Disusun Oleh:
Kelompok 2
1
KATAPENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkatNya-lah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul ”TREND DAN ISSUE
PADA GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN ”
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah salah satu tugas Keperawatan
Medikal Bedah. Dalam penyusunan makalah ini, kelompok kami banyak mengalami
kesulitan dan hambatan, hal ini disebabkan oleh keterbatasan ilmu pengetahuan yang kami
miliki.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya. Kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini ini. Akhir kata, semoga makalah
ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATAPENGANTAR.............................................................................................................
i DAFTAR
ISI.........................................................................................................................ii BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................................... 1
A. LatarBelakang..................................................................................................... 1
B. RumusanMasalah................................................................................................. 1
C. Tujuan.................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................................2
A. Issue Terkini Sistem Pencernaan ..........................................................................2
B. Teori Gastric Bypass .............................................................................................3
C. Manfaat Gastric Bypass ........................................................................................7
D. Peran Perawat ....................................................................................................... 7
E. Makanan yang mengandung prebiotik dan probiotik ........................................... 8
F. kanisme kerja prebiotik dan probotik ..................................................................11
G. Implikasi keperawatan dari kasus ........................................................................14
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Sistem pencernaan pada manusia berhubungan dengan penerimaan makanan
dan mempersiapkannya untuk di proses oleh tubuh. Makanan adalah tiap zat atau
bahan yang dapat digunakan dalam metabolisme guna memperoleh bahan-bahan
untuk memperoleh tenaga atau energi. Namun apabila makanan yang dikonsumsi
lebih dari yang dibutuhkan tubuh dapat menyebabkan orang tersebut mengalami
kelebihan berat badan. Upaya penurunan berat badan menjadi trend di eraini
sebagai salah satu cara untuk mempercantik diri.
Di dalam usus kita, terdapat dua golongan bakteri yaitu bakteri
menguntungkan dan bakteri merugikan. Agar tetap sehat, jumlah bakteri
menguntungkan harus dipertahankan atau bahkan ditingkatkan jumlahnya.
Caranya, dengan mengkonsumsi bahan makanan yang mendukung tumbuh
kembang bakteri tersebut. Bahan makanan ini lazim dinamakan prebiotik;
bakteri menguntungkan sendiri disebut probiotik. Selain menekan pertumbuhan
bakteri berbahaya, keberadaan bakteri menguntungkan ternyata mempunyai manfaat
penting lain yaitu menyeimbangkan sistim kekebalan tubuh dan menekan risiko
menderita alergi
B. Rumusan Masalah
1. Apakah Issue terkini pada sistem pencernaan ?
2. Apakah teori yang mendukung issue Gastric bypass ?
3. Apa manfaat dari adanya issue Gastric bypass tersebut?
4. Bagaimanakah peran perawat terkait tren dan issue mengenai
Gastric bypass?
5. Makanan apa saja yang mengandung prebiotik dan probiotik !
6. Bagaimana mekanisme kerja prebiotik dan probiotik tersebut !
7. Apa implikasi keperawatan dari kasus diatas
4
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui issue terkini sistem pencernaan
2. Untuk mengetahui teori yang mendukung issue tersebut Gastric bypass.
3. Untuk mengetahui manfaat dari adanya issue Gastric bypass.
4. Untuk mengetahui peran perawat terkait tren dan issue mengenai Gastric
bypass.
5. Untuk mengetahui makanan apa saja yang mengandung prebiotik dan probiotik
6. Untuk mengetahui bagaimana mekanisme kerja prebiotik dan probiotik
tersebut
7. Untuk mengetahui apa implikasi keperawatan dari kasus diatas
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
kini memiliki badan lebih langsing. Di rumah sakit ini, sudah menangani operasi Gastric
bypass terhadap 500 pasien dalam kurun waktu lima tahun. Di Indonesia sendiri, operasi
7
Gastric bypass ini sudah pernah dilakukan walaupun belum begitu terkenal, operasi ini
pernah dilakukan di RS Omni Alam Sutra pada pasien anak laki-laki yang memiliki bobot
192 kg yang pernah dinobatkan sebagai anak dengan berat badan paling besar di Dunia.
Setelah melakukan gastric bypass atau operasi Gastric bypass kini anak tersebut telah
mengalami penurunan berat badan sebesar 83 kg dalam waktu setahun. Dokter Samuel
Oetoro, Spesialis Gizi Klinik dari MRCCC Siloam Hospitals, Jakarta, mengatakan, operasi
bariatrik atau teknik operasi pengecilan (Gastric bypass) memang menjadi solusi yang
tepat untuk mengatasi kasus severe obesity atau obesitas parah seperti dalam kasus ini.
“Bobot tubuh pasien yang 192 kg itu memang sudah jadi indikasi perlu dilakukan operasi
bariatrik. Sebab, metode yang lain sudah tidak bisa dilakukan, menahan asupan makanan
sudah tidak bisa, berolahraga juga tidak akan banyak berpengaruh. Jadi memang harus
dikecilkan lambungnya agar nafsu makannya bisa ditekan dan tidak perlu asupan makan
yang banyak,” Kata dr Samuel Oetoro (Kompas,2018) .
8
yang tersisa kemudian melewati sisa dari usus kecil di mana lebih banyak nutrisi dan
kalori yang diserap
9
hingga mencapai limbah usus besar di mana ia disimpan sampai eliminasi.Operasi Gastric
bypass mengubah proses ini.
Roux-En-Y Gastric Bypass (RYGB) atau yang bisa disebut gastric bypass ini
merupakan prosedur yang paling terkenal dan paling banyak digunakan dibandingkan
prosedur lain dalam bariatric surgery (Sleeve Gastrectomy, Adjustable Gastric Band,
Biliopancreatic Diversion with Duodenal Switch (BPD/DS) Gastric Bypass)
Prosedur pada Roux-En-Y Gastric Bypass (RYGB) yaitu adanya pemotongan lambung
untuk membuat lambung baru yang lebih kecil dan pembagian usus. Tahapan operasi
berdasarkan prosedur RYGB ini adalah :
a. Pembuatan lambung baru dari lambung lama dimana lambung baru itu berukuran sangat
kecil dibandingkan lambung lama.
b. Usus kecil yang menyabung langsung dengan bagian bawah lambung lama dijepit lalu
dibagi menjadi 2 bagian (bagian atas dan bawah).
c. Bagian bawah usus kecil yang bernama “Jejunum” kemudian akan ditarik untuk
dihubungkan langsung ke kantong kecil / lambung baru dan
d. Ujung usus bagian atas akan dijahit ke bagian tertentu di Jejunum” sehingga membuat
bentuk usus kecil seperti huruf “Y”.
e. Lambung baru yang dibuat dari lambung asli (lambung lama) adalah tempat dimana
makan akan diolah. Ukurannya yang kecil membatasi makanan yang bisa ditampung.
Untuk seterusnya lambung lama tidak akan mengelola makanan lagi. Makanan yang
masuk akan masuk ke lambung baru yang kemudian bergerak ke “Jejunum” untuk diserap
dan kemudian melaju terus hingga sampai ke saluran pembuangan. Usus kecil bagian atas
yang 5 menempel pada bagian bawah lambung lama dan ujungnya menempel pada
“Jejunum” memang tidak ikut dalam proses mengelolahan makanan namun tetap bisa
mengeluarkan cairan pencerna yang dibutuhkan tubuh untuk mencerna makanan. Dengan
cara seperti ini, seseorang akan merasa cepat kenyang karena kapasitas perut yang sangat
sedikit, dan sebagian besar lemak yang dikonsumsi tidak akan terserap oleh tubuh, karena
makanan yg kita kosumsi tidak melewati usus halus yg berfungsi untuk menyerap sari-sari
makanan. Kelebihan dari metode gastric bypass yang ini adalah, karena tidak ada organ
yang dibuang, sehingga sistem pencernaan kembali seperti semula.
3. Indikasi Pembedahan
1
Panel Konsensus dari National Institutes of Health California (NIH)
merekomendasikan kriteria berikut untuk mempertimbangkan pembedahan bariatric,
termasuk prosedur Gastric bypass:
a. IMT (Indeks massa tubuh) adalah 40 atau lebih
b. IMT adalah 35 sampai 39,9 (obesitas) dan memiliki masalah kesehatan terkait berat badan
yang serius, seperti diabetes tipe 2, tekanan darah tinggi atau apnea tidur yang parah.
c. Mampu dan mengerti setiap prosedur operasi, manfaat serta resikonya
d. Mampu menjaga makan setelah operasi (diet)
e. Tidak memiliki alergi terhadap peralatan yang akan digunakan selama operasi
f. Tidak sedang hamil / mengandung
Panel Konsensus juga menekankan perlunya perawatan multidisipliner pasien bedah
bariatric, oleh tim dokter dan terapis, untuk mengawasi masalah gizi, aktivitas fisik,
perilaku dan kebutuhan psikologis. Prosedur bedah yang terbaik dianggap sebagai alat
yang memungkinkan pasien untuk mengubah gaya hidup dan kebiasaan makan, dan untuk
mencapai efektif dan manajemen permanen obesitas dan perilaku mereka makan.
4. Komplikasi
Resiko yang terkait dengan prosedur pembedahan bisa meliputi:
a. Perdarahan yang berlebihan
b. Infeksi 6
c. Gumpalan darah
d. Kebocoran dalam sistem pencernaan Anda
e. Kematian (jarang)
5. Efek By pass Lambung
a. Efek positif dari Gastric bypass
• Kapasitas lambung untuk menampung makanan menjadi kecil sehingga makanan yang
bisa dikonsumsi dikit.
• Mempercepat proses penurunan berat badan karena batas konsumsi makanan semakin
dikit.
• Jarang mengalami masalah pasca operasi kecuali beberapa case tertentu yang salah
satunya adalah pasien kurang bisa mengontrol makanan alias tidak diet.
• Membantu menjaga tubuh dari tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes 2 dan
lainnya.
1
b. Efek Negatif dari Gastric bypass
• Daya tampung makanan serta daya serap nutrisi berkurang.
• Operasi akan gagal bila tidak menjaga gaya makan.
• Mudah terjadinya anemia terutama untuk kaum wanita pas datang bulan.
• Kemungkinan terjadi defisiensi vitamin dan mineral.
• Bekas operasi walaupun kecil dan tipis tetap membekas.
D. Peran Perawat
Setiap tindakan pembedahan pasti menimbulkan akibat pada kesehatan pasien, maka
dari itu perawat memegang peranan penting dalam mencegah akibat yang timbul dari
tindakan pembedahan yang dapat menurunkan tingkat kesehatan pasien. Adapun peran
perawat pada kasus ini adalah:
• Pemberi asuhan keperawatan
Memperhatikan keadaan kebutuhan dasar manusia yg dibutuhkan melalui pemberian
pelayanan keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan, dari yang sederhana
hingga yang kompleks selama masa preoperatif hingga post-operatif.
• Pendidik
1
Membantu klien dalam meningkatkan tingkat pengetahuan kesehatan, tindakan yg
diberikan, perubahan pada tubuh yang akan terjadi setelah pembedahan, terapi
serta
1
perawatan yang harus dilakukan klien setelah post-operatif untuk mencegah terjadinya
komplikasi.
• Advokat
Menginterprestasikan berbagai info dari pemberi pelayanan atau informasi lain
khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan
pada klien dan mempertahankan serta melindungi hak-hak klien.
• Kolabolator
Peran ini dilakukan lantaran perawat bekerja melalui tim kesehatan yg terdiri dari
dokter, fisioterapis, ahli gizi & lain-lain berusaha mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yg diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat dalam penentuan bentuk
pelayanan selanjutnya dilihat dari efek samping yang mungkin muncul akibat proses
pembedahan guna mencegah terjadinya komplikasi yang merugikan pasien.
• Konsultan
Tempat konsultasi terhadap masalah atau tindakan keperawatan yg sesuai untuk
diberikan. Peran ini dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi mengenai tujuan
pelayanan keperawatan yg diberikan.
1
fermentasi. Jenis bentuk cetakan menguntungkan yang mengikat kedelai bersama-sama.
Tempe dapat digunakan dalam banyak makanan vegetarian sebagai protien kualitas tinggi
dan merupakan salah satu sumber beberapa vegetarian vitamin B12.
5) Miso
Miso terdapat dalam tiga bentuk yaitu barley merah, beras putih, kedelai. Miso merah
dibuat dari bagian yang sama dari beras putih, kedelai, dan barley. Hasil akhirnya adalah
sebuah produk cokelat kemerahan dengan jumlah protein tinggi. Miso putih juga
campuran beras putih dan kedelai, tetapi konsentrasi yang lebih tinggi digunakan dari
beras putih. Jenis miso biasanya ringan dalam warna dan memiliki umur simpan lebih
pendek dari miso merah.
6) Asinan kubis
Sauerkraut yang difermentasi atau acar kubis. Kubis segar umumnya dipotong dan
kemudian diizinkan untuk fermentasi dalam air garam untuk jangka waktu tertentu.
Selama waktu ini bakteri probiotik terbentuk secara alami.
7) Brewer’s Yeast
Brewer’s yeast diduga mengandung bakteri probiotik. Brewer’s yeastmerupakan produk-
bi dari proses pembuatan bir dan mengandung semua nutrisi yang membuang bir sedang
diproduksi.
1
salauran pencernaan disebut “prebiotik” (Patterson and Burkholder, 2003). Prebiotik ini
adalah terdiri dari bahanbahan makanan yang pada umumnya banyak mengandung serat.
Sejumlah mikroba probiotika menghasilkan senyawa / zat-zat yang diperlukan untuk
membantu proses pencernaan substrat bahan makanan tertentu dalam saluran pencernaan
yaitu enzim. Mikroba-mikroba probiotika penghasil asam laktat dari spesies Lactobacillus,
menghasilkan enzim selulase yang membantu proses pencernaan. Enzim ini mampu
memecah komponen serat kasar yang merupakan komponen yang sulit dicerna dalam
saluran percernaan . Penggunaan mikrobamikroba probiotika yang menghasilkan enzim
selulase mampu memanfaatkan makanan berserat kasar tinggi dari limbah industri dan
pertanian tersebut, dan mikroba probiotika membantu proses pencernaan sehingga serat
kasar dapat dimanfaatkan untuk pertumbuhan jaringan dan peningkatan pertambahan
bobot badan. Mikroba probiotika juga mensekresikan produk anti mikrobial yang
dikatakan bacteriocin. Sebagai contoh Lactobacillus aciodophilus menghasilkan dua
komponen bacteriocin yaitu bacteriocin lactacin B dan acidolin. Bacteriocin lactacin B
dan acidolin bekerja menghambat berkembangnya organisme patogen (McNaught and
MacFie, 2000).
3) Menstimulasi mukosa dan meningkatkan sistem kekebalan
Mikroorganisme probiotika mampu mengatur beberapa aspek dari sistem kekebalan
Kemampuan mikroba probiotika mengeluarkan toksin yang mereduksi / menghambat
perkembangan mikroba-mikroba patogen dalam saluran pencernaan, merupakan suatu
kondisi yang dapat meningkatkan kekebalan hewan inang. Toksin-toksin yang dihasilkan
tersebut merupakan antibiotika bagi mikroba-mikroba patogen, sehingga penyakit yang
ditimbulkan oleh mikroba patogen tersebut akan bekurang dan dapat hilang atau sembuh
dengan sendirinya. Hal ini akan memberikan keuntungan terhadap kesehatan hewan inang
sehingga tahan terhadap serangan penyakit. Penggunaan probiotika pada ternak unggas
dilaporkan dapat menurunkan aktivitas urease, suatu enzim yang bekerja menghidrolisis
urea menjadi amonia sehinggga pembentukan amonia menjadi berkurang. Amonia adalah
suatu bahan yang dapat menyebabkan keracunan pada ternak unggas (Yeo and Kim,
1997).
1
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1
B. Saran
Dalam penulisan makalah dirasakan kurangnya sumber-sumber yang memadai,
sehingga kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun mengenai trend dan
issue system pencernaan (Gastric bypass).
DAFTAR PUSTAKA
1
10.1001/archsurg.143.9.877. Linda, Sillen.,Ellen, Andersson.2017. Patient Factors
1
Predicting Weight Loss after Roux-en-Y Gastric Bypass. Journal of Obesity.
doi.org/10.1155/2017/3278751 Maharani,Dian. 2016.Lambung Dipotong, Berat Badan
Bisa Turun 50 Kg.
https://sains.kompas.com/read/2016/03/10/205500123/Lambung.Dipotong.B
erat.Badan.Bisa.Turun.50.Kg. Diakses tanggal 28 November 2018 Matthew L.
Maciejewski, PhD, David E. Arterburn, MD, MPH, Lynn Van Scoyoc, BA, Valerie A.
Smith, DrPH, William S. Yancy Jr, MD, MHSc, Hollis J. Weidenbacher, PhD, Edward
H. Livingston, MD, and Maren K. Olsen, PhD.2016. Bariatric Surgery and Long-
term Durability of Weight Loss.JAMA Surg; 151(11): 1046–
1055. doi:10.1001/jamasurg.2016.2317 Susanti,Reni.2018. Kisah Arya Permana,
Anak Tergemuk di Dunia yang Beratnya Turun 83 Kg.
Available at https://sains.kompas.com/read/2018/05/02/094635123/kisah-arya-
permanaanak- tergemuk-di-dunia-yang-beratnya-turun-83-kg. Diakses tanggal 28
November 2018
Thomas H. Inge, M.D., Ph.D., Anita P. Courcoulas, M.D., Todd M. Jenkins, Ph.D., Marc
P. Michalsky, M.D.,Michael A. Helmrath, M.D., Mary L. Brandt, M.D., Carroll M.
Harmon, M.D., Ph.D., Meg H. Zeller, Ph.D.,Mike K. Chen, M.D., Stavra A. Xanthakos,
M.D., Mary Horlick, M.D., and C. Ralph Buncher, Sc.D.2016. Weight Loss and Health
Status 3 Years after Bariatric Surgery in Adolescents. The New England Journal of
Medicine;374(2):113-123. Doi: 10.1056/NEJMoa1506699