Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

GANGGUAN ORIENTASI DIRI

DI SUSUNOLEH :

1. DIKI MULIANI (1811044)


2. LISA ALISIA (1811087)
3. FIFI ALAIDA YAYA
4. RAHMAH SYAHFITRI (1811133)
5. RIYONI VERONIKA
SIRINGORINGO (1811147)
6. VIRA ZAHWANI SARAGIH
(1811188)

DOSEN MEMBIMBING : SARI DESI


SITEPU S.KEP ,NS .M.KEP
PENGERTIAN

Gangguan Orientasi adalah Ketidak mampuan klien


menilai dan berespon terhadap realitas, Ketidakmampuan
membedakan rangsangan internal dan eksternal,
Ketidakmampuan membedakan lamunan dan kenyataan
muncul perilaku yang sukar dimengerti dan mungkin
menakutkan.

Gangguan orientasi realitas adalah ketidakmampuan


klien menilai dan berespon pada realitas. Klien tidak dapat
membedakan rangsang internal dan eksternal, tidak dapat
membedakan lamunan dan kenyataan. Klien tidak mampu
memberi respon secara akurat, sehingga tampak perilaku
yang sukar dimengerti dan mungkin menakutkan.
 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

2.      Faktor Presipitasi
a. Sumber : biologis, psikologis,
sosial budaya.
1.      Faktor Perdisposisi
b. Asal (original) : diri klien atau
a. Biologis 
lingkungan eksternal.
b. Psikologis .
c. Waktu : lama dan frekuensi
c. Sosial budaya 
stimulus. 
d. Jumlah : stimulus yang
dialami.

3.      Faktor presipitasi umum


a.       Kondisi kesehatan.
b.      Kondisi lingkungan.
c.       Sikap dan perilaku klien
RENTANG RESPON NEUROLOGIS

1. Respon adaptif
Respon yang diterima oleh norma-norma
sosial dan budaya secara umum yang
berlaku didalam masyarakat, dimana
individu menyelesaikan masalah dalam
batas normal
2. Respon maladaptif
Suatu respon yang tidak dapat diterima
oleh norma-norma sosial dan budaya
secara umum yang berlaku dimasyarakat,
dimana individu dalam menyelesaikan
masalah berdasarkan norma yang sesuai
ASUHAN KEPERAWATAN

a. Identitas Klien
1) Nama : Ny L
2) Umur : 37 tahun
3) Jenis Kelamin : perempuan
4) Suku : Jawa
5) Agama : Islam
6) Status perkawinan : menikah
7) Pendidikan : SMP
8) Alamat : Bandung, b. Identitas Penanggung Jawab
Wonosegoro, Boyolali. 1) Nama : Tn. M
9) No. RM : 011918 2) Umur : 41 tahun
10) Tanggal Masuk : 01 Maret 3) Alamat : Bamdung, Wonosegoro,
2013 Boyolali.
4) Hubungan dengan klien : Ayah
Riwayat Kesehatan :
1. Alasan Masuk Rumah Sakit Sebelum masuk rumah sakit ± 10 hari klien
bingung, menyendiri, gelisah, sering bicara sendiri, sulit tidur, bicara
kacau dan sering memarahi anggota keluarga. Klien dulu pernah di
rawat di Rumah Sakit Jiwa sebanyak 6X. Klien sekarang sering
mendengar suara laki-laki yang diduga suara suaminya yang
mengancam ingin membunuhnya.
2. Faktor Predisposisi Klien pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu
sebanyak 6 kali di Rumah Sakit Jiwa Surakarta tetapi kurang berhasil
dikarenakan setelah obat habis klien tidak mau kontrol. Klien tidak
pernah mengalami aniaya fisik dan aniaya seksual. Klien juga tidak
pernah mengalami kekerasan dalam rumah tangga baik sebagai korban,
pelaku atau saksi. Keluarga tidak ada yang mempunyai riwayat
gangguan jiwa. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan yaitu
pasien ditinggal pergi suami tanpa pamit.
3. Faktor Presipitasi Klien dibawa oleh keluarga ke rumah sakit jiwa
Surakarta karena klien sering bicara sendiri, bicara kacau , mendengar
suara yang sebenarnya tidak ada, melamun, dan mondar-mandir.
Menurut keluarga keadaan klien bisa seperti ini karena ditinggal pergi
suami
4. Psikososial
Genogram: Klien tinggal serumah bersama Ibu, ayah dan anaknya.
Klien merupakan anak ke dua dari lima bersaudara.ada sesuatu yang
berbeda, tidak mau bergaul dengan teman, pendiam, dan sering
menyendiri.
5. Psikososiala.
Genogram: Klien tinggal serumah bersama Ibu, ayah dan anaknya.
Klien merupakan anak kedua dari lima bersaudara
Pemeriksaaan Fisik
a.Tanda-tanda vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36ºC Respirasi : 20 x/menit
 
b.Ukur TB : 154 cm BB : 70 k

Pemeriksan Penunjang
Terapi Medis :
a. Risperidone = 2 × 2 mg/12 jam
b. Trihexipenidil = 2 × 2 mg/12 jam
c. Chlorpromazine = 3 × 100 mg/8 jam
Data Fokus
Data Subyektif :
a. Pasien mengatakan ingin marah ketika
mendengar suara suaminya yang
mengancam ingin membunuhnya dan Data Obyektif :
ingin melemparkan barang-barang ke a. Klien tampak bingung dan
sumber suara itu. gelisah.
b. Klien mengatakan setiap sendirian b. Klien tampak bicara
mendengar suara suaminya. sendiri dan lama-lama
c. Klien mengatakan lebih suka sendiri dan pembicaraan menjadi
jarang mengobrol. kacau
d. Klien mengatakan tidak suka c. Intonasi verbal pasien
berkomunikasi dengan teman. tampak cepat dan bicara
keras
d. Klien bersikap seperti
mendengar sesuatu
e. Klien sering duduk sendiri
dan sering melamun .
f. Aktivitas menurun.
Diagnosa Keperawatan
1. Resiko perilaku kekerasan (mencederai
diri sendiri, orang lain dan lingkungan)
berhubungan dengan halusinasi
pendengaran.
2. Perubahan Persepsi Sensori : halusinasi
pendengaran berhubungan dengan
menarik diri.
3. Gangguan isolasi sosial : menarik diri
berhubungan dengan harga diri rendah.
DIAGNOSA 1

SP 1: Klien dapat membina hubungan


saling percaya
Resiko perilaku kekerasan pada diri
a. Bina hubungan saling percaya
dan orang lain berhubungan dengan
b. Beri kesempatan klien untuk
halusinasi.
mengungkapkan perasaannya
Tujuan Umum :
c. Dengarkan ungkapan klien dengan empati
Tidak terjadi perilaku kekerasan pada
d. Adanya kontrak secara singakat tetapi
diri sendiri dan orang lain.
sering secara bertahap (waktu disesuaikan
Tujuan Khusus :
dengan kondisi klien)
1. Klien dapat membina hubungan
SP 2 :Klien dapat mengontrol
saling percaya
halusinasinya
2. Klien dapat mengenal halusinasinya
e. Diskusikan cara-cara memutuskan
3. Klien dapat mengontrol
halusinasi
halusinasinya
f. Beri kesempatan klien untuk
4. Klien mendapat dukungan keluarga
mengungkapkan cara memutuskan
dan mengontrol halusinasinya
halusinasi yang sesuai dengan klien
5. Klien dapat menggunakan obat
g. Anjurkan klien untuk mengikuti terapi
untuk mengontrol halusinasinya
aktivitas kelompok
DIAGNOSA 2

Perubahan persepsi sensorik : SP 1 : Klien mampu mengenal perilaku


halusinasi berhubungan dengan menarik dirinya
menarik diri. a. Kaji pengetahuan klien tentang perilaku
Tujuan Umum : maenarik diri dan tanda-tandanya serta
Klien mampu mengontrol beri kesempatan pada klien
halusinasinya mengungkapkan perasaan penyebab klien
Tujuan Khusus : tidak mau bergaul/menarik diri
1. Klien mampu membina hubungan b. Jelaskan kepada klien tentang perilaku
saling percaya menarik diri, tanda-tanda serta yang
2. Klien mampu mengenal perilaku mungkin jadi penyebab
menarik dirinya, misalnya c. Beri pujian terhadap kemampuan klien
menyebutkan perilaku menarik mengungkapkan perasaan
diri SP 2 : Klien mampu mengadakan
3. Klien mampu mengadakan hubungan/sosialisasi dengan orang lain
hubungan/sosialisasi dengan d. Diskusi tentang keuntungan berhubungan
e. Anjurkan klien mengevaluasi secara
orang lain : perawat atau klien
mandiri manfaat dari berhubungan
lain secara bertahap
f. Diskusikan jadwal harian yang dapat
4. Klien dapat menggunakan dilakukan klien mengisi waktunya
keluarga dalam mengembangkan g. Beri pujian atas keberhasilan yang telah
kemampuan berhubungan dengan dicapai
orang lain
DIAGNOSA 3

Isolasi Sosial : menarik diri SP 1 : Klien mampu membuat perencanaan


berhubungan dengan harga yang realistik untuk dirinya
diri rendah a. Bantu klien untuk mengerti bahwa hanya klien
Tujuan Umum : yang dapat merubah dirinya bukan orang lain
Klien dapat berhubungan dengan b. Dorong klien untuk merumuskan
orang lain secara bertahap perencanaan/tujuannya sendiri (bukan perawat)
Tujuan Khusus : c. Diskusikan konsekuensi dan reaslitas dari
1. Klien dapat mengidentifikasi perencanaan/tujuannya
kemampuan klien yang d. Bantu klien untuk menetapkan secara jelas
dimiliki perubahan yang diharapkan
2. Klien dapat menilai e. Dorong klien untuk memulai pengalaman baru
kemampuan diri yang dapat untuk berkemabang sesuai potensi yang ada
dipergunakan pada dirinya
SP 2 :Klien mampu bertanggung jawab dalam
3. Klien mampu mengevaluasi
tindakan
diri
f. Libatkan klien dalam kegiatan kelompok
4. Klien mampu membuat
g. Beri dukungan dan reinforcement positif untuk
perencanaan yang realistik membantu mempertahankan kemajuan yang
untuk dirinya sudah dimiliki klien
5.  Klien mampu bertanggung
jawab dalam tindakan
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai