Tik 6
Outline :
2. Klasifikasi Pneumonia
5. Komplikasi Akibat Pneumonia
1912101010002 SILVIANA
tingkat kekebalan bayi dan balita rendah disebabkan karena asap rokok, debu
didalam rumah, ASI sedikit/hanya sebentar, gizi kurang, imunisasi tidak
lengkap, berat lahir rendah, penyakit kronik dan lainnya.
(WHO,2020)
Klasifikasi
Menurut letak:
3. Pneumonia interstitial
proses peradangan pada
1.Peunomia Lobaris dinding alveolus dab peri
peradangan pada semua atau sebagian bronkial serta jaringan
besar segmen paru dari satu atau lebih interlobularis.
lobus paru.
2. Bronkopneumonia
sumbatan yang dimulai dari
cabang akhir bronkiolus oleh
eksudat mukopurulen dan
berkonsilidasi di lobulus disebut
juga pneumonia lobular.
(Wong, 2009)
Cont………
berdasarkan kuman
penyebab :
1. Demam tinggi
2. Pernapasan : batuk tidak produktif sampai produktif dengan
sputum berwarna keputihan, takipnea, bunyi nafas ronki atau
ronki kasar, pekak pada saat perkusi, nyeri dada, pernapasan
cuping hidung, pucat sampai sianosis (tergantung tingkat
keperahannya), dan frekuensi pernapasan >60 kali/menit
3. Foto toraks: infiltrasi difus atau bercak-bercak dengan
distribusi peribronkial
4. Perilaku: sensitif, gelisah, dan latergi
5. Gastrointestinal: anoreksia, muntah, diare, dan nyeri abdomen
Cont…….
Tanda-Tanda Umum Pneumonia:
3. Abses paru
4. Kesulitan bernafas
Kondisi terbentuknya lubang
bernanah pada paru-paru yang
disebabkan oleh infeksi bakteri, Disebabkan oleh alveoli yang
jamur, atau Parasit lainnya. dipenuhi cairan atau nanah
Penatalaksanaan
1. Pneumonia Ringan
- Anak dirawat jalan
- terapi antibiotik: kotrimoksasol (4 mg TMP
(trimethoprim)/kg BB/kali), amoksilain (25 mg/kg
BB/kali)
Tindak lanjut:
1. Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi
anak
2. Sediakan lingkungan yang bersih
3. Nasehati ibu untuk membawa kembali anaknya
setelah 2 hari/ lebih cepat jika keadaan anak
memburuk/ tidak bisa minum/ menyusu.
(yuliastati & Arnis, 2016)
Cont………
2. Pneumonia Berat
a. Terapi Antibiotik
Farmakologi:
- Ampisilin/amoksilin (25-50 mg/kg BB) IV atau IM setiap 8 jam
b. Terapi Oksigen
‒ pulse oxymetri dengan saturasi oksigen < 90%,
bila tersedia oksigen yang cukup. Hentikan
pemberian oksigen bila saturasi tetap stabil >
90%
‒ Gunakan nasal prongs, kateter nasal, atau
kateter nasofaringeal.
Penggunaan nasal prongs adalah metode untuk
menghantarkan oksigen pada bayi muda.
DO:
‒ Takikardia
‒ pola napas tidak teratur
‒ bunyi suara napas ronki
‒ PCO2 48 mmHg
‒ PO2 68,5 mmHg
‒ pH arteri 7,5
DO:
‒ Ada secret
‒ Pasien tampak sesak nafas
‒ Nadi: 104 kali/menit
‒ Pernapasan 45x/menit
‒ Bunyi suara nafas ronki
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
3. DS: Hiperventilasi Ketidakefektifan pola
‒ Ibu klien mengatakan anaknya sesak nafas
nafas
DO:
‒ Pernafasan cuping hidung
‒ Respirasi: 45 kali/menit
‒ pola napas tidak teratur
‒ dinding dada ada tarikan
‒ Penggunaan alat bantu pernafasan
DO:
‒ Suhu 39℃
‒ Kulit terasa hangat
‒ Nadi 104x/menit
Analisa Data
No Data Etiologi Masalah
DO:
‒ Nadi 104x/menit
‒ Sianosis
2. Diagnosa keperawatan
3. Ketidakefektifan pola nafas b.d Setelah dilakukukan Tindakan Manajemen jalan nafas:
hiperventilasi keperawatan 3x24 jam, pola nafa 1. Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman,
efektif, Kriteria hasil: usahaa nafas)
‒ Pola nafas membaik 2. Monitor retraksi dada (otot bantu pernafasan)
‒ Pernafasan cuping hidung 3. Monitor TTV
menurun 4. Monitor bunyi nafas tambahan
‒ Tarikan dinding dada membaik 5. Posisikan pronasi untuk bayi dam semi-fowler
‒ Tidak ada Penggunaan alat atau fowler untuk anak
bantu napas 6. Berikan oksigen
7. Lakukan fisioterapi dada
8. Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu
Senin, 22 1 Gangguan pertukaran gas b.d Perubahan S : “ibu mengatakan sesak napas anaknya sudah menghilang”
februari 2021 membrane alveolus-kapiler
O:
‒ suara napas normal
‒ PCO2 normal
‒ PO2 normal
‒ Ph arteri 7,34 normal
A : masalah teratasi
P : Intervensi diberhentikan
Senin, 22 2 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas S : “ibu mengatakan anaknya tidak batuk lagi disertai dahak”
februari 2021 b.d peningkatan sekresi mucus
O:
‒ Tidak ada secret
‒ Bunyi nafas normal
‒ SPO2: 98%
A : masalah teratasi
5. Evaluasi
Hari/ tanggal No. Masalah keperawatan evaluasi
diangnosa
Senin, 22 3 Ketidakefektifan pola nafas b.d S : “ibu mengatakan sesak nafas anaknya sudah
februari 2021 hiperventilasi menghilang”
O:
‒ Tidak ada Pernafasan cuping hidung
‒ RR 30x/menit
‒ pola napas teratur
‒ Penggunaan alat bantu pernafasan sudah
dilepaskan
A : masalah teratasi
P : Intervensi diberhentikan
Senin, 22 4 Hipertemia b.d proses inflamasi S : “ibu mengatakan anaknya tidak lagi demam”
februari 2021 alveoli
O:
‒ Suhu normal 37,5℃
‒ Tidak teraba panas pada tubuh
A : masalah teratasi
Daftar pustaka
Ball, J., Bindler, R., Cowen, K & Shaw, M. (2017). Principles of
pediatric nursing: Caring for children. 7 th ed. USA: Pearson.