Anda di halaman 1dari 58

Penatausahaan Keuangan Daerah

Siklus Pengelolaan Keuangan Daerah


Perencanaan Pelaksanaan Penatausahaan Pertgjwban Pemeriksaan
RPJMD Rancangan Penatausahaan
DPA-SKPD Pendapatan
• Bendahara penerimaan
RKPD wajib menyetor Disusun Sesuai
penerimaannya ke SAP
rekening kas umum
Verifikasi daerah selambat-
KUA PPAS lambatnya 1 hari kerja

DPA-SKPD Penatausahaan
Nota Belanja
Kesepakatan Laporan Keuangan
• Penerbitan SPM-UP,
SPM-GU, SPM-TU dan Pemerintah Daerah
Pelaksanaan APBD SPM-LS oleh Kepala
SKPD • LRA
Pedoman • Penerbitan SP2D oleh
• Neraca Laporan Keuangan
Penyusunan Pendapatan PPKD
• Lap. Arus Kas diperiksa oleh BPK
RKA-SKPD • CaLK
Belanja Penatausahaan
Pembiayaan
RKA-SKPD • Dilakukan oleh PPKD
Pembiayaan

RAPBD Kekayaan dan Raperda


Kewajiban daerah Pertanggung-
• Kas Umum jawaban APBD
Evaluasi Laporan Realisasi • Piutang
• Investasi
Raperda APBD Semester Pertama • Barang
oleh Gubernur/ • Dana Cadangan
Mendagri • Utang

Perubahan APBD Akuntansi


APBD Keuangan Daerah
Pe nde le g as ian Ke we nang an dalam Pe laks anaan Ang g aran

Gubernur/Bupati/Walikota
(sebagai CEO)

– Sekda
(kordinator)

Kepala SKPD (PA) PPKD


(sebagai COO) (sebagai CFO)

Kepala Kantor (KPA) Kuasa BUD


(selaku Kuasa COO) (selaku Kuasa CFO)

Pendelegasian kewenangan perbendaharaan


Pendelegasian kewenangan pelaksanaan program
POLA HUBUNGAN KEWENANGAN
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

GUBERNUR/BUPATI/WALIKOTA

SKPD SELAKU SKPKD SELAKU


PENGGUNA BENDAHARA UMUM
ANGGARAN/BARANG DAERAH

BENDAHARA PENERIMAAN/
BENDAHARA PENGELUARAN

SKPD: Satuan Kerja Perangkat Daerah


SKPKD: Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah
Kepala Daerah selaku Pemegang Kekuasaan
Pengelolaan Keuangan daerah
 Menetapkan kebijakan tentang pelaksanaan APBD;
 Menetapkan kebijakan tentang pengelolaan barang daerah;
 Menetapkan kuasa pengguna anggaran/barang;
 Menetapkan Bendaharaan Penerimaan dan/atau Bendahara
Pengeluaran;
 Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pemungutan
penerimaan daerah;
 Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan
utang dan piutang daerah;
 Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengelolaan
barang milik daerah; dan
 Menetapkan pejabat yang bertugas melakukan pengujian atas
tagihan dan memerintahkan pembayaran
Pelaksanaan Kekuasaan
Pengelolaan Keuangan Daerah
 Kekuasaan pengelolaan keuangan
daerah dilaksanakan oleh:
– Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan
Daerah selaku PPKD
– Kepala SKPD selaku pejabat pengguna
anggaran/barang daerah
 Sekretaris daerah selaku koordinator
pengelolaan keuangan daerah
Koordinator Pengelolaan
Keuangan Daerah
Mempunyai tugas koordinasi di bidang:
 Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan APBD
 Penyusunan dan pelaksanaan kebijakan
pengelolaan barang daerah
 Penyusunan rancangan APBD/perubahan APBD
 Penyusunan Raperda APBD, Perubahan APBD, dan
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD
 Tugas-tugas pejabat perencana daerah, PPKD, dan
pejabat pengawas keuangan daerah
 Penyusunan laporan keuangan daerah
Tugas Sekretaris daerah
 Memimpin tim anggaran pemerintah daerah
 Menyiapkan pedoman pelaksanaan APBD
 Menyiapkan pedoman pengelolaan barang
daerah
 Memberikan persetujuan pengesahan DPA-
SKPD
 Melaksanakan tugas-tugas koordinasi
pengelolaan keuangan daerah lainnya.
WEWENANG KEPALA SKPD
SELAKU PENGGUNA ANGGARAN/BARANG
1. Menyusun RKA(Rencana Kerja Anggaran) – SKPD
2. menyusun dokumen pelaksanaan anggaran;
3. melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran atas beban
anggaran belanja;
4. Melaksanakan anggaran SKPD yang dipimpinnya
5. Mengadakan ikatan dengan pihak lain dalam batas anggaran yang
ditetapkan
6. melakukan pengujian atas tagihan dan memerintahkan pembayaran;
7. Melaksanakan pemungutan penerimaan bukan pajak;
8. Mengelola utang dan piutang;
9. Menggunakan barang milik daerah;
10. Mengawasi pelaksanaan anggaran;
11. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh kepala daerah
12. Menyusun dan menyampaikan laporan keuangan satuan kerja
perangkat daerah yang dipimpinnya.

Pasal 6 ayat (2) UUPN


Bendahara Umum Daerah
 Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah adalah
Bendahara Umum Daerah
 Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan daerah selaku BUD
berwenang:
 Menyiapkan kebijakan dan pedoman pelaksanaan APBD
 Mengesahkan dokumen pelaksanaan anggaran
 Melakukan pengendalian APBD
 Memberikan juknis pelaksanaan sistem penerimaan dan
pengeluaran kas daerah
 Melaksanakan pemungutan pajak daerah
 Memantau pelaksanaan penerimaan dan pengeluaran APBD
 Mengusahakan dan mengatur dana yang diperlukan dalam
pelaksanaan APBD
 Menyimpan uang daerah
 Melaksanakan penempatan uang daerah dan
menatausahakan investasi
 Melakukan pembayaran berdasarkan permintaan pejabat
Pengguna Anggaran atas beban rekening Kas Umum
Daerah

Pasal 9 ayat (2)


UUPN
Wewenang BUD:
Lanjutan….
 Menyiapkan pelaksanaan pinjaman dan pemberian
jaminan atas nama pemerintah daerah
 Melaksanakan pemberian pinjaman atas nama
pemerintah daerah
 Melakukan pengelolaan utang piutang daerah
 Melakukan penagihan piutang daerah
 Melaksanakan sistem akuntansi dan pelaporan
keuangan daerah
 Menyajikan informasi keuangan daerah
 Melaksanakan kebijakan dan pedoman pengelolaan
serta penghapusan barang milik daerah
Pasal 9 ayat (2) UUPN
KEWAJIBAN KUASA BUD
Dalam rangka pelaksanaan pembayaran kuasa BUD
berkewajiban untuk:
– meneliti kelengkapan perintah pembayaran yang
diterbitkan oleh pengguna anggaran;
– menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban
APBD yang tercantum dalam perintah pembayaran;
– menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;
– memerintahkan pencairan dana sebagai dasar
pengeluaran daerah; dan
– menolak pencairan dana, apabila perintah
pembayaran yang diterbitkan oleh pengguna
anggaran tidak memenuhi persyaratan yang
ditetapkan.

Pasal 65 ayat 3
PENATAUSAHAAN BENDAHARA PENERIMAAN

• Penyetoran penerimaan pendapatan ke rekening kas umum


daerah pada bank pemerintah yang ditunjuk, dianggap sah
setelah kuasa BUD menerima nota kredit dan dilakukan
dengan uang tunai.

• Bendahara penerimaan dilarang menyimpan uang, cek, atau


surat berharga yang dalam penguasaannya lebih dari 1
(satu) hari kerja dan/atau atas nama pribadi pada bank atau
giro pos.

PP 58 Pasal 90
PENATAUSAHAAN BENDAHARA PENERIMAAN

• Bendahara penerimaan pada SKPD wajib


menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh
penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi
tanggung jawabnya.

• Bendahara penerimaan pada SKPD wajib menyampaikan


laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.

• PPKD melakukan verifikasi, evaluasi dan analisis atas


laporan pertanggungjawaban penerimaan.

PP 58 Pasal 91
PENATAUSAHAAN BENDAHARA PENERIMAAN

• Bendahara penerimaan pada SKPD wajib


menyelenggarakan pembukuan terhadap seluruh
penerimaan dan penyetoran atas penerimaan yang menjadi
tanggung jawabnya.
m
en
gg
• BKU un
ak
an
• Buku pembantu per rincian objek penerimaan
• Buku rekapitulasi penerimaan harian

• Surat Ketetapan Pajak (SKP) – DAERAH menggunakan

• Surat Ketetapan Retribusi (SKR)


• Surat Tanda Setoran (STS)
• Surat tanda bukti pembayaran
• Bukti penerimaan lain yg sah PMDN 189 Pasal
188 ayat 2 & 3
PENATAUSAHAAN BENDAHARA PENERIMAAN

• Bendahara penerimaan pada SKPD wajib menyampaikan


laporan pertanggungjawaban penerimaan kepada PPKD
paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya.
Melampiri:

• BKU
• Buku pembantu per rincian objek penerimaan
• Buku rekapitulasi penerimaan harian
• Bukti penerimaan lain yg sah

PP 58 Pasal 91 PMDN 13
Pasal 188 ayat 6
PEMISAHAN KEWENANGAN
DALAM PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA NEGARA

Menteri Teknis/Kepala Dinas Menkeu/Kepala SKPKD


Selaku Pengguna Anggaran Selaku BUN/BUD

PEMBUATAN PENGUJIAN & PERINTAH PENCAIRAN


PENGUJIAN
KOMITMEN PEMBEBANAN PEMBAYARAN DANA

Pengurusan Administratif Pengurusan Komtabel


(Administratief Beheer) (Comptabel Beheer)

Pasal 17 – 18 dan Pasal 20 - 21 UUPN


PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA

PENGGUNA ANGGARAN : BENDAHARA UMUM


 Pembuatan komitmen DAERAH:
 Pengujian atas pelaksanaan  Pengujian dokumen
komitmen Perintah Membayar
– Memastikan kebenaran tujuan – Ketersediaan pagu
– Memastikan ketersediaan – Ketepatan penerima
pagu anggaran
– Keabsahan bukti
– Memastikan ketaatan pada
 Setuju bayar/tolak
peraturan perundang-
undangan  Setuju bayar/pengembalian
 Pembebanan anggaran dokumen perintah
 Pembuatan Surat Perintah membayar
Membayar
Pasal 20 & 21 UUPN dan Pasal 75 UU 33
PEJABAT DI SKPD

 Pejabat Pelaksana Teknis


Kegiatan SKPD (PPTK)
 Pejabat Penatausahaan
Keuangan SKPD (PPK)
 Bendahara Pengeluaran
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan
(PPTK)
 Pejabat pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran dalam melaksanakan program dan
kegiatan dapat menunjuk pejabat pada unit kerja
SKPD selaku PPTK.
 PPTK bertugas:
– mengendalikan pelaksanaan kegiatan;
– melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan;
– menyiapkan dokumen anggaran atas beban
pengeluaran pelaksanaan kegiatan (SPP-LS).

Pasal 12
Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan SKPD
 Penunjukan PPTK mempertimbangkan:
– kompetensi jabatan,
– anggaran kegiatan,
– beban kerja,
– lokasi, dan/atau
– rentang kendali, dan
– pertimbangan objektif lainnya.

 PPTK bertanggung jawab kepada pejabat pengguna


anggaran/kuasa pengguna anggaran.

Pasal 13
Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD
(PPK)
 Kepala SKPD menetapkan pejabat
penatausahaan keuangan SKPD.
 Tugas Pejabat Penatausahaan Keuangan SKPD:
– meneliti kelengkapan SPP-LS yang diajukan oleh
PPTK;
– meneliti kelengkapan SPP-UP, SPP-GU dan SPP-TU
yang diajukan oleh bendahara pengeluaran;
– menyiapkan SPM; dan
– menyiapkan laporan keuangan SKPD.
 Pejabat penatausahaan keuangan SKPD tidak
boleh merangkap sebagai pejabat yang bertugas
melakukan pemungutan penerimaan
negara/daerah, bendahara, dan/atau PPTK.
Pasal 14
Bendahara Penerimaan dan
Bendahara Pengeluaran

 Bendahara di lingkungan SKPD:


– Bendahara Penerimaan
– Bendahara Pengeluaran
 Bendahara penerimaan dan bendahara
pengeluaran adalah pejabat
fungsional.

Pasal 15
Bendahara Pengeluaran

 Bendahara pengeluaran wajib menolak


perintah bayar dari pengguna
anggaran/kuasa pengguna anggaran apabila
persyaratan sebagaimana dimaksud pada
ayat (3) tidak dipenuhi.

 Bendahara pengeluaran bertanggung jawab


secara pribadi atas pembayaran yang
dilaksanakannya.

Pasal 66 ayat 5 & 6


Azas Universalitas

SKPD dilarang melakukan pengeluaran


atas beban anggaran belanja daerah untuk
tujuan yang tidak tersedia anggarannya,
dan/atau yang tidak cukup tersedia
anggarannya dalam APBD.

Surat pernyataan
Pasal 54
Pelaksanaan Anggaran Belanja Daerah

• Setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti


yang lengkap dan sah mengenai hak yang
diperoleh oleh pihak yang menagih.

• Pengeluaran kas yang mengakibatkan beban


APBD tidak dapat dilakukan sebelum
rancangan peraturan daerah tentang APBD
ditetapkan dan ditempatkan dalam lembaran
daerah.

• Pengeluaran kas yang dikecualikan untuk


belanja yang bersifat mengikat dan belanja
yang bersifat wajib.
Pasal 61
Penyiapan DPA SKPD
• PPKD memberitahukan kepada semua kepala SKPD agar
menyusun dan menyampaikan rancangan DPA-SKPD
paling lambat 3 (tiga) hari kerja setelah APBD
ditetapkan,.

• Rancangan DPA-SKPD merinci sasaran yang hendak


dicapai, fungsi, program, kegiatan, anggaran yang
disediakan untuk mencapai sasaran tersebut,
• Diosertai Rencana penarikan dana tiap-tiap satuan
kerja serta pendapatan yang diperkirakan.

• Kepala SKPD menyerahkan rancangan DPA-SKPD yang


telah disusunnya kepada PPKD paling lambat 6 (enam)
hari kerja setelah pemberitahuan disampaikan.
Pasal 55
Verifikasi DPA SKPD
• Tim anggaran pemerintah daerah melakukan verifikasi rancangan
DPA-SKPD bersama-sama dengan kepala SKPD yang bersangkutan.
• Verifikasi atas rancangan DPA-SKPD, diselesaikan paling lambat 15
(lima belas) hari kerja, sejak ditetapkannya peraturan kepala daerah
tentang penjabaran APBD.
• Berdasarkan hasil verifikasi Tim anggaran dengan kepala SKPD, PPKD
mengesahkan rancangan DPA-SKPD dengan persetujuan sekretaris
daerah.
• DPA-SKPD yang telah disahkan oleh PPKD disampaikan kepada kepala
SKPD yang bersangkutan, kepada satuan kerja pengawasan daerah,
dan kepada BPK selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak
tanggal disahkan.
• DPA-SKPD yang telah disahkan PPKD digunakan sebagai dasar
pelaksanaan anggaran oleh kepala SKPD selaku pengguna
anggaran/barang.

Pasal 56
Dasar pembebanan APBD

Pembayaran atas beban APBD


dapat dilakukan berdasarkan
• DPA (Dokumen Pelaksanaan
Anggaran) -SKPD,
• SPD (Surat Penyediaan Dana) atau
dokumen lain yang dipersamakan
dengan SPD

Pasal 62
Sistem Pembayaran

 Pembayaran langsung (LS)


– Untuk pihak ketiga
– Keperluan intern

 Uang Persediaan (UP)


– Pengeluaran sehari-hari perkantoran,
bukan untuk pihak ketiga
SPP (Surat Permintaan Pembayaran)-
LS

 Surat Pengantar
 Ringkasan
 Rincian
 Lampiran
PROSES PENCAIRAN DANA LS – CARA BARU

Kepala SKPD

PEJABAT PENGGUNA Pj. Pengelola


ANGGARAN/KUASA SPM Keuda selaku
B U D

PJ. PENATAUSAHAAN SP2D


KEUANGAN SKPD

BANK
SPP-LS

PPTK PIHAK
III

SKPD
Pembayaran Langsung
Bendahara BUD/
PPTK PPK
Pengeluaran KUASA BUD

SPP LS SPP LS
SPP LS
SPM LS
YA

SPP LS LENGKAP
VERIFIKASI VERIFIKASI
TIDAK
TIDAK
TIDAK

SPP LS BENAR BENAR


SPP LS
YA
YA

SPM LS SP2D
SPM LS
Uang Persediaan

Untuk kelancaran pelaksanaan tugas


SKPD,  kepada pengguna anggaran atau
kuasa pengguna anggaran dapat diberikan
uang persediaan yang dikelola oleh
bendahara pengeluaran.

Pasal 66 ayat 2
Pelaksanaan Pembayaran UP

Bendahara pengeluaran melaksanakan


pembayaran dari uang persediaan yang
dikelolanya setelah:
– meneliti kelengkapan perintah
pembayaran yang diterbitkan oleh
pengguna anggaran/kuasa pengguna
anggaran;
– menguji kebenaran perhitungan tagihan
yang tercantum dalam perintah
pembayaran; dan
– menguji ketersediaan dana yang
bersangkutan.
Pasal 66 ayat 3
SPP UP/TU/GU
 SPP UP:
– Surat Pengantar
– Salinan SPD
– Surat Pernyataan: tidak digunakan untuk keperluan lain
 SPP TU:
– Surat Pengantar
– Salinan SPD
– Rencana Penggunaan
– Surat Pernyataan
 SPP GU:
– Surat Pengantar
– Ringkasan
– Rincian
PROSES PENCAIRAN DANA UP – CARA BARU

Kepala SKPD

PEJABAT PENGGUNA SPM-UP Pj. Pengelola


ANGGARAN/KUASA Keuda selaku
SPJ B U D

PJ. PENATAUSAHAAN
KEUANGAN SKPD SP2D

SPJ
SPP-UP

UANG
BENDAHARA
PENGELUARAN BANK

SKPD
UANG PERSEDIAAN
UP/TU/GU
Bendahara PPK BUD/KUASA
Pengeluaran BUD

SPP SPP SPM

verifikasi verifikasi

benar
benar
tidak ya
SPM
SP2D
SPM
SPM
Penerbitan SPM

Penerbitan SPM tidak boleh dilakukan


sebelum barang dan/atau jasa
diterima kecuali ditentukan lain dalam
peraturan perundang-undangan.

Pasal 66 ayat 1
Larangan Penerbitan SPM

Setelah tahun anggaran berakhir,


kepala SKPD selaku pengguna
anggaran dilarang menerbitkan
SPM yang membebani tahun
anggaran berkenaan

Pasal 68
Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
Daerah
• Pengelolaan anggaran
pembiayaan daerah dilakukan
oleh PPKD.
• Semua penerimaan dan
pengeluaraan pembiayaan daerah
dilakukan melalui rekening kas
umum daerah.
Pasa 69
Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
Daerah
• Pemindahbukuan dari rekening dana cadangan ke rekening kas
umum daerah dilakukan setelah jumlah seluruh dana cadangan
yang ditetapkan berdasarkan peraturan daerah tentang
pembentukan dana cadangan yang berkenaan mencukupi.

• Pemindahbukuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling


tinggi sejumlah pagu dana cadangan yang akan digunakan
untuk mendanai pelaksanaan kegiatan dalam tahun anggaran
berkenaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam peraturan
daerah tentang pembentukan dana cadangan.

• Pemindahbukuan dari rekening dana cadangan ke rekening kas


umum daerah dilakukan dengan surat perintah
pemindahbukuan oleh kuasa BUD atas persetujuan PPKD.
Pasal 70
Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
Penjualan Kekayaan Daerah yg Dipisahkan

• Penjualan kekayaan milik daerah yang


dipisahkan dilakukan sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan.

• Pencatatan penerimaan atas penjualan


kekayaan daerah didasarkan pada
bukti penerimaan yang sah.

Pasa 71
Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
Penerimaan Pinjaman Daerah

• Penerimaan pinjaman daerah didasarkan


pada jumlah pinjaman yang akan diterima
dalam tahun anggaran yang bersangkutan
sesuai dengan yang ditetapkan dalam
perjanjian pinjaman berkenaan.

• Penerimaan pinjaman dalam bentuk mata


uang asing dibukukan dalam nilai rupiah.
Pasal 72
Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
Dana Cadangan

• Jumlah pendapatan daerah yang disisihkan untuk


pembentukan dana cadangan dalam tahun
anggaran bersangkutan sesuai dengan jumlah yang
ditetapkan dalam peraturan daerah.

• Pemindahbukuan jumlah pendapatan daerah yang


disisihkan yang ditransfer dari rekening kas umum
daerah ke rekening dana cadangan dilakukan
dengan surat perintah pemindahbukuan oleh kuasa
BUD atas persetujuan PPKD.
Pasal 74
Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
Penyertaan Modal Pemerintah

Penyertaan modal pemerintah daerah dapat


dilaksanakan apabila jumlah yang akan
disertakan dalam tahun anggaran
berkenaan telah ditetapkan dalam
peraturan daerah tentang penyertaan modal
daerah berkenaan

Pasal 75
Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
Pembayaran Pokok Utang

Pembayaran pokok utang didasarkan pada


jumlah yang harus dibayarkan sesuai
dengan perjanjian pinjaman dan
pelaksanaannya merupakan prioritas utama
dari seluruh kewajiban pemerintah daerah
yang harus diselesaikan dalam tahun
anggaran yang berkenaan
Pasal 76
Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan
Pemberian Pinjaman Daerah kpd Pihak Lain

Pemberian pinjaman daerah kepada pihak


lain berdasarkan keputusan kepala
daerah atas persetujuan DPRD.

Pasal 77
Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan

Pelaksanaan pengeluaran pembiayaan


penyertaan modal pemerintah daerah,
pembayaran pokok utang dan pemberian
pinjaman daerah dilakukan berdasarkan
SPM yang diterbitkan oleh PPKD.

Pasal 78
Pelaksanaan Anggaran Pembiayaan Kewajiban
Kuasa BUD
Dalam rangka pelaksanaan pengeluaran pembiayaan
kuasa BUD berkewajiban untuk:
 meneliti kelengkapan perintah
pembayaran/pemindah bukuan yang diterbitkan
oleh PPKD;
 menguji kebenaran perhitungan pengeluaran
pembiayaan yang tercantum dalam perintah
pembayaran;
 menguji ketersediaan dana yang bersangkutan;
 menolak pencairan dana, apabila perintah
pembayaran atas pengeluaran pembiayaan
tidak memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Pasal 79
SisKA Menyajikan Laporan Keuangan dalam Hitungan Detik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai