Anda di halaman 1dari 29

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK.

S
DENGAN DIAGNOSA “ JUVENILE DM”
DATA UMUM

–Identitas Pasien
• Nama : An. S
• Umur : 10 thn
• Tempat/Tanggal lahir : -
• Jenis kelamin : L
• Agama : Islam
• Suku : Bugis
• Pendidikan: SD
• Dx. Medis : Diabetes Melitus Tipe 1
• Alamat : Jln. Hertasning utara 3b telp
• Tanggal masuk RS : -
• Ruangan : -
• Golongan darah : A+
• Sumber info :Orang tua
•  
 
Identitas Orang tua

Ayah
• Nama : Tn.I
• Umur :33 thn
• Pendidikan:S1
• Pekerjaan : PNS
• Alamat :Jln. Hertasning utara 3b
• Telp -
Ibu
• Nama :Ny. Y
• Umur :30 thn
• Pendidikan:SMA
• Pekerjaan : IRT
• Alamat :Jln. Hertasning
• telp -
RIWAYAT KESEHATAN SAAT INI

• Keluhan utama : Pasien mengatakan bahwa ia


banyak makan, banyak minum, banyak
kencing, berat badannya turun, suka
mengompol (enuresis).
• Alasan masuk RS : Orang tua pasien
mengatakan saat anak nya masuk rumah sakit
waktu itu, dengan keluhan banyak makan,
banyak minum, banyak kencing, suka
mengompol tetapi berat badannya turun.
Riwayat Kesehatan Lalu
1. Pre natal Care
a. Pemeriksaan kehamilan: 4 kali selama kehamilannya
b. Keluhan selama hamil : mual muntah awal kehamilan dan nyeri
punggung
c. Kenaikan berat badan selama hamil 10 kg
d. Imunisasi TT 2 Kali
• f. Golongan darah Ibu A, Golongan darah Ayah A
2. Natal
a. Tempat melahirkan : RSUD Kota Makassar
b. Lama dan jenis persalinan : Persalinan Normal
c. Penolong persalinan : Bidan
d. Komplikasi waktu lahir :-
3. Post natal
a. Kondisi Bayi : BB lahir 3000 Gram, PB 48 cm
b. Riwayat kesehatan :
 (Untuk Semua Usia)
• Kecelakaan yang dialami : An.A tidak pernah
mengalami kecelakaan
• Tidak ada riwayat operasi
• Tidak ada alergi terhadap makanan
Riwayat Immunisasi
NO Jenis immunisasi Waktu Frekuensi Reaksi setelah
Pemberian Pemberian

1. BCG 0 bulan 1 kali Demam

2. DPT (I,II,III) 2,3,4 bulan 3 kali Demam

3. Polio (I,II,III,IV) 2,3,4,5 bulan 4 kali Demam

4. Campak 9 bulan - -

5. Hepatitis 0,2,3,4 bulan - -


Riwayat Tumbuh Kembang
Pertumbuhan Fisik
1. Berat Badan : 33 kg
2. Tinggi Badan : 137 cm
3. Waktu tumbuh gigi : -
B. Perkembangan tiap tahap
Usia anak saat : 10 tahun
1. Berguling : mulai berguling saat usia 4 bulan
2. Duduk : mulai duduk saat usia 5 bulan
3. Merangkak : bayi baru bisa merangkak baru-baru ini
4. Berdiri : 11 bulan
5. Berjalan : 12 bulan
6. Senyum kepada orang lain pertama kali : -
7. Bicara pertama kali : -
8. Berpakaian tanpa bantuan : pada umur 4 tahun
Riwayat Nutrisi
 Pemberian ASI
1. Pertama kali disusui : Baru lahir
2. Cara pemberian : disusui secara langsung
3. Lama Pemberian : Sampai sekarang

 Pemberian Susu Formula


1. Alasan pemberian : -
2. Jumlah pemberian : -
3. Cara memberikan : -

 Pemberian makanan tambahan


Pertama kali diberikan usia: 8 bulan
enis: bubur dan pisang
perubahan nutrisi tiap tahapan usia sampai
nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian

0-4 bulan ASI 1 tahun


4-12 bulan ASI 1 tahun
Saat ini Nasi,sayur,ikan Sampai sekarang
Riwayat Psichososial Reaksi Hospitalisasi
1) Anak tinggal diRumah bersama 1) Pemahaman keluarga tentang sakit dan
orang tua rawat inap
2) Suasana Lingkungan Padat 2) ibu membawa anaknya ke RS, Karena
penduduk kondisi anak yang sulit untuk BAB dan
3) Rumah dekat dengan rumah disertai muntah,
warga 3) dokter menceritakan tentang kondisi anak
4) Hubungan h harmonis antara yang lagi sakit sekarang ini
anak dan orang tua 4) Orang tua merasa cemas dan khawatir
5) Anak diasuh oleh Orang tua dengan kondisi anaknya, ibu klien
dan nenek nampak gelisah, ibu klien merasa
binggung mengapa anaknya bisa seperti
ini, ibu klien selalu bertanya kepada setiap
perawat dan dokter yang mendekati
anaknya walaupun sudah berkali-kali
dijelaskan, orang tua berharap anaknya
baik baik saja
5) orang tua akan selalu berkunjung ke
rumah sakit sesuai dengan pengobatan
anak
6) anak tinggal bersama Orang Tua
Aktivitas Sehari-hari/Pola kebiasaan hidup sehari-hari
Eliminasi (BAB & BAK)
BAB
Nutrisi Sebelum sakit :
Sebelum sakit : Pasien mengatakan sebelum sakit BAB normal 1x
Pasien mengatakan pasien biasa sehari setiap pagi dengan konsistensi lembek
makan 1 piring nasi dengan lauk kecoklatan dan bau khas feses.
dan sayur (3xsehari). Dan juga
biasa minum air putih kurang lebih Saat sakit :
6-8 gelas. BB : 30 Kg Pasien mengatakan tidak ada perubahan BAB,
pasien tetap BAB normal 1x sehari setiap pagi
Saat sakit dengan konsistensi lembek kecoklatan dan bau
Pasien mengatakan pola makannya khas feses, dan dibantu oleh oranglain.
berubah, setelah sakit pasien  
makan 1 porsi 4x sehari ditambah BAK
makanan ringan saat disekolah. Sebelum sakit :
Dan juga minum air putih 8-10 Pasien mengatakan biasa BAK 5-6 x sehari dengan
gelas/hari. BB : 25 Kg. konsistensi kuning cair dan bau khas urine.
Saat sakit :
Pasien mengatakan terjadi perubahan frekuensi
BAK, pasien BAK 7-10 x sehari.
Personal hygiene
Cairan Kondisi Sebelum Sakit Saat Sakit
Kondisi Sebelum Saat Sakit
Sakit Mandi
Cara Menyiram Lap
kepala&badan
Jenis Air putih Air putih Frekuensi 2x sehari menggunakan
minuman Alat mandi Sabun handuk
Frekwensi Tidak Tidak
minum menentu menentu Cuci rambut Menyiram memakai air
  Cara kepala hangat
Kebutuhan - - Frekuensi 3x seminggu 1x sehari
cairan Tidak ada Tidak ada   Tidak ada
Kesulitan Gunting kuku Kuku dipotong tidak
Cara 1-2x sebulan Tidak pernah 
Frekuensi Kuku dipotong

Gosok gigi Gigi digosok Tidak pernah


Cara dengan pasta Gigi digosok
Frekuensi gigi dengan pasta
2x sehari gigi
1x sehari
Pemeriksaan Fisik
. Antropometri
Keadaan umum pasien Tinggi Badan : 137 cm
1. Kesadaran : composmentis Berat Badan : 33 kg
2. Penampilan dihubungan dengan usia:
-
3. Kebersihan secara umum : Pasien
tampak bersih
4. Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 92x/menit
Suhu : 37,50C
Respirasi : 24x/menit
Pemeriksaan Fisik
Hidung & Sinus
Inspeksi : simetris, penyebaran silia merata,
Kepala tidak terdapat secret, tidak ada lesi dan edema.
Kepala : Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada sinus
Inspeksi : Rambut hitam, penyebaran frontalis, etmoidalis, maksilaris.
rambut merata, rambut mudah rontok Mulut dan Lidah
dan tidak ada kebotakan Inspeksi : tidak ada cyanosis,tidak ada
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan karies,tidak ada stomatitis,bibir simetris, mukosa
benjolan bibir kering.
Mata Telinga
Inspeksi :konjungtiva tidak anemis, Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, tidak terdapat
sklera tidak ikterik, pupil isokor, tidak serumen
ada edema palpebra, pasien tidak Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
dapat mengartikan objek dengan Leher
benar, mata pasien terlihat sayu. Inspeksi : Tidak terjadi pembesaran kelenjar
Palpasi : tidak ada nyeri tekan tyroid
  Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
Abdomen
Inspeksi : simetris, tidak ada oedema, Kulit/integumen
tidak ada lesi Inspeksi : kulit pasien kering,
Perkusi : tidak ada nyeri ketuk pada tidak ada hiperpigementasi
daerah abdomen maupun CVA Palpasi : turgor kulit
Palpasi : tidak ada massa dan elastis,kembali < 3 detik.
pembengkakan  
Genitalia dan Anus: genetalia bersih
anus normal Kuku
Ekstremitas Warna Merah muda, kuku,
Ekstremitas: Tidak mudah patah dan Kuku
Atas & Bawah nampak bersih
Inspeksi : simetris, tidak ada lesi  
dan pus
Palpasi : pitting edema (-), CRT < 3
detik
 
Nervus VII (Facialis)
Gerakan mimik : Tidak dikaji
Status Neurologi. Pengecapan 2 / 3 lidah bagian depan : Tidak dikaji
Saraf – saraf cranial Nervus VIII (Acusticus)
Nervus I (Olfactorius) : penghidung : Fungsi pendengaran : Fungsi pendengaran baik
Tidak dilakukan Nervus IX dan X (Glosopharingeus dan Vagus)
Nervus II (Opticus) : Penglihatan Refleks menelan : ada
:Penglihatan pasien normal tidak kabur Refleks muntah : Tidak ada
Nervus III, IV, VI (Oculomotorius, Nervus XI (Assesorius)
Trochlearis, Abducens) Memalingkan kepala ke kiri dan ke kanan : iya
Konstriksi pupil : Pupil mengecil jika Mengangkat bahu : Tidak dikaji
ada cahaya dan membesar jika cahaya Nervus XII (Hypoglossus)
menjauh Deviasi lidah : baik
Gerakan kelopak mata : Normal Tanda – tanda perangsangan selaput otak
Nervus V (Trigeminus) Kaku kuduk : Tidak ada
Sensibilitas / sensori : - Kernig Sign : Tidak ada
Refleks dagu : Tidak dikaji Refleks Brudzinski : Tidak ada
Refleks cornea : Tidak dikaji Refleks Lasegu : Tidak ada
Pemeriksaan Tingkat Perkembangan
Personal sosial : > usia 6
0–6 tahun
Tahun Perkembangan kognitif :
Dengan Menggunakan 1) A.n S sudah bisa mengambil keputusan sendiri serta
Motorik kasar : Normal memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat
Motorik halus :Normal Bahasa menentukan hal-hal yang bisa dilakukan ataupun
:- tidak bisa dilakukan untuk orang seusianya.
Perkembangan Psikoseksual :
2) An. S berada di tahap perkembangan psikoseksual
dimana An.S sudah mengetahui identitas
kelaminnya, sehingga An.S dapat dapat menentukan
lingkungan bergaulnya
Perkembangan Psikososial :
3) A.n S sudah berada di fase perkembangan psikososial
dimana An.S sudah bisa bersosialisasi dilingkungan
rumah dan lingkungan bermainnya. An.S juga muda
bergaul dengan orang seusia nya yang ditandai
dengan banyak nya teman-teman dari An. S.
Test Diagnostik

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal pada anak


Hemoglobin 11,2gr/dl 11-16 gram/dL
Hematocrit 30% 31-45%
Eritrosit 4,0(x106/uL) 3.6-4.8 juta sel/mm3
Trombosit 210.000/mm3 150.000-450.000 sel/mm3
Leukosit 9.500/uL 4500-13.500/mm3
Glukosa darah 300mg/dl 70-150mg/dl.

TERAPI SAAT INI


cek gula darah 2x/hari
insulin 2 unit dari U 100 sebelum makan
Analisa Data
DATA SUBJEKTIF
1) Pasien mengatakan bahwa ia banyak makan dan berat badannya turun
2) Pasien mengatakan banyak minum, banyak kencing
3) Pasien mengatakan bahwa suka mengompol dimalam hari
4) Pasien mengatakan sangat cemas dengan keadaannya
5) Pasien mengatakan tidak bisa perhatian lama ketika mengikuti pelajaran sekolah,
merasa lelah, penglihatan kabur, sakit kepala, kalau ada luka sukar sembuh dan
mudah terserang flu.
6) ibu pasien mengatakan bahwa dirinya mempunyai riwayat penyakit DM
7) Pasien mengatakan pola makannya berubah, setelah sakit pasien makan 1 porsi 4x
sehari ditambah makanan ringan saat disekolah. Dan juga minum air putih 8-10
gelas/hari.
8) Pasien mengatakan menjadi takut karena dijauhi teman-temannya karena pasien
mudah marah dan tersinggung
9) Pasien mengatakan terjadi perubahan frekuensi BAK, pasien BAK 7-10 x sehari
10) Orang tua pasien mengatakan anaknyamengalami gangguan pola tidur, pasien
menjadi sulit tidur karena cemas akan penyakitnya. Pasien tidur 5-6 jam perhari.
11) Pasien mengatakan bahwa mudah tersinggung dan tidak bisa perhatian lama ketika
mengikuti pelajaran sekolah
DATA OBJEKTIF

1) Keadaan umum : Composmentis


2) GCS : 15
3) Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
4) Nadi : 92x/menit
5) Suhu : 37,50C
6) Respirasi : 24x/menit
7) Pemeriksaan fisik
Mata
8) Inspeksi :
9) pasien tidak dapat mengartikan objek dengan benar, mata pasien terlihat sayu.
Mulut :
10) Inspeksi : mukosa bibir kering
Integumen :
11) Inspeksi : kulit pasien kering
Neurologis (Status mental dan emosi) : mudah tersinggung bila sedang kelelahan
12) BB sebelum sakit : 30 kg
13) BB saat sakit : 25 Kg.
14) Hematokrit: 30%,
15) Glukosa darah 300mg/dl.
ANALISA DATA
DATA PROMBLEM
DS : Ketidakseimbangan
1) Pasien mengatakan bahwa ia banyak makan dan berat badannya Nutrisi Kurang Dari
turun Kebutuhan Tubuh
2) Ibu pasien mengatakan bahwa dirinya mempunyai riwayat ( defisit nutrisi )
penyakit DM
3) Pasien mengatakan pola makannya berubah, setelah sakit pasien
makan 1 porsi 4x sehari ditambah makanan ringan saat disekolah.
Dan juga minum air putih 8-10 gelas/hari.
 
DO :
Keadaan umum : Composmentis
GCS : 15
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 92x/menit
Suhu : 37,50C
Respirasi : 24x/menit
BB sebelum sakit : 30 kg
BB saat sakit : 25 Kg.
Mulut :
Inspeksi : mukosa bibir kering
 
DS : Gangguan Eliminasi Urin
1) Pasien mengatakan banyak minum, banyak kencing
Pasien mengatakan bahwa suka mengompol dimalam
hari
Pasien mengatakan terjadi perubahan frekuensi BAK,
pasien BAK 7-10 x sehari
 
DO :
Keadaan umum : Composmentis
GCS : 15
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 92x/menit
Suhu : 37,50C
Respirasi : 24x/menit
Integumen :
Inspeksi : kulit pasien kering
Hematokrit: 30%,
Glukosa darah 300mg/dl.
DS : Ansietas
1) Pasien mengatakan sangat cemas dengan keadaannya
2) Pasien mengatakan menjadi takut karena teman-temannya
menjauhinya karena pasien mudah marah dan tersinggung
3) Orang tua pasien mengatakan anaknyamengalami gangguan
pola tidur, pasien menjadi sulit tidur karena cemas akan
penyakitnya. Pasien tidur 5-6 jam perhari.
4) Pasien mengatakan bahwa mudah tersinggung dan tidak bisa
perhatian lama ketika mengikuti pelajaran sekolah
 
DO :
Keadaan umum : Composmentis
GCS : 15
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah : 110/70 mmHg
Nadi : 92x/menit
Suhu : 37,50C
Respirasi : 24x/menit Mata
Inspeksi :
pasien tidak dapat mengartikan objek dengan benar, mata pasien
terlihat sayu
Neurologis (Status mental dan emosi) : mudah tersinggung bila
sedang kelelahan
DIAGNOSA TUJUAN DAN HASIL INTERVENSI

Defisit Nutrisi Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nutrisi


berhubungan dengan keperawatan 3x24 jam Observasi
peningkatan kebutuhan diharapkan Status Nutrisi 1) Identifikasi status nutrisi
metabolisme membaik dengan kriteria 2) Identifikasi alergi dan
Hasil : intoleransi makanan
1. Berat badan meningkat 3) Identifikasi kebutuhan kalori
2. Panjang badan dan jenis nutrient
meninngkat 4) Identifikasi perlunya
3. Kesulitan makan menurun penggunaan selang nasogastric
5) Monitor asupan makanan
6) Monitor berat badan
7) Monitor hasil pemeriksaan
laboratorium
Manajemen Hiperglikemia
Observasi
1) Identifikasi kemungkinan penyebab hiperglikemia
2) Identifikasi situasi yang menyebabkan kebutuhan insulin meningkat (mis.penyakit
kambuhan)
3) Monitor kadar glukosa darah, Jika perlu
4) Monitor tanda dan gejala hiperglikemia (mis. Poliuria, polidipsia polifagia, kelemahan,
pandangan kabur, sakit kepala)
5) Monitor intake dan output cairan
6) Monitor keton urin, kadar analisa gas darah, elektrolit, tekanan darah ortostatik dan
frekuensi nadi
Teraupetik
7) Berikan asupan cairan oral
8) Konsultasi dengan medis jika tanda dan gejala hiperglikemia tetap ada atau memburuk
9) Fasilitasi ambulasi jika ada hipotensi ortostatik
Edukasi
10) Anjurkan menghindari olahraga saat kadar glukosa darah lebih dari 250 mg/dl
11) Anjurkan monitor kadar glukosa darah secara mandiri
12) Anjurkan kepatuhan terhadap diet dan olahraga
13) Ajarkan indikasi dan pentingnya pengujian keton urin, Jika perlu
14) Ajarkan pengelolaan diabetes (mis. Penggunaan insulin, obat oral, monitor asupan
cairan, penggantian karbohidrat, dan bantuan profesional kesehatan)
Kolaborasi
15) Kolaborasi pemberian insulin, Jika perlu
16) Kolaborasi pemberian cairan IV, Jika perlu
17) Kolaborasi pemberian kalium, Jika perlu
Gangguan Manajemen Eliminasi Urine
Eliminasi Observasi
1) Identifikasi tanda dan gejala retensi atau Inkontinensia
urine
2) Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau
Inkontinensia urine
3) Monitor eliminasi urine (mis. Frekuensi, konsistensi,
aroma, volume, dan warna)
Teraupetik
4) Catat waktu-waktu dan haluaran berkemih
5) Batasi asupan cairan, Jika perlu
6) Ambil sampel urine tengah (midstream) atau kultur
Edukasi
7) Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
8) Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urine
9) Ajarkan mengambil spesimen urin midstream
10) Ajarkan mengenali tanda berkemih dan waktu yang
tepat untuk berkemih
11) Ajarkan terapi modalitas penguatan otot-otot
panggul/berkemihan
12) Anjurkan minum yang cukup, jika tidak ada
kontraindikasi
13) Anjurkan mengurangi minum menjelang tidur
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian obat supositoria uretra, Jika perlu
Ansietas Setelah dilakukan Reduksi Ansietas
tindakan keperawatan Observasi
selama 3×24 jam 1) Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis.
diharapkan Tingkat Kondisi, waktu, stressor)
AnsietasMenurun 2) Identifikasi kemampuan mengambil keputusan
dengan kriteria hasil : 3) Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan
1) Perilaku gelisah nonverbal)
menurun Terapeutik
2) Perilaku tegang 4) Ciptakan suasana terapeutik untuk
menurun menumbuhkan kepercayaan
3) Konsentrasi 5) Temani pasien untuk mengurangi kecemasan, jika
membaik memungkinkan
Pola tidur membaik 6) Pahami situasi dengan membuat ansietas
7) Dengarkan dengan penuh perhatian
8) Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan
9) Tempatkan barang pribadi yang memberikan
kenyamanan
10) Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu
kecemasan
11) Diskusikan perencanaan realistis tentang
peristiwa yang akan datang
obat antiansietas, jika perlu
Edukasi
1) Jelaskan prosedur, termasuk sensasi yang mungkin dialami
2) Informasikan secara factual mengenal diagnosis, pengobatan, dan
prognosis
3) Anjurkan keluarga untuk tetap bersama pasien, jika perlu
4) Anjurkan melakukan kegiatan yang tidak kompetitif, sesuai
kebutuhan
5) Anjurkan mengungkapkan perasaan dan persepsi
6) Latih kegiatan pengalihan untuk mengurangi ketegangan
7) Latih penggunaan mekanisme pertahanan diri yang tepat
8) Latih teknik relaksasi
Kolaborasi
9) Kolaborasi pemberian obat antiansietas, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai