Askep KB
Askep KB
Susanti, SST
1
Pengertian Keluarga Berencana
Keluargaberencana menurut UU.RI No.10 tahun
1992 adalah upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia
perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan
ketahanan keluarga, peningkatan kesejahteraan
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (BKKBN,
2005).
2
Pengertian Kontrasepsi
Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk
mencegah terjadinya kehamilan. Usaha-
usaha itu dapat bersifat sementara, dapat
juga bersifat permanen
(Prawiroharjo, 2015).
Kontrasepsi adalah pencegahan terjadinya
konsepsi, menggunakan metode atau
menghalangi terjadinya fertilisasi ovum
3
KELUARGA BERENCANA
KB yang dapat dilaksanakan adalah
1. Metode sederhana :
MAL
Kondom
Pemakaian spermasida
KBA : sanggama terputus, pantang
berkala/sistem kalender, dll
2. Metode kontrasepsi efektif (MKE)
◦ hormonal : suntikan KB dan susuk KB, pil KB
◦ metode : alat kontrasepsi dalam rahim
3. Metode MKE-Kontap
4
ALAT KONTRASEPSI
5
Waktu yang paling baik untuk ber-KB
WAKTU JENIS KB
Postpartum dan puerperium Suntikan KB (progestin)
Norplan
AKDR
Pil KB hanya progesterone
Kontap
Metode sederhana
Postmenstrual regulation Suntikan KB
Post abortus Norplan
Saat menstruasi AKDR
Kontap
Metode sederhana
Masa interval Suntikan KB
Norplan
AKDR
Metode sederhana
6
Post coitus / pasca sanggama KB darurat
Metode Amenore Laktasi (MAL) adalah salah
satu cara kontrasepsi yang didasari oleh
menurunnya kesuburan secara fisiologis yang
dialami oleh ibu menyusui dengan
mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI).
Pengertian
7
REFLEK OKSITOSIN
Hisapan bayi
Hipofise Anterior
Oksitosin
Kontraksi rahim
Tidak ovulasi
8
REFLEK PROLAKTIN
ASI
Hipofise Anterior
Prolaktin
Menekan estrogen
LH
9
Keuntungan Non Kontrasepsi
Untuk Bayi
◦ Mendapat kekebalan fasif
◦ Sumber asupan gizi
◦ Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi
dari air, susu lain /formula / alat minum yang
dipakai.
Untuk Ibu
◦ Mengurangi perdarahan pascapersalinan
◦ Mengurangi risiko anemia
◦ Meningkatkan hubungan psikologik ibu dan bayi
10
Indikasi
◦ Ibu ASI eksklusif
◦ Bayi nya berumur < 6 bulan dan belum
mendapat haid setelah melahirkan
Kontra Indikasi
◦ Sudah mendapat haid setelah persalinan
◦ Tidak ASI eksklusif
◦ Bayi sudah berumur > 6 bulan
◦ Bekerja dan terpisah dari bayi lebih lama dari 6
jam
11
HAID YA
TIDAK
Kontrasepsi
Makan tambahan YA tambahan
TIDAK
Bila slh 1: YA
Bayi >6bl YA
12
2.Keluarga Berencana Alami
Kontraindikasi
• Perempuan dari segi umur, paritas/masalah
kesehatan membuat kehamilan menjadi
kondisi risiko tinggi
• Haid tidak teratur
• Tidak ada kerjasama dgn suami
• Perempuan yg tidak suka menyentuh daerah
kemaluannya.
13
KBA
Masa Hidup Ovum dan Spermatozoa
Ovum : 12-24 jam
Sperma fertil didalam traktus
genitalia wanita : 48-72 jam
14
1. Metode Lendir Serviks
/Metode Ovulasi Billings (MOB)
Mengenali masa subur dengan memantau
lendir serviks, buat kesimpulan pd malam
hari.
Periksa lendir dengan jari tangan atau tisu
diluar vagina
15
Tanda dan Gejala wanita masa subur :
1. Pola suhu badan basal
4. Perdarahan intermens/spotting
5. Nyeri payudara
7. Perubahan kejiwaan/mood
8. Perubahan libido
16
Lanjutan KBA………..
3. Metode Simptomtermal
19
KB sistem kalender adalah usaha untuk mengatur
kehamilan dengan menghindari hubungan badan
selama masa subur seorang wanita, sebab
pembuahan memang hanya terjadi pada saat
masa subur, atau lebih tepatnya 12-24 jam
setelah puncak masa subur (sel telur dilepas).
12-24 jam ini dari masa hidup sel telur rata-rata.
Sehingga tidak masalah berapa kali hubungan
badan dilakukan, bila bukan selama masa subur
ini dengan sendirinya pembuahan tidak terjadi
dan kehamilan bisa dihindari.
KB sistem kalender
20
Kelebihan sistem kalender :
2. Dari
sudut ekonomi, sistem kalender ini tentu saja
sangat ekonomis karena gratis.
3. Masalah
psikologis, yaitu sistem kalender ini tidak
mengurangi kenikmatan hubungan badan itu sendiri
21
Prinsipnya cara ini menghindari masa subur dari
seorang perempuan.
Masa subur seorang perempuan yang disebut
juga fase ovulasi berlangsung 48 jam sebelum
ovulasi hingga 24 jam setelah ovulasi, sebelum
dan sesudahnya perempuan itu dalam keadaan
tidak subur.
22
Contoh:
Siklus haid Nani 30 hari, dan tanggal pertama
haidnya adalah 15 Agustus maka: waktu ovulasi
Nani adalah (30-14 = 16 hari). 15 Agustus + 16
hari = 31 Agustus (berarti waktu suburnya
adalah 28 agustus – 1 September)
23
24
Sanggama Terputus /coitus
interuptus
25
Cara Kerja
Cara kerjanya yaitu ditarik atau
dikeluarkannya alat kelamin suami
(penis) sebelum ejakulasi, sehingga
sperma tidak dapat masuk ke dalam
vagina dan kehamilan dapat dicegah.
26
3. Keuntungan dan Kekurangan
Keuntungan Kekurangan
Efektif bila digunakan dengan Angka kegagalan tinggi
benar dikarenakan pria lupa
Murah, tanpa biaya /terlambat mengeluarkan penis
Tidak mengganggu produksi dari vagina
ASI Tidak ada perlindungan
Tidak memerlukan bahan / alat terhadap IMS
Dapat digunakan sebagai Efektifitas bergantung pada
pendukung metode KB lainnya kesediaan pasangan untuk
Dapat digunakan kapan saja melakukan coitus interuptus
Meningkatkan keterlibatan setiap melaksanakannya
suami dalam keluarga Membatasi kenikmatan
berencana hubungan seksual
27
Indikasi :
Suami yang ingin berpartisipasi aktif dalam
ber-KB
Pasangan yang taat beragama atau
mempunyai filosofi untuk tidak memakai
metode – metode lain.
Pasangan yang memerlukan kontrasepsi
dengan segera
Pasangan yang memerlukan metode
sementara, sambil menunggu metode yang
lain
Pasangan yang membutuhkan metode
pendukung
29
Metode Farmakologi
Kontrasespsi Oral
30
2 . Jenis
Bifasik
Trifasik
setiap hari, dan harus dimulai pada hari ke 5 (lima) saat menstruasi,
dan diminum 21 hari.
Pengeluaran LH (Luteinizing Hormone) akan dihambat, sehingga
pematangan
endometrium sehingga implantasi menjadi sukar, dan terjadi pula
pengentalan dari lendir serviks uteri sehingga pergerakan sel sperma
menjadi terhalang (Winkjosastro,2007).
33
2) Mini pil
Pil jenis ini merupakan pil tunggal yang hanya
mengandung progesteron saja, dan diberikan
setiap hari.
Cara kerja : dengan meningkatkan kekentalan
lerdir serviks uteri sehingga sperma menjadi sulit
untuk bergerak. Pil ini juga menyebabkan
adanya perubahan pada endometrium, sehingga
implantasi dapat dihambat (Wiknjosastro, 2007).
34
3. Cara kerja :
Menekan ovulasi
Mencegah implantasi
Lendir serviks mengental sehingga sulit
dilalui oleh sperma.
Pergerakan tuba terganggu sehingga
transportasi telur dengan sendirinya
akan terganggu
35
4. Manfaat :
Memiliki efektifitas yang tinggi bila digunakan setiap hari (1
kehamilan per 1000 perempuan dalam tahun pertama penggunaan)
Risiko terhadap kesehatan sangat kecil
Tidak mengganggu hubungan seksual
Siklus haid menjadi teratur, banyaknya darah haid berkurang, tidak
terjadi nyeri haid
Dapat digunakan jangka panjang selama perempuan masih ingin
menggunakannya untuk mencegah kehamilan.
Dapat digunakan sejak usia remaja hingga menopause
36
Lanjutan ……
37
Kontrasepsi suntik/injeksi
Jenis kontrasepsi ini pada dasarnya mempunyai cara
kerja seperti pil.
Untuk suntikan :
3 bulan sekali, memiliki keuntungan mengurangi resiko
38
Susuk KB
Alat kontrasepsi bawah kulit atau implant
adalah kontrasepsi yang disusupkan di
bawah kulit.
Preparat yang terdapat saat ini adalah
implant dengan nama dagang "NORPLANT"
maupun "IMPLANON".
39
1. Pengertian
Kontrasepsi Implan adalah metode kontrasepsi
yang diinsersikan pada bagian subdermal, yang
hanya mengandung progestin dengan masa kerja
panjang, dosis rendah, dan reversibel untuk wanita
(Speroff & Darney, 2015).
40
41
Cara Kerja Kontrasepsi Implan :
42
3. Metode Penghalang (Barrier)
Kondom adalah suatu sarung karet yang tipis, berwarna
atau tidak berwarna, dipakai untuk melingkupi
penis/zakar sewaktu melakukan hubungan seksual.
(DepKes RI 2014)
43
CARA KERJA……
Mencegah sperma
masuk ke saluran
reproduksi wanita
Sebagai kontrasepsi
dan pelindung terhadap
infeksi PMS
44
2. DIAFRAGMA
Adalah kap berbentuk bulat cembung, terbuat
dari lateks (karet) yang diinsersikan ke dalam
vagina sebelum berhubungan seksual dan
menutup serviks.
Cara kerja :
Menahan sperma agar tidak mendapat akses
Krim
Tissue KB
METODE LAINNYA :
Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)
PENGERTIAN
AKDR adalah bahan sintetik dengan berbagai
bentuk, yang dipasangkan ke dalam rahim untuk
menghasilkan efek kontraseptif
CARA
CARA
Mempengaruhi fertilisasi KERJA
KERJA Mencegah implantasi
AKDR
AKDR
50
JENIS AKDR
51
AKDR-Cu Generasi Kedua
• CuT-380A = Para Gard
• CuT-380Ag
• CuT-220C
52
•Nova-T = Novagard
•MLCu-375
53
B. Mengandung Hormon :
Progestasert = Alza-T
LNG-20
54
DAPAT DIGUNAKAN PADA:
1. Hamil
2. Perdarahan vagina yang tidak diketahui
3. infeksi genetalia/IMS (vaginitis, servisitis)
4. tiga bulan terakhir sedang mengalami penyakit
radang panggul atau Ab septik
5. kelainan uterus yang abnormal atau tumor jinak
rahim
6. Penyakit trofoblas ganas
7. TBC Pelvik
8. Kanker alat genital
9. Ukuran rongga rahim kurang dari 5 cm
56
EFEK SAMPING RINGAN
Amenore
Perdarahan pervaginam hebat dan tidak teratur
Kejang
Pengeluaran cairan pervaginam atau dicurigai
adanya PRP
Benang hilang
57
WAKTU PEMASANGAN AKDR
58
PETUNJUK BAGI KLIEN / AKSEPTOR IUD
Kembali kontrol 4-6 minggu pasca pemasangan IUD
Selama bulan pertama pemakaian IUD, periksalah
benang IUD secara rutin terutama setelah haid.
Setelah bulan pertama pemasangan, hanya perlu
memeriksa benang pasca haid apabila mengalami :
Kram/kejang diperut bagian bawah
59
Pada IUD jenis Copper T -380A, IUD perlu dilepas
dalam 10 tahun
Klien harus kembali ke klinik, jika ;
Benang tidak teraba pada pemeriksaan sendiri,
Merasakan adanya bagian keras dari IUD pada
perabaan
Siklus haid terganggu
Adanya infeksi daerah sekitar
Pengeluaran cairan pervaginam yang
mencurigakan
60
Kontrasepsi Mantap (Kontap)
Pengertian : suatu tindakan untuk membatasi
keturunan dalam jangka waktu yang tidak
terbatas, yang dilakukan terhadap salah
seorang dari pasangan suami istri atas
permintaan yang bersangkutan, secara
mantap dan sukarela.
61
MOW (Metode Operasi Wanita)/Tubektomi
Pengertian :
Yaitu tindakan pengikatan dan pemotongan saluran telur
agar sel telur tidak dapat dibuahi oleh sperma.
PROFIL
Sangat efektif dan permanen
Tindak pembedahan yang aman dan sederhana
Tidak ada efek samping
Konsling dan informed consent
62
Mekanisme Kerja
63
64
Manfaat
Sangat efektif (0,5 kehamilan / 100 perempuan
selama tahun pertama penggunaan
Tidak mempengaruhi proses menyusui
Tidak bergantung pada faktor senggama
Baik bagi klien bila kehamilan akan menjadi
risiko kesehatan yang serius.
Pembedahan sederhana, dapat dilakukan
dengan anastesi lokal
Tidak ada efek samping dalam jangka panjang
Tidak ada perubahan dalam fungsi seksual
65
Indikasi
Usia > 26 tahun
Paritas > 2
Yakin telah mempunyai besar keluarga yg
sesuai dengan kehendaknya
Pada kehamilannya akan menimbulkan risiko
kesehatan yang serius
Pascapersalinan
Pasca keguguran paham dan secara
sukarela setuju dengan prosedur ini
66
Kontraindikasi
Hamil
Perdarahan pervaginal yang belum
terjelaskan
Infeksi sitemik atau pelvik yang akut
Tidak boleh menjalani proses pembedahan
Belum memberikan persetujuan tertulis
67
Teknik MOW
A.Penyinaran : Penggunaan sinar LASER untuk oklusi
tuba.
B.Operatif : Dapat dilakukan dengan 3 cara :
1) Abdominal
Laparotomi
Mini-Laparatomi
Laparascopi
2) Vaginal
Kolpotomi
Kuldoskopi
68
KONSEP KONTRASEPSI MANTAP PRIA
penis).
Caranya ialah dengan memotong saluran mani
(
69
Lanjutan…
70
Teknik Oklusi
71
Macam-Macam Tekhnik Oklusi
Vas Deferens
Gambar 2 Gambar 3
Pemotongan & Ligasi Sederhana Vas Pemotongan & Aplikasi Clips Logam
72
Gambar 4
Pemotongan Vas & Kedua Ujung Dilipat Kebelakang
dan Diikat pada Masing-Masing Vas
73
Konsling dan Informasi
Tidak menganggu hormon pria atau
menyebabkan perubahan kemampuan
atau kepuasan seksual
Boleh bersenggama sesudah hari ke 2-3,
namum untuk mencegah kehamilan pakailah
kondom atau cara kontrasepsi lain selama 3
bulan atau sampai ejakulasi 15-20 kali.
Hindari mengangkat barang berat atau kerja
keras untuk 3 hari
74
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Kurang pengetahuan tentang keluarga berencana b.d gangguan fisik, psikologis dan
social dalam kaitannya dengan kehamilan yang tidak direncanakan.
Resiko Perubahan Pemeliharaan Kesehatan b.d Kurang Pengetahuan Terhadap
Pemilihan dan Ketersediaan Metoda Kontrasepsi.
Resiko konflik pengambilan keputusan b.d alternatif kontrasepsi
Rasa takut b.d efek samping kontrasepsi
Resiko tinggi infeksi b.d kondisi aktif secara seksual dan penggunaan metoda
kontrasepsi
Resiko tinggi perubahan pola seksualitas b.d takut hamil
Nyeri b.d pemulihan pascaoperasi sterilisasi
Resiko tinggi infeksi b.d kerusakan membran mukosa akibat operasi, pemasangan
spiral, hormone implant
Distress spiritual b.d ketidakcocokan keyakinan agama atau budaya dengan metoda
kontrasepsi yang dipilih
75
76