Mikro Makro
Kebijakan fiskal (pendapatan atau
Teori harga
pengeluaran suatu negara)
Ekonomi kota
Ekonomi wilayah
Ekonomi Kota
Ekonomi Kota
• Analisa ekonomi terhadap persoalan-persoalan yang dihadapi oleh
kota dalam perkembangannya.
• Dampak urbanisasi
• Kesempatan • Kemiskinan
kerja • Kesehatan
• Pasaran tanah/ • Pendidikan
rumah
• Kesenjangan
pendapatan
• Perpajakan dan
keuangan kota
Beberapa Pokok Pembahasan Ekonomi
Kota
Kesempatan Kerja
Pemanfaatan tanah Permukiman Kota Keuangan Kota
di Kota
• Persaingan • Struktur • Masalah • Sumber daya
dalam permukiman kependudukan ekonomi kota
pemanfaatan • Permintaan • Ketenagakerjaan • Pola pembiayaan
tanah permukiman • Kesempatan pembangunan
• Permintaan • Penawaran Kerja kota
terhadap tanah permukiman • Pasar tenaga
• Teori Dasar kerja
Pemanfaatan • Kebijaksanaan
Tanah terhadap tenaga
• Teori sewa tanah kerja kota
Hubungan ekonomi dan ruang?
Industri
Fasilitatif/Tersier
Ragam Jenis Aktivitas Ekonomi Kota
Perdagangan Ritel/ Eceran Perdagangan Besar/ Grosir Jasa Komersial Industri
Department Store Pasar Grosir/ Pasar Induk Lembaga Keuangan (Bank, Kawasan Industri
Asuransi, Money Changer,
dll.)
Toko Pertokoan Grosir Jasa Pelayanan Penginapan Industri Perorangan (industri
(Hotel, Losmen, Hostel, skala besar, menengah dan
Cottage, dll) kecil)
Warung Tempat Pelelangan Ikan Jasa hiburan dan
(TPI) Pertunjukkan (Bioskop,
teater, dll.)
Pasar Jasa Reparasi dan Perawatan
Restoran Jasa Pengiriman dan
Ekspedisi
Pedagang Kaki Lima (PKL) Jasa Usaha Makanan dan
Minuman
Pola Ruang
Kesempatan Kerja
Penerimaan pajak,
biaya sosial
pemerintah,
destabilisasi social
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan politik,
kriminalitas, dll
10
9
8 DKI Jakarta
7 Kepulauan Seribu
Jakarta Selatan
6 Jakarta Timur
5 Jakarta Pusat
%
Jakarta Barat
4
Jakarta Utara
3
2
1
0
2015 2017 2018
140
100
120
80
100 Kecil Kecil
Jumlah unit
Jumlah unit
Menengah Menengah
80 Besar 60 Besar
60
40
40
20
20
0 0
2012 2013 2014 2015 2016 2012 2013 2014 2015 2016
Sumber: Laporan Survei Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur edisi Triwulan II-2016
Rasio Harga Rumah Terhadap Pendapatan
(UMK) di Kota Surabaya
Harga Rumah Terhadap Pendapatan
50
45
40
35
30
25
20
15
10
0
2012 2013 2014 2015 2016
Sumber: Laporan Survei Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur edisi Triwulan II-2016
Inclusionary Zoning
Ekonomi Wilayah/ Regional
Ekonomi Regional
• Kelemahan dari ilmu ekonomi tradisional yang pada umumnya
mengabaikan dimensi ruang (space) dalam analisisnya.
• Beberapa ilmuwan yang mulai memasukkan aspek ruang dalam
analisis ekonominya: Johann Heinrich Von Thunen (1851), Alfred
Weber (1929) dan August Losch (1954), yang memasukkan aspek
ruang ke dalam analisa ekonomi mikro.
• Pelopor ekonomi regional: Walter Isard (1956). Disertasinya berjudul
“Location and Space-Economy”. Ia memasukkan dimensi ruang ke
dalam analisa ekonomi yang lebih komprehensif.
Perbandingan Ekonomi Tradisional dan
Regional
Ilmu Ekonomi Tradisional
• Apa (Apa yang akan diproduksi?)
• Bagaimana (Bagaimana barang diproduksi?, Penggunaan teknologi seperti
apa? Apakah padat karya (labor Intensive) atau padat modal (Capital
Intensive)?)
• Siapa (Siapa yang akan menggunakan hasil produksi? Alokasi dan pemasaran
hasil produksi?)
• Kapan (Kapan sebaiknya barang itu diproduksi?)
Ilmu Ekonomi Regional
• Dimana (Dimana kegiatan produksi itu harus dilakukan dan untuk memenuhi
permintaan dimana?) – Tingkat efisiensi kegiatan produksi dan distribusi.
Aspek Ruang dalam Analisa Ekonomi Regional
Analisa Mikro
• Analisa lokasi perusahaan (unit produksi)
• Luas areal pasar
• Kompetisi antar tempat (Spatial Competition)
• Penentuan Harga antar Tempat (Spatial Pricing) – Ex: Ongkos Angkut – biaya produksi & harga
jual
Analisa Makro
• Analisa konsentrasi industri
• Mobilitas investasi
• Pertumbuhan ekonomi regional
• Ketimpangan pembangunan antar wilayah (Regional Disparity)
• Analisa pusat pertumbuhan (Growth Poles)
Pertumbuhan Ekonomi Regional
• Penjelasan mengapa suatu daerah dapat tumbuh cepat dan lambat serta
menjelaskan mengapa terjadi ketimpangan pembangunan ekonomi
antar wilayah
• Faktor penentu pertumbuhan ekonomi antar wilayah
• Keuntungan kompetitif (competitive advantages): sektor basis yang
mendorong peningkatan ekspor sehingga memberikan dampak berganda
(multiplier effect) kepada perekonomian daerah;
• Peningkatan kegiatan produksi yang tidak hanya ditentukan oleh potensi
daerah, akan tetapi juga mobilitas tenaga kerja dan mobilitas modal antar
daerah (anggaran daerah).
• Kebijakan pemerintah
Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi (MP3I) 2011-2025
Ketimpangan Pembangunan Antar
Wilayah
• Wilayah maju (developed region) dan wilayah terbelakang
(underdeveloped region).
• Faktor penyebab ketimpangan
• Perbedaan kandungan sumberdaya alam
• Perbedaan kondisi demografis (tingkat pendidikan, kesehatan, tingkah laku,
dll.)
• Kurang lancarnya mobilitas barang dan jasa (ex: kelebihan produksi, tenaga
kerja, dll.)
• Konsentrasi kegiatan ekonomi wilayah
• Alokasi dana pembangunan antar wilayah
Ketimpangan Wilayah di Provinsi Jawa Timur
Tipoligi Klassen
Indeks Williamson
Stratifikasi masyarakat
Strata masyarakat kompleks
sederhana
• Kedua sifat bisa berubah tergantung pada kondisi, bukan oleh tempat.
• L. Wirth:
Dikotomi rural-urban dalam perkembangannya banyak menimbulkan masalah,
karena terjadi :
• Urban melanda rural, di sisi lain sub urban menjadi bersifat rural.
• Asumsi bahwa desa-kota merupakan unit homogen ternyata sulit dipakai karena
kenyataannya bercampur.
KONTINUM RURAL-URBAN
• Kawasan perkotaan: terjadi kontinum rural-urban, gejalanya: semakin
besar densitas dan heterogenitas kota, maka :
• Berubah pula sifat masyarakat
• Terjadi diferensiasi, segregasi, spesialisasi masyarakat kota.
• Heterogenitas yang meluas menyebabkan: dipersonalisasi dan massafikasi.
• Fase ini diperjelas dengan adanya: sekularisasi dan individualisasi yang semakin bertambah.
• Di kawasan perkotaan terjadi perubahan terus menerus karena adanya urbanisasi primer dan
urbanisasi sekunder.
• Fase selanjutnya terjadi kontinum multi dimensi. Fase ini didasarkan pada asumsi : bahwa
perubahan sosial-budaya berlangsung terus meskipun fase urban telah berlangsung.
• Aspek sosial-budaya masyarakat yang berimplikasi spasial, antara lain adalah karakteristik
masyarakat yang mempengaruhi pola pemanfaatan ruang, tatanan massa bangunan, penyediaan
sarana lingkungan, sistem transportasi, mempunyai potensi wisata, dan lainnya.
• Ciri komunitas:
- Kelompok yang tinggal di satu wilayah.
- Mempunyai kebiasaan dan gaya hidup sama.
- Sadar sebagai satu kesatuan.
- Dapat bertindak kolektif untuk mencapai tujuan.
- Syarat komunitas:
- Manusia
- Wilayah
- Tujuan
Komunitas menurut Perry
Perry mendefinisikan komunitas (Perry
menyebutnya sebagai neighbourhood unit) sebagai
berikut :
• Ukuran: lingkup pelayanan Sekolah Dasar.
• Batas: dibatasi jalan arteri (by pass) cukup
lebar; tidak ada penetrasi.
• Ruang terbuka: Memiliki ruang terbuka
rekreasi dan taman untuk tempat
bersosialiasi warga.
• Lokasi untuk fasilitas umum: tersedia
ruang untuk penyediaan sekolah dan
institusi pelayanan publik.
• Toko lokal: tersedia satu atau lebih
fasilitas belanja berlingkup distrik.
• Jaringan jalan internal: harus tersedia
sistem jaringan jalan lokal yang dipisahkan
dengan jalur cepat
Terima kasih. Merci