Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 2

BENI SAPUTRA
DENISA OCTAVIYANI
EKA SULISTIAWATI
MISDALIFAH
SANTIKA AGUSTIANI PRATIWI
KASUS :
Seorang pasien dirawat dengan diagnose
stroke hemiparese kiri. Pasien mengatakan
tangan dan dan kaki kiri tidak terasa. Pasien
bicara pelo dan terkadang sulit dimengerti.
Setelah dilakukan TTV hasilnya adalah : TD
: 190/100 mmhg, N : 85X/menit, S : 39C,
RR : 22x/menit. Pasien mengatakan juga
telah batuk selama 3 minggu. Sputum
positif.
HARI PERTAMA
Nama klien / usia : Ny. E / 55 tahun
Ruang / bed : melati / B04
No
Diagnosa Paraf &
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi keperawatan nama jelas
keperawatan (PES)

1. Ketidakefektifan Bersihan jalan nafas efektif 1. kaji TTV pasien Klmpok 2


bersihan jalan nafas setelah dilakukan tindakan
b.d. retensi secret
2. Atur posisi pasien
keperawatan selama 2 x 24 jam, 3. Auskultasi suara nafas pasien
ditndai dengan :
Pasien mengatakan di harapkan pasien dapat : 4. Lakukan Fisioterapi dada & batuk
juga telah batuk 1. TTV dalam batas normal
efektif (apabila memungkinkan)
selama 3 minggu. TD : 120/80 – 130/90 mmHg
5. Lakukan Suction (apabila pasien tidak
Sputum positif. Hasil HR : 60-100 x/menit
RR : 12-20 x/menit bisa batuk)
TTV hasilnya
adalah : TD : Suhu : 36,5-37,5oC 6. Kaji karakteristik sputum pasien
190/100 mmhg, HR: 2. Suara nafas normal /
85X/menit, S : 39oC, vesicular Kolaboratif
RR : 22x/menit 3. Sekret pasien dapat 1. Lakukan inhalasi (1 pentolin, 10 tetes
dikeluarkan memakai alat bantu bisolvon)
atau tidak 2. Berikan obat antipiretik
Nama klien / usia : Ny. E / 55 tahun
Ruang / bed : melati / B04
Paraf &
Tgl No Diagnosa keperawatan
Implementasi nama
(PES) jelas
21 1. Ketidakefektifan 1. Mengkaji TTV pasien Klmpok 2
oktob bersihan jalan nafas b.d. Hasil : TD : 170/100 mmHg
er HR : 85 x/menit
2019 retensi secret ditndai
dengan : Pasien RR : 20 x/menit
Suhu : 38o C
mengatakan juga telah
2. Mengatur posisi pasien
batuk selama 3 minggu.
Hasil : pasien diatur posisi semifeowler, dan pasien tampak rileks
Sputum positif. Hasil 3. Mengauskultasi suara nafas pasien
TTV hasilnya adalah : Hasil : suara nafas pasien didapatkan ronchi
TD : 190/100 mmhg, 4. Melakukan Fisioterapi dada & batuk efektif (apabila memungkinkan)
HR: 85X/menit, S : 39oC, Hasil : pasien dapat mengeluarkan sputum, namun belum keluar semua
RR : 22x/menit 5. Melakukan Suction (apabila pasien tidak bisa batuk)
Hasil : tidak dilakukan karena pasien sadar
6. Kaji karakteristik sputum pasien
Hasil : sputum pasien kekentalan normal, dan berwarna kuning khas
Kolaboratif
2. Melakukan inhalasi (1 pentolin, 10 tetes bisolvon)
Hasil: setelah dilakukan inhaalasi, pasien dapat mengeluarkan sputum, pasien juga m
engatakan lebih lega dan nyaman
2. memberikan obat antipiretik
Hasil : suhu pasien 38o C
Nama klien / usia : Ny. E / 55 tahun
Ruang / bed : melati / B04

No Diagnosa Paraf & nama


Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi keperawatan jelas
keperawatan (PES)
1. Kealpaan tubuh setelah dilakukan tindakan  1. kaji TTV pasien Kllompok 2

unilateral b.d Cedera keperawatan selama 2 x 24 jam, 2. Atur posisi pasien


otak akibat penyakit masalah teratasi dengan kriteria 3. Bantu aktivitas kehidupan sehari hari
neurologis ditandai hasil :
dengan : 1. TTV dalam batas normal pasien
DS : TD : 120/80 – 130/90 mmHg 4. Dekatkan alat kebutuhan ke pasien
1. Pasien HR : 60-100 x/menit 5. Pasang spellen di kedua sisi tempat
mengatakan RR : 12-20 x/menit tidur
tangan dan dan Suhu : 36,5-37,5oC 6. Berikan informasi tentang penyebab,
kaki kiri tidak 2. Mampu mengubah posisi dan cara penanganan
terasa. tubuhnya sendiri
DO : 3. Dapat menggerakan kaki dan
1. Pasien bicara pelo tangannya Kolaboratif
dan terkadang sulit 1. Konsultasi dengan terapi okupasi dan
dimengerti. terapi fisik
2. Pemberian obat antihipertensi
 
 
Tgl No Diagnosa Paraf &

Add title
keperawatan
(PES)
Implementasi nama
jelas

21 1. Kealpaan tubuh 1. mengkaji TTV pasien Klmpok 2

oktobe unilateral b.d Hasil : TD : 170/100 mmHg


r 2019 Cedera otak HR : 85 x/menit
akibat penyakit RR : 20 x/menit
neurologis suhu : 38o C
ditandai dengan : 2. mengatur posisi pasien
DS : Hasil : posisi pasien semi fowler dan pasien tampak nyaman
1. Pasien 3. membantu aktivitas kehidupan sehari hari pasien
mengatakan Hasil : aktivitas pasien di bantu sebagian
tangan dan dan 4. mendekatkan alat kebutuhan ke pasien
kaki kiri tidak Hasil : pasein mampu mengambil alat kebutuhannya di bantu
terasa. 5. memasang spellen di kedua sisi tempat tidur
DO : Hasil : pasien tampak lebih aman dan tidak berisiko jatuh
1. Pasien bicara 6. memberikan informasi tentang penyebab, dan cara penanganan
pelo dan Hasil : pasien mengatakan mengetahui penyebab dan cara penanganannya
terkadang sulit Kolaboratif :
dimengerti. 2. mengkonsultasi dengan terapi okupasi dan terapi fisik
Hasil : setelah melakukan ROM, dan tubuh sebelah kiri pasien sudah mulai ada respon
2. memberikan obat antihipertensi
Hasil : pasien sudah diberikan obat antihipertensi, tekanan darah 170/100mmhg
Nama Klien / Umur : An.A / 6 tahun
No. Kamar / Ruang : B02 / Melati

No. Hari/Tgl/Jam Paraf dan


DK Evaluasi Hasil (SOAP) (Mengacu pada tujuan) Nama
Jelas
21 oktober 2019 Klmpk 2
S:
1
10.00 - Pasien mengatakan sudah merasa rileks
- setelah dilakukan inhalasi, pasien dapat mengeluarkan sputum, pasien juga mengatakan lebih lega dan nyaman
O:
- Pasien terlihat rileks
- suara nafas pasien didapatkan ronchi
- pasien dapat mengeluarkan sputum, dengan karakteristik sputum pasien kekentalan normal, dan berwarna kuning khas
- Sputum pasien masih tersisa
- TD : 160/100 mmHg
HR : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
suhu : 38o C
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. kaji TTV pasien
2. Berikan obat antihipertensi
3. Berikan inhalasi
Nama Klien / Umur : An.A / 6 tahun
No. Kamar / Ruang : B02 / Melati

No. Paraf dan


DK Hari/Tgl/Jam Evaluasi Hasil (SOAP) (Mengacu pada tujuan) Nama Jelas

1 21 oktober 2019 Klmpk 2


S:
10.00 - Pasien mengatakan tangan dan dan kaki kiri tidak terasa. Pasien bicara pelo dan terkadang sulit
dimengerti
- pasien mengatakan sudah mengetahui penyebab dan cara penanganannya
O:
- pasien tampak nyaman, dan tidak berisiko jatuh
- TD : 160/100 mmHg
HR : 85 x/menit
RR : 20 x/menit
suhu : 38o C
- pasien mampu mengambil alat kebutuhannya dibantu, dan aktivitas lainnya pasien di bantu
A : Tujuan tercapai sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1. kaji TTV pasien
2. Pemberian obat antihipertensi
HARI KEDUA
Nama Klien / Umur: An.A / 6 tahun
No. Kamar / Ruang : B02 / Melati
Tgl No Paraf & nama
Diagnosa keperawatan (PES) Implementasi jelas

22 1. Ketidakefektifan bersihan jalan 1. Mengkaji TTV pasien Klmpk 2

oktober nafas b.d. retensi secret ditndai Hasil : TD : 130/190 mmHg


2019 dengan :
HR : 80 x/menit
DS:
1. Pasien mengatakan juga telah RR : 20 x/menit
batuk selama 3 minggu. suhu : 37o C
DO : 2. Mengatur posisi pasien
1. Sputum positif. Hasil : pasien diatur posisi semifowler, dan pasien tampak rileks
2. Hasil TTV hasilnya adalah : 3. Mengauskultasi suara nafas pasien
TD : 190/100 mmhg, Hasil : suara nafas pasien didapatkan vesikular
RR : 22x/menit
4. Melakukan Fisioterapi dada & batuk efektif (apabila memungkinkan)
HR: 85X/menit
S : 39oC Hasil : pasien dapat mengeluarkan sputum
6. Kaji karakteristik sputum pasien
Hasil : sputum pasien kekentalan normal, dan berwarna kuning khas
Kolaboratif
2. Melakukan inhalasi (1 pentolin, 10 tetes bisolvon)
Hasil: setelah dilakukan inhaalasi, pasien dapat mengeluarkan sputum, pasien
juga mengatakan lebih lega dan nyaman
2. Memberikan obat antipiretik
Hasil: suhu tubuh pasien berangsur turun menjadi 37 o C
Nama Klien / Umur: An.A / 6 tahun
No. Kamar / Ruang : B02 / Melati
Tgl No Diagnosa keperawatan Paraf &
Implementasi nama
(PES) jelas
21 1. Kealpaan tubuh unilateral 1. mengkaji TTV pasien Klm 2
oktobe b.d Cedera otak akibat Hasil : TD : 130/90mmHg
r 2019 penyakit neurologis
HR : 80 x/menit
ditandai dengan :
DS : RR : 20 x/menit
1. Pasien mengatakan suhu : 37o C
tangan dan dan kaki kiri 2. mengatur posisi pasien
tidak terasa. Hasil : posisi pasien semi fowler dan pasien tampak nyaman
DO : 3. membantu aktivitas kehidupan sehari hari pasien
1. Pasien bicara pelo dan Hasil : aktivitas pasien tidak di bantu
terkadang sulit dimengerti
4. mendekatkan alat kebutuhan ke pasien
Hail : pasein mampu mengambil alat kebutuhannya dengan mandiri
5. memasang spellen di kedua sisi tempat tidur
Hasil : pasien tampak lebih aman dan tidak berisiko jatuh
Kolaboratif :
2. mengkonsultasi dengan terapi okupasi dan terapi fisik
Hasil : pasien sudah melakukan ROM dengan rutin, dan pasien mengatakan tubuh
sebelah kiri pasien dapat digerakkan
2. memberikan obat antihipertensi
Hasil : pasien sudah diberikan obat antihipertensi, tekanan darah 130/90mmhg
 
Nama Klien / Umur : An.A / 6 tahun
No. Kamar / Ruang : B02 / Melati

No. Hari/Tgl/Jam Evaluasi Hasil (SOAP) (Mengacu pada tujuan) Paraf dan Nama Jelas
DK
21 oktober 2019 Klmpk 2
S:
1
10.00 - Pasien mengatakan sudah merasa rileks
- setelah dilakukan inhalasi, pasien dapat mengeluarkan sputum, pasien juga mengatakan lebih lega dan
nyaman
O:
- Pasien terlihat rileks
- suara nafas pasien didapatkan vesikular
- pasien dapat mengeluarkan sputum, dengan karakteristik sputum pasien kekentalan normal, dan berwarna
kuning khas
- TD : 130/190 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
suhu : 37o C
A : Tujuan tercapai
P : Intervensi dihentikan
Nama Klien / Umur : An.A / 6 tahun
No. Kamar / Ruang : B02 / Melati

No. Hari/Tgl/Jam Evaluasi Hasil (SOAP) (Mengacu pada tujuan) Paraf dan Nama Jelas
DK

21 oktober 2019 Klmpk 2


S:
2.
10.00 - Pasien mengatakan tangan dan dan kaki kiri sudah mulai dapat digerakan
O:
- pasien tampak nyaman, dan tidak berisiko jatuh
TD : 130/190 mmHg
HR : 80 x/menit
RR : 20 x/menit
suhu : 37o C
- aktivitas pasien sudah bisa mandiri dan tidak di bantu
A : Tujuan tercapai
P : Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai