Anda di halaman 1dari 44

KEPERAWATAN

KESEHATAN JIWA
By
Intim Selalu
 Diskripsi
Kep keswa membahas tentang ; kdk
jiwa, upaya pencegahan (primer,
sekunder, tersier). Selain itu juga
tentang proses tjdnya gangg jiwa.
Klasifikasi dan berbagai alternatif terapi
modalitas dlm keperawatan jiwa,
masalah keswa yg lazim tjd pada anak,
remaja, dewasa, lansia & masyarakat.
Tujuan Pembelajaran Umum
Mahasiswa mampu memahami asuhan
keperawatan jiwa dgn menggunakan
pendekatan proses keperawatan jiwa.
Tujuan Pembelajaran Khusus
Mahasiswa mampu :
 Memahami kdk jiwa (kep. Jiwa, sejarah
falsafah jiwa, konsep model, peran-fungsi
perawat jiwa, hub terapeutik & proses kep
jiwa).
 Menjelaskan psikodinamika tjdnya gangg jiwa.
 Mengidentifikasi, memahami &
mendokumentasikan asuhan keperawatan jiwa
pada anak, remaja, dewasa, lansia dan
masyarakat.
 Memberikan berbagai terapi modalitas.
KONSEP DASAR KESEHATAN JIWA
 Pengertian : terwujudnya keharmonisan
fungsi jiwa & sanggup menghadapi
problem.
 Manusia terdiri dari : bio – psiko – sosio
dan spiritual.
 Orang yg sehat jiwa berarti mampu
beradaptasi dgn diri sendiri, orang lain &
lingkungan.
 Suatu proses interpersonal yg berupaya untuk
meningkatkan & mempertahankan perilaku yg
mengkontribusi pd fungsi yg terintegrasi (Stuart
& Sundeen).
 ANA (American Nurses Association)
mendefinisikan keperawatan kesehatan jiwa
adalah suatu bidang spesialisasi praktek
keperawatan yg menerapkan teori perilaku
manusia sbg ilmunya & penggunaan diri secara
terapeutik sbg kiatnya.
Cara menggunakan diri scr terapeutik
adalah dgn menggunakan prinsip-prinsip
komunikasi terapeutik, yaitu hub yg
bersifat menolong, INSTRUMENT yg
digunakan adalah DIRI PERAWAT,
untuk perawat hrs melakukan analisa diri
yg terdiri dari ; Meningkatkan Kesadaran
Diri, Klasifikasi Nilai, Eksplorasi Perasaan,
Bertanggung Jawab & Menjadi Role
Model.
Falsafah Keperawatan Jiwa
 Individu memiliki harkat dan martabat,
masing-masing individu perlu dihargai.
 Tujuan individu meliputi tumbuh, sehat,
otonomi dan aktualisasi diri.
 Masing-masing individu mempunyai potensi
untuk berubah.
 Manusia adalah makhluk holistic yang
berinteraksi dan bereaksi dengan lingkungan
sebagai manusia yang utuh.
 Masing-masing orang memiliki kebutuhan
dasar yang sama.
 Semua perilaku individu adalah bermakna.
 Perilaku individu meliputi persepsi, pikiran,
perasaan & tindakan.
 Individu memiliki kapasitas koping yg
bervariasi, dipengaruhi oleh kondisi genetik,
lingkungan, kondisi stress & sumber yg
tersedia.
 Sakit dpt menumbuhkan & mengembangkan
psikologis bagi individu.
 Setiap individu berhak mendptkan yankes yg
sama.
 Kes mental adalah komponen kritikal &
penting dari yankes yg komprehensif.
 Individu mempunyai hak untuk
berpartisipasi dlm pembuatan keputusan
untuk kesehatan fisik & mentalnya.
 Tujuan kep adalah meningkatkan
kesejahteraan, memaksimalkan fungsi
(meminimalkan kecacatan /
ketidakmampuan) & meningkatkan
aktualisasi diri.
 Hubungan interpersonal dpt menghasilkan
perubahan & pertumbuhan pd individu.
Peran dan Fungsi Perawat Jiwa
 Peran dan fungsi perawat jiwa saat ini
telah berkembang scr kompleks dari
elemen histories aslinya (Stuart, 1998 : 3).
Peran perawat jiwa sekarang mencakup
parameter kompetensi klinik, advokasi
klien, tanggung jawab fiscal (keuangan),
kolaborasi profesional, akuntabilitas
(tanggung gugat) sosial, kewajiban etik
dan legal
Perawat dlm memberikan askep jiwa
dituntut melakukan aktifitas pd tiga area
utama, yaitu :
 Aktifitas asuhan langsung
 Aktifitas komunikasi
 Aktifitas pengelolaan / penatalaksanaan
manajemen keperawatan.
MODEL KONSEPTUAL PRAKTIK
KEPERAWATAN JIWA
 Bbrp konseptual model yg berkembang
dlm kep kes jiwa antara lain model :
psikoanalisa, interpersonal, sosial,
eksistensial, supportif, modik, dll.
 Focus yg diberikan pd peserta didik adalah
pandangan tentang penyimpangan
perilaku, proses terapeutik & peran terapis
dan klien.
Konseptual model yg saat ini
dikembangkan dlm kep jiwa adalah model
stress adaptasi.
Bbrp komponen model stress adaptasi :
 Faktor Predisposisi
 Faktor Presipitassi
 Penilaian thd Stressor
 Sumber Koping
 Mekanisme Koping
 Rentang Respon Koping
Psikoanalitik
S. Freud, Ericson, Klein, Horney Frormm-Reichmann Menninger

 Pandangan Thd. Penyimpangan Perilaku


Perilaku didsrkan pd perkembangan dini &
resolusi konflik perkembangan yg tdk
adequate.
Pertahanan ego tdk adequate untuk
mengontrol ansietas.Gjl sbg upaya untuk
mengatasi ansietas & berkaitan dgn
konflik yg tdk terselesaikan.
 Proses Terapeutik
Psikoanalisis menggunakan teknik asosiasi
bebas & analisis mimpi. Hal ini
menginteroretasikan perilaku
menggunakan transferens untuk
memperbaiki pengalaman masa lalu &
mengidentifikasi area masalah melalui
interpretasi resistensi pasien.
 Peran Terapis Dan Klien
Pasien mengungkapkan semua pikiran &
mimpi serta mempertimbangkan
interpretasi terapis.
Terapis tetap mengupayakan
perkembangan transferens &
mengiterpretasikan pikiran & mimpi pasien
dlm kaitannya dgn konflik, transferens &
resistensi.
Interpersonal
Sulivan dan Peplau

 Pandangan Thd. Penyimpangan Perilaku


Ansietas timbul & dialami scr
interpersonal. Rasa takut yg mendasar
adalah takut thd penolakan.
Seseorang membutuhkan rasa aman &
kepuasan yg diperoleh mll hub
interpersonal yg positif.
 Proses Terapeutik
Hub antara terapis & pasien membangun
perasaan aman.
Terapis membantu pasien mengalami hub
yg penuh rasa percaya & mencapai
kepuasan interpersonal.
Pasien kemudian dibantu untuk
mengembangkan hub akrab diluar situasi
terapi.
 Peran Terapis Dan Klien
Pasien menceritakan ansietas &
perasaannya pd terapis.
Terapis menjalin hub akrab dgn pasien
menggunakan empati untuk merasakan
perasaan pasien & menggunakan hub sbg
suatu pengalaman interpersonal korektif.
Social
Szasz, Caplan

 Pandangan Thd. Penyimpangan Perilaku


Faktor sosial & lingk menciptakan stress
yg menyebabkan ansietas, mengakibatkan
timbulnya gjl.
Perilaku yg tdk dpt diterima /
menyimpang diartikan scr sosial &
memenuhi kebutuhan sistem sosial.
 Proses Terapeutik
Pasien dibantu untuk mengatasi sistem
sosial.
Mungkin digunakan intervensi krisis,
manipulasi lingkungan & menunjukkan
dukungan sosial juga diterapkan,
dukungan kelompok sebaya dianjurkan.
 Peran Terapis Dan Klien
Pasien scr aktif menyampaikan masalahnya
kpd terapis & bekerja sama dg terapis u/.
menyelesaikan masalahnya. Menggunakan
sumber yg ada di masy.
Terapis menggali sistem sosial pasien &
membantu pasien menggunakan sumber yg
tersedia atau menciptakan sumber baru.
Eksistensial
Perls, Glesser, Ellis, Rogers, Frankl.

 Pandangan Thd. Penyimpangan Perilaku


Hidup ini akan sangat berarti bila
seseorang dpt mengalami & menerima diri
sepenuhnya
Penyimpangan perilaku tjd bila individu
gagal dlm upaya untuk menemukan &
menerima diri. Mjd diri sendiri bisa dialami
melalui hub murni dgn orang lain.
 Proses Terapeutik
Individu dibantu untuk mengalami
kemurnian hub.
Terapi sering dilakukan dlm kelompok.
Pasien dianjurkan untuk menggali dan
menerima diri & dibantu untuk
mengendalikan perilakunya.
 Peran Terapis Dan Klien
Pasien bertanggung jwb thd perilakunya &
berperan serta dlm suatu pengalaman yg
berarti untuk mempelajari tentang diri yg
sebenarnya.
Terapis membantu pasien untuk
mengenal nilai diri.Terapis mengklarifikasi
realitas dari suatu situasi & mengenalkan
pasien tentang perasaan tulus &
memperluas kesadaran diri.
Supportif
Werman, Rockland

 Pandangan Thd. Penyimpangan Perilaku


Masalah terjadi sbg akibat dari faktor
biopsikososial.
Penekanan pd respon koping maladaptif
saat ini.
 Proses Terapeutik
Uji coba realitas & peningkatan harga diri.
Dukungan sosial diidentifikasi & respon
koping yg adaptif dikuatkan.
 Peran Terapis Dan Klien
Pasien scr aktif terlibat dlm pengobatan.
Terapis menjalin hub yg hangat & penuh
empatik dgn pasien.
Komunikasi
Berne, Watzlawick

 Pandangan Thd. Penyimpangan Perilaku


Gangg perilaku tjd bila peran tdk
dikomunikasikan dgn jls.
Bahasa dpt digunakan untuk merusak
makna pesan bisa diterapkan scr serentak
pd berbagai tingkatan.
Kesan verbal & non verbal mungkin tdk
selaras.
 Proses Terapeutik
Pola komunikasi dianalisis & umpan balik
diberikan untuk mengklarifikasi area
masalah.
Analisis transaksional berfokus pd
permainan & belajar untuk berkomunikasi
scr lsg tanpa bersandiwara.
 Peran Terapis Dan Klien
Pasien memperhatikan pola komunikasi
termasuk permainan & bekerja untuk
mengklarifikasi komunikasinya sendiri
serta memvalidasi pesan dari orang lain.
Terapis menginterpretasi pola komunikasi
kpd pasien & mengajar prinsip-prinsip
komunikasi yg baik.
Perilaku
Bandura, Pavlov, Wolpe, Skinner

 Pandangan Thd. Penyimpangan Perilaku


Perilaku dipelajari penyimpangan tjd krn
manusia telah membentuk kebiasaan perilaku yg
tdk diinginkan. Krn perilaku dpt dipelajari maka
perilaku juga dpt tdk dipelajari.
Perilaku menyimpang tjd berulang krn berguna
untuk mengurangi ansietas.Jika demikian
perilaku lain yg dpt mengurangi ansietas dpt
dipakai sbg pengganti.
 Proses Terapeutik
Terapi merupakan proses pendidikan.
Penyimpangan perilaku tdk dihargai,
perilaku yg produktif dikuatkan.
Terapi relaksasi & latihan konsentrasi
merupakan pendekatan perilaku.
 Peran Terapis Dan Klien
Pasien mempraktekkan teknik perilaku yg
digunakan ; mengerjakan PR &
penggalakan latihan.
Pasien membantu mengembangkan
hierarki perilaku.
Terapi mengajar pasien tentang
pendekatan perilaku, membantu
mengembangkan hierarki perilaku &
menguatkan perilaku yg diinginkan.
Medik
Meyer, Kraeplin, Spitzer,Frances

 Pandangan Thd. Penyimpangan Perilaku


Gangguan perilaku disebabkan oleh
penyakit iologis. Gjl timbul sbg akibat dari
kombinasi faktor fisiologik, genetik,
lingkungan & sosial.
Perilaku menyimpang berhub dg toleransi
pasien thd stress.
 Proses Terapeutik
Diagnosis penyakit dilandasi oleh kondisi
yg ada & informasi histories serta
pemeriksaan diagnostik.
Pengobatan meliputi terapi somatik &
farmakologik selain itu berbagai teknik-
teknik interpersonal.
 Peran Terapis Dan Klien
Pasien mempraktikkan regimen terapi yg
dianjurkan & melaporkan efek terapi kpd
dokter.
Pasien menjalani terapi jangka panjang
bila diperlukan.
Terapis menggunakan terapi somatik &
terapi interpersonal.
Terapis menegakkan diagnosis penyakit &
menentukan pendekatan terapeutik.
Sehat Jiwa
 WHO
Kes. Jiwa bukan hanya suatu keadaan tdk
ganguan jiwa, melaikan mengandung
berbagai karakteristik yg bersifat positif yg
menggambarkan keselarasan dan
keseimbangan kejiwaan yg mencerminkan
kedewasaan kepribadian yg bersangkutan
 UU KES. JIWA NO 03 THN 1966
Kondisi yg memungkinkan perkembangan fisik,
intelektual emosional secara optimal dari
seseorang dan perkembangan ini selaras dgn
orang lain.
 UU KES. JIWA NO 18 THN 2014
Kondisi individu dapat berkembang secara fisik,
mental, spiritual, dan sosial shgg
individu tsb menyadari kemampuan
sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja
secara produktif, dan mampu memberikan
kontribusi untuk komunitasnya
KRITERIA SEHAT JIWA WHO
 Menyesuaikan diri secara konstruktif
 Memperoleh kepuasan dari usahanya
 Merasa lebih puas memberi drpd menerima
 Saling tolong menolong & saling memuaskan
 Menerima kekecewaan untuk pelajaran yg akan
datang
 Mengarahkan rasa permusuhan pada
penyelesaian yg kreatif & konstruktif
 Mempunyai kasih sayang
 YAHODA
Kes. Jiwa adalah keadaan yg dinamis yg
mengandung pengertian positif, yg dapat
dilihat dari adanya kenormalan tingkah laku,
keutuhan kepribadian, pengenalan yg benar
dari realitas dan bukan hanya merupakan
keadaan tanpa adanya penyakit, gangguan
jiwa dan kelainan jiwa
SEHAT JIWA ( YAHODA )
1. Sikap positif terhadap diri :
- menerima diri apa adanya
- sadar diri
- obyektif
- merasa berarti
2. Tumbuh, kembang dan aktualisasi :
- berfungsi optimal
- adaptif
3. Integrasi :
- ekpresi & represi
- ego yg kuat ( stress & koping )
- luar & dalam ( konflik & dorongan )
4. Otonomi
- tergantung & mandiri seimbang
- tanggung jawab thd diri sendiri
- menghargai otonomi orang lain
5. Persepsi reality
- mau berubah sesuai dgn pengetahuan
baru
- empati & menghargai sikap dan perasaan
orang lain
6. Enviroment Mastery
- sukses
- adaptif thd lingkungan
- dpt mengatasi kesepian, agresi, & frustasi

Anda mungkin juga menyukai