Anda di halaman 1dari 13

DASAR-DASAR BISNIS /PERT 4/BAB 4

(KEWIRAUSAHAAN DAN USAHA KECIL)


ARIMBI TRISWASTIKA S.E., M.Ak
Menurut Roberth D Hisrich dan Michael P. Peter (2000: 6)
Kewirausahaan/ entrepreneur merupakan proses menciptakan sesuatu yang
berbeda dengan mengabdikan seluruh waktu dan tenaganya disertai dengan
menanggung resiko keuangan, kejiwaan, social dan menerima balas jasa
dalam bentuk uang dan kepuasan pribadinya.

Kewirausahaan sendiri terdiri dari dua suku kata, yaitu Wira dan Usaha. Wira 
memiliki arti sebagai pejuang, pahlawan, berbudi luhur, manusia unggul,
berwatak agung dan gagah berani. Sedangkan Usaha memiliki arti perbuatan
amal, berbuat sesuatu dan bekerja. 

Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), wirausaha adalah orang


yang pandai atau berbakat dalam mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru hingga
mengatur permodalan dan pemasaranya.
Dari beberapa pengertian sebelumnya, bisa kita simpulkan bahwa
kewirausahaan merupakan suatu sikap dan kemampuan seseorang
dalam menangani usaha, menciptakan dan menerapkan cara kerja dari
teknologi dan produk baru dengan cara meningkatkan efisiensi agar
bisa memberikan pelayanan yang lebih baik serta memperoleh
keuntungan yang lebih besar.

Wirausaha merupakan orang yang melakukan suatu kegiatan usaha


dengan segala kemampuanya. Sedangkan Kewirausahaan lebih
menunjuk kepada sikap mental yang dimiliki dari seorang wirausaha itu
sendiri.
Seperti kita ketahui, bahwa Wirausaha dan Kewirausahaan memiliki pengertian
yang berbeda. Jika kita berbicara mengenai jenis-jenis kewirausahaan, maka
kita akan lebih menekankan pada sikap si pelaku usaha itu sendiri. Dilansir
dari Ciputrauceo.net.

Kewirausahaan terdiri dari beberapa jenis berikut:

• Necessity Entrepreneur
Necessity entrepreneur memiliki pengertian sebagai sikap mental menjalankan
usaha karena terpaksa oleh keadaan. Sebagai contoh, saat ini ada banyak
pengusaha yang menjual berbagai produk dan jasa. Namun, jika Ia ditawari
pekerjaan di sebuah perusahaan, maka Ia akan memilih pekerjaan tersebut.
• Replicative Entrepreneur
Memiliki pengertian sebagai sikap mental usaha yang cenderung meniru bisnis yang sudah
pernah ada. Contohnya, di saat tren iPad sedang naik, si pengusaha ini mendirikan sebuah
usaha jual beli atau service iPad.

• Redistributive Entrepreneur
Pelaku usaha pada jenis ketiga ini, menempatkan diri diantara  pemilik proyek juga sebagai
pelaksana proyek (kontraktor). Sebenarnya, jenis Redistributive ini tidak memiliki keahlian
teknis dalam proyeknya, bahkan menimbulkan biaya tambahan bagi si kontraktornya.

• Innovative Entreprenuer
Jenis kewirausahaan yang terakhir adalah suatu sikap mental dalam usaha dengan selalu
berpikir kreatif dan melihat peluang yang ada untuk kemudian ditingkatkan. Jenis
kewirausahaan ini adalah yang paling harus dimiliki oleh para pengusaha karena merupakan
inti dari kewirausahaan itu sendiri.
Ciri wirausaha
• Percaya diri

• Berorientasi pada tugas dan hasil

• Keberanian mengambil resiko

• Kepemimpinan

• Berorientasi ke depan

• Keorisinilan
Menurut Committee for Economic Development, bisnis kecil adalah :
a) Manajemennya dilakukan secara bebas, biasanya pemilik langsung menjadi
manajer.
b) Modal berasal dari pemilik atau kelompoknya.
c) Daerah operasinya bersifat lokal, dan si pemilik bertempat tinggal tidak jauh dari
lokasi bisnis.
d) Dalam hal usaha industri ukuran besar dan kecil itu sangat relatif. Suatu bisnis
dikatakan kecil jika dibandingkan dengan bisnis yang sejenis.

Menurut Ebert dan Griffin, bisnis kecil adalah suatu usaha yang dimiliki dan dikelola
secara bebas, dan bisnis kecil ini tidak mendominasi pasar. Bisnis kecil ini bukan
merupakan bagian atau cabang dari perusahaan lain. Yang menjalankan bisnis
adalah pemilik sendiri, bekerja bebas sesuai dengan kesanggupannya.
Jadi, bisnis kecil adalah suatu bisnis yang memiliki modal kecil, kegiatan usaha kecil,
dan mempekerjakan beberapa orang karyawan.
Perusahaan kecil vs Perusahaan Besar

Perusahaan Kecil Perusahaan Besar


- Umumnya dikelola pemilik - Dikelola bukan oleh pemilik

- Struktur organisasi sederhana - Struktur organisasi kompleks

- Pemilik mengenal karyawan - Pemilik kurang mengenal karyawan

- Persentase kegagalan tinggi - Persentase kegagalan tinggi

- Kekurangan manajer ahli - Banyak ahli manajemen

- Sulit memperoleh modal jangka - Modal jangka panjang mudah


panjang diperoleh
Kekuatan dan Kelemahan usaha kecil
Kekuatan Kelemahan
- Kebebasan untuk bertindak - Relatif lemah dalam spesialisasi

- Menyesuaikan pada kebutuhan - Modal pengembangan terbatas


setempat
- Sulit mendapat karyawan yang ahli
- Peran serta dalam usaha dan tindakan
Kegagalan usaha kecil
- Karena struktur modal tidak memadai

- Penggunaan metoda dan peralatan yang terbatas

- Tidak ada perencanaan jangka panjang

- Kecakapan pribadi rendah


Cara mengembangkan usaha kecil
• Gunakan media promosi yang tepat

• Update tentang kemajuan teknologi

• Meningkatkan mutu SDM

• Pintar memilih bahan baku yang murah dan bagus

• Melakukan survey konsumen secara berkala


Perbedaan Kewirausahaan dan Usaha Kecil

Perbedaan hakiki dari kewirausahaan dan bisnis kecil adalah, bisnis


kecil sebenamya bukan kewirausahaan karena tidak punya rencana
untuk tumbuh dan berkembang. Sebaliknya seorang wirausahawan
walaupun orang tersebut mungkin berawal sebagi pemilik bisnis kecil,
pertumbuhan perusahaan tersebut merupakan hasil dari visi dan
kegiatan kewirausahaan. Jadi, yang membedakan kepemilikan bisnis
kecil dengan kewirausahaan adalah adanya visi, aspirasi, dan strategi.
Pemilik bisnis kecil tidak punya rencana untuk pertumbuhan yang hebat
dan hanya mencari pendapatan yang aman dan nyaman, sedangkan
wirausahawan tcrmotivasi untuk tumbuh berekspansi, dan
membangun-yang artinya ia siap menanggung resiko.
Thankyou 

Anda mungkin juga menyukai