan program Laporan
kesehatan (ekonomi 1)

Total 2.734.187.548
PROPORSI APBD PROVINSI SULAWESI TENGAH UNTUK
PENANGGULANGAN HIV/AIDS Tahun 2020

NO KEGIATAN SASARAN TARGET ANGGARAN OPD


2020
1 Kegitan Pencegahan Penularan Jumlah Peserta 50 org 136.000.000 Dinas
HIV/AIDS Terhadap Sosialisasi Pemberdayaan
Perempuan pencegahan Perempuan &
HIV/AIDS Perlindungan
Anak
2 Kegiatan Konseling Kesehatan Jumlah peserta 50 Orang 800.000.000 Dinas
Reproduksi pada perempuan sosialisasi Pemberdayaan
kesehatan Perempuan &
Reproduksi bagi Perlindungan
Perempuan Anak

3 Pemberdayaan Eks Terlaksananya 150 Orang 95.000.000 Dinas Sosial


Penyandang Penyakit Sosial penyuluhan bagi
Eks. Napza,
ODHA serta
tersalurnya
bantuan bagi
sosial , WTS dan
Eks Napi
NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET ANGGARAN OPD
2020

4 Koordinasi Kebijakan Terlaksananya 1 Laporan 200.000.000 Biro Adm.


Penanggulangan HIV AIDS Koordinasi Kesejahteraan
Kebijakan Sosial
Penanggulanga
n HIV AIDS

5 Peningkatan Pelayanan Jumlah ODHA 90% 1.000.000.000 Dinas


Pencegahan dan yang Kesehatan
Penanggulangan Penyakit mendapat
Menular terapi ARV
(antiretroviral)

6 Koordinasi perencanaan Tersusunnya 2 Laporan 334.410.227 Bappeda


dan pembinaan program Laporan
kesehatan

Total 2.565.410.227
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai