Infeksi Rendah :
1.Vulvitis ( radang pd selaput lendir labia dan
sekitarnya )
Gejala:
• Perasaan panas dan nyeri t/u waktu kencing
• Leuchorrhoe ( gatal2 hingga terjadi iritasi )
• Gg coitus
• Introitus dan labia menjadi bengkak dan sering
tertutup o/ sekret ( rabas ).
2. Kolpitis ( vaginitis )
Penyebab: candida albicans
Penyebab:
• Hygiene yg kurang
• Gonococcus ( dpt terjadi bartolinitis )
• Candida albicans
• Trichomonas
• Oxyuris
• Pediculus pubis
• Diabetes
• Sekunder o/ leucorrhoe ( gatal ) & fistel Tr’
genitalius.
Gejala:
• Rabas berwarna putih , kental, seperti susu
• Gatal, Labia dan vulva tanpak merah, bengkak,
sensitif dg sentuhan , nyeri saat berhubungan.
3. Servicitis
a/ radang pada serviks.
Infeksi pd wanita lain /PMS dpt oleh bakteri, jamur,
virus.
(ex. PMS (Go, syphilis), TORCH (Toxoplasmosis,
Rubella virus, Citomegalovirus/
infeksi congenital, Herpes simpleks), human
papiloma virus/HPV, hepatitis, tbc, dll ).
Infeksi Tinggi ( Pelvic Inflamatory Desease/PID ):
Etiologi:
Gonococcus, stapilococcus, streptococcus, bakteri
TBC.
Infeksi lain:
Evaluasi:
Mengacu pada NOC yg berpusat pd
pasien/kriteria, dan tindakan/as-kep yg sudah
diberikan. (SOAP )
Dokumentasi:
Dokumentasi scr baik dan benar.
NOC: ex DX Kep 1.
1.Nyeri berkurang/hilang setelah kurang lebih
3x 24 jam.
Indikator/Kriteria Hasil:
- klien tdk mengeluh nyeri daerah genitalia.
- suhu kembali normal ( 36-37,5 derjad celcius ).
- tanda cardinal sign tdk ditemui
- pain level.
- pain kontrol.
- pain management.
NIC/Intervensi kep’: