Anda di halaman 1dari 22

TREND DAN ISSUE TERKINI PADA SISTEM PENCERNAAN

GASTRIC BYPASS

OLEH :
KELOMPOK 4
B11-A
FEBI PRAMITA LESTARI (183222906)
GEK FITRINA DWI SARIASIH (183222907)
I DW AYU AGUNG YULI UMARDEWI (183222909)
I GST AYU MURTINI (183222910)
LUH PT RATIH ARTASARI (183222919)
NI KD RAI WIDIASTUTI (183222922)
NI KM AYU NOPI SAVITRI (183222928)
NI KM MEGAWATI (183222929)
NI LUH AYU KARMINI (183222930)
NI LUH PT VERY YANTHI (183222932)
NI MD HENI WAHYUNI (183222935)
NI PT SRI APRIANTINI (183222945)
NI WY CINTIA DEVI UTAMI (183222947)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA PPNI BALI


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN ALIH JENJANG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkatNya-lah penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ” Trend dan
Issue Sistem Pencernaan (Gastric bypass)” tepat pada waktunya.
Makalah ini dapat diselesaikan bukanlah semata-mata usaha penulis sendiri,
melainkan berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini
saya selaku penulis mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang sudah
membantu baik bantuan secara fisik maupun batin yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu
Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan menjadi sumbangan
pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini ini. Akhir kata, semoga
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Denpasar, 28 November 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang....................................................................................................1

B. Rumusan Masalah...............................................................................................1

C. Tujuan.................................................................................................................2

D. Manfaat...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Issue terkini Sistem Pencernaan.........................................................................3

B. Teori Gastric bypass...........................................................................................4

C. Analisis Jurnal Pendukung.................................................................................8

D. Manfaat Gastric bypass..................................................................................115

E. Peran Perawat..................................................................................................16

BAB III PENUTUP

A. Simpulan...........................................................................................................18

B. Saran.................................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................19
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sistem pencernaan pada manusia berhubungan dengan penerimaan makanan
dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau
bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan
untuk memperoleh tenaga atau energi.Namun apabila makanan yang dikonsumsi
lebih dari yang dibutuhkan tubuh dapat menyebabkan orang tersebut mengalami
kelebihan berat badan. Upaya penurunan berat badan menjadi trend di era ini
sebagai salah satu cara untuk mempercantik diri. Terdapat berbagai macam
metode, ada yang hanya mengatur diet, menggunakan obat termasuk golongan
herbal sampai ke upaya-upaya yang lebih memanipulasi tubuh yang disebut
poles body seperti dengan sistem injeksi lemak ataupun penyedotan lemak
(liposuction). Tapi untuk mereka yang tergolong overweight atau obesitas,
upaya-upaya di atas tidaklah efektif. Mereka lebih membutuhkan tindakan yang
lebih invasif lagi. Di beberapa negara yang sudah maju teknologi kedokterannya,
satu keterampilan bedah yang menjadi laris saat ini adalah Bariatric Surgery,
yaitu suatu pembedahan untuk menanggulangi atau mencegah maupun
mengatasi kondisi berat badan yang di atas normal. Operasi bariatric atau
Bariatric Surgery bekerja dengan salah satu dari tiga cara yaitu yang pertama
restriksi, yaitu membatasi jumlah asupan makanan dengan mengurangi ukuran
lambung. Yang kedua yaitu malabsorpsi, yaitu membatasi penyerapan makanan
dalam saluran usus dengan “memotong-kompas” (bypass) sebagian dari usus
kecil. Dan yang terakhir yaitu kombinasi dari restriksi dan malabsorpsi. Dari
ketiga cara tersebut trend yang paling umum dan paling popular digunakan yaitu
dengan cara malabsorpsi dengan Gastric bypass.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah:

1
1. Apakah Issue terkini pada sistem pencernaan (Gastric bypass)?
2. Apakah teori yang mendukung issue Gastric bypass ?
3. Bagaimana analisis pada kajian jurnal pendukung?
4. Apa manfaat dari adanya issue Gastric bypass tersebut?
5. Bagaimanakah peran perawat terkait tren dan issue mengenai Gastric
bypass?

C. Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan dalam makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui issue terkini sistem pencernaan : Gastric bypass.
2. Untuk mengetahui teori yang mendukung issue tersebut Gastric bypass.
3. Untuk mengetahui analisis kajian jurnal pendukung.
4. Untuk mengetahui manfaat dari adanya issue Gastric bypass.
5. Untuk mengetahui peran perawat terkait tren dan issue mengenai Gastric
bypass.

D. Manfaat
Dengan mempelajari trend dan issue terkini system pencernaan Gastric
bypass diharapkan mahasiswa mampu memahami dan mengerti tentang trend
dan issue terkini sistem pencernaan Gastric bypass.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Issue terkini Sistem Pencernaan


Obesitas pada saat ini telah menjadi masalah kesehatan dan berhubungan erat
dengan terjadinya peningkatan penyakit tidak menular. Meningkatnya pemahaman
masyarakat mengenai penyakit-penyakit yang mungkin timbul karena kegemukkan di
samping adanya tuntutan berpenampilan menarik membuat orang yang memiliki
berat badan berlebih terutama yang tergolong obesitas berlomba-lomba untuk
menurunkan berat badan. Menurunkan berat badan bagi orang yang obesitas tidaklah
mudah. Mulai dari mengikuti berbagai macam pola diet, olahraga rutin, hingga
minum obat pelangsing belum tentu berhasil menurunkan kelebihan berat badan. Di
Luar Negeri seperti Amerika, banyak orang akhirnya beralih menjalani
operasi Gastric bypass. Operasi pemotongan sebagian lambung ini, dinilai sangat
efektif menurunkan berat badan berlebih. Dalam operasi yang diperlihatkan langsung
melalui layar di Rumah Sakit Jinshazhou-Kedokteran Universitas Giangzhou, China,
seorang pasien laki-laki menjalani operasi sleeve gastretomy."

Pasien dengan berat 125 kilogram (kg) ini diperkirakan beratnya nanti bisa turun
sekitar 40-50 kg," ujar ahli bedah dari Rumah Sakit Jinshazhiu, Dai Xiao Jiang di
Guangzhou, Rabu (9/3/2016). Dengan operasi minimal invasif, sebagian lambung
pasien dipotong menjadi hanya 80-100 mililiter (ml). Umumnya, lambung dalam
keadaan kosong memiliki kapasitas 500 ml. Namun, lambung sangat elastis sehingga
saat terisi penuh bisa mencapai 4000 ml. Ukuran lambung yang lebih kecil setelah
operasi akan membuat pasien lebih cepat kenyang dan penyerapan makanan lebih
rendah. Penurunan berat badan berlangsung secara perlahan. Mereka tak akan
kembali gemuk jika sudah menjalani operasi ini. Bahkan ada pasien yang harus
mengganti kartu identitas, karena sudah terlihat berbeda setelah kurus. Lebih dari itu,
operasi gastric bypass pada pasien obesitas juga menurunkan risiko penyakit diabetes
dan penyakit yang berkaitan dengan obesitas lainnya.
Dai Xiao juga menunjukkan foto pasien sebelum dan sesudah menjalani
operasi bypass, termasuk seorang pria tergemuk di China saat itu. Hasilnya, mereka
yang obesitas kini memiliki badan lebih langsing. Di rumah sakit ini, sudah
menangani operasi Gastric bypass terhadap 500 pasien dalam kurun waktu lima
tahun. Di Indonesia sendiri, operasi Gastric bypass ini sudah pernah dilakukan
walaupun belum begitu terkenal, operasi ini pernah dilakukan di RS Omni Alam
Sutra pada pasien anak laki-laki yang memiliki bobot 192 kg yang pernah dinobatkan
sebagai anak dengan berat badan paling besar di Dunia. Setelah melakukan gastric
bypass atau operasi Gastric bypass kini anak tersebut telah mengalami penurunan
berat badan sebesar 83 kg dalam waktu setahun. Dokter Samuel Oetoro, Spesialis
Gizi Klinik dari MRCCC Siloam Hospitals, Jakarta, mengatakan, operasi bariatrik
atau teknik operasi pengecilan (Gastric bypass) memang menjadi solusi yang tepat
untuk mengatasi kasus severe obesity atau obesitas parah seperti dalam kasus ini.
“Bobot tubuh pasien yang 192 kg itu memang sudah jadi indikasi perlu dilakukan
operasi bariatrik. Sebab, metode yang lain sudah tidak bisa dilakukan, menahan
asupan makanan sudah tidak bisa, berolahraga juga tidak akan banyak berpengaruh.
Jadi memang harus dikecilkan lambungnya agar nafsu makannya bisa ditekan dan
tidak perlu asupan makan yang banyak,” Kata dr Samuel Oetoro (Kompas,2018) .

B. Teori Gastric bypass


1. Pengertian
Gastric bypass adalah bedah bariatrik yang dilakukan untuk membatasi
asupan (restriksi) maupun penyerapan makanan (malabsorpsi) dengan memotong
sebagian dari lambung. Gastric bypass adalah suatu tindakan membuat pintasan
langsung dari lambung ke usus halus sehingga membatasi penyerapan zat
makanan. Operasi ini termasuk operasi besar yang mengubah anatomi dari
lambung. Prinsipnya adalah membagi lambung menjadi dua bagian. Bagian atas
lebih kecil untuk menerima makanan dan langsung disalurkan ke pintasan baru ke
usus halus sedangkan bagian bawah yang lebih besar tidak digunakan.
2. Mekanisme kerja
Pencernaan normal, makanan bergerak melalui jalur pencernaan dari mulut ke
anus sementara cairan dan enzim pencernaan bekerja untuk menyerap kalori dan
gizi. Dari esofagus (tabung yang menghubungkan mulut ke perut), makanan tiba
di lambung untuk dipecah oleh asam lambung. Perut rata-rata dapat menahan dari
3 liter untuk 1 liter makanan pada satu waktu. Dari lambung, makanan bergerak
melalui suatu sfingter ke duodenum, bagian pertama dari usus halus, di mana
banyak nutrisi penting diserap. Apa yang tersisa kemudian melewati sisa dari usus
kecil di mana lebih banyak nutrisi dan kalori yang diserap hingga mencapai
limbah usus besar di mana ia disimpan sampai eliminasi.Operasi Gastric bypass
mengubah proses ini.
Roux-En-Y Gastric Bypass (RYGB) atau yang bisa disebut gastric bypass ini
merupakan prosedur yang paling terkenal dan paling banyak digunakan
dibandingkan prosedur lain dalam bariatric surgery (Sleeve Gastrectomy,
Adjustable Gastric Band, Biliopancreatic Diversion with Duodenal Switch
(BPD/DS) Gastric Bypass)
Prosedur pada Roux-En-Y Gastric Bypass (RYGB) yaitu adanya pemotongan
lambung untuk membuat lambung baru yang lebih kecil dan pembagian usus.
Tahapan operasi berdasarkan prosedur RYGB ini adalah
a. Pembuatan lambung baru dari lambung lama dimana lambung baru itu
berukuran sangat kecil dibandingkan lambung lama.
b. Usus kecil yang menyabung langsung dengan bagian bawah lambung lama
dijepit lalu dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan bawah).
c. Bagian bawah usus kecil yang bernama “Jejunum” kemudian akan ditarik
untuk dihubungkan langsung ke kantong kecil / lambung baru dan
d. Ujung usus bagian atas akan dijahit ke bagian tertentu di Jejunum” sehingga
membuat bentuk usus kecil seperti huruf “Y”.
e. Lambung baru yang dibuat dari lambung asli (lambung lama) adalah tempat
dimana makan akan diolah. Ukurannya yang kecil membatasi makanan yang
bisa ditampung. Untuk seterusnya lambung lama tidak akan mengelola
makanan lagi. Makanan yang masuk akan masuk ke lambung baru yang
kemudian bergerak ke “Jejunum” untuk diserap dan kemudian melaju terus
hingga sampai ke saluran pembuangan. Usus kecil bagian atas yang
menempel pada bagian bawah lambung lama dan ujungnya menempel pada
“Jejunum” memang tidak ikut dalam proses mengelolahan makanan namun
tetap bisa mengeluarkan cairan pencerna yang dibutuhkan tubuh untuk
mencerna makanan. Dengan cara seperti ini, seseorang akan merasa cepat
kenyang karena kapasitas perut yang sangat sedikit, dan sebagian besar lemak
yang dikonsumsi tidak akan terserap oleh tubuh, karena makanan yg kita
kosumsi tidak melewati usus halus yg berfungsi untuk menyerap sari-sari
makanan. Kelebihan dari metode gastric bypass yang ini adalah, karena tidak
ada organ yang dibuang, sehingga sistem pencernaan kembali seperti semula.
3. Indikasi Pembedahan
Panel Konsensus dari National Institutes of Health California (NIH)
merekomendasikan kriteria berikut untuk mempertimbangkan pembedahan
bariatric, termasuk prosedur Gastric bypass:
a. IMT (Indeks massa tubuh) adalah 40 atau lebih
b. IMT adalah 35 sampai 39,9 (obesitas) dan memiliki masalah kesehatan
terkait berat badan yang serius, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah
tinggi atau apnea tidur yang parah.
c. Mampu dan mengerti setiap prosedur operasi, manfaat serta resikonya
d. Mampu menjaga makan setelah operasi (diet)
e. Tidak memiliki alergi terhadap peralatan yang akan digunakan selama
operasi
f. Tidak sedang hamil / mengandung
Panel Konsensus juga menekankan perlunya perawatan multidisipliner
pasien bedah bariatric, oleh tim dokter dan terapis, untuk mengawasi masalah
gizi, aktivitas fisik, perilaku dan kebutuhan psikologis. Prosedur bedah yang
terbaik dianggap sebagai alat yang memungkinkan pasien untuk mengubah gaya
hidup dan kebiasaan makan, dan untuk mencapai efektif dan manajemen
permanen obesitas dan perilaku mereka makan.
4. Komplikasi
Resiko yang terkait dengan prosedur pembedahan bisa meliputi:
a. Perdarahan yang berlebihan
b. Infeksi
c. Gumpalan darah
d. Kebocoran dalam sistem pencernaan Anda
e. Kematian (jarang)
5. Efek By pass lambung
a. Efek Positif dari Gastric bypass
 Kapasitas lambung untuk menampung makanan menjadi kecil sehingga
makanan yang bisa dikonsumsi dikit.
 Mempercepat proses penurunan berat badan karena batas konsumsi
makanan semakin dikit.
 Jarang mengalami masalah pasca operasi kecuali beberapa case tertentu
yang salah satunya adalah pasien kurang bisa mengontrol makanan alias
tidak diet.
 Membantu menjaga tubuh dari tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi,
diabetes 2 dan lainnya.
b. Efek Negatif dari Gastric bypass
 Daya tampung makanan serta daya serap nutrisi berkurang.
 Operasi akan gagal bila tidak menjaga gaya makan.
 Mudah terjadinya anemia terutama untuk kaum wanita pas datang bulan.
 Kemungkinan terjadi defisiensi vitamin dan mineral.
 Bekas operasi walaupun kecil dan tipis tetap membekas.

C. Analisis Jurnal Pendukung


Jurnal Terlampir.
Analisis jurnal “Patient Factors Predicting Weight Loss after Roux-en-Y
Gastric Bypass” menggunakan format PICO.
1. Population (P) : Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
kohort secara prosepektif dengan analisis regresi pada 281 pasien yang telah
melakukan Roux-en-Y Gastric Bypass (RYGB) antara bulan Januari 2006
dan Juni 2012 di satu rumah sakit di Swedia selatan (Rumah Sakit Vrinnevi,
Norrköping) yang merujuk pada data di department of surgery for RYGB dan
the Scandinavian Obesity Surgery Registry (SOReg). Studi penelitian ini
untuk mengidentifikasi faktor pra-operasi memprediksi keberhasilan dan
kegagalan penurunan berat badan setelah Roux-en-Y Gastric Bypass.
2. Intervention (I) : Peneliti mengumpulkan informasi yang dikumpulan
melalui kuisioner yang diberikan pada pasien dan melalui grafik pasien
(rekam medis) dimana informasi tersebut telah dikonfirmasi oleh
multidisipliner tim. Informasi tersebut termasuk didalamnya variable dasar
berupa usia, jenis kelamin, kebiasaan merokok, kebiasaan minum minuman
beralkohol, tingkat pendidikan, status perkawinan, bekerja atau tidak, berat
badan dan IMT sebelum operasi, onset obesitas (anak-anak,remaja,dewasa),
penyakit penyerta yang berhubungan dengan obesitas (hipertensi, DM tipe 2,
dan hyperlipidemia) serta penyakit kejiwaan terdahulu yang pernah diderita
pasien. Peneliti mengevaluasi hasil dengan menggunakan presentase
penurunan berat badan atau (% EWL) dimana EWL ≤ 60% dipilih sebagai
cut-off dari kegagalan penurunan berat badan.
3. Compare (C) :
No Judul Jurnal Peneliti Metode Hasil
1. Patient Factors Linda Sillen Dengan mengumpulkan 1. Sebagian besar dari pasien dalam
Predicting Weight Loss and Ellen informasi 281 pasien yang telah penelitian ini berhasil
after Roux-en-Y Andersson melakukan Roux-en-Y Gastric menurunkan berat badan dengan
Gastric Bypass. Bypass (RYGB) antara bulan rata-rata EWL dalah 73,6% (29–
Journal of Januari 2006 dan Juni 2012 di 246%), dan rata-rata total
Obesity.Tahun 2017 satu rumah sakit di Swedia penurunan berat badan 44 % (14–
selatan (Rumah Sakit Vrinnevi, 144 kg) dalam 3 tahun setelah
Norrköping) yang termasuk operasi.
didalamnya variable dasar 2. Dalam penelitian ini pasien yang
berupa usia, jenis kelamin, memiliki onset obesitas pada saat
kebiasaan merokok, kebiasaan dewasa cenderung berhasil
minum minuman beralkohol, mencapai penurunan berat badan
tingkat pendidikan, status (39%) dibandingkan dengan
perkawinan, bekerja atau tidak, pasien yang onset obesitasnya
berat badan dan IMT sebelum pada saat masa anak-anak (32%).
operasi, onset obesitas (anak- 3. Tingkat remisi diabetes setelah
anak,remaja,dewasa), penyakit operasi adalah 56% pada satu
penyerta yang berhubungan tahun follow-up, 63% setelah dua
dengan obesitas (hipertensi, tahun, dan 66% setelah tiga
DM tipe 2, dan hyperlipidemia) tahun. Angka yang sesuai untuk
serta penyakit kejiwaan hipertensi adalah 39%, 41%, dan
terdahulu yang pernah diderita 57% dan untuk hiperlipidemia
pasien. Dianalisis menggunakan 54%, 34%, dan 74%.
analisis regresi.
2 Weight Loss and Thomas H. Penelitian secara prospektif 1. Rata-rata (± SD) usia awal
Health Status 3 Years Inge, M.D., mendaftarkan 242 remaja yang peserta adalah 17 ± 1,6 tahun,
after Bariatric Surgery Ph.D., Anita P. menjalani operasi penurunan dan indeks rata-rata bodymass

9
in Adolescents.The Courcoulas, berat badan di 5 pusat kesehatan (berat dalam kilogram dibagi
New England Journal M.D., Todd M. di Amerika Serikat berdasarkan dengan kuadrat tinggi dalam
of Medicine.Volume Jenkins, Ph.D., data dari the National Institute meter) adalah 53; 75% dari
374 No.2 Tahun 2016 Marc of peserta adalah perempuan, dan
Diabetes and Digestive and 72% berkulit putih.
P. Kidney Diseases. Pasien yang 2. Pada 3 tahun setelah prosedur,
Michalsky, menjalani Gastric bypass Roux- berat badan rata-rata mengalami
M.D., en-Y (161 peserta) atau penurunan sebesar 27% (95%
Michael A. gastrektomi lengan interval kepercayaan [CI], 25
Helmrath, (67) dimasukkan dalam analisis. hingga 29) pada kelompok total,
M.D., Mary L. Perubahan berat badan, kondisi sebesar 28% (95% CI, 25 hingga
Brandt, M.D., hidup bersama, 30) di antara peserta yang
Carroll M. faktor risiko kardiometabolik, menjalani lambung. bypass, dan
Harmon, dan kualitas hidup terkait berat sebesar 26% (95% CI, 22 hingga
M.D., Ph.D., badan dan komplikasi pasca 30) di antara mereka yang
Meg H. Zeller, operasi dievaluasi selama 3 menjalani gastrektomi lengan.
Ph.D., tahun setelah prosedur. 3. Dengan 3 tahun setelah prosedur,
Mike K. Chen, remisi diabetes tipe 2 terjadi pada
M.D., Stavra 95% (95% CI, 85 hingga 100)
A. Xanthakos, dari peserta yang memiliki
M.D., Mary kondisi pada awal, remisi fungsi
Horlick, M.D., ginjal yang abnormal terjadi pada
and C. Ralph 86% (95% CI, 72 hingga 100),
Buncher, remisi pradiabetes pada 76%
Sc.D. (95% CI, 56 hingga 97), remisi
tekanan darah tinggi pada 74%
(95% CI, 64 hingga 84), dan
remisi dislipidemia pada 66%
(95% CI, 57 hingga 74). Kualitas
hidup terkait berat badan juga
meningkat secara signifikan.
4. Pada 3 tahun setelah prosedur
bariatrik, hipoferritinemia
ditemukan pada 57% (95% CI,
50 hingga 65) dari peserta, dan
13% (95% CI, 9 hingga 18) dari
peserta telah mengalami satu atau
lebih tambahan prosedur
intraabdominal.
3 Bariatric Surgery and Matthew L. Untuk memeriksa perubahan 1. Pada 1787 pasien yang menjalani
Long-term Durability Maciejewski, berat badan 10 tahun pada RYGB memiliki rata-rata (SD)
of Weight Loss. JAMA PhD, David E. veteran yang menjalani usia 52,1 (8,5) tahun dan 5305
Surg. Volume 151 Arterburn, Roux-en-Y Gastic Bypass pertandingan non-bedah
No.11 Page 1046–1055 MD, MPH, (RYGB) dibandingkan memiliki rata-rata (SD) usia 52,2
Tahun 2016 Lynn Van dengan intervensi non- (8,4) tahun. Pasien yang
Scoyoc, BA, bedah dan perubahan menjalani RYGB dengan yang
Valerie A. berat badan 4 tahun pada non-bedah memiliki indeks
Smith, DrPH, veteran yang menjalani massa tubuh rata-rata 47,7 dan
William S. RYGB, adjustable gastric 47,1, masing-masing, dan
Yancy Jr, MD, band-ing (AGB), atau didominasi laki-laki (1306
MHSc, Hollis Sleeve Gastrectomy (SG). [73,1%] dan 3911 [73,7%],
J. Dalam penelitian kohort masing-masing).
Weidenbacher, ini, perbedaan berat badan 2. Pasien yang menjalani RYGB
PhD, Edward berubah hingga 10 tahun kehilangan 21% (95% CI, 11%
H. Livingston, setelah operasi -31%) lebih dari berat awal
MD, and diperkirakan dalam mereka pada 10 tahun dari pada
Maren K. kohort retrospektif dari intervensi non-bedah. Sebanyak
Olsen, PhD 1787 veteran yang 405 dari 564 pasien yang
menjalani RYGB dari 1 menjalani RYGB (71,8%)
Januari 2000, sampai 30 memiliki lebih dari 20%
September 2011 (573 dari perkiraan penurunan berat badan,
700 yang memenuhi dan 224 dari 564 (39,7%)
syarat [81,9%] dengan 10 memiliki lebih dari 30%
tahun tindak lanjut), dan perkiraan penurunan berat badan
5305 pertandingan non- pada 10 tahun dibandingkan
bedah (1274 dari 1889 dengan 134 dari 1247 (10,8%)
memenuhi syarat [67,4%] dan 48 dari 1.247 (3,9%),
dengan 10 tahun follow- masing-masing, dari intervensi
up) dalam model efek non-bedah.
campuran. Perbedaan 3. Hanya 19 dari 564 pasien yang
berat berubah hingga 4 menjalani RYGB (3,4%)
tahun dibandingkan mendapatkan kembali berat
antara veteran yang badan kembali ke dalam sekitar
menjalani RYGB (n = 5% dari berat awal mereka
1785), SG (n = 379), dan hingga 10 tahun. Pada 4 tahun,
AGB (n = 246). Analisis pasien yang menjalani RYGB
data dilakukan mulai 9 kehilangan 27,5% (95% CI,
September 2014 hingga 23,8% -31,2%) dari berat badan
12 Februari 2016. awal mereka, pasien yang
mengalami AGB kehilangan
10,6% (95% CI, 0,6% -20,6%),
dan pasien yang mengalami SG
kehilangan 17,8 % (95% CI,
9,7% -25,9%). Pasien yang
menjalani RYGB kehilangan
16,9% (95% CI, 6,2% -27,6%)
lebih dari berat awal mereka
dibandingkan pasien yang
menjalani AGB dan 9,7% (95%
CI, 0,8% -18,6%) lebih dari
pasien yang menjalani SG.
4 Factors Associated Guilherme M. Menggunakan pendekatan studi 1. Data follow-up pada 12 bulan
With Weight Loss After Campos, MD, kohort prospektif. Peneliti tersedia untuk 310 dari 361
Gastric Charlotte memeriksa demografi, operasi, pasien (85,9%) yang menjalani
Bypass.National Rabl, MD, dan data tindak lanjut dengan GBP selama periode penelitian.
Institutes of Kathleen menggunakan analisis Berarti BMI pra operasi adalah
Health,Arch Surg. Mulligan, multivariat. Variabel yang 52 (kisaran, 36-108). Berarti
Volume 143 No.9 Page PhD, Andrew diteliti adalah usia, jenis BMI dan kelebihan berat badan
877-884 Tahun 2008 Posselt, kelamin, ras, status perkawinan di follow-up adalah 34 (kisaran,
MD, PhD, dan asuransi, berat badan awal 17-74) dan 60% (kisaran, 8%
Stanley J. dan indeks massa tubuh (BMI) -117%), masing-masing. Tiga
Rogers, MD, (dihitung sebagai berat dalam puluh delapan pasien (12,3%)
Antonio C. kilogram dibagi dengan tinggi mengalami penurunan berat
Westphalen, badan dalam meter kuadrat), badan yang buruk. Dari 4
MD, Feng Lin, komorbiditas (diabetes mellitus, variabel yang terkait dengan
MS, and Eric hipertensi, penyakit sendi, sleep penurunan berat badan yang
Vittinghoff, apnea, hiperlipidemia, dan buruk dalam analisis univariat
PhD penyakit kejiwaan), bedah (berat awal yang lebih besar,
laparoskopi vs open surgery, diabetes, pendekatan terbuka,
adjustable gastric band-ing dan ukuran kantong lambung
(AGB), Sleeve Gastrectomy yang lebih besar), hanya diabetes
(SG), dan Roux-en-Y Gastic (rasio odds, 3,09; interval
Bypass (RYGB) . Dengan tolak kepercayaan 95%, 1,35-7,09 [P
ukur penurunan berat badan =. 007]) dan ukuran kantong
pada 12 bulan didefinisikan lambung yang lebih besar (rasio
sebagai buruk (≤40% berat odds, 2,77; interval kepercayaan
badan berlebih) atau baik (> 95%, 1,81-4,22 [P <0,001]) tetap
40% penurunan berat badan setelah analisis multivariat.
berlebih). 2. Diabetes dan ukuran kantong
lambung yang lebih besar secara
independen terkait dengan
penurunan berat badan yang
buruk setelah GBP.
4. Outcome (O) :
a) Sebagian besar dari pasien dalam penelitian ini berhasil menurunkan berat
badan dengan rata-rata EWL dalah 73,6% (29–246%), dan rata-rata total
penurunan berat badan 44 % (14–144 kg) dalam 3 tahun setelah operasi.
b) Dalam penelitian ini pasien yang memiliki onset obesitas pada saat
dewasa cenderung berhasil mencapai penurunan berat badan (39%)
dibandingkan dengan pasien yang onset obesitasnya pada saat masa anak-
anak (32%).
c) Tingkat remisi diabetes setelah operasi adalah 56% pada satu tahun
follow-up, 63% setelah dua tahun, dan 66% setelah tiga tahun. Angka
yang sesuai untuk hipertensi adalah 39%, 41%, dan 57% dan untuk
hiperlipidemia 54%, 34%, dan 74%.
d) penelitian ini menunjukkan bahwa preoperatif yang tinggi berat badan,
BMI pra operasi yang tinggi, obesitas anak-anak, gangguan kejiwaan,
diabetes pra operasi, dan hipertensi preoperatif secara independen terkait
dengan risiko penurunan berat badan yang tidak optimal setelah RYGB.

D. Manfaat Gastric bypass


Gastric bypass dapat memberikan penurunan berat badan jangka panjang.
Jumlah berat badan yang hilang tergantung pada jenis pembedahan dan perubahan
kebiasaan gaya hidup. Seseorang dapat kehilangan separuh, atau bahkan lebih,
kelebihan berat badan dalam dua tahun.
Selain menurunkan berat badan, operasi Gastric bypass dapat
memperbaiki atau mengatasi kondisi yang sering dikaitkan dengan kelebihan
berat badan, termasuk:
 Penyakit gastroesophageal reflux
 Penyakit jantung
 Tekanan darah tinggi
 Apnea tidur parah
 Diabetes tipe 2

15
E. Peran Perawat
Setiap tindakan pembedahan pasti menimbulkan akibat pada kesehatan
pasien, maka dari itu perawat memegang peranan penting dalam mencegah
akibat yang timbul dari tindakan pembedahan yang dapat menurunkan tingkat
kesehatan pasien. Adapun peran perawat pada kasus ini adalah:
1. Pemberi asuhan keperawatan
Memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yg dibutuhkan melalui
pemberian pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses
keperawatan, dari yang sederhana hingga yang kompleks selama masa pre-
operatif hingga post-operatif.
2. Pendidik
Membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan,
tindakan yg diberikan, perubahan pada tubuh yang akan terjadi setelah
pembedahan, terapi serta perawatan yang harus dilakukan klien setelah
post-operatif untuk mencegah terjadinya komplikasi.
3. Advokat
Menginterprestasikan berbagai info dari pemberi pelayanan atau informasi
lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan
yang diberikan pada klien dan mempertahankan serta melindungi hak-hak
klien.
4. Kolabolator
Peran ini dilakukan lantaran perawat bekerja melalui tim kesehatan yg
terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi & lain-lain berusaha
mengidentifikasi pelayanan keperawatan yg diperlukan termasuk diskusi
atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya dilihat
dari efek samping yang mungkin muncul akibat proses pembedahan guna
mencegah terjadinya komplikasi yang merugikan pasien.

5. Konsultan
Tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yg sesuai
untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap
informasi mengenai tujuan pelayanan keperawatan yg diberikan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Operasi Gastric bypass dapat menurunkan berat badan,secara otomatis
pula menurunkan beban jantung,paru dan ginjal,serta yg paling penting adalah
nilai estetik dari tubuh yg ideal.
Namun dalam memperoleh penurunan berat badan dan tubuh yang ideal
bukan langsung terjadi karena operasinya saja,tetapi pasien juga harus konsisten
mengikuti aturan diet yg berlaku.
B. Saran
Dalam penulisan makalah dirasakan kurangnya sumber-sumber yang
memadai, sehingga kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun
mengenai trend dan issue system pencernaan (Gastric bypass)

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Nhada. 2016. Gastric Bypass. https://www. docdoc.com/id /info/procedure/


gastric-bypass. Diakses tanggal 28 November 2018
Griffith PS, Birch DW, Sharma AM, Karmali S.2012. “Managing complications
associated with laparoscopic Roux-en-Y gastric bypass for morbid obesity.”
DOI: 10.1503/cjs.002011
Guiherme M. Campos, Charlotte Rabl, Kethleen Mulligan, et al.2008.Factors
Associated With Weight Loss After Gastric Bypass.National Institutes of
Health Arch Surg;143(9):877-884. doi: 10.1001/archsurg.143.9.877.
Linda, Sillen.,Ellen, Andersson.2017. Patient Factors Predicting Weight Loss after
Roux-en-Y Gastric Bypass. Journal of Obesity.
doi.org/10.1155/2017/3278751
Maharani,Dian. 2016.Lambung Dipotong, Berat Badan Bisa Turun 50 Kg.
https://sains.kompas.com/read/2016/03/10/205500123/Lambung.Dipotong.B
erat.Badan.Bisa.Turun.50.Kg. Diakses tanggal 28 November 2018
Matthew L. Maciejewski, PhD, David E. Arterburn, MD, MPH, Lynn Van
Scoyoc, BA, Valerie A. Smith, DrPH, William S. Yancy Jr, MD, MHSc,
Hollis J. Weidenbacher, PhD, Edward H. Livingston, MD, and Maren K.
Olsen, PhD.2016. Bariatric Surgery and Long-term Durability of Weight
Loss.JAMA Surg; 151(11): 1046–1055. doi:10.1001/jamasurg.2016.2317
Susanti,Reni.2018. Kisah Arya Permana, Anak Tergemuk di Dunia yang
Beratnya Turun 83 Kg. Available at
https://sains.kompas.com/read/2018/05/02/094635123/kisah-arya-permana-
anak-tergemuk-di-dunia-yang-beratnya-turun-83-kg. Diakses tanggal 28
November 2018
Thomas H. Inge, M.D., Ph.D., Anita P. Courcoulas, M.D., Todd M. Jenkins,
Ph.D., Marc P. Michalsky, M.D.,Michael A. Helmrath, M.D., Mary L.
Brandt, M.D., Carroll M. Harmon, M.D., Ph.D., Meg H. Zeller, Ph.D.,Mike
K. Chen, M.D., Stavra A. Xanthakos, M.D., Mary Horlick, M.D., and C.
Ralph Buncher, Sc.D.2016. Weight Loss and Health Status 3 Years after
Bariatric Surgery in Adolescents. The New England Journal of
Medicine;374(2):113-123. Doi: 10.1056/NEJMoa1506699

Anda mungkin juga menyukai