Anda di halaman 1dari 20

Theresia Aprilia Susanti (138114026)

Brigita Lusitawati (138114027)


Kelenjar endokrin atau kelenjar buntu adalah kelenjar
yang mengirimkan hasil sekresinya langsung ke
dalam darah ang beredar dalam jaringan kelenjar
tanpa melewati duktus atau saluran dan hasil
sekresinya disebut hormon
Sumber www.medicalterms.info
KELENJAR ADRENAL (SUPRARENALIS)
 Kelenjar adrenal
merupakan kelenjar
endokrin dengan panjang
3-5 cm yang terletak pada
permukaan medial atas
kedua ginjal.
 Memiliki berat kira-kira 4
gram.
 Tiap kelenjar terbungkus
oleh fascia renalis bersama
dengan ginjal.
Sumber www.medicalterms.info
Sumber www.fineartamerica.com

Kelenjar adrenal terdiri atas dua lapisan, yaitu


 Korteks adrenal ( bagian luar adrenal )

 Medula adrenal ( bagian dalam adrenal)


KORTEKS ADRENAL
 Tersusun dari 3 bagian:
1. Zona Glomerolus 15%
(bagian terluar)
2. Zona Fasciculata 50%
(bagian tengah)
3. Zona Reticularis 7%
(bagian dalam yang
mengelilingi medula)
Korteks adrenal menghasilkan hormon steroid.
Steroid yang penting adalah
 Mineralokortikoid (Aldosteron)

 Glukokortikoid (Kortisol)

 Hormon seks (Dehidroepiandrosteron)


 Zona glomerulosa, lapisan tipis sel-sel yang terletak
tepat dibawah kapsul. Sel-sel ini satu-satunya yang
menyekresikan aldosteron.
 Zona fasikulata, lapisan tengah dan tersebar yang
menyekresikan glukorkotikoid berupa kortisol dan
kortikosteron, adrogen dan esterogen adrenal.
 Zona retikularis, lapisan terdalam dari korteks yang
menyekresikan adrogen adrenal DHEA
(Dehidroepiandrosteron) dan adrostenedion.
MINERALOKORTIKOID
 Efek diginjal
Aldosteron dan steroid lain dengan aktivitas
mineralokortikoid meningkatkan reabsorsi Na+
dari urine, keringat, air liur, dan isi kolon.
Mineralokortikoid menyebabkan retensi Na+
di CES
 volume CES meningkat

Aldosteron  pertukaran Na+ dengan K+ dan H+ di


tubulus ginjal  diuresis dan meningkatkan
keasaman urin
EFEK FISIOLOGIK GLUKOKORTIKOID

1. Efek pada Metabolisme Intermedier


Glukokotikoid memiliki efek anti-insulin di jaringan
perifer dan menyebabkan diabetes memburuk.

2. Efek Permisif
Kerja permisif adalah efek dimana
glukokortikoid harus ada agar reaksi metabolik
berlangsung , walaupun glukokortikoid tidak
menimbulkan reaksi.
Efeknya terjadi pada glukagon dan
katekolamin ,yaitu dengan menghasilkan respon
peningkatan tekanan darah dan bronkodilatasi.
MEKANIME ALDOSTERON

Aldosteron berdifusi ke dalam sel


epitel tubulus

Aldosteron berikatan dengan protein


resptor spesifik

Kompleks resptor-aldosteron
berdifusi ke inti sel

Menginduski gugus spesifik DNA,


membentuk RNA messenger

RNA messenger berkerjsama


dengan ribosom membentuk protein
3. Efek pada Sekresi ACTH
Glukokortikoid menghambat sekresi ACTH.

4. Efek lain
Glukokortikoid dosis besar menghambat
pertumbuhan, menurunkan sekresi hormon
pertumbuhan , menginduksi PNMT, dan
menurunkan sekresi TSH.

5. Efek anti-inflamasi dam Antialergi


Glokokortikoid
Menghambat respon jaringan terhadap cidera
dan Menekan manifestasi penyakit alergi yang
disebabkan oleh pelepasan histamin dari jaringan
EFEK ANDROGEN DAN ESTROGEN ADRENAL
1. Efek androgen
• Testoteron dari testis adalah androgen yang paling aktif dan
androgen adrenal memiliki kurang dari 20% aktivitas
testoteron testis,
• Sekresi hormon androgen jika disekresi dalam
jumlah berlebih dapat menimbulkan
maskulinisasi.
• Pada pria dewasa : mempertegas karakter istik
yang sudah
terbentuk
• Pada anak laki – laki pubertas :
perkembangan karakteristik seks sekunder
• Pada wanita : sindrom adrenogenital

2. Efek Estrogen
• Androgen adrenal diubah menjadi testoteron dan
menjadi estrogen (ter aromatisasi)
MEDULA ADRENAL

 28% kelenjar terletak


dipusat kelenjar
 Dibentuk oleh pita
yang saling
berhubungan dari sel
mengandung granula
yang padat dan
terdapat banyak saraf.
Medula kelenjar adrenal
menghasilkan
hormon epinephrine
dan norepinephrine
STRUKTUR DAN FUNGSI HORMON MEDULA
Hormon yang disekresikan oleh adrenal untuk menanggapi stress
(katekolamin) :

1. Noepinaferin
• Setelah disekresikan dari ujung – ujung saraf noradrenergenik
masuk ke dalam sirkulasi.
• Terbentuk melalui hidroksilasi dan dekarboksilasi tirosin.
• Kadar neopinaferin bebas yang normal dalam plasma adalah
sekitar 300 pg/mL (1,8 nmol/L), akan terjadi peningkatan 50-
100% sewaktu berdiri.

2. Epinefrin
• Katekolamin yang sebagian besar dikeluarkan dalam
vena
adrenal.
• Terbentuk melalui metilasi norepinefrin.
• Ditemukan dalam jaringan luar medula adrenal dan
otak, sebagian besar diserap dari darah dan bukan disintesis
in situ.
• Kadar Epinefrin bebas yang normal dalam plasma
adalah sekitar 30 pg/mL (0,16 nmol/L)
 Pada Pembentukan hormon Noepinaferin dan Epinefrin
dikatalis oleh feniletanolamin-N-metiltransferase
(PNMT), yang ditemukan cukup banyak di otak dan
medula adrenal.

3. Dopamin
• Dibuat di korteks ginjal dan cukup banyak
ditemukan di dalam kemih
• Kadar Epinefrin bebas yang normal dalam
plasma
adalah sekitar 35 pg/mL (0,123 nmol/L)
• Separuh dari dopamin plasma datang dari medula
adrenal, sdangkan separuh sisanya mungkin datang
dari ganglia simpatis atau komponen lain sistem saraf
otonom.
Efek EPINEFRIN dan NOREPINEFRIN
o Memberikan efek metebolik yang mencakup :
• glikogenolisis di hati dan otot rangka
• Mobilisasi ALB (asam lemak bebas )
• Peningkatan laktat plasma
• Stimulasi tingkat metabolik
o Menigkatkan kekuatan dan kontraksi
kecepatan jantung terisolasi.

 Efek Epinefrin
Menyebabkan melebarnya tekanan denyut/nadi
disertai dengan kecepatan denyut dan curah jantung
meningkat.

 Efek Norepineferin
Menyebabkan Vasokontraksi pada sebagian besar
organ, sehingga tekanan darah sistolik dan diastolik
meningkat.
 Efek Dopamin
• Fungsi dopamin dalam sirkulasi tidak
fisiologi
diketahui.
• Dopamin disuntikkan => vasodilatasi ginjal ,

vasodilatasi di mesenterium, vasokontraksi.


• Efek yang pada dosis sedang
ditimbulkan Perubahandarah sistolik
: dan tidak
tekananperubaan tekanan distolik => sehngga
terjadi
berguna untuk dalam pengobatan syok traumatik
dan kardiogenik.
PENGATURAN SEKRESI MEDULA ADRENAL
Kontrol Saraf
Rangsang fisiologi mempengaruhi sekresi medula melalui sistem saraf

Peningkatan sekresi medula adrenal


(penglepasan muatan simpatis difus yang tercetus pada keadaan – keadaan darurat )
“fungsi darurat sistem simpatoadrenal”

Mempersiapkan seseorang untuk fight atau flight,


Peningkatan katekolamin plasma di bawah berbagai kondisi

Sekresi selektif
Sekresi medula adrenal meningkat

•Sekresi norepinefrin meningkat oleh stres emosi yang biasa dialami individu.
• Sekresi Epinefrin meningkat pada situasi – situasi ketika individu tidak
mengetahui
apa yang akan terjadi.

Anda mungkin juga menyukai