Anda di halaman 1dari 15

1

MEMBANGUN
PARADIGMA
QUR’ANI
ANGGOTA KELOMPOK :
1. Insanah / 03211940000001
2. Devi Alvisha / 03211940000044
3. Muhammad Iqbal N. / 08211940000101
4. M. Haikal Pramono / 08211940000040
5. M. Usama Sahal / 0711194000076
6. M. Alifuddin Akbar / 07111940000115
2

DEFINISI

• Secara etimologis
paradigma berasal dari Bahasa Yunani yang asal katanya adalah para dan digma. Para
mengandung arti “di samping” sementara Digma memiliki makna “sudut pandang”. Secara garis
besar, paradigma merupakan cara pandang dan cara berpikir tentang sebuah realitas.

• Secara terminologis
paradigma adalah cara berpikir berdasarkan pandangan yang
menyeluruh dan konseptual terhadap suatu realitas atau suatu permasalahan
dengan menggunakan teori-teori ilmiah yang sudah baku, eksperimen, dan metode
keilmuan yang bisa dipercaya.

2
3

Yusuf al-Qaradawi menjelaskan bahwa tujuan diturunkan Al-Quran paling


tidak ada tujuh motif, yaitu:

1) Meluruskan akidah manusia,


2) Meneguhkan kemuliaan manusia dan hak-hak asasi manusia,
3) Mengarahkan manusia untuk beribadah secara baik dan benar kepada Allah,
4) Mengajak manusia untuk menyucikan rohani,
5) Membangun rumah tangga yang sakinah dan menempatkan posisi terhormat bagi perempuan,
6) Membangun umat menjadi saksi atas kemanusiaan.
7) Mengajak manusia agar saling menolong.

3
4

Urgensi Paradigma Qur’ani dalam


Menghadapi Kehidupan Modern
5

PERMASALAHAN YANG HARUS DI HADAPI PADA ERA TERKINI

rasionalisme dengan beberapa aspek negatif dan positifnya

memunculkan pola hidup konsumtif.

gaya hidup kebarat-baratan.

Gersang dari Spiritualitas

Kriminalitas
6

AJARAN ISLAM
AJARAN ISLAM BERKARAKTER
BERSIFAT SYUMUL TADARUJ

AJARAN ISLAM
AJARAN ISLAM
BERSIFAT
BERSIFAT
TAQLILAT-
RASIONAL
TAKAALIF

IMPLEMENTASI PARADIGMA QUR’ANI


MENJAWAB PROBLEMATIKA
KEHIDUPAN MODERN
7 7

AJARAN ISLAM BERSIFAT SYUMUL


Al-Qur’an dan hadist mencakup semua ilmu dan aspek kehidupan
manusia, hal ini tertera dalam Q.S Al-An’am ayat 38 :

Artinya : “Dan tiadalah binantang-binatang yang ada di Bumi dan


burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan
umat (juga) seperti kamu. Tiadalah Kami alpakan sesuatu dalam Al-
Kitab, kemudian kepada Tuannlah mereka dihimpunkan”
8

Ajaran islam berkarakter tadaruj


Tadaruj dapat bermakna dua macam, yaitu :
Menjelaskan hakikat syariat kepada manusia secara perlahan
Tadaruj dengan maksud tahapan dalam menyadarkan umat untuk
meninggalkan undang-undang kufur dan menggantikannya dengan
undang-undang syar’I
Penerapan syariat sebaiknya dilaksanakan secara bertahan karena
Ketidakmampuan menerapkan seluruh syariat serta mengawalnya
Adanya kemampuan menegakkan syariat namun diiringi dengan efek
mafsadah yang lebih besar daripada maslahat
9

Ajaran islam memiliki sifat taqlilat-takaalif


Islam meringankan hukum-hukum untuk memudahkan manusia dengan beberapa cara,
antara lain :
• Pengguguran kewajiban dalam keadaan tertentu, misalnya tidak wajibnya melakukan
ibadah haji bagi yang tidak aman.
• Pengurangan kadar dari yang telah ditentukan, seperti mengqashar shalat bagi orang yang
sedang dalam perjalanan
• Penukaran kewajiban yang satu dengan yang lainnya. Misalnya, kewajiban wudhu’ dapat
digantikan dengan tayyamum ketika tidak ada air
• Mendahulukan, yaitu mengerjakan sesuatu sebelum waktu yang telah ditentukan secara
umum (asal), seperti jama’ taqdim
• Menangguhkan, yaitu mengerjakan sesuatu setelah lewat waktu asalnya, seperti jama’
takhir.
10

Ajaran islam bersifat rasional


Ajaran islam selalu memacu agar akal berperan aktif dalam
menggapai keimanan. Hal ini tercantum dalam Q.S Shad Ayat 29
WRITE SOMETHING HERE

Artinya : “Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu


penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-
ayatnya dan supaya mendapatkan pelajaran orang-orang yang
mempunyai pikiran”
11

STUDI KASUS
12

1. Masalah Pemilihan Kepemimpinan Di Jakarta

Permasalahan itu
selesai bila kita
Banyak permasalahan menggunakan
yang muncul akibat paradigma Qurani,
keputusan keputusan maka
yang di buat oleh para
pemimpin jelas dalam Al-maidah
ayat 51 dan beberapa
ayat lainny
13

2. Anggapan Masyarakat Bahwa Islam Tidak Menjunjung Tinggi Kedamaian

Sesungguhnya Allah menyukai orang-


orang yang berlaku
adil. Sesungguhnya Allah hanya melarang
Maraknya kegiatan kamu menjadikan sebagai kawanmu
terorisme yang orang-orang yang memerangi kamu
karena agama dan mengusir kamu dari
mengatasnamakan negerimu dan membantu (orang lain)
untuk mengusirmu. Dan barang siapa
islam menjadikan mereka sebagai kawan, maka
mereka itulah orang-orang yang dzalim
(Q.S al-Mumtahanah 8-9).
14
3. Adanya Pendapat bahwa Agama Menjadi Penghambat Kemajuan
Seseorang

Jadikanlah sabar dan


Agama orang tersebut shalat sebagai
dibatasi oleh hal-hal penolongmu. Dan
sesungguhnya yang
yang tidak boleh demikian itu sungguh
dilakukan dan harus berat, kecuali bagi orang-
mengerjakan ibadah orang yang khusyu', —
setiap harinya Surat Al-Baqarah Ayat
45
15
4. Rendahnya Tingkat Pendidikan Baca Al-Qur’an di Masjid Sekitar Lingkungan
Rumah

Mendirikan lebih banyak TPQ


dan bagi orang tua harus
menanamkan
Sejak kecil tidak dikenalkan pemahaman kepada anak-
dengan budaya membaca anaknya mengenai
dan mempelajari al-quran pentingnya membaca,
memahami,
dan mengamalkan Al-Qur’an
di kehidupan sehari-hari

Anda mungkin juga menyukai