Anda di halaman 1dari 3

RISIKO KARIES

- Berdasarkan data WHO (1997) produk tembakau yang merupakan bahan baku rokok, membunuh
banyak penduduk setiap tahun.

- Kebiasaan merokok dihubungkan dengan meningkatnya risiko berbagai macam penyakit kanker,
ISPA, reproduksi, jantung, sampai permasalahan tumbuh kembang, hipertensi, diabetes mellitus dan
dermapatologi.

- Semua bentuk tembakau (rokok, cerutu, pipa, tembakau) juga menyebabkan konsekuensi yang
paling mengkhawatirkan seperti terjadinya kanker di rongga mulut.

- Tembakau juga merupakan faktor penyebab utama penyakit periodontal, luka yang tidak sembuh
post-operasi dan resesi gingiva.
- Masalah kosmetik, termasuk halitosis, stain gigi dan restorasi, hilangnya sensasi rasa,
abrasi gigi, dan pigmentasi gingiva juga terjadi akibat merokok.

- Pada palatum dan gusi perokok sering dijumpai adanya lesi putih, merah dan bintik-bintik
menyimpulkan dalam penelitiann menunjukkan perokok berat mempunyai korelasi tinggi
dengan karies gigi.

- Perokok memiliki angka kejadian karies serta skor DMF yang lebih tinggi dibandingkan
bukan perokok, dan terjadinya karies akar pada pasien yang sedang menjalani terapi
periodontal juga lebih tinggi pada perokok, dibanding bukan perokok.

- Hubungan antara merokok dengan peningkatan angka kejadian karies, berkaitan dengan
penurunan fungsi saliva yang berperan dalam proteksi gigi, akibat merokok.
- Penelitian lain menunjukkan bahwa terdapat perbedaan kapasitas buffering saliva pada
perokok dan bukan perokok, yang juga berkaitan dengan resiko terjadinya karies.

- Risiko terjadinya kehilangan gigi pada perokok, tiga kali lebih tinggi dibandingkan bukan
perokok.

- Pelayanan pencegahan risiko akibat merokok paling efektif dilakukan pada tingkat primer
(prepatogenesis) saat penyakit belum terbentuk.

- Dalam tulisan ini akan dijelaskan pengaruh rokok terhadap kesehatan rongga mulut dan
bagaimana cara doktergigi untuk berperan menghentikan kebiasaan merokok.

Anda mungkin juga menyukai