Anda di halaman 1dari 20

MASALAH KESEHATAN REPRODUKSI:

INFEKSI MATERNAL DAN ASUHAN


KEPERAWATAN
INFEKSI SISTEM REPRODUKSI:
Infeksi sepanjang ss’ reproduksi wanita .
- Infeksi rendah ( dari vulva, vagina, servix )
- Infeksi tinggi ( dari uterus, tuba, ovarium,
parametrium, peritonium )/ pelvic inflamatory
disease.

Infeksi Rendah :
1.Vulvitis ( radang pd selaput lendir labia dan
sekitarnya )
Gejala:
• Perasaan panas dan nyeri t/u waktu kencing
• Leuchorrhoe ( gatal2 hingga terjadi iritasi )
• Gg coitus
• Introitus dan labia menjadi bengkak dan sering
tertutup o/ sekret ( rabas ).

2. Kolpitis ( vaginitis )
Penyebab: candida albicans
Penyebab:
• Hygiene yg kurang
• Gonococcus ( dpt terjadi bartolinitis )
• Candida albicans
• Trichomonas
• Oxyuris
• Pediculus pubis
• Diabetes
• Sekunder o/ leucorrhoe ( gatal ) & fistel Tr’
genitalius.
Gejala:
• Rabas berwarna putih , kental, seperti susu
• Gatal, Labia dan vulva tanpak merah, bengkak,
sensitif dg sentuhan , nyeri saat berhubungan.

3. Servicitis
a/ radang pada serviks.
Infeksi pd wanita lain /PMS dpt oleh bakteri, jamur,
virus.
(ex. PMS (Go, syphilis), TORCH (Toxoplasmosis,
Rubella virus, Citomegalovirus/
infeksi congenital, Herpes simpleks), human
papiloma virus/HPV, hepatitis, tbc, dll ).
Infeksi Tinggi ( Pelvic Inflamatory Desease/PID ):

 Endometritis, metritis, parametritis


 Salpingitis
 Oophoritis
salpingitis dan oophoritis disebut adnexitis
 pelveoperitonitis ( perimetritis )

Etiologi:
Gonococcus, stapilococcus, streptococcus, bakteri
TBC.
Infeksi lain:

 Infeksi saluran kemih


 Infeksi pasca partum
 Syok bakteriemi
 Infeksi umum ( oleh sterptococcus grup B,
varicella, flu, syndrom syok toksik, dll )
Pengaruh infeksi Pd kehamilan:
 Suhu tbh meningkat kontraksi uterus.
 Infeksi langsung ke janin.
 Gg nutrisi melalui placenta.
 Abortus
 Prematuritas
 KPD, Partus Preterm
 BBLR.
 Kelainan kongenital.
“ Partus Pre Term “ :

Pengeluaran dari fosfolipase, interkulin 1/6,


endotoksin meningkat dan mengubah
fosfolipid menjadi prostaglandin
menimbulkan kontraksi otot rahim serta
persalinan preterm ( seb’ waktunya).
Asuhan Keperawatan :
Pengkajian:
• Alasan masuk RS

• Riwayat kesehatan (RKS, RKD, RKK )

• Pemeriksaan fisik; ( head to toe)


( gejala umum ; demam, rabas, ruam kulit & karakteristiknya,
batuk, malaise, anoreksia, mual, TTV, tanda2 infeksi; merah,
bengkak, pengeluaran cairan ) dg metoda IPPA.

• Data penunjang (laboratorium & diagnostik) dan program


terapi
Diagnosa Keperawatan:
1. Nyeri; genitalia luar b/d kerusakan integritas
jaringan.
2. Risiko penularan
3. Defisit pengetahuan b/d kurangnya informasi ttg
kes’/kep’/ mis interpretasi informasi
4. Ansietas b/d proses penyakit/kurangnya informasi
kesehatan.
5. Gg konsep diri b/d proses penyakit.
6. Risiko perubahan pemeliharaan Kesehatan .
NOC.
1. Penurunan nyeri/hilang
2. Edema hilang
3. Pemulihan jaringan
4. Fungsi berkemih baik /proses infeksi hilang
5. Kecemasan berkurang.
6. Ibu mampu & meidentifikasi menyebutkan etiologi,
PL, pencegahan & penularan infeksi
( TK pengetahuan )
NIC ( Nursing Interventions 0f Classification ) /
intervensi Kolaboratif:

1. Pengkajian kontinu terhadap gejala


2. Pantau hsl laboratorium
3. Pemberian obat2an/ anti biotik
4. Pen-kes & konseling
5. Gizi seimbang & adekuat
6. Istirahat yg cukup
Implementasi:
Sesuai dg rencana tindakan & prioritas dalam
bentuk kegiatan nyata/riil operasional.

Evaluasi:
Mengacu pada NOC yg berpusat pd
pasien/kriteria, dan tindakan/as-kep yg sudah
diberikan. (SOAP )

Dokumentasi:
Dokumentasi scr baik dan benar.
NOC: ex DX Kep 1.
1.Nyeri berkurang/hilang setelah kurang lebih
3x 24 jam.
Indikator/Kriteria Hasil:
- klien tdk mengeluh nyeri daerah genitalia.
- suhu kembali normal ( 36-37,5 derjad celcius ).
- tanda cardinal sign tdk ditemui

- pain level.
- pain kontrol.
- pain management.
NIC/Intervensi kep’:

1. Kaji karakteristik nyeri & area infeksi ( PQRST)


2. Lakukan Vulva hygiene
3. Atasi nyeri dg non farmakologik
4. Kolaborasi utk terapi antibiotik &
analgetik/farmakologik
5. Nutrisi seimbang/TKTP,dll
6. Pen-kes
Implementasi:
1. Mengkaji karakteristik nyeri & area infeksi.
2. Melakukan vulva hygiene dg larutan NaCL 0,9 %.
3.Melaksanakan anti nyeri dg tehnik non farmakologi
Ex; Nafas dalam, distraksi.
4. Mengkolaborasikan dg tim medis/dr utk
pemberian a.b, analgetik atau pemberian sesuai
program dokter.
5. Mendiskusikan/meginformasikan utk pengadaan
diet TKTP
Evaluasi: ( S.....O.....A.....P )

S : klien masih mengeluh nyeri daerah genitalia.


O :Suhu 38,3 derjad celcius.
-Tdk ada merah, bengkak, rabas tdk ada,
panas tdk ada, fungsi baik
- Skala nyeri 3
-Klien dapat mengontrol nyeri dg baik
-Klien melakukan management utk mengatasi
nyeri dengan tehnik non farmakologi dg benar.
Samb’ Evaluasi.....
A ( Analisa ):
Masalah teratasi sebagian.
P ( Planning Selanjutnya ):
Intervensi dilanjutkan:
1. kontrol ttv
2. anti biotik xefotaxim 500 mg IM
dilanjutkan.
3....dst ( riil operasional )
( dokumentasi secara baik dan benar )
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai