Anda di halaman 1dari 36

BUKU SAKU

PENYAKIT TIDAK MENULAR


(PTM)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
TAHUN 2021
BUKU SAKU

PENYAKIT TIDAK MENULAR


(PTM)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
DIREKTORAT PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT TIDAK MENULAR
TAHUN 2021
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
perkenanNya sehingga Buku Saku Agent of
Change (AoC) PTM ini selesai disusun.
Penyakit Tidak Menular merupakan penyakit
yang menjadi penyebab kematian tertinggi di
Indonesia dan pembiayaan kesehatan yang
mahal.

Gaya hidup, lingkungan, fasilitas pelayanan


AoC PTM kesehatan, dan genetik sangat mempengaruhi
prevalensi PTM, penyakit ini dapat dicegah dan
dikendalikan. Setiap individu dapat mengubah
perilakunya atau lingkungannya untuk hidup
sehat berkualitas lebih lama. Buku ini dibuat
untuk memberikan panduan yang perlu
dilakukan sebagai seorang pionir/agen
perubahan untuk melibatkan peran serta
masyarakat terutama di lingkungan/
kelompoknya dalam upaya promotif dan
preventif PTM sehingga masyarakat tahu, mau,
dan mampu mencegah faktor risiko PTM karena
kesehatan adalah tanggung jawab setiap
individu.

Agent of Change
ii Penyakit Tidak Menular (PTM)
Terima kasih kami sampaikan kepada
semua pihak atas masukan dan saran
yang telah diberikan dalam penyusunan Buku
Saku ini.

Semoga Bermanfaat, Salam Sehat.

Direktur P2PTM,

dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes

Agent of Change
Penyakit Tidak Menular (PTM) iii
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iv

1. Latar Belakang 1

2. Tujuan Pembentukan AoC 5

3. Ciri Seorang AoC PTM 7

4. Upaya Seorang AoC PTM 11

5. Penutup 19

TIM PENYUSUN 22

Agent of Change
Penyakit Tidak Menular (PTM) v
LATAR
BELAKANG
Penyakit Tidak Menular (PTM) saat ini
merupakan penyakit dengan jumlah kematian
yang tertinggi dan membutuhkan biaya
pengobatan yang besar untuk membuat
penyandangnya tetap terkontrol penyakitnya.
Di masa pandemi COVID-19 pun PTM menjadi
penyakit penyerta (comorbid) dengan
keparahan dan kematian yang tinggi. Pasien
/penyandang PTM ini harus mengonsumsi obat
sepanjang hidupnya dan patuh sesuai anjuran
dokter atau tidak boleh putus berobat, agar
penyakitnya tidak progresif dan menimbulkan
komplikasi sehingga menimbulkan kecacatan.

Tentu saja, mencegah PTM akan lebih baik


bagi setiap individu agar hidup berkualitas dan
lebih lama. Sangat penting mengupayakan
orang yang sehat agar tetap sehat dan orang
yang memiliki perilaku berisiko untuk segera
merubah perilakunya agar tidak mengidap
PTM.

Agent of Change
2 Penyakit Tidak Menular (PTM)
Meningkatnya prevalensi PTM saat ini
dipengaruhi beberapa faktor, meliputi adanya
transisi demografi yaitu meningkatnya usia
harapan hidup akan berpotensi meningkatnya
PTM, transisi teknologi juga akan meningkatkan
sedentary lifestyle (perilaku malas bergerak),
transisi ekonomi akan berpengaruh pada pola
makan individu dan lain-lain yang secara
langsung akan meningkatkan perilaku berisiko
PTM di masyarakat, seperti pola makan tidak
sehat yang tinggi kadar gula, garam, dan
lemak, kurang aktivitas fisik, merokok, obesitas,
dan stres.

Faktor risiko tersebut akan langsung


menyebabkan PTM apabila tidak dicegah sejak
dini. Hanya dengan kesadaran, komitmen, dan
keinginan merubah perilaku maka PTM dapat
dicegah. Namun seringkali ini sulit dilakukan
individu terutama bila lingkungan sekitarnya
belum mendukung, sehingga dibutuhkan

Agent of Change
Penyakit Tidak Menular (PTM) 3
adanya orang-orang yang dapat menjadi
inspirasi, motivator ataupun motor untuk
menstimulan/mendorong perubahan tersebut
terutama mewujudkan lingkungan dan perilaku
komunal yang lebih sehat sehingga PTM dapat
dicegah.

Perubahan perilaku dapat dimulai dari diri


sendiri, keluarga, maupun lingkungannya baik
lingkungan kerabat, teman, tempat kerja,
di sekolah atau di kelompok manapun yang
perlu diajak/disadarkan untuk mewujudkan
hidup yang lebih sehat cegah PTM sejak dini
yang merupakan investasi jangka panjang
terutama bagi anak sebagai generasi penerus.

Agent of Change
4 Penyakit Tidak Menular (PTM)
TUJUAN
PEMBENTUKAN
AoC
Menjadi motor penggerak lingkungan
dan kelompoknya untuk mewujudkan
hidup sehat berkualitas lebih lama,
terutama mencegah PTM yang dapat
menimbulkan kecacatan.

Agent of Change
6 Penyakit Tidak Menular (PTM)
CIRI SEORANG
AoC PTM
VISIONER
Memiliki rencana yang jelas dan tegas untuk
masa depan bahwa lingkungan/kelompoknya
akan berperilaku lebih sehat mencegah faktor
risiko PTM.

MAU MENDENGARKAN
Seorang AoC idealnya mau mendengarkan
semua masukan maupun pendapat agar
menjadi bahan untuk menyusun strategi
perubahan.

MOTIVATOR
Memiliki kemampuan memberikan semangat,
mendorong diri sendiri, keluarga, dan orang lain
untuk mencapai tujuan mewujudkan perilaku
hidup sehat.

INSPIRATIF
Mampu menjadi role model perilaku hidup
sehat, kata dan sikap sejalan, antusias untuk
membuka mata dan pikiran sasaran untuk
merubah perilaku berisiko menjadi lebih sehat.

Agent of Change
8 Penyakit Tidak Menular (PTM)
UPAYA
SEORANG
AoC PTM
Seorang AoC diharapkan dapat melakukan
perubahan perilaku yang sesuai dengan pola
AoC PTM
hidup sehat di lingkungannya, baik berbasis
institusi maupun komunitas.

a. Upaya yang dapat dilakukan AoC di


institusi adalah:

1) Mengadvokasi pimpinan untuk:


a) Menerapkan kebijakan penyediaan
konsumsi/kudapan sehat (snack
sehat), misalnya dengan memilih
buah/sayur dan makanan rendah
gula, garam dan lemak saat rapat.

b) Tidak menyediakan minuman


berpemanis dalam kemasan/soft
drink kepada tamu, disarankan
menyediakan air putih. Mendorong
budaya bawa tempat minum
(tumbler) / bekal sendiri.

Agent of Change
10 Penyakit Tidak Menular (PTM)
c) Menerapkan kantin sehat, tidak
menjual rokok, serta makanan
tinggi gula, garam, dan lemak.
Sedapat mungkin kantin menjual
makanan sehat seperti buah dan
sayur.

d) Mengupayakan sarana olahraga di


tempat kerja yang dapat digunakan
diluar jam kerja setiap hari.

e) Menerapkan Kawasan Tanpa Rokok.

f) Menghadirkan pakar untuk


memberikan edukasi kesehatan
secara berkala untuk mendorong
percepatan budaya perilaku hidup
sehat.

g) Mengupayakan pelaksanaan
deteksi dini faktor risiko PTM
secara berkala terutama di
klinik kantor. Bila pemeriksaan

Agent of Change
Penyakit Tidak Menular (PTM) 11
menunjukkan hasil yang tidak
normal maka yang bersangkutan
segera diobati sesuai ketentuan
atau dirujuk sesuai indikasi.

2) Membudayakan aktivitas fisik minimal


30 menit/hari atau 150 menit/
minggu (setara dengan jalan 10.000
langkah/hari).

b. Upaya yang dapat dilakukan AoC


di komunitas adalah:

1) Membangun komitmen perubahan


perilaku hidup sehat pada populasi
sasaran.

2) Melibatkan tokoh agama, tokoh


masyarakat, kader, tokoh pemuda,
atau tokoh yang mempunyai pengaruh
di masyarakat untuk menjadi agen
perubahan dan memperkuat
kolaborasi multisektoral.

Agent of Change
12 Penyakit Tidak Menular (PTM)
3) Melakukan pemicuan perubahan
perilaku hidup sehat dengan
membagikan literasi kesehatan
melalui brosur dan pesan di grup
media sosial, materi dapat di akses
melalui :

p2ptmkemenkesRI p2ptmkemenkesri

p2ptmkemenkesRI p2ptm.kemkes.go.id

Agent of Change
Penyakit Tidak Menular (PTM) 13
4) Mengkampanyekan / sosialisasikan
tentang konsumsi makanan sehat
dengan metode pengolahan di kukus/
direbus, atau menggunakan sedikit
minyak serta perbanyak konsumsi
buah dan sayuran.

5) Mendorong dan mengajak untuk


melakukan aktivitas fisik paling kurang
30 menit/hari yang disesuaikan
dengan kondisi masing-masing
individu.

6) Mengundang tenaga kesehatan untuk


berdialog/berdiskusi terkait masalah
penyakit tidak menular agar
masyarakat semakin paham dan
tergerak untuk merubah perilaku.

7) Mewujudkan Rumah Tanpa Asap


Rokok.

Agent of Change
14 Penyakit Tidak Menular (PTM)
8) Mendorong pelaksanaan deteksi dini
faktor risiko PTM secara berkala baik
secara mandiri, di klinik, atau melalui
Posbindu PTM. Bila pemeriksaan
menunjukkan hasil yang tidak normal
maka diberikan informasi untuk
segera berobat ke fasyankes terdekat
dan bagi orang yang sudah
menyandang PTM agar meminum
obat/berobat secara teratur agar
tidak mengalami keparahan dan
kecacatan.

Agent of Change
Penyakit Tidak Menular (PTM) 15
PENUTUP
Demikian ciri dan upaya yang dapat
dilakukan oleh seorang AoC PTM dalam
melakukan perubahan perilaku bagi diri
dan lingkungannya. Perubahan perilaku
akan lebih mudah bila dilakukan secara
bersama-sama.

Setiap kita, baik secara pribadi maupun


bersama-sama, mampu menjadi agen
perubahan bagi diri, keluarga, dan
lingkungannya. Dengan demikian kita
semua bertanggung jawab bagi keseha-
tan diri dan keluarga, serta berkontribusi
bagi kesehatan masyarakat.

Agent of Change
18 Penyakit Tidak Menular (PTM)
MATERI INFORMASI DAN EDUKASI
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN
PTM DAPAT DIUNDUH di:

p2ptm.kemkes.go.id

DAN DISEBARLUASKAN

“Tetap semangat dan


pantang menyerah”

Agent of Change
Penyakit Tidak Menular (PTM) 19
Pengarah:
dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes
Direktur Direktorat Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Tidak Menular
Direktorat Jenderal Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit

Tim Penyusun:
dr. Ratna Budi Hapsari, MKM
dr. Tristiyenny Pubianturi, M.Kes
dr. Prihandriyo Sri Hijranti, M.Epid
Lili Lusiana, SKM, M.Si
Ridho Ichsan Syaini SKM, M.Epid
Vierolli Amanda, SKM
dr. Elmi Suryani
dr. Iis Afandi
Siti Aisyah, S.Si
dr. Dian Meutia Sari, M.Epid
dr. Yoan Hotnida Naomi M.Sc
dr. Eva Lyani Amelia
Hariyanti, SE
Agiya Ichsan Kumala, Amd

Desain dan Tata letak:


drg. Anitasari SM
Ira Carlina Pratiwi

Agent of Change
20 Penyakit Tidak Menular (PTM)

Anda mungkin juga menyukai